3 Contoh Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian dan Cara Membuatnya

3 Contoh Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian dan Cara Membuatnya — Tak sedikit orang yang masih bingung bagaimana cara membuat tinjauan pustaka dalam sebuah proposal penelitian.

Faktanya, hampir pada setiap karya ilmiah, bukan hanya proposal penelitian saja, harus melampirkan yang namanya tinjauan pustaka.

Jadi untuk karya ilmiah seperti jurnal, makalah, tesis, disertasi, hingga skripsi pasti perlu mencantumkan tinjauan pustaka.

Simak Contoh Tinjauan Pustaka Untuk Proposal Penelitian di Sini

unsplash.com/Sharon McCuthcheon

Sebelum masuk pada informasi utama mengenai contoh tinjauan pustaka proposal penelitian serta cara membuatnya, mari pahami dahulu apa yang dimaksud dengan tinjauan pustaka itu sendiri.

Berikut ini sudah Mamikos tuliskan pengertian atau makna dari tinjauan pustaka itu agar dapat kamu pahami.

A. Memahami Makna Tinjauan Pustaka

Sebelum masuk pada info contoh tinjauan pustaka proposal penelitian yang sudah Mamikos singgung, mari ketahui dahulu apa yang dimaksud dengan tinjauan pustaka.

Jadi tinjauan pustaka merupakan suatu penegasan terhadap batasan dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Sebab pada bagian tersebut memuat secara utuh intisari di bagian abstrak.

Makanya, di setiap penyusunan karya tulisan apapun jenisnya, perlu melampirkan yang namanya tinjauan kepustakaan.

Karena kegiatan yang dapat dilihat dalam bab bab tinjauan pustaka akan meliputi kegiatan mengulas atau mengkaji pustaka, teori, konsep, model, penelitian terdahulu, dan elemen lain yang digunakan sebagai landasan/ acuan dalam penelitian yang kamu buat.

B. Beberapa Contoh Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian

Sampai juga pada pembahasan utama yang mungkin sudah kamu nantikan yakni tentang contoh tinjauan pustaka proposal.

Simak beberapa tinjauan pustaka berikut ini yang bisa kamu jadikan sebagai acuan jika hendak membuat tinjauan pustaka proposal penelitian versi kamu sendiri.

1. Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian Pertama

Untuk contoh tinjauan pustaka proposal yang pertama kamu dapat menyimaknya sebagaimana contoh yang Mamikos lampirkan berikut ini.

Tinjauan Pustaka Penelitian
Bab II

Tinjauan Pustaka Penelitian

Dalam sebuah penelitian diperlukan dukungan dari berbagai hasil penelitian yang telah ada sebelumnya dan berhubungan erat dengan penelitian tersebut.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Eddy Rifai pada 1995, telah banyak ditemukan sistem personalisasi di lembaga pemasyarakatan di Indonesia yang baru pada tahap merubah namanya yang semula dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan.

Tetapi dalam praktik pelaksanaanya masih berada pada sistem kepenjaraan yang disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang ada, seperti pada perundang-undangan, sarana dan prasarana dan beberapa alasan lainnya. Sehingga perlu diupayakan penuntasan personalisasi yang harus segera dilakukan.

Sementara itu dari penelitian Mansila M. Moniaga di tahun yang sama yakni 2015, dari jurnal yang bertajuk “Sanksi Hukum Terhadap Anak di Bawah Umur Menurut Sistem Hukum Indonesia Dan Akibat Pidana Penjara” juga mengungkapkan sistem kepenjaraan dan personalisasi terhadap anak sering dijumpai di lembaga pemasyarakatan Indonesia.

Sehingga akan memengaruhi pola kehidupan serta cap atau label masyarakat mengenai anak-anak yang baru keluar dari penjara sebagai anak-anak yang memiliki perilaku tidak baik.

Dengan demikian maka persionalisasi yang ada dalam lembaga pemasyarakatan perlu segera diatasi sebagai persiapan sentral menghadapi bonus demografi di Indonesia.

2. Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian Kedua

Pada proses penyusunan sebuah karya ilmiah akan melibatkan permasalahan serta solusi yang ditawarkan sekaligus.

Oleh sebab itu, bentuk tinjauan pustaka yang Mamikos lampirkan di sini dapat menjadi solusi hal-hal teoritis yang berhubungan dengan intisari kepenulisan.

Tinjauan Pustaka Karya Ilmiah

BAB II

Berdasarkan bahasa istilah diskusi awal mulanya berasal dari kata “disculture” yang mengandung arti suatu keadaan jelas dengan berbagai cara dilakukan adalah melalui pemecahan maupun menguraikan.

Menurut Basyiruddin Usman (2002), pengertian diskusi merupakan sebuah proses yang mampu melibatkan dua individu atau lebih, yang saling berinteraksi secara verbal dan berhadapan, bertukar informasi, serta dapat saling mempertahankan pendapat. Dalam upaya memecahkan berbagai masalah tertentu yang ditempuh dengan langkah rasional serta objektif.

Dengan begitu, maka upaya untuk menumbuhkan wacana diskusi di antara generasi muda jadi amat penting sebab memiliki tujuan demi membentuk sikap kritis dan peka sekaligus menelaah lebih dalam terhadap fenomena sosial yang ada saat ini.

Disamping itu juga dapat menjadi upaya peningkatan diskusi yang mengintegrasikan kebersamaan untuk mengasah ilmu pengetahuan, sebab Kusumah Indra (2007) pernah mengatakan bahwa akal kolektif jauh lebih kuat daripada akal individual.

Contoh lain yang dapat dijadikan tema diskusi adalah fenomena media massa yang sedang ramai menjadi pembicaraan publik sebab ada pemblokiran media khususnya media Islam yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Alasan yang dipakai adalah untuk memproteksi konflik horizontal (agama) sekaligus mencegah pertumbuhan terorisme di Indonesia. Oleh sebab itu disinilah alasan kuat mengapa peran pemuda yang perlu ikut berdiskusi sebagai sikap kritis, mengingat pemuda menjadi tonggak masa depan bangsa.

3. Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian Ketiga

Contoh tinjauan pustaka berikutnya ialah bagian tinjauan pustaka dalam sebuah skripsi yang fokus materinya ialah tentang radikalisme Islam yang menjadi tema yang cukup familiar di banyak kalangan.

Apalagi dengan munculnya berbagai bentuk perusakan image dalam Islam, seperti munculnya ISIS hingga gerakan-gerakan lain.

Tinjauan Pustaka Skripsi

Bab II

Radikalisme Islam

Munculnya berbagai gerakan keagamaan yang bersifat radikal adalah sebuah fenomena penting yang turut melukai perkembangan banyak agama di dunia, terutama agama Islam.

Sebab selama beberapa dekade ini agama Islam terus menjadi objek utama hingga kemudian mendapat berbagai label yang kurang baik terutama dari bangsa barat seperti Amerika Serikat.

Maka tak heran jika kemudian ada berbagai sebutan untuk Islam, seperti “Islam Revivalis” atau “Islam Fundamentalis” yang menjadi hal kurang menyenangkan sebab penuh dengan kesan dan hal-hal yang berkaitan dengan keburukan.

Sebab berbagai istilah tersebut memiliki makna prerogatif yang memberikan gambaran buruk serta menyudutkan berbagai kelompok Islam yang sudah ada dan tidak memiliki tujuan buruk atau mengundang perpecahan.

Menurut Jamri dan Jajang Jahroni (2004), Islam Radikal merupakan suatu kelompok yang memiliki keyakinan ideologis serta fanatik yang mereka perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai serta sistem yang sedang berlangsung atau sudah ada sejak lama.

Dalam kegiatannya mereka seringkali menggunakan berbagai aksi yang mengandung kekerasan. Bahkan sudah banyak aksi mereka yang mengganggu kegiatan dari kelompok lain terutama yang memang berseberangan dengan apa yang mereka yakini.

Maka tentu menjadi wajar jika praktik kekerasan yang dilakukan sekelompok oknum tertentu yang membawa simbol agama menjadi dimanfaatkan oleh orang-orang barat serta radikal Islam sendiri.

Mereka kemudian memanfaatkan media massa sebagai alat utama dalam memegang tampuk wacana peradaban sekaligus penanaman ideologi yang berseberangan.

Dikarenakan kemajuan serta perkembangan media komunikasi saat ini jauh melebih yang dibayangkan oleh orang pada masa lampau, maka perkembangannya pun cukup pesat.

C. Langkah Membuat Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian

unsplash.com/Becca Tapert

Setelah membaca beberapa contoh tinjauan pustaka proposal seperti yang sudah Mamikos tulis di atas, mungkin kamu sudah tak sabar untuk membuat sendiri tinjauan pustaka proposal penelitian kamu.

Maka kamu bisa langsung menyimak beberapa langkah untuk membuat tinjauan pustaka proposal penelitian seperti lampiran berikut ini.

1. Memilih dan Menentukan Sumber Studi Literatur Relevan

Hal pertama yang perlu diperhatikan saat membuat tinjauan pustaka adalah kamu perlu memilih serta menentukan sumber studi literatur yang relevan.

Contohnya begini. Apa tujuan kamu mencari literatur yang berkaitan dengan beberapa teori yang hendak digunakan, metodologi dalam penyelesaian suatu masalah ataupun perkembangan penelitian sejak dulu.

2. Menggunakan Kata Frasa yang Tepat

Menentukan kata kunci (keyword) dari frasa kata yang tepat saat kamu sedang dalam pencarian sumber literatur tentu akan mempermudah dalam memperoleh sumber yang relevan.

Kamu juga bisa menggunakan kata kunci atau frasa yang tidak terlalu umum untuk mempermudah. Begini contohnya.

Apabila sumber literatur yang ingin kamu temukan berhubungan dengan teknik klasifikasi berita menggunakan neural network, maka kamu dapat menggunakan kata kunci atau frasa kunci “news classification neural network”, misalnya.

3. Jangan Takut Jika Harus Menyisipkan/Menggunakan Bahasa Inggris

Saat kamu harus menentukan sumber studi literatur, Mamikos sarankan jangan membatasi diri hanya pada sumber yang memakai bahasa Indonesia saja.

Apalagi untuk beberapa bidang tertentu dimana sumber-sumber relevan dan baik justru bisa ditemukan dari buku teks ataupun publikasi ilmiah dalam bahasa Inggris.

4. Dapat Menggunakan Google Scholar

Tahukah kamu bahwa ada sebuah sumber literatur karya ilmiah yang bisa mudah diakses yang bernama Google Scholar atau Google Cendekia?

Melalui portal tersebut, selain kamu dapat menggunakan kata kunci dan frasa yang tepat, kamu juga dapat membatasi masa terbit dari sebuah sumber literatur.

Sebagai contoh jika kamu ingin mengetahui publikasi yang terbit pada tahun 2013-2020, maka kamu dapat memilih pilihan waktu sesuai yang kamu kehendaki.

5. Wajib Cek Plagiarisme dan Menulis Ulang

Ketika kamu hendak melakukan studi literatur, kamu mungkin sering terjebak pada proses salin-tempel alias copas. Padahal dalam sebuah proses penulisan, hal tersebut menjadi hal yang sangat terlarang.

Setiap kali kamu hendak mengambil pernyataan atau kutipan dari salah satu sumber maka kamu bisa melakukan yang namanya paraphrasing. Apa itu paraphrasing?

Paraphrasing adalah menuliskan kembali pernyataan atau tulisan yang hendak dikutip menggunakan kata dan bahasa milik penulis sendiri.

Hal tersebut dapat dengan mudah kamu lakukan apabila kamu memahami secara keseluruhan apa materi atau pernyataan yang hendak kamu kutip.

Tujuannya tentu saja agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penafsiran dan pemaknaannya.

Setelah itu, kamu bisa mengecek hasil tulisan kamu kembali dengan melakukan pengecekan plagiarism untuk membuktikan bahwa tulisan kamu original dan bukan hasil salin tempel seperti yang Mamikos ungkap di atas.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai contoh tinjauan pustaka proposal penelitian berikut cara membuatnya yang bisa langsung kamu praktikkan.

Mudah-mudahan saja apa yang sudah Mamikos sampaikan pada kesempatan ini dapat memberi inspirasi baru untuk kamu yang memang sedang mencari rangkaian contoh tinjauan pustaka.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta