8 Hal Yang Membuat Mahasiswa Tingkat Akhir Menyesal, Maba Wajib Baca

8 Hal Yang Membuat Mahasiswa Tingkat Akhir Menyesal, Maba Wajib Baca – Memasuki jenjang perkuliahan memang tampak sangat menyenangkan. Namun, tahukah kamu? Bahwa saat memasuki semester akhir banyak mahasiswa yang merasa menyesal karena menjalani aktivitas perkuliahan dengan biasa-biasa saja. Kira-kira apa saja hal yang membuat mahasiswa tingkat akhir menyesal, di bawah ini Mamikos sudah rangkumkan informasi lengkapnya untuk kamu.

Deretan Hal Yang Membuat Mahasiswa Tingkat Akhir Menyesal

Canva/@monkeybusinessimages

Kuliah adalah masa dimana kamu bisa mengeksplor potensi yang ada dalam dirimu tanpa batas. Sebenarnya masa kuliah selalu member kamu cukup banyak pilihan, semua tergantung dengan target dan pencapaian seperti apa yang kamu inginkan. Sebagai mahasiswa, kamu harus bisa menjalani banyak hal dengan tidak biasanya agar nanti kamu tidak menyesal ketika sudah memasuki semester akhir. Berikut adalah beberapa hal yang wajib diketahui oleh mahasiswa baru terkait hal-hal yang kerap disesali oleh mahasiswa tingkat akhir.

1. Tidak memperdalam kemampuan bahasa Inggris

unsplash.com

Sebagian kampus di Indonesia sudah banyak yang mewajibkan mahasiswanya untuk menguasai bahasa Inggris. Namun, ada pula kampus yang tidak mewajibkannya. Jika kamu berkuliah di kampus yang tidak mewajibkan kamu untuk menguasai bahasa Inggris, ada baiknya kamu belajar untuk mendalami bahasa Inggris. Mengingat kini sudah banyak perusahaan yang lebih melirik lulusan yang dapat menguasai bahasa Inggris.

Seperti yang diketahui, bahasa Inggris kini telah menjadi bahasa internasional. Ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan ketika dapat menguasai bahasa Inggris. Selain memudahkan kamu untuk mencari pekerjaan ketika lulus, kamu juga bisa bergabung dengan berbagai forum internasional. Nah, forum internasional ini dapat menghantarkan kamu menjadi sosok mahasiswa berprestasi dan dapat memudahkan kamu untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri.

2. Rajin beli buku, tapi tidak dibaca

unsplash.com

Di minggu pertama perkuliahan, biasanya dosen akan menjelaskan aktivitas kontrak selama perkuliahan. Selain itu, dosen biasanya juga akan memberikan beberapa rekomendasi buku rujukan untuk mata kuliah terkait. Banyak mahasiswa baru yang terlalu bersemangat, dan akhirnya membeli semua buku yang direkomendasikan oleh dosen. Alih-alih dibaca, ternyata buku yang dibeli tersebut hanya dibawa saja saat jam kuliah aja.

Padahal, semua buku yang dibeli tersebut berperan penting untuk membantu kamu menguasai materi di mata kuliah tersebut. Jadi, bagi mahasiswa baru jangan sampai kamu hanya membeli buku saja ya tanpa dibaca. Mamikos sarankan, bacalah buku yang sudah dibeli sebelum dan sesudah jam perkuliahan. Tak perlu berlama-lama, cukup luangkan waktu lima belas menit hingga tiga puluh menit saja.

3. Tidak mencoba bergabung organisasi atau UKM

Canva/@pixelshot

Ketika baru memasuki dunia kampus, ada banyak sekali mahasiswa baru yang hanya ingin berfokus pada kesuksesan akademik saja. Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa tersebut akan tergolong sebagai mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang – kuliah pulang). Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa bergabung di organisasi atau UKM kampus adalah kegiatan yang menghabiskan waktu saja.

Jika kamu juga berpikir demikian di awal kuliah, ada baiknya kamu renungkan kembali. Karena dengan mengikuti organisasi atau UKM kampus akan memberikan banyak manfaat untuk kamu. Di masa perkuliahan misalnya, kamu akan cukup akrab dengan senior-senior hingga dosen. Tak hanya itu saja, kamu juga akan merasa terbantu ketika melakukan wawancara kerja nanti karena sudah terbiasa dengan kehidupan berorganisasi.

4. Tidak menjalin relasi yang baik dengan warga kampus

unsplash.com

Tidak menjalin relasi yang baik di sini dapat terjadi jika kamu hanya menjadi mahasiswa pemalu. Banyak mahasiswa tingkat akhir yang kini merasa menyesal karena mereka telah menjadi mahasiswa pemalu selama masa perkuliahan. Hal ini ternyata dapat mempengaruhi sosial kita selama berada di kampus, baik itu dengan senior, adik tingkat, hingga dosen-dosen sekalipun. Ada baiknya mulai dari awal perkuliahan kamu sudah mengumpulkan rasa percaya diri, sehingga kamu pun dapat mudah menjalin relasi dengan warga yang ada di kampus.

5. Sering ikut seminar atau workshop, tapi ilmunya tidak pernah diaplikasikan

unsplash.com

Di masa perkuliahan, kamu akan dianjurkan oleh dosen untuk mengikuti sebanyak mungkin seminar atau workshop yang diadakan di berbagai tingkatan. Tentunya dosen menyarankan mahasiswa untuk mengikuti seminat atau workshop agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya. Banyak mahasiswa tingkat akhir yang menyesal karena hanya mengikuti seminar atau workshop sebagai suatu formalitas saja.

6. Jadi mahasiswa malu-malu kucing

Mahasiswa malu-malu kucing yang dimaksud di sini adalah mahasiswa yang malu untuk berkespresi di kelas. Saat jam perkuliahan sedang berlangsung, kebanyakan mahasiswa baru hanya berdiam diri. Aktivitas yang dilakukan hanya mendengarkan dosen dan mencatat beberapa hal penting. Biasanya mahasiswa baru akan merasa canggung bahkan takut untuk bersuara di kelas, baik itu bertanya atau sekadar mengungkapkan sedikit pengetahuannya di depan umum.

Hal ini kerap disesali oleh mahasiswa tingkat akhir, karena mereka pun akhirnya merasakan bahwa sifat tersebut tidak baik dipertahankan terlebih sampai semester akhir. Karena hal tersebut dapat mengakibatkan kamu tidak memiliki keberanian untuk menyuarakan pendapat. Padahal, siapa tahu pendapat kamu adalah yang selama ini dicari-cari sebagai solusi oleh kebanyakan orang. Terlebih banyak dosen menggunakan ukuran keaktifan seorang mahasiswa adalah dari seberapa sering ia bersuara di kelas, minimal memberikan sebuah pertanyaan.

7. Tidak pernah mengikuti lomba

unsplash.com

Ada banyak perlombaan yang diadakaan khusus untuk mahasiswa, mulai dari menulis, debat, olahraga, hingga keagamaan. Melalui alasan kesibukan akademik, sering kali menjadikan mahasiswa tidak sempat mengikuti suatu perlombaan. Padahal keikutsertaan kamu terhadap suatu perlombaan ini sangatlah penting.

Ketika kamu mengikuti suatu perlombaan, mungkin kesempatan kamu untuk menang memang sangat kecil. Lebih dari itu sesungguhnya kamu akan mendapatkan pengalaman baru dan jaringan yang luas. Hal tersebut tentu bermanfaat bagi masa depan kamu, baik untuk keberlanjutan studi kamu maupun kehidupan saat kamu bekerja.

8. Tidak melatih skill menulis

unsplash.com

Menulis adalah salah satu skill penting yang harus kamu miliki di jenjang perkuliahan. Terlebih ketika nanti kamu sudah memasuki semester akhir dan ingin menyelesaikan skripsi. Menulis di sini tidak hanya menulis secara asal-asalan saja, namun juga harus menyesuikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Banyak mahasiswa tingkat akhir yang kini merasa menyesal karena tidak melatih skill menulis sejak awal perkuliahan. Kebanyakan dari mereka banyak yang merasa kesulitan mengerjakan skripsi karena tidak memiliki pengetahuan dan bekal cara penulisan yang baik dan benar. Untuk itu, ada baiknya sebagai mahasiswa baru kamu sudah melatih skill menulis kamu sejak awal ya.

Itulah informasi yang bisa Mamikos share kepada kalian seputar 9 hal yang membuat mahasiswa tingkat akhir menyesal. Semoga informasi di atas bisa cukup bermanfaat untuk mahasiswa baru yang sebentar lagi akan memasuki jenjang perkuliahan ya! Untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya, kamu bisa kunjungi situs Mamikos secara berkala.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: