Contoh Abstraksi Teks Anekdot Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya

Contoh Abstraksi Teks Anekdot Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya – Dalam bahasa Indonesia, kamu akan mempelajari seputar teks anekdot.

Jenis teks satu ini berisikan cerita singkat yang lucu yang mengandung, amanat atau pesan moral.  

Dalam teks anekdot, terdapat salah satu bagian dari strukturnya yang disebut dengan abstraksi.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya terkait pengertian, ciri-ciri hingga contoh abstraksi teks anekdot bisa kamu temukan di bawah ini.

Berikut Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Abstraksi Teks Anekdot

freepik.com/wayhomestudio

Teks anekdot merupakan cerita lucu singkat dengan tujuan untuk melemparkan kritikan terhadap seseorang atau kelompok. Kebanyakan teks anekdot di Indonesia memang bersifat lucu.

Namun,
secara universal, jenis teks ini sebenarnya tidak selalu bersifat lucu, tetapi
harus singkat dan menarik saja.

Secara universal, teks anekdot dapat berupa refleksi yang bahkan bersifat atau bernuansa religius.

Tujuan dari teks ini sendiri adalah untuk memberikan sebuah pembelajaran bagi masyarakat, khususnya pelayan publik di bidang sosial, lingkungan, hukum, dan politik.

Dulunya, teks anekdot bisa dengan mudah ditemukan di berbagai media cetak seperti koran, majalah, dan lainnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, kini teks anekdot sudah bisa kamu temukan di media sosial juga.

Apa
yang dimaksud Teks Anekdot?

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot didefinisikan sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.

Umumnya, anekdot mengisahkan orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Meski
begitu, anekdot juga bisa merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan
pada kenyataan yang terjadi di masyarakat.

Sederhananya,
teks anekdot dapat diartikan sebagai cerita singkat yang menyentil atau
mengandung kritikan namun dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang cerdas,
menarik, dan memiliki kesan lucu.

Teks anekdot tidak hanya sekedar humor atau lelucon saja. Lebih dari itu, teks anekdot juga punya makna tersirat yang berisikan sindiran atau kritik yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya.

Ciri-ciri
Teks Anekdot

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud):

Teks anekdot biasanya menggunakan kebahasaan kata yang berfungsi untuk memberi keterangan waktu di masa lampau, menggunakan kata seru untuk menunjukkan ekspresi seperti terkejut, kagum, dan lainnya.

Selain
itu, teks anekdot juga menggunakan ungkapan bahasa seperti kata, frasa, dan
kalimat yang maknanya dianggap lucu dan menyebabkan orang terhibur.

Adapun
berikut ciri-ciri dari teks anekdot yang perlu kamu pahami:

  • Menghibur dan mengundang
    gelak tawa pendengar atau pembaca.
  • Tidak menyinggung pembaca
    atau pendengar yang diceritakan saat kritik halus.
  • Menginspirasi pembaca
    atau pendengar dalam menyampaikan protes atas ketidaksetujuan dengan cara
    santun.
  • Media penyampaian
    pandangan, aspirasi dan humor ke publik.
  • Menampilkan tokoh-tokoh
    yang bisa diidentifikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bersifat humoris, lucu,
    menggelitik, lelucon tapi menyindir

Struktur
Teks Anekdot

Perlu kamu pahami juga bahwa tidak semua cerita yang mengandung unsur lucu, konyol, atau jengkel masuk ke dalam teks anekdot.

Hal yang membedakan teks anekdot dengan teks humor lainnya adalah jenis teks satu ini mengandung pesan moral dan memiliki struktur.

Adapun berikut ini struktur dari teks anekdot:

1)
Abstraksi

Terletak di awal paragraf teks anekdot, abstraksi menjelaskan tentang latar belakang dan gambaran umum suatu teks.

Bagian ini bertujuan untuk memberikan ilustrasi keseluruhan isi teks kepada pembaca.

2)
Orientasi

Orientasi menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita tersebut bisa terjadi.

Bagian orientasi inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

3)
Krisis atau Komplikasi

Krisis merupakan bagian yang membahas masalah utama dalam cerita. Biasanya, pada bagian krisis atau komplikasi terdapat kekonyolan yang mengundang gelak tawa.

Bagian krisis ini juga mengandung kritikan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

4)
Reaksi

Reaksi berisikan respons atau tanggapan atas krisis yang terjadi sebelumnya.

Biasanya. Bagian ini bisa berupa solusi atau penyelesaian masalah.

5)
Koda

Koda menjadi kesimpulan dalam sebuah teks anekdot. Bagian ini menandakan akhir dari sebuah cerita.

Umumnya, koda berupa komentar penulis atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang disampaikan.

Contoh
Abstraksi Teks Anekdot

Seperti
yang sudah dijabarkan sebelumnya, abstraksi merupakan salah satu bagian dalam
teks anekdot. Abstraksi dapat kamu temukan dalam awal teks anekdot.

Supaya
kamu bisa semakin paham, simak contoh abstraksi dalam berbagai teks anekdot
yang dikutip dari detik.com berikut ini.

Contoh Abstraksi Teks Anekdot 1

Sekolah
Bertarif Internasional (SBI)

Abstraksi

Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri “Entah Di mana”, seorang Bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI.

Orientasi

“Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan?” tanya sang guru.

“Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?” tanya guru tersebut lebih lanjutnya.

Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru, “Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris, Pak,” jawab Joni.

“Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?” tanya guru kepada Jono.

Krisis

“Harus siapkan uang, Pak,” jawab Jono.

“Lho kok uang?” tanya guru lebih lanjut.

“Ya, Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu”, jelas Jono lebih lanjut.

Reaksi

“Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri”, sang guru melanjutkan penjelasannya.

Koda

“Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional”, Jono juga melanjutkan penjelasannya.

Contoh Abstraksi Teks Anekdot 2

Soeharto
Anak Siapa?

Abstraksi

Pada suatu hari Tutut, putri dari mantan presiden Soeharto, melewati salah satu jalan tol di Jakarta.

Penjaga Tol: “Rp 3.000.”

Pada waktu tersebut kebetulan Tutut tidak memiliki uang ribuan sehingga ia mengeluarkan uang pecahan 50 ribu rupiah dan langsung menyodorkannya ke petugas tol.

Penjaga Tol: “Ini Bu, kembaliannya 47 ribu rupiah.”

Bu Tutut: “Sudah simpan saja itung-itung rezeki tambahan buat keluarga Anda.”

Penjaga tol merasa sangat senang karena menerima uang lebih 47 ribu rupiah dan langsung mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tutut.

Setelah beberapa waktu Tommy yang juga merupakan anak dari Pak Soeharto datang melewati jalan tol tersebut. Lagi-lagi Tommy tidak memiliki uang ribuan sebesar 3000 untuk membayar tol, akhirnya Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan ke petugas tol.

Penjaga Tol: “Ini Pak, kembaliannya jadi 17 ribu.”

Tommy: “Sudah, simpan saja itung-itung buat tambahan sekolah anak anda.”

Petugas tol tersebut langsung memasukkan kembalian itu ke saku bajunya dan berterima kasih banyak ke Tommy. Setelah beberapa jam kini giliran Pak Soeharto datang dengan mobilnya lewat jalan tol.

Orientasi

Soeharto yang kebetulan mempunyai uang ribuan kecil mengeluarkan uang 5.000 rupiah dan langsung disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu, namun setelah menunggu 5 menit, Pak Soeharto bertanya kepada penjaga tol.

Krisis

Soeharto: “Lho, mana uang kembalian saya?”

Penjaga Tol: “Ah Bapak, masa kembalian uang 2.000 rupiah saja minta dibalikin. Tadi sebelumnya Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu saja mereka berikan ke saya, masa Bapak yang 2.000 aja minta kembalian?”

Reaksi

Soeharto: “Wah tunggu dulu, Mas! Saya tanya kepada Anda tau sapa Tutut dan Tommy?”

Penjaga Tol dengan percaya dirinya menjawab: “Ya tentu tahu lah Pak! Orang jawabanya jelas, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden.”

Soeharto: “Nah tuh pinter kamu, tahu kalo mereka anak Presiden. Nah sedangkan sekarang coba pikir saya kan cuma Anak Petani!! Sekarang, mana kembaliannya?”

Koda

Penjaga Tol: …

Contoh Abstraksi Teks Anekdot 3

Harta

Abstraksi

Suatu hari, Raja Harun Al-Rasyid mencari sahabatnya yang bernama Bahlul. Ia meminta nasihat pada Bahlul hal yang sangat penting bagi dirinya sebagai seorang raja.

Orientasi

Setelah bertemu Bahlul, ia berkata, “Hai Bahlul, berilah aku sebuah nasihat yang sangat penting bagiku sebagai seorang raja!”

Bahlul berkata, “Katakan padaku, kalau Tuan Raja kebetulan di padang pasir dan hampir mati karena kehausan, tuan akan membayar berapa untuk seteguk air?”

“Seratus dinar,” kata sang Raja.

Krisis

“Kalau orang yang punya air itu tidak mau uang, maukah Tuan Raja menyerahkan setengah dari kerajaan Tuan kepadanya?”

“Tentu.”

“Jika setelah minum air, Tuan terkena penyakit keras, Tuan mau memberikan apa untuk memulihkan kesehatan Tuan?”

“Ya, setengahnya lagi.”

Reaksi & Koda

“Oh, kalau begitu, Tuan Raja janganlah sombong dengan kerajaan Tuan. Sebab, harga kerajaan Tuan itu sama dengan seteguk air.”

Contoh Abstraksi Teks Anekdot 4

Sombong

Abstraksi

Seorang ahli tata bahasa yang sombong naik perahu tambang. Ia melihat tukang perahu bersiap melajukan perahu.

Orientasi

“Naik! Berangkat!” seru tukang perahu.

Menganggap seruan tukang perahu tidak jelas, ia berseru pada tukang perahu, “Hei, sudahkah kamu mempelajari tata bahasa?”

“Belum,” kata tukang perahu.

Krisis

Ahli bahasa itu berkata lagi, “Kalau begitu, hidupmu sia-sia.”

Tukang perahu itu sedih. Angin tiba-tiba bertiup kencang dan terjadi gelombang di danau. Tukang perahu itu berseru pada si ahli bahasa.

Reaksi

“Hei, sudahkah kamu belajar berenang?”

“Belum,” jawab si ahli bahasa.

“Kalau begitu, seluruh hidup dan kepandaianmu akan sia-sia,” jawab tukang perahu.

Koda

“Sebentar lagi perahu ini akan tenggelam.”

Penutup

Itulah sedikit informasi yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu terkait pengertian, ciri-ciri, hingga contoh abstraksi teks anekdot.

Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk kamu yang ingin mempelajari lebih jauh tentang teks anekdot, ya.

Apabila kamu masih ingin mengulik informasi seputar materi Bahasa Indonesia lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta