Teks Drama: Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri & Kaidahnya

Drama menjadi salah satu seni pertunjukan sastra yang kini telah menjadi suatu budaya, cek berbagai contoh teks drama di bawah ini.

28 Februari 2023 Lailla

Teks Drama: Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri & Kaidahnya – Merupakan salah satu jenis karya sastra, drama erat kaitannya dengan dialog dan tata panggung.

Drama umumnya menceritakan atau menuangkan ekspresi melalui dialog yang ditujukan untuk pementasan. Dimana pementasan ini disajikan berdasarkan sebuah naskah atau teks drama.

Di bawah ini Mamikos punya beberapa contoh teks drama yang bisa jadi referensi.

Pengertian Teks Drama

Teks Drama Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri & Kaidahnya
https://www.freepik.com/author/freepik

Drama menjadi salah satu seni pertunjukan sastra yang kini telah menjadi suatu budaya. Tentunya kamu sudah tidak asing lagi bukan mendengar kata drama?

Ya, drama sudah kita pelajari dan mungkin sudah pernah kamu realisasikan di bangku sekolah.

Di dalam sebuah drama, pemeran yang memainkan karakter dalam drama menampilkan percakapan atau dialog, gerakan, dan ekspresi.

Apa itu Teks Drama?

Drama berasal dari Bahasa Yunani yakni “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.

Sedangkan, naskah atau teks drama merupakan kumpulan percakapan yang telah tersusun secara sistematik sehingga menghasilkan sebuah kisah yang memiliki akhiran sesuai keinginan sang pembuat naskah dan sesuai kebutuhan, dimana dari percakapan inilah pemeran dalam sebuah drama mendapatkan dialog dan peran yang akan dimainkannya.

Sumber pokok drama sendiri ialah konflik dan sifat manusia yang kemudian dilukiskan dalam gerakan dan ekspresi manusia.

Apa Ciri-ciri Teks Drama?

Sebuah teks drama tentunya mempunyai ciri-ciri agar mudah dikenal, adapun berikut ciri-ciri dari sebuah teks drama yang wajib kamu ketahui.

  1. Memuat dialog atau percakapan yang dapat dibawakan oleh pemeran atau lakon drama.
  2. Mengandung cerita, kisah, atau narasi yang sampaikan melalui dialog atau percakapan antar tokohnya.
  3. Teks memiliki petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh pemerannya, seperti: mengatur ekspresi (marah atau senang), melakukan aksi (berlari/melompat), dsb.
  4. Karena drama secara eksklusif menggunakan dialog sebagai isinya, maka penulisan percakapan tidak usah menggunakan tanda petik (“”).

Bagaimana Struktur Teks Drama?

Sama seperti jenis teks lainnya, teks drama juga memiliki berbagai bagian-bagian. Dimana bagian-bagian ini sudah terstruktur secara sistematis dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses kreatif menulisnya.

Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 237), struktur teks drama adalah sebagai berikut.

  1. Prolog: kalimat atau kata-kata pembuka, pengantar, maupun latar belakang cerita, yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu yang telah di set dalam teks drama.
  2. Orientasi: pengenalan dan pengaturan aksi dan tempat yang meliputi: pengenalan tokoh, menyatakan situasi dan cerita, hingga permulaan dalam mengajukan konflik yang akan terjadi dalam kisah yang dibawakan dalam drama.
  3. Komplikasi: merupakan bagian tengah cerita yang mulai mengembangkan konflik. Pada bagian ini tokoh utama akan menemukan berbagai rintangan antara ia dan tujuan atau keinginannya. Tokoh juga kerap mengalami berbagai kesalahpahaman dalam perjuangannya untuk menghadapi berbagai rintangan tersebut.
  4. Resolusi (denouement): penyelesaian dari komplikasi atau berbagai rintangan yang menghalangi tokoh utama. Bagian ini harus muncul secara logis dan sesuai dengan berbagai komplikasi atau klimaks (puncak konflik yang menyekat komplikasi dan resolusi) yang sebelumnya telah dihadirkan.
  5. Epilog: bagian penutup dari drama berupa kata-kata penutup yang berisi simpulan atau amanat mengenai keseluruhan isi drama. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
Close