3 Contoh Teks Negosiasi tentang Ekstrakurikuler di Sekolah yang Menarik
Contoh teks negosiasi tentang ekstrakurikuler adalah ide yang baik untuk menyarankan kegiatan yang bisa mengembangkan potensi para siswa.
Contoh 2
Berikut ini adalah contoh teks negosiasi tentang ekstrakurikuler koperasi sekolah.

Advertisement
Ana: “Selamat pagi, Pak.”
Kepala Sekolah: “Selamat pagi, silakan masuk, Ana.”
Ana: “Terima kasih, Pak.”
Kepala Sekolah: “Silakan duduk. Ada yang bisa saya bantu, Ana?”
Ana: “Begini, Pak. Saya mewakili teman-teman sebagai Ketua OSIS, ingin membicarakan tentang kegiatan ekstrakurikuler.”
Kepala Sekolah: “Baiklah. Kegiatan apa yang kamu maksud?”
Ana: “Kami para pengurus sudah berdiskusi dan ingin membentuk koperasi sekolah. Pengelolaan koperasi nantinya dilakukan secara mandiri, Pak.”
Kepala Sekolah: “Oh, ternyata begitu.”
Ana: “Benar, Pak. Sebagai perwakilan, kami ingin meminta persetujuan dari Bapak tentang kegiatan ekstrakurikuler ini. Beberapa teman nanti akan mengurus koperasi secara khusus dengan jadwal mereka masing-masing.
Kepala Sekolah: “Sebelum itu, apa yang mendasari kalian berpikir untuk melaksanakan kegiatan ini?”
Ana: “Menurut kami, koperasi penting untuk melatih kemampuan kami dalam pelajaran ekonomi. Di samping itu, koperasi juga akan menyediakan peralatan sekolah. Jadi, teman-teman tidak perlu membeli alat-alat yang tidak lengkap di luar sekolah, Pak.”
Kepala Sekolah: “Benar, itu ide yang bagus. Tapi, semua ruangan kita sudah digunakan untuk kegiatan yang lama. Di mana koperasi sekolah bisa didirikan kalau tidak ada ruangannya?”
Ana: “Di samping ruang olahraga ada ruangan yang tidak terpakai lagi. Nanti kami akan membereskan ruangan dan mendirikan koperasinya di ruangan itu, Pak.”
Kepala Sekolah: “Rencana bagus. Lalu, modal awal untuk mendirikannya, kalian akan mencari dari mana?”
Ana: “Modal awal yang kami rencanakan sebesar Rp3.000.000, Pak. Bagaimana menurut Bapak?”
Kepala Sekolah: “Saya rasa itu terlalu besar untuk dana memulai. Bagaimana dengan setengah nilainya, Rp1.500.000 dulu?”
Ana: “Berdasarkan rencana anggaran kami, nilai itu sangat minim, Pak.”
Kepala Sekolah: “Ya, sudah. Dana pembangunan dari pemerintah masih tersisa sebanyak dua juta. Jadi, kalian bisa menggunakannya untuk modal mendirikan koperasi.”
Ana: “Apa memang tidak ada sisa dana lebih lagi, Pak?
Kepala Sekolah: “Sebenarnya ada, tapi sudah dialokasikan untuk keperluan lain. Saran saya, sisanya bisa kalian cari dengan bekerja sama bersama teman-teman kalian.”
Ana: “Baiklah, Pak. Kami akan diskusi lagi bagaimana cara melengkapi kekurangan dananya.”
Kepala Sekolah: “Kalau begitu, segeralah membuat proposal dan serahkan kepada saya kalau sudah selesai.”
Ana: “Baik, Pak. Terima kasih atas waktu dan pengertiannya.”
Kepala Sekolah: “Sama-sama. Saya juga senang dengan ide kreatif dari kalian itu.”