Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial dan Penjelasannya Lengkap
Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial dan Penjelasannya Lengkap – Ada sejumlah faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat.
Mobilitas sendiri ialah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan sosial yang satu menuju lapisan lainnya.
Fenomena tersebut dapat berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan penghasilan yang diterima oleh individu maupun semua anggota kelompok. Mari mengenali mobilitas sosial lebih dalam di sini.
Mengenal Definisi dan Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial
Daftar Isi
- Mengenal Definisi dan Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial
- Faktor Pendorong terjadinya Mobilitas Sosial: Struktural
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Individu
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Ekonomi
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Keadaan Politik
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Kependudukan atau Geografi
Daftar Isi
- Mengenal Definisi dan Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial
- Faktor Pendorong terjadinya Mobilitas Sosial: Struktural
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Individu
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Ekonomi
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Keadaan Politik
- Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Kependudukan atau Geografi
Secara sederhana, kamu bisa memaknai mobilitas sosial sebagai perpindahan status sosial yang dimiliki oleh seseorang maupun kelompok sosial.
Baik itu perpindahannya menuju ke arah lebih tinggi, lebih rendah maupun tetap sederajat.
Bentuk perpindahannya ini sangat bervariasi. Ada yang berbentuk vertikal, horizontal, antar generasi hingga intragenerasi. Bentuk vertikal menunjukkan perpindahan ke atas atau ke bawah.
Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial vertikal sangat bervariasi pula.
Perpindahan vertikal ini tidak sedejarat dengan kehidupan sebelumnya, sementara perpindahan horizontal justru tetap ada di satu tempat yang sejajar.
Jika perubahannya berupa vertikal, maka jabatan dalam pekerjaan bisa naik maupun turun sehingga pendapatannya juga berubah.
Sementara kalau bentuknya horizontal, posisi jabatannya sama saja sehingga pendapatannya juga masih sama.
Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial pada bentuk vertikal dan horizontal terbilang sama saja. Banyak sekali hal yang menjadikan status sosial atau kedudukan seseorang berubah dalam masyarakat.
Bagaimana jika membahas sedikit contoh dari fenomena ini? Contohnya ialah seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit Surabaya dipindahtugaskan ke rumah sakit Yogyakarta.
Contoh ini menunjukkan perubahan secara horizontal karena pekerjaannya masih sama.
Statusnya masih sama sebagai seorang dokter, jadi perpindahannya masih sederajat dengan kehidupan sebelumnya.
Mengingat penghasilannya sebagai dokter juga masih sama saja sehingga dari segi ekonomi atau kekayaan tidak berubah.
Kemudian, ada pula perpindahan kedudukan sosial yang dialami seseorang dengan melibatkan perbedaan generasi di dalamnya.
Bentuk mobilitas sosial antar generasi ini dapat terjadi pada generasi berbeda seperti antara generasi kakek dan nenek dengan generasi ayah serta ibu.
Sementara, mobilitas sosial intragenerasi berada pada generasi yang sama.
Baik itu antar generasi maupun intragenerasi bisa terjadi karena faktor tertentu di mana mampu menyebabkan perubahan ke atas hingga ke bawah.
Faktor Pendorong terjadinya Mobilitas Sosial: Struktural
Ada banyak sekali faktor yang mampu menyebabkan terjadinya mobilitas sosial, salah satunya ialah struktural.
Struktural berhubungan dengan kesempatan seseorang dalam menempati sebuah kedudukan dan juga kemudahan untuk meraihnya.
Mari melihat terkait struktural ini di Indonesia. Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang terbuka karena memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk meraih beragam jabatan tinggi.
Misalnya saja jabatan berupa manajer, direktur hingga presiden. Coba saja melihat presiden yang sudah pernah menjabat, semuanya berasal dari latar belakang berbeda bukan?
Jadi, hal ini membuktikan kalau semua orang punya kesempatan untuk meraih jabatan tinggi.
Ketika dalam struktur pekerjaan banyak orang yang mampu meraih kedudukan tinggi tentu bisa menjadi motivasi.
Jadi, orang yang mempunyai kedudukan rendah bisa berupaya meningkatkan prestasi untuk naik tingkat.
Salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial ini sayangnya belum terlaksana secara optimal.
Memang, semua orang bebas ingin melamar pekerjaan di mana dan posisi apa saja. Namun, lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sepadan.
Jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia belum mampu menampung semua pelamar kerja sehingga masih banyak masyarakat yang status sosialnya belum berubah karena belum diterima bekerja.
Ketersediaan lapangan kerja semakin diperlukan ketika fertilitas di suatu negara cukup besar.
Seperti yang kamu tahu, tingkat kelahiran di Indonesia terbilang tinggi jadi pemerintah perlu berupaya keras untuk menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Selain itu, negara yang fertilitasnya tinggi seperti Indonesia juga perlu mengontrol terkait kelahiran supaya mobilitas sosial bisa terjadi secara lancar.
Misalnya seperti menyelenggarakan program Keluarga Berencana di mana dianjurkan memiliki 2 anak saja.
Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Individu
Selanjutnya ada faktor kualitas individu yang berhubungan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dimulai dengan status sosial orang tua di mana anak tidak harus berada pada tingkatan yang sama.
Jika saja seorang anak tidak puas dengan kedudukan orang tua di masyarakat, maka bisa berupaya untuk meraih kedudukan lebih tinggi.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kedudukan, misalnya melalui pendidikan.
Apakah kamu sudah tahu kalau pendidikan dianggap sebagai social elevator atau sarana yang efektif dalam menjadikan seseorang lebih berkualitas?
Sehingga, orang tersebut bisa menaikkan status sosialnya di masyarakat.
Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial berupa individu ini menunjukkan bahwa orang yang mempunyai kemampuan akan memperoleh kesempatan lebih besar dalam meraih keberhasilan hidup.
Coba saja kamu melihat contohnya di sekitar tempat tinggal.
Misalnya saja instansi pemerintah umumnya memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai prestasi.
Seperti mempunyai nilai IPK bagus dari perguruan tinggi ternama. Baik itu perguruan tinggi dari dalam negeri maupun luar negeri.
Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial ini juga dipengaruhi oleh orientasi sikap masing-masing orang. Setiap orang pasti mempunyai sikap berbeda terkait prospek perubahan kedudukan dalam masyarakat.
Orientasi ini dapat berupa pendidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan hingga upaya memperbaiki penampilan diri.
Contohnya saja ada seorang karyawan yang menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi supaya menaikkan peluang karier dan posisinya.
Selain itu, setiap orang juga dipengaruhi oleh kemujuran. Biasanya ketika mendapat kemujuran akan mendorong kerja keras sehingga mampu meraih posisi yang dikehendaki dalam tatanan masyarakat.
Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Ekonomi
Kondisi ekonomi mampu menjadi pendorong bagi seseorang untuk meraih perubahan kedudukan dalam masyarakat.
Misalnya saja ketika seseorang lahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi berkekurangan lantas berupaya untuk meningkatkan kondisi ekonominya.
Akan tetapi, di sisi lain keadaan ekonomi juga bisa menghambat perubahan kedudukan.
Misalnya saja ketika keadaan ekonomi terlalu buruk, maka sulit untuk meraih pendapatan tinggi. Sehingga sulit pula dalam memenuhi keperluan hidup.
Jika memenuhi keperluan hidup saja sulit, tentu meraih mobilitas sosial terasa jauh lebih sulit.
Sementara jika keadaan ekonomi sudah bagus, maka akan membuka peluang lebih besar untuk meraih perubahan kedudukan dalam masyarakat.
Tatkala keadaan ekonomi baik, maka individu bisa mengakses pendidikan dan modal dengan lebih mudah. Sehingga kesempatan untuk meraih pekerjaan dengan jabatan tinggi menjadi lebih mudah pula.
Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial ekonomi ini juga berlaku pada negara. Jika keadaan ekonomi negara bagus, maka masyarakat juga lebih mudah dalam mengakses modal, pendidikan maupun kesempatan.
Sementara apabila keadaan ekonomi suatu negara buruk, tentu masyarakat akan kesulitan untuk meraih pendapatan tinggi.
Pada akhirnya, mereka kesulitan dalam memenuhi keperluan hidup maupun mendapatkan perubahan kedudukan sosial.
Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial berupa ekonomi ini sepertinya mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Pernahkah kamu melihat seorang anak dari keluarga miskin yang begitu semangat dalam menjalani pendidikan?
Pernahkah kamu melihat seorang anak dari keluarga miskin berupaya keras membangun bisnis sampai akhirnya sukses dan mampu mengangkat status sosial keluarganya?
Hal tersebut menunjukkan keadaan ekonomi bisa mendorong perubahan kedudukan.
Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Keadaan Politik
Keadaan politik suatu negara sangat mempengaruhi mobilitas sosial. Keadaan politik yang tidak sesuai dengan harapan, paham maupun hati nurani bisa mempengaruhi keamanan dan kenyamanan masyarakatnya.
Jadi, keadaan politik negara harus stabil supaya masyarakat merasa aman dan nyaman dalam bekerja sehingga bisa melakukan perubahan kedudukan ke arah lebih baik.
Hal ini terlepas dari apakah negara mempunyai banyak sumber daya alam atau tidak.
Tidak semua negara di dunia yang mempunyai keadaan politik stabil. Ada sejumlah warga yang justru keluar dari negaranya karena kondisi politiknya kacau.
Mereka berupaya mencari kehidupan lebih aman di negara lainnya.
Jadi, tampak bahwa faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial berupa keadaan politik ini sangat berpengaruh pada individu maupun kelompok.
Terkait dengan ketersediaan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Sekarang, mari mencoba melihat kondisi politik di Indonesia. Negara ini mempunyai keadaan politik yang terbilang stabil. Kamu bisa merasakan sendiri kalau negara menyediakan keamanan untuk seluruh masyarakat.
Masyarakat bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dalam kondisi aman dan nyaman. Masyarakat tidak akan menjumpai serangan tentara dari negara lain. Kemudian juga tidak menghadapi teror dari negara lain.
Semua orang di Indonesia bebas untuk mencari pekerjaan yang dikehendaki. Secara aman dan nyaman dapat berupaya meningkatkan prestasi untuk meraih posisi pekerjaan yang lebih tinggi.
Jadi, dari segi politik ini, Indonesia merupakan negara yang kondisi politiknya stabil. Sehingga, keadaan politik di Indonesia mampu membantu masyarakat untuk menaikkan status sosialnya.
Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial: Kependudukan atau Geografi
Tahukah kamu kalau jumlah penduduk di Indonesia senantiasa bertambah pesat dari waktu ke waktu? Pertambahan ini dapat mempersempit lahan permukiman bahkan mampu menaikkan jumlah kemiskinan.
Oleh karena itu, masalah kependudukan mampu mendorong individu maupun pemerintah untuk mengarahkan masyarakat sehingga bermigrasi ke daerah lain.
Seperti yang kamu tahu, migrasi juga menyebabkan terjadinya mobilitas sosial.
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat ini mendorong masyarakat untuk mencari kediaman dan penghidupan lebih baik di tempat lainnya.
Misalnya saja masyarakat dari desa mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi di kota besar.
Ketika pertambahan penduduk begitu pesat di suatu daerah, sangat mungkin terjadi penyempitan lahan permukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan dan kualitas lingkungan menurun.
Jadi, tidak heran apabila masyarakat kemudian terpicu untuk migrasi.
Masyarakat mempunyai harapan bahwa wilayah lain mampu menghadirkan kehidupan yang lebih baik. Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial berupa geografi ini terbilang umum ditemui di Indonesia.
Coba saja kamu perhatikan berita yang menayangkan kondisi jalan raya ketika musim Hari Raya Idul Fitri. Ada banyak sekali masyarakat dari kota-kota besar yang pulang ke kampung halaman di desa.
Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat dari desa yang migrasi ke kota untuk mencari kehidupan lebih baik. Aktivitas migrasi ini juga masih dilakukan oleh masyarakat dari tahun ke tahun.
Biasanya, kondisi keluarga di desa tergolong miskin atau status sosialnya rendah. Lantas, masyarakat migrasi ke kota untuk mencari pekerjaan dengan jabatan tinggi atau gaji tinggi.
Sehingga, status sosialnya bisa meningkat.Setiap orang bisa mengalami mobilitas sosial dengan cara berbeda-beda.
Ada yang mobilitasnya cepat dan mudah, namun ada pula lambat serta sulit. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: