Contoh Teks Editorial Fakta, Aspek Opini, Kritik, Penilaian, Prediksi, Harapan, Hingga Saran

Contoh Teks Editorial Fakta, Aspek Opini, Kritik, Penilaian, Prediksi, Harapan, Hingga Saran – Suatu teks editorial yang lengkap dapat memuat berbagai macam aspek yang memperkaya wawasan pembaca.

Apakah kamu sudah tahu cara mengidentifikasi aspek-aspek tersebut? Jika belum, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Contoh-Contoh Teks Editorial Berbagai Jenis dan Aspek-Aspeknya

unsplash.com/@tomantonyc

Pernahkah kamu membaca suatu teks editorial yang ada di media cetak atau media online? Artikel yang berisi opini dengan dukungan pendapat tersebut biasanya membahas berbagai macam tema.

Terdapat teks editorial tentang pendidikan, teks editorial kesehatan, bahkan teks editorial yang memuat isu-isu hangat terkini.

Apakah kamu sudah tahu contoh teks editorial beserta aspek-aspek penyusunnya?

Pada artikel berikut, Mamikos akan mengulas contoh teks editorial dan aspek-aspek penyusun seperti fakta, opini, kritik, penilaian, prediksi, harapan, dan saran.

Contoh Teks Editorial dan Aspek Penyusunnya

Judul: Ancaman di Balik Minuman Manis

Pendapat

Berkembangnya industri minuman yang ada di Indonesia memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak.

Misalnya saja untuk para pencari kerja, mereka bisa mendapatkan peluang tambahan.

Namun, bagi konsumen, ada aspek kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh, apalagi diabaikan.

Jika hal tersebut dibiarkan, dampak negatif industri minuman tidak hanya membuat kesehatan menjadi menurun, tetapi juga memengaruhi perekonomian negara.

Argumentasi

Jika kita bandingkan dengan kondisi beberapa tahun lalu, industri makanan dan minuman di tahun 2022 berkembang sangat pesat.

Bisa kita lihat dengan adanya berbagai stand minuman dengan booth menarik, bahkan ada yang menyewa tempat dan membuat franchise minuman karena peminatnya sangat tinggi.

Hal tersebut sebenarnya lumrah terjadi, apalagi berdasarkan artikel dari Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM disebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga dalam hal konsumsi minuman berpemanis tertinggi di Asia Tenggara.

Meskipun berada di peringkat atas, ternyata predikat tersebut bukanlah hal yang positif.

Sebab, semakin tinggi tingkat konsumsi minuman manis, semakin tinggi pula tingkat kematian dan penyakit lain yang bisa menyertainya.

Misalnya saja penyakit obesitas atau kelebihan berat badan, penyakit diabetes, penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular, serta penyakit tidak menular.

Penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat minuman manis tersebut tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.

Lebih dari empat puluh juta anak dengan rentang usia 0 hingga 5 tahun di seluruh dunia mengalami masalah berat badan.

Diprediksi bahwa obesitas pada anak-anak akan meningkat dari tahun 1990 yang persentasenya hanya 4,2% menjadi dua kali lipatnya di tahun 2020 dan akan terus meningkat apabila tidak diatasi dengan baik.

Dampak obesitas tidak hanya membahayakan tumbuh kembang anak, tetapi juga perekonomian negara.

Pihak BPJS Kesehatan harus mengeluarkan uang belasan triliun di tahun 2017 untuk mengatasi kasus tersebut.

Sebenarnya, industri minuman manis di Indonesia bisa diregulasi dengan memperbaiki faktor-faktor yang berpengaruh.

Misalnya saja dengan membuat aturan terkait penjualan minuman manis beserta standarnya, harga minuman manis, iklan minuman manis, hingga menjalankan kebijakan edukasi bagi masyarakat.

Harapannya, anak-anak hingga orang dewasa di Indonesia bisa lebih waspada terhadap minuman manis dan dampaknya bagi kesehatan.

Penerapan kebijakan-kebijakan tersebut akan maksimal apabila mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pemerintah.

Sayangnya, regulasi terkait industri minuman masih belum jelas sepenuhnya.

Pernyataan Ulang Pendapat

Sebagai konsumen minuman manis, kita perlu menjaga diri dari dampak negatif yang ditimbulkan.

Industri minuman akan terus mengalami perkembangan, apalagi peminatnya seakan tidak pernah turun.

Berbagai inovasi pada minuman manis terus dilakukan hingga mengabaikan kondisi konsumen. Selama ada permintaan, penawaran minuman manis pasti akan terus terjadi.

Oleh karena itu, kebijakan terkait industri minuman perlu segera diatur.

Aspek-Aspek pada Teks Editorial

Aspek Fakta

  1. dampak negatif industri minuman tidak hanya membuat kesehatan menjadi menurun, tetapi juga memengaruhi perekonomian negara
  2. Indonesia berada di peringkat ketiga dalam hal konsumsi minuman berpemanis tertinggi di Asia Tenggara
  3. Lebih dari empat puluh juta anak dengan rentang usia 0 hingga 5 tahun di seluruh dunia mengalami masalah berat badan.

Aspek Opini

  1. Meskipun berada di peringkat atas, ternyata predikat tersebut bukanlah hal yang positif.
  2. Sebagai konsumen minuman manis, kita perlu menjaga diri dari dampak negatif yang ditimbulkan.

Aspek Kritik

Sayangnya, regulasi terkait industri minuman masih belum jelas sepenuhnya.

Aspek Penilaian

Penerapan kebijakan-kebijakan tersebut akan maksimal apabila mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pemerintah.

Aspek Prediksi

Diprediksi bahwa obesitas pada anak-anak akan meningkat dari tahun 1990 yang persentasenya hanya 4,2% menjadi dua kali lipatnya di tahun 2020 dan akan terus meningkat apabila tidak diatasi dengan baik.

Aspek Harapan

Sebagai konsumen minuman manis, kita perlu menjaga diri dari dampak negatif yang ditimbulkan. Industri minuman akan terus mengalami perkembangan, apalagi peminatnya seakan tidak pernah turun.

Aspek Saran

Oleh karena itu, kebijakan terkait industri minuman perlu segera diatur.

Cara Menganalisis Aspek-Aspek pada Teks Editorial

Masih merasa kesulitan untuk menganalisis aspek-aspek yang terdapat pada teks editorial? Gunakan cara-cara berikut ini untuk menentukan aspek yang ada pada suatu teks editorial.

  1. Aspek fakta: kejadian yang benar-benar terjadi sesuai kenyataan di lapangan, dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: hasil interview dengan narasumber, hasil pengamatan di lapangan
  2. Aspek opini: Pendapat yang bisa berupa penilaian, harapan, prediksi, dugaan, atau saran terkait isu
  3. Aspek kritik: Penilaian penulis terhadap fenomena yang sedang dihadapi, bisa berisi kecaman
  4. Aspek penilaian: Penjabaran terkait kelebihan ataupun kekurangan fenomena yang sedang dihadapi
  5. Aspek prediksi: Prediksi atau perkiraan penulis terhadap suatu fenomena
  6. Aspek harapan: Keinginan penulis yang harapannya bisa turut diterima oleh pihak-pihak yang dituju
  7. Aspek saran: Anjuran atau saran, dapat berupa usulan

Penutup

Demikian informasi terkait contoh teks editorial fakta, aspek opini, kritik, penilaian, prediksi, harapan, hingga saran yang perlu kamu ketahui. Kini, kamu bisa membedakan aspek-aspek yang ada pada teks editorial.

Agar kamu bisa membedakan aspek pada suatu teks editorial, sering-seringlah membaca teks editorial di berbagai media.

Kamu bisa mendapatkan contoh teks editorial di blog Mamikos beserta informasi terkait Pendidikan yang lainnya.

Pelajari cara membuat teks editorial beserta struktur teks editorial dan informasi lain yang relevan. Semoga bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta