10 Jenis Ekonomi Kreatif beserta Penjelasan dan Contohnya Lengkap

Terdapat lebih dari sepuluh jenis ekonomi kreatif di wilayah Indonesia. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

22 Desember 2023 Bella Carla

3. Desain Interior

Menurut Kemenparekraf, desain interior menjadi subsektor ekonomi kreatif yang tak kalah penting dari arsitek.

Berbeda dengan arsitektur, desain interior berperan untuk merancang estetika interior hunian, perkantoran, dan hotel semakin meningkat.

Oleh sebab itu, potensi ekonomi dari industri kreatif satu ini terbilang sangat menjanjikan.

Hanya saja, ada beberapa aspek yang perlu didalami, misalnya proteksi terhadap para pelaku kreatif desain interior di pasar domestik, sertifikasi untuk menciptakan standar, hingga perlindungan hak cipta.

4. Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual atau yang dikenal juga dengan istilah DKV merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif. Sayangnya, jenis ekonomi kreatif yang satu ini masih perlu perhatian pemerintah.

Tak jarang jika harga yang ditawarkan untuk hasil karya desain grafis tak sebanding dengan proses pengerjaannya.

Padahal, proses pengerjaannya mencakup memikirkan filosofi, mengolah desain agar memiliki makna, dan menghasilkan produk jadi.

5. Desain Produk

Berbeda dengan desain interior, desain produk merupakan proses kreasi produk yang menggabungkan unsur fungsi dan estetika sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat.

Subsektor ekonomi kreatif satu ini mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal hingga keragaman kekayaan budaya Indonesia dalam setiap karyanya.

Tak hanya itu, desain produk juga perlu didukung pelaku industri yang memiliki craftmanshift andal.

Untuk dapat mengembangkan subsektor ini, perlu dilakukan beberapa pendekatan, misalnya bekerja sama dengan berbagai asosiasi, mendirikan pusat desain sebagai hub lintas sub sektor, serta mengelola industri dari hulu ke hilir.

6. Fesyen

Konsep dan pengertian ekonomi kreatif juga merambah ke dunia fesyen. Tren fesyen di Indonesia sendiri tak lepas dari produktivitas para desainer fesyen lokal yang inovatif merancang pakaian model baru.

Para perancang busana umumnya sangat membutuhkan orang-orang yang dapat memberinya ide dan masukkan kreatif mengenai busana yang akan dirancangnya.

Mulai dari merancang suatu busana hingga aksesoris-aksesoris yang akan digunakan.

Perkembangan dunia fesyen yang dinamis juga dapat memunculkan generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fesyen.

Dengan begitu, masyarakat yang berperan sebagai pasar juga semakin cerdas dan berselera tinggi dalam memilih fesyen.

Di sisi lain, subsektor ekonomi kreatif ini juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fesyen lokal yang masih dianaktirikan hingga pasar yang masih saja memprioritaskan produk-produk impor.

Close