7 Langkah Langkah Menyusun Teks Editorial yang Baik dan Benar
Teks editorial merupakan jenis teks yang cukup mudah untuk dipelajari, sebab hanya mengandung fakta dan opini. Ingin mempelajarinya? Simak selengkapnya di bawah ini.
7 Langkah Langkah Menyusun Teks Editorial yang Baik dan Benar – Teks editorial dibuat berdasarkan fakta dan opini dari sang penulis. Oleh karena itu, teks editorial sering dicantumkan ke dalam koran-koran nasional ataupun internasional.
Hal itu dikarenakan, teks editorial akan dikerjakan oleh tim redaksi atau seorang redaktur, yang telah memperoleh data faktual di lapangan. Kemudian hasil data tersebut akan diolah, yang nantinya dibentuk menjadi teks editorial.
Bila kamu ingin mempelajari lebih dalam tentang teks editorial, kamu bisa membaca artikel berikut ini. Sebab, Mamikos sudah memberikan informasi tentang langkah langkah menyusun teks editorial. Selamat menyimak.
Pengertian Teks Editorial
Daftar Isi [hide]

Teks editorial merupakan tulisan yang dibuat oleh seorang redaktur utama media, yang berisikan sebuah pendapat, pandangan umum, ataupun reaksi tentang suatu peristiwa ataupun kejadian (berita aktual) yang sedang menjadi sorotan masyarakat.
Artinya, teks editorial adalah sebuah teks yang akan mewakili, bagaimana suatu media dapat memandang serta menanggapi berita terkini yang nantinya mereka publikasikan.
Teks editorial juga kerap disebut juga sebagai tajuk rencana, yang berarti bentuk artikel utama pada suatu surat kabar, yang berisikan pandangan dari redaksi (tim penulis serta penyusun koran) terhadap sebuah isu ketika koran tersebut telah diterbitkan.
Intinya, kolom tersebut merupakan kolom khusus berupa sebuah opini, untuk dapat menanggapi berita yang hangat-hangatnya sedang diperbincangkan oleh kalangan masyarakat luas.
Karena hal yang akan ditanggapinya berupa teks berita, maka di dalamnya juga akan terkandung fakta yang telah bercampur dengan pendapat secara subjektif (bukan fakta).
Oleh sebab itu, bisa membedakan mana yang merupakan fakta dan mana yang hanya sekedar opini, merupakan suatu keharusan di dalam menanggapinya.
Editorial yang baik juga akan membuka sebuah horizon yang lebih luas, serta tidak memaksakan pada suatu ideologi tertentu bagi para pembacanya.
Struktur Teks Editorial
Karena teks editorial merupakan suatu opini ataupun pendapat, maka teks ini termasuk juga ke dalam jenis teks eksposisi.
Dengan demikian, struktur secara umum dari teks ini juga terdiri dari tesis, argumentasi, serta penegasan.
Berikut merupakan penjelasan lebih lengkapnya, berdasarkan yang telah diungkapkan oleh tim dari Kemdikbud:
Tesis (pengenalan Isu)
Adalah sebuah pendahuluan teks editorial, yang berupa pendapat serta gambar umum tentang isu yang telah dikomentari.
Argumen (penyampaian pendapat)
Pembahasan mendetail tentang peristiwa yang sedang dikomentari, dan penguatan terhadap pendapat dengan bentuk argumen logis ataupun data faktual.
Penegasan (ulang)
Adalah saran, rekomendasi, kesimpulan, sampai harapan yang berkaitan langsung dengan solusi, ataupun hanya sekadar prediksi ke depan tentang berita yang telah dikomentari.
Sementara itu, pendapat Kosasih (2017, hlm. 285) berikut merupakan struktur utama dari teks editorial:
Pengenalan isu
Bagian ini merupakan pembuka dari sebuah persoalan aktual yang telah ditulis. Sehingga, pengenalan isu di dalam paragraf akan sangat diperlukan, untuk dapat memberikan konteks awal kepada para pembaca.
Bagian ini bisa berisikan pengenalan isu utama yang menjadi sebuah sorotan, tokoh, opini masyarakat (pro-kontra), serta hal umum lain yang dapat membantu.
Penyampaian argumen-argumen
Adalah tanggapan dari para penyusun media yang telah bersangkutan (redaktur), tentang kejadian, peristiwa ataupun persoalan aktual yang sedang disoroti di dalam sebuah teks editorial.
Pada bagian ini, redaktur bisa menunjukkan di mana letak posisinya (keberpihakannya) terhadap isu yang sedang dibahas, setuju?

Advertisement
Atau tidak setuju? Ataupun justru hanya mengapresiasi serta memberikan bentuk pujian saja.
Kesimpulan, saran, ataupun rekomendasi
Bagian ketiga ini merupakan penutup, serta bisa dikatakan menjadi bagian sikap akhir, saran, kesimpulan, ataupun rekomendasi dari informasi yang telah dikomentari.
Ciri-Ciri Teks Editorial
Teks editorial mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:
1. Aktual dan faktual
Teks harus mengangkat sebuah informasi yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Jangan lupa juga, agar informasinya tetap harus mengedepankan pada fakta yang telah terjadi.
2. Sistematis dan logis
Penyusunan sebuah teks editorial harus secara tersistematis, yang berarti harus dapat memenuhi struktur serta kaidah pada kebahasaannya. Teks juga harus secara logis, artinya masuk akal serta tidak hanya imajinatif.
3. Argumentatif
Seperti yang telah dijelaskan pada awal artikel, bahwa teks ini berisikan sebuah pendapat pribadi dari tim redaksi.
Artinya teks ini lebih mengutarakan pada argumen-argumen, yang terdapat dalam sudut pandang tim redaksi.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Selanjutnya, kaidah kebahasaan sebuah teks editorial terdiri atas adverbia, konjungsi, serta verba. Verba pada teks editorial dapat dibagi lagi menjadi verba material, verba relasional, serta verba mental.
1. Adverbia
Adalah kata keterangan yang terdapat dalam teks editorial. Seringkali yang sering muncul di dalam teks editorial, merupakan adverbia frekuentatif.
Adverbia frekuentatif yang dapat menggambarkan makna secara berhubungan, dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang sedang diterangkan adverbia itu.
Contohnya yaitu, seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, dan sebagian besar waktu.
2. Konjungsi
Adalah kata penghubung. Seringkali banyak ditemukan pada konjungsi antarkalimat, seperti bahkan, malahan, serta sesungguhnya.
3. Verba material
Adalah kata kerja yang menunjukkan sebuah perbuatan fisik ataupun peristiwa. Contohnya seperti membaca, menulis, serta memukul.
4. Verba relasional
Adalah kata kerja yang menunjukkan sebuah hubungan intensitas (pengertian A merupakan B), dan milik (mengandung pengertian A memiliki B).
5. Verba mental
Adalah kata kerja yang menerapkan pada persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka, khawatir) serta kognisi (berpikir, mengerti).
Jenis-jenis Teks Editorial
Masih mengutip dari e-Modul Kemdikbud yang juga sama, berdasarkan dari jenisnya teks editorial bisa dibedakan menjadi tiga, yakni interpretative editorial, controversial editorial, serta explanatory editorial.
Interpretative editorial
Jenis teks editorial ini bertujuan dalam menjelaskan sebuah isu, dengan menyajikan sebuah fakta serta figur guna memberikan pengetahuan.
Controversial editorial
Controversial editor mempunyai tujuan dalam meyakinkan pembaca, pada adanya keinginan ataupun menumbuhkan kepercayaan kepada pembaca terhadap suatu isu.
Seringkali, pendapat yang berlawanan akan dapat digambarkan secara lebih buruk.
Explanatory editorial
Teks editorial ini akan menyajikan masalah ataupun isu, untuk dapat dinilai sendiri oleh para pembaca.
Teks ini seringkali disajikan dengan sebuah tujuan, untuk mengidentifikasi masalah dan meningkatkan kesadaran dari masyarakat atas suatu isu.
Langkah Langkah Menyusun Teks Editorial
Menurut pendapat dari Tim Kemdikbud (2017, hlm. 106), berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun sebuah teks editorial sebagai berikut ini:
- Bacalah dua ataupun tiga teks editorial dan atau tajuk rencana dari sumber berita (media massa) yang berbeda, sebagai tambahan berbagai referensi dari gaya penulisan.
- Susunlah data dari isu-isu utama, untuk dapat dirumuskan menjadi sebuah pernyataan umum.
- Telusuri data-data pendukung atas sebuah pernyataan umum yang telah ditulis sebelumnya, dari berbagai sumber yang terpercaya seperti halnya buku, media massa terpercaya, lembaga penelitian, badan pusat statistik, jurnal ilmiah baik dengan daring ataupun luring.
- Susun perincian data-data tersebut, kemudian analisis serta buat argumen berdasarkan pada hasil analisisnya.
- Tafsirkan berbagai macam argumen-argumen, yang sudah dibuat menjadi pendapat baik itu berupa kritik, apresiasi, harapan, ataupun penilaian umum.
- Kemukakan saran ataupun rekomendasi serta tunjukkan caranya, supaya dapat memberikan solusi, dan tidak hanya sekadar kritik saja ataupun rincikan kebaikannya tidak hanya dengan memuji saja.
- Kemaslah semua kerangka yang sudah dipersiapkan menjadi bentuk tulisan teks editorial, dengan kalimat serta paragraf yang efektif supaya tidak terlalu panjang, serta tetap ringan untuk dapat dibaca; 8-10 paragraf, setiap paragrafnya terdiri atas 2-3 kalimat.
Penutup
Itu tadi pembahasan mengenai langkah langkah menyusun teks editorial, semoga artikel di atas dapat membantu kamu dalam memahami langkah langkah menyusun teks editorial yang baik dan benar.
Harapannya, kamu dapat mencoba untuk membuat teks editorialmu sendiri, dan semakin mengembangkan hasil tulisanmu tersebut.
Sebab, teks editorial ini mudah untuk dipelajari dan dibuat, dan yang kamu perlukan hanyalah fakta dan opini.
Demikian pembahasan mengenai langkah langkah menyusun teks editorial, kamu dapat membaca artikel lainnya tentang teks editorial atau teks lainnya dan Bahasa Indonesia, pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
