10 Contoh Tembang Megatruh dalam Bahasa Jawa Lengkap beserta Artinya

10 Contoh Tembang Megatruh dalam Bahasa Jawa Lengkap beserta Artinya – Tembang megatruh merupakan bagian tembang macapat yang memiliki gambaran paling sedih sekaligus menyeramkan.

Sebab, tembang macapat megatruh merupakan gambaran dari berpisahnya nyawa dengan raga, Megatruh yang disematkan untuk menamai tembang ini dibangun dari dua kata yakni ‘megat’ yang berasal dari kata ‘pegat’ yang memiliki makna pisah atau memisah dan ‘ruh’ yang memiliki makna roh.

Sehingga secara keseluruhan megatruh dapat dimaknai memisahnya roh dari tubuh. Di mana hal ini merupakan gambaran dari kematian yang pastinya akan dirasakan semua yang hidup.

Tentang Makna Megatruh

pixabay/congerdesign

Prosesi terpisahnya roh dari tubuh manusia merupakan salah satu hal yang ditakutkan sekaligus dirindukan oleh kebanyakan orang.

Meskipun prosesinya sama, tetapi ada perbedaan yang sangat mencolok. Sebagian orang mengalami prosesi terpisahnya roh dari tubuh dengan rasa sakit yang tak tergambarkan dengan kata-kata.

Namun, sebagian orang mengalami prosesi ini dengan begitu nyaman dan ringan. Bahkan ada yang mengalaminya seringan tarikan napas.

Konon, perbedaan ini dapat terjadi sesuai dengan amal perbuatan manusia yang dilakukan selama hidupnya.

Tembang macapat megatruh memiliki watak kehilangan harapan dan sedih. Karena itu, jenis tembang ini sering digunakan untuk menggambarkan cerita yang menyentuh hati.

Beberapa pakar karya sastra Jawa mengatakan bahwa tembang macapat megatruh memiliki beberapa tanda dalam penulisannya.

Salah satu yang menjadi tanda dari tembang megatruh adalah keberadaan kata truh, megatruh, dudukwuluh, pegat, duduk, wuluh, atau luh dalam cakepan atau lirik suatu tembang.

Seperti tembang macapat lainnya. Penciptaan tembang megatruh juga terikat dengan aturan baku yang tidak boleh dilanggar. Aturan atau paugeran penulisan tembang megatruh adalah sebagai berikut:

Paugeran atau Aturan Tembang Megatruh

Tembang megatruh memiliki paugeran atau aturan penulisan yang harus diterapkan, di antaranya sebagai berikut:

Guru Gatra

Tembang megatruh memiliki jumlah gatra sebanyak lima

Guru Lagu

Gatra 1 =  u
Gatra 2 = i
Gatra 3 =  u
Gatra 4 =  i
Gatra 5 =  o

Guru Wilangan

Gatra 1 = 12 kata
Gatra 2 =8 kata
Gatra 3 = 8 kata
Gatra 4 = 8 kata
Gatra 5 = 8 kata

Salah satu serat yang di dalamnya berisi banyak tembang megatruh adalah serat Sabda Jati.

Serat sabda jati merupakan karya terakhir dari pujangga terakhir Jawa yakni Ranggawarsita.

Penulisan serat sabda jati sendiri sampai sekarang masih menjadi perdebatan para ahli sastra Jawa.

Ada yang menganggap bahwa serat sabda jati ini ditulis karena kesaktian Ranggawarsita yang dianggap tahu kapan hari kematiannya,

Sementara di sisi lain ada yang menganggap bahwa serat sabda jati ini ditulis sebagai bentuk kekecewaan Ranggawarsita terhadap kondisi politik di masa itu.

Terlepas serat sabda jati ini ditulis karena kesaktian dari Ranggawarsita atau bukan, yang jelas serat sabda jati memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi Jawa di masa ditulisnya serat ini.

Dengan mengetahui kondisi masyarakat Jawa di masa itu, seharusnya kita dapat mengambil pelajaran mengenai bagaimana cara manusia Jawa kala itu bertahan di tengah situasi yang tidak menentu.

Jika dipikir dengan hati yang jernih. Sejarah selalu berulang dan hanya orang yang pandai membaca tanda-tandanya saja yang akan diberikan keselamatan.

Malanya dengan mempelajari serat yang terkandung di dalam naskah lama akan memunculkan kesadaran tentang bagaimana kekacayan yang terjadi di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Berikut Contoh Tembang Megatruh beserta Artinya

Contoh Tembang Megatruh 1 – 5

Contoh 1

Aja sipat tan pegat siyang myang dalu
Amuwun ing ngarsa mami
Nora pajar kang kinayun
Lah mara sira den aglis
Tutura mringjeneng ingong

Artinya:

Jangan memiliki keinginan memisahkan siang dan malam
Menangislah dihadapan saya
Tidak jelas yang diinginkan
Segeralah datang dia dengan cepat
Berkatalah dengan namaku

Contoh 2

Hawya pegat ngudiya ronging budyayu
Margane suka basuki
Dimen luwar kang kinayun
Kalising panggawe sisip
Ingkang taberi prihatos

Artinya:

Jangan berhenti berusahalah berbuat kebenaran
Jalan untuk mendapatkan kesenangan dan keselamatan
Supaya tercapai semua yang diinginakn
Supaya terhindari tindakan diinginkan
Selalulah tekun hidup prihatin

Contoh 3

Ulatna kang nganti bisane kepangguh
Galedhahen kang sayekti
Talitinen awya kleru
Larasen sajroning ati
Tumanggap dimen tumanggon

(Rangga Warsita, Serat Sabda Jati)

Artinya:

Lihatlah sampai mampu menemukan
Periksalah dengan sungguh-sungguh (cermat/teliti)
Telitilah jangan sampai keliru,
Selaraskanlah di dalam hati
Supaya mudah menanggapi segala sesuatu

Contoh 4

Pamanggone aneng pangesthi rahayu
Angayomi ing tyas wening
Eninging ati kang suwung
Nanging sejatineng isi
Isine cipta sayektos

(Rangga Warsita, Serat Sabda Jati)

Artinya:

Tempatnya bersemayam di hati yang selamat
Melindungi hati yang bersih
Heningnya hati atau keinginan yang kosong
Tetapi aslinya berisi
Isinya keinginan yang baik

Contoh 5

Lakonana klawan sabaraning kalbu
Lamun obah niniwasi
Kasusupan setan gundhul
Ambebidung nggawa kendhi
Isine rupiah kethon

(Rangga Warsita, Serat Sabda Jati)

Artinya:

Lakukanlah dengan kesabaran hati
Jika beranjak sungguh mengerikan
Kesurupan hantu gundul
Memberikan godaan dengan membawa kendi
Isinya uang yang sangat banyak

Contoh Tembang Megatruh 6 – 10

Contoh 6

Lamun nganti korup mring panggawe dudu
Dadi panggonaning iblis
Mlebu mring alam pakewuh
Ewuh mring pananing ati
Temah wuru kabesturon

(Rangga Warsita, Serat Sabda Jati)

Artinya:

Bila tergoda oleh perbuatan yang jelek
Menjadi sarangnya iblis
Masuk di alam yang menyesusahkan
Malulah pada kebersihan hati
Akhirnya menjadi mabuk tak terkendali

Contoh 7

Sigra milir sang gethek sinangga bajul
Kawan dasa kang njageni
Ing ngarsamiwah ing pungkur
Tanapi ing kanan kering
Sang gethek lampahnya alon

Artinya

Terlihat kapal berjalan didorong buaya
Empat puluh yang menjaganya
Di depan sekaligus di belakang
Begitu juga di sisi kiri dan kanan
Kapal berjalan lambat

Contoh 8

Nalikane mripat iki wis ketutup
Nana sing bisa nulungi
Kajaba laku kang luhur
Kang ditampi marang Gusti
Aja ngibadah kang awon

Artinya

Ketika mata ini sudah tertutup
Tidak ada yang mampu menolong
Kecuali amal kebaikan
Yang diterima oleh Tuhan
Jangan beribadah yang salah

Contoh 9

Kabeh iku mung manungsa kang pinujul
Marga duwe lahir batin
Jroning urip iku mau
Isi ati klawan budi
Iku pirantine ewong

Artinya

Semua itu sebatas manusia yang paling unggul
Karena mempunyai lahir batin
Dalam kehidupannya itu
Isi hati dengan budi
Itulah kelengkapan yang dipunyai manusia

Contoh 10

Jeng Pangeran pinikul ana ing tandhu
Nanging pijer ora eling
Sawise adoh lan mungsuh
Lan wis ora nguwatiri
Padha leren alon-alon

Artinya

Seorang Raja dipikul dengan menggunakan tandu
Namun tetap tidak sadar
Setelah jauh dan musuh
Dan sudah tidak mengkhawatirkan
Semua istirahat pelan-pelan

Demikianlah contoh tembang megatruh lengkap beserta dengan makna dan aturan penulisan yang harus kamu ketahui.

Semoga artikel terkait contoh tembang megatruh ini menambah wawasanmu tentang sastra Jawa khususnya tembang macapat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta