9 Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar Penuh Inspirasi dan Maknanya Lengkap!
Chairil Anwar adalah salah satu penyair terkenal di Indonesia dan sudah menghasilkan banyak karya puisi. Ingin tahu apa saja makna puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar? Simak artikel berikut.
9 Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar Penuh Inspirasi dan Maknanya Lengkap! – Pernah membaca puisi berjudul “Aku”? Jika pernah, puisi tersebut adalah salah satu karya Chairil Anwar.
Masih ada puisi-puisi lainnya yang penuh inspirasi dan memiliki makna khusus.
Yuk, simak kumpulan puisi karya Chairil Anwar yang penuh inspirasi dan maknanya berikut ini!
Puisi Chairil Anwar dan Maknanya
Daftar Isi [hide]
- Puisi Chairil Anwar dan Maknanya
- 1. Puisi ‘Aku’ Karya Chairil Anwar
- 2. Puisi ‘Diponegoro’ Karya Chairil Anwar
- 3. Puisi ‘Krawang – Bekasi’ Karya Chairil Anwar
- 4. Puisi ‘Sia – Sia Karya Chairil Anwar
- 5. Puisi ‘Kepada Peminta-minta’ Karya Chairil Anwar
- 6. Puisi ‘Prajurit Jaga Malam’ Karya Chairil Anwar
- 7. Puisi ‘Yang Terempas dan Yang Terputus’ Karya Chairil Anwar
- 8. Puisi ‘Tak Sepadan’ Karya Chairil Anwar
- 9. Puisi ‘Di Mesjid’ Karya Chairil Anwar

Jika kamu senang mengikuti perkembangan puisi di Indonesia, kamu pasti sudah tidak asing dengan penyair bernama Chairil Anwar. Penyair yang dikenal dengan sebutan Si Binatang Jalang” memiliki karya istimewa.
Puisi Chairil Anwar yang terkenal berjudul “Aku” ini membuatnya semakin dikenali. Chairil Anwar menghasilkan banyak puisi bertema kematian, eksistensialisme, serta individualisme.
Sepanjang hidupnya, Chairil Anwar diperkirakan sudah menulis 70 buah puisi.
Selain dikenal karena karya puisinya, Chairil Anwar juga memberikan kontribusi besar untuk ejaan di Indonesia karena ia membuat aturan bahasa yang kaku menjadi lebih baik.
Ia adalah pelopor untuk angkatan 45. Penasaran apa saja puisi-puisi Chairil Anwar dan maknanya? Simak contoh puisi Chairil Anwar berikut.

Advertisement
1. Puisi ‘Aku’ Karya Chairil Anwar
Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Makna puisi ‘Aku’ karya Chairil Anwar
Puisi Chairil Anwar yang berjudul ‘Aku’ menunjukkan semangat perjuangan dan kegigihan seseorang dari belenggu penjajahan.
Orang tersebut ingin memperjuangkan hak hidupnya tanpa merugikan siapa pun. Padahal ia harus menghadapi berbagai macam rintangan.
Seorang ‘aku’ pada puisi Chairil Anwar sedang mencari tujuan hidupnya. Ia ingin bebas dari ikatan-ikatan yang membelenggu sekalipun terluka. Sebab, ia yakin lukanya yang perih akan hilang selagi ia berlari.
Luka pada tubuh ‘aku’ akan membuatnya terus bergerak dan bergairah ketika menjalani hidup.
Dengan luka itu, justru ia ingin hidup lebih lama. Puisi yang disampaikan dengan diksi lugas, tegas, dan berwibawa tersebut menggambarkan optimisme.