Contoh Teks Editorial tentang Pendidikan dan Lingkungan Sekolah Singkat serta Strukturnya
Ingin tahu bagaimana bentuk teks editorial tentang pendidikan dan lingkungan sekolah? Dalam artikel ini, Mamikos akan berikan beberapa contoh dilengkapi strukturnya untuk kamu.
Ciri-ciri Teks Editorial
Teks editorial memiliki beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan jenis teks yang lain.
Adapun beberapa ciri-ciri dari teks editorial yang dapat kamu ketahui adalah sebagai berikut:
- Bersifat aktual dan faktual: Teks editorial membahas informasi yang bersifat hangat atau sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat dan tetap mengedepankan fakta.
- Bersifat sistematis dan logis: Teks editorial disusun dengan cara yang sistematis dan logis. Artinya, teks disusun sesuai dengan struktur sekaligus kaidah kebahasaannya dan informasi yang diangkat itu masuk akal atau bukan sebuah imajinasi dari penulis belaka.
- Bersifat argumentatif: Teks editorial berisi pendapat atau argumentasi pribadi dari penulisnya atau sudut pandang redaksi terkait isu atau informasi yang diangkat dalam teks.
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Advertisement
Sesuai dengan salah satu poin yang disebutkan dalam ciri-ciri teks editorial di atas bahwa teks editorial itu harus disusun secara sistematis mengikuti struktur dan kaidah kebahasaannya.
Adapun struktur dan kaidah kebahasaan dari teks editorial adalah sebagai berikut!
a. Struktur Teks Editorial
Teks editorial terdiri dari tiga struktur penulisan, ketiganya adalah pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang.
Untuk lebih memahaminya, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tiga struktur tersebut:
- Pernyataan pendapat (Tesis): Pada struktur ini akan berisi sudut pandang dari redaktur mengenai topik atau informasi yang diangkat dalam teks. Biasanya akan berupa sebuah pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen pada struktur berikutnya.
- Argumentasi: Pada struktur ini akan berisi alasan-alasan serta bukti yang dapat digunakan sebagai senjata untuk memperkuat pernyataan tesis yang dibahas pada struktur awal. Biasanya dapat berupa sebuah pernyataan umum, pernyataan dari para ahli, data-data penelitian, ataupun hal-hal lainnya.
- Penegasan ulang: Pada struktur ini akan berisi penguatan atau penegasan kembali mengenai pendapat yang telah disertai fakta-fakta pada struktur argumentasi.
b. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Berbeda dengan struktur penulisan, kaidah kebahasaan dalam teks editorial sedikit lebih banyak jumlahnya.
Untuk lebih memahaminya, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kaidah kebahasaan teks editorial:
- Adverbia: Dalam teks editorial biasanya terdapat adverbia atau kata keterangan. Kata ini biasanya sering muncul karena dapat membantu para pembaca dapat memahami teks editorial secara mudah sekaligus jelas. Salah satu adverbia yang cukup sering muncul adalah adverbia frekuentatif atau kata pernyataan yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan level atau kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan oleh adverbia seperti kata selalu, kadang-kadang, sering, jarang, dan lain sebagainya.
- Konjungsi: Dalam teks editorial biasanya terdapat kata konjungsi atau kata penghubung. Salah satu jenis konjungsi yang cukup sering muncul adalah konjungsi antarkalimat, contohnya seperti sesungguhnya, malahan, dan bahkan.
- Verba material: Dalam teks editorial biasanya juga disertai verba material atau kata kerja yang menunjukan sebuah aktivitas/perbuatan fisik dan peristiwa. Contoh dari verba material adalah menulis, membaca, memasak, dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Verba relasional: Dalam teks editorial juga biasanya disertai oleh verba relasional atau kata kerja yang mengacu pada hubungan bersifat intensitas (pengertian A yaitu B) serta miliki (mengandung pengertian A mempunyai B).
- Verba mental: Dalam teks editorial juga biasanya disertai oleh verba mental atau kata kerja persepsi ( melihat, merasakan), afeksi (suka, khawatir), serta kognisi (berfikir, mengerti).