Contoh Teks Anekdot beserta Struktur Orientasi, Komplikasi, dan Evaluasi
Jika kamu sedang mencari contoh teks anekdot yang dilengkapi dengan orientasi, komplikasi, dan evaluasi, maka kamu dapat menemukan jawabannya pada artikel berikut.
Komplikasi
Keesokan harinya salah seorang dosen ingin mengganti jam kuliah yang telah kosong beberapa waktu yang lalu. Maka hari itu kuliah dilakukan dari siang hingga menjelang maghrib.
Sinta yang kecapekan lupa melakukan ziarah sebagaimana yang dia katakan kemarin. Singkat cerita, malamnya Sinta dan teman-temannya mengadakan gladi resik.
Untungnya malam itu beberapa para tokoh utama dapat hadir. Entah karena janji Sinta yang belum terlaksana atau memang cuaca yang sedang tidak bersahabat.
Langit malam yang semula terlihat cerah tiba-tiba menurunkan hujan yang begitu deras. Hujan malam itu disertai dengan angin kencang dan petir.
Karena tempat yang dipilih untuk gladi resik malam itu adalah sebuah bangunan joglo yang tak berdinding. Sehingga rencana untuk gladi resik harus menunggu hujan reda terlebih dahulu.
Hujan baru reda setelah pukul 11 malam. Begitu hujan reda gladi resik pun dimulai. Anehnya, malam itu banyak pemain yang terlihat kurang fokus dan banyak melakukan kesalahan yang sebenarnya tak perlu terjadi.

Advertisement
Sembari mengamati para pemain berlatih. Roni yang merupakan sahabat dekat dari Sinta dan konon merupakan seorang indigo bertanya, “Sin, kamu sudah ziarah?”
Seketika Sinta berkata, “Ya, “Tuhan. Belum. Lalu bagaimana Ron?”
“Malam ini juga kita ke sana ziarah. Bukannya apa. Kemarin kamu sudah berjanji. Maka hari ini pula kamu harus menepatinya.”
Evaluasi
Akhirnya Roni dan Sinta ziarah ke makam kuna yang letaknya tidak jauh dari kampus. Meski termasuk makam kuna. Makam ini jauh dari kesan menakutkan.
Hal ini dikarenakan lokasi makam berada satu kompleks dengan sebuah masjid yang selalu ramai dengan jamaah.
Selesai ziarah Roni dan Sinta kembali ke kampus. Sesampainya di kampus teman-temannya sudah ada yang menyelesaikan adegannya.
Sinta kemudian bertanya kepada Rini yang memerankan tokoh putri. “Rin, kenapa kamu terlihat gugup sekali.”
Rini pun menjawab, “Bagaimana aku tidak gugup. Soalnya tadi yang melihat banyak sekali.”
“Masak, wong di sini Cuma ada kita kok.”
Betulan, Sin. Tadi aku lihat yang nonton kita latihan ada ratusan. Dan anehnya sekarang mereka kemana semua?”
Jawaban dari Rini ini membuat bulu kuduk Sinta seketika berdiri. Ia tidak menyangka bahwa dirinya akan mengalami kejadian seperti ini.