Contoh Laporan Hasil Penelitian Geografi dan Cara Membuatnya yang Baik
Contoh Laporan Hasil Penelitian Geografi dan Cara Membuatnya yang Baik – Apakah kamu pernah diminta membuat laporan hasil penelitian yang bertema geografi?
Proses pembuatan laporan tersebut tidak asal-asalan dan perlu memperhatikan struktur serta cara penulisannya.
Yuk, simak contoh laporan hasil penelitian geografi dan cara membuatnya yang baik di bawah ini!
Contoh Laporan Penelitian Geografi dan Cara Pembuatannya
Daftar Isi
- Contoh Laporan Penelitian Geografi dan Cara Pembuatannya
- Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Geografi
- Struktur Penulisan Laporan Geografi
- Langkah-Langkah Menulis Laporan Penelitian Geografi
- Contoh Laporan Penelitian Geografi
- Contoh 1: Penelitian Geografi untuk Anak-Anak
- Contoh 2: Penelitian Geografi Konservasi Air
- Penutup
Daftar Isi
- Contoh Laporan Penelitian Geografi dan Cara Pembuatannya
- Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Geografi
- Struktur Penulisan Laporan Geografi
- Langkah-Langkah Menulis Laporan Penelitian Geografi
- Contoh Laporan Penelitian Geografi
- Contoh 1: Penelitian Geografi untuk Anak-Anak
- Contoh 2: Penelitian Geografi Konservasi Air
- Penutup
Saat kamu membaca contoh publikasi hasil penelitian geografi dari suatu instansi atau perorangan, ternyata di balik laporan yang bagus tersebut proses pembuatannya cukup panjang.
Bahkan, dibutuhkan waktu lama agar hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Contoh hasil penelitian geografi yang ada di sekitar biasanya berupa laporan tentang bencana, seperti laporan hasil penelitian geografi tentang pencemaran udara, contoh laporan penelitian geografi tentang tanah longsor, laporan penelitian geografi tentang banjir, dan sebagainya.
Ingin membuat laporan penelitian geografi dari penelitian yang kamu lakukan? Simak artikel berikut untuk mengetahui contoh laporan beserta cara pembuatannya.
Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Geografi
Sebelum mengambil data dan menulis laporan, ada langkah-langkah yang perlu ditempuh saat melakukan penelitian geografi, yaitu:
- Menentukan masalah yang akan diangkat dalam penelitian geografi
- Membuat rumusan masalah yang akan diteliti
- Membuat judul penelitian geografi
- Menentukan tujuan penelitian geografi
- Membuat variabel penelitian geografi
- Menulis landasan teori atau dasar teori yang mendukung judul penelitian geografi
- Mengembangkan kerangka penelitian
- Membuat hipotesis penelitian geografi
- Menentukan populasi dan sampel penelitian geografi
- Menentukan teknik pengambilan sampel dan pengumpulan data penelitian geografi
- Melakukan pengolahan data yang sudah didapatkan
- Menganalisis data
- Menarik kesimpulan
- Membuat laporan penelitian geografi
Struktur Penulisan Laporan Geografi
Dalam menulis laporan geografi, perhatikanlah struktur penulisan yang sudah ditetapkan instansi atau lembaga tempatmu berada.
Secara umum, struktur penulisan laporan geografi di satu tempat dengan yang lain akan terlihat sama tetapi ada perbedaan berupa pengurangan atau penambahan komponen.
- Pendahuluan: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
- Landasan teori
- Metode penelitian: waktu penelitian, alat dan bahan
- Pembahasan
- Penutup: kesimpulan dan saran
- Daftar pustaka
- Lampiran
Langkah-Langkah Menulis Laporan Penelitian Geografi
Ikuti langkah-langkah berikut saat menulis laporan penelitian geografi.
- Tentukan jenis laporan geografi yang akan dibuat.
- Buat judul laporan penelitian geografi sesuai penelitian yang kamu lakukan
- Susun permasalahan geografi yang akan diteliti
- Buat hipotesis penelitian geografi jika diperlukan
- Kumpulkan referensi untuk penulisan landasan teori dan pembahasan
- Buat daftar alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitianmu
- Jelaskan tahapan penelitian geografi
- Lakukan penelitian sesuai prosedur yang sudah ditetapkan
- Catat hasil penelitian
- Bahas hasil penelitian pada pembahasan secara objektif dan didukung bukti-bukti pada literatur atau referensi yang sudah kamu kumpulkan
- Buat kesimpulan dan saran terkait penelitian geografi
- Cantumkan seluruh daftar pustaka yang digunakan dalam proses penulisan laporan
Contoh Laporan Penelitian Geografi
Sudah paham dengan struktur penulisan dan langkah-langkah membuat laporan penelitian geografi?
Simak contoh-contoh laporannya berikut ini agar kamu memiliki gambaran untuk membuat laporan hasil penelitianmu sendiri.
Contoh 1: Penelitian Geografi untuk Anak-Anak
Laporan Penelitian Geografi Pengamatan Formasi Batuan
A. Latar Belakang
Terdapat tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan beku terbentuk sebagai hasil dari pendinginan magma (lava).
Ketika magma mendingin dan mengeras, magma tersebut akan menjadi batu.
Batuan sedimen adalah campuran bahan lain yang telah diendapkan kembali dan dipadatkan kembali melalui kompresi dan sementasi.
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang telah berubah bentuk sebagai akibat dari perubahan panas dan tekanan.
B. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi jenis pembentukan batuan
C. Metode Penelitian
Alat dan Bahan
- Kaca pembesar
- Berbagai macam batuan yang ditemukan dari lokasi seluas mungkin
- Pencahayaan yang baik (agar dapat melihat jelas)
- Stiker tempel untuk memberi label pada setiap batu
- Buku catatan
- Pena
Cara Kerja
- Beri label setiap batu dengan nomor sehingga ketika kamu menemukan batuan, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi batu mana yang akan diidentifikasi.
- Pilih batu yang sudah diberi label.
- Lihat batu melalui kaca pembesar.
- Perhatikan baik-baik kristal dan struktur lain di dalam batu untuk menentukan penggolongan batu
- Catat informasi yang dapat dilihat dari setiap batu ke dalam buku catatan
D. Pembahasan
Batuan beku mudah dikenali karena mengandung kristal bersudut. Semakin lama batuan beku mendingin dan mengkristal, semakin besar kristalnya.
Batuan sedimen umumnya memiliki tampilan yang lebih berlapis karena jenis batuan yang berbeda yang ditekan bersama.
Batuan metamorf dapat terlihat berlapis-lapis, tetapi lapisannya sering kali tidak bersambungan dan cenderung berskala sangat kecil. Batuan akan terlihat seperti satu massa yang menyatu daripada kristal yang terpisah.
E. Bahan Diskusi
Batu apa yang paling baik digunakan? Dapatkah kamu mengidentifikasi di mana sebaiknya mengambil batu?
F. Penutup
Kesimpulan
Batuan dapat diidentifikasi proses pembuatannya dengan melihat struktur melalui kaca pembesar.
Contoh 2: Penelitian Geografi Konservasi Air
Laporan Penelitian Geografi Konservasi Air
PENDAHULUAN
Perhatian manusia terhadap lingkungan sebenarnya sudah dimulai sejak lama, seperti bagaimana lingkungan menyediakan makanan, air, serta berbagai sumber daya lainnya.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, perhatian yang diberikan pada lingkungan juga semakin besar.
Hal tersebut disebabkan banyaknya aktivitas manusia yang memberikan dampak pada lingkungan serta adanya pencemaran air, sehingga diperlukan langkah konservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
40 tahun yang lalu, mempertahankan biodiversitas dimaknai sebagai penyelamatan spesies yang terancam dari kepunahan dan hal tersebut merupakan bagian kecil dari konservasi.
Pemahaman mengenai konservasi masih terbatas pada ilmu kehutanan, konservasi air dan tanah, manajemen perikanan dan ijin perburuan, serta berbagai disiplin ilmu yang berkaitan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa definisi konservasi air?
- Apa saja jenis-jenis pencemaran air?
- Bagaimana pengaturan hukum sumber daya air dan konservasi air?
PEMBAHASAN
A. Definisi Konservasi
Secara umum, konservasi didefinisikan sebagai pelestarian atau perlindungan.
Sedangkan, konservasi air didefinisikan sebagai strategi atau aktivitas untuk mengatur air sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui untuk menjaga kebutuhan manusia akan air di masa depan.
Konservasi air tidak dapat terlepas dari konservasi tanah, sehingga sering dikaitkan dengan konservasi air dan tanah.
Kegiatan konservasi air akan berdampak pada konservasi tanah, begitu pula sebaliknya (Kodoatie & Rustam, 2010).
B. Pentingnya Konservasi Air
Konservasi air sangat penting bagi kelangsungan kehidupan suatu bangsa, khususnya di daerah yang mengalami kekurangan air, di daerah kering (arid) dan daerah semi kering (sub humid).
Konservasi air bertujuan untuk meningkatkan volume air, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta memperbaiki kualitas air sesuai peruntukannya (Kodoatie & Rustam, 2010).
Manfaat adanya konservasi air adalah berkurangnya bencana alam yang berkaitan dengan air, seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor.
Konservasi air menjaga ketersediaan dan suplai air seiring dengan peningkatan kebutuhan air (Kodoatie & Rustam, 2010).
C. Pencemaran Air
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai: masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
1. Jenis-jenis Pencemaran Air
Darmono (1995) mengemukakan bahwa pencemaran air terdiri atas bermacam-macam jenis, antara lain:
a. Pencemaran mikroorganisme dalam air
Berbagai mikroorganisme penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa dan parasit sering mencemari air.
Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam air melalui buangan limbah rumah tangga maupun limbah industri. Penyakit yang sering ditemukan seperti penyakit tifus, kolera, dan disentri.
b. Pencemaran air oleh bahan anorganik nutrisi tanaman
Penggunaaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian meskipun sangat menguntungkan petani, namun dapat mencemari sungai, danau dan lautan.
Sumber pencemaran nitrat tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja, karena di atmosfer bumi mengandung 78% gas nitrogen.
c. Pencemar bahan kimia anorganik
Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam lainnya seperti timbal (Pb), kadmium (Cd) dan merkuri (Hg) dalam kadar tinggi dapat menyebabkan menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya.
Disamping itu, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan serta merusak peralatan yang dilalui air tersebut karena bersifat korosif.
d. Pencemar bahan kimia organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya.
2. Sumber Pencemaran Air
Menurut Sastrawijaya (2009), sumber pencemaran air dapat dibedakan menjadi sumber domestik (rumah tangga) dan sumber non domestik.
a. Sumber domestik (rumah tangga)
Sumber domestik (rumah tangga) yaitu dari perkampungan, kota, pasar, jalan, rumah sakit, dan lain sebagainya (Sastrawijaya, 2009).
b. Sumber non domestik
Sumber non domestik yaitu dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan sebagainya.
Jenis kegiatan industri yang menghasilkan limbah cair antara lain: industri pelapisan logam, industri pulp dan kertas, industri tekstil, industri pupuk, industri cat, industri farmasi, industri sabun, dan lain sebagainya (Sunu, 2001).
3. Dampak Pencemaran Air
Air yang telah tercemar akan menjadi tidak bermanfaat lagi dan berpotensi menjadi penyebab timbulnya penyakit (Wardhana, 1995). Bentuk kerugian ini antara lain seperti:
- Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain sebagainya.
- Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan industri, sebagai contoh: air lingkungan yang berminyak tidak dapat lagi digunakan sebagai air proses dalam industri kimia.
- Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan pertanian, seperti: irigasi.
- Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan peternakan dalam peranannya sebagai minuman ternak.
- Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan perikanan, karena air yang tercemar akan mematikan tanaman dan hewan air (Wardhana, 1995).
4. Penanggulangan Pencemaran Air
Menurut Herlambang (2006), usaha yang dapat dilakukan untuk penanggulangan pencemaran lingkungan, antara lain:
- Pengaturan tata ruang
- Pembinaan dan penegakan hukum
- Baku mutu
- Perlindungan sumber air
- Monitoring dan evaluasi
- Kelompok sadar lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat
- Teknologi pengolahan limbah
D. Pengaturan Hukum Sumber Daya Air
Hukum yang mengatur mengenai sumber daya air yaitu UU Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Isi dari undang-undang tersebut adalah bahwa sumber daya air harus dijaga dan digunakan dengan baik, tepat dan benar.
PENUTUP
Air sebagai salah satu sumber daya alam perlu mendapatkan perhatian karena air memegang peranan vital bagi kelangsungan kehidupan di bumi.
Agar keberadaan dan kualitas air tetap terjaga, diperlukan pengaturan hukum yang tegas dan kerjasama berbagai pihak.
Penutup
Demikian informasi terkait contoh laporan hasil penelitian geografi dan cara membuatnya yang baik dan benar untuk menjadi referensimu.
Masih ada banyak contoh laporan penelitian geografi berbagai tema yang dapat kamu jadikan inspirasi seperti contoh penelitian geografi tentang sampah hingga contoh laporan penelitian geografi tentang fenomena alam.
Saat membuat laporan penelitian geografi, jangan lupa memeriksa ejaan, tanda baca, dan pemilihan kalimat agar laporanmu layak dibaca serta bisa menyampaikan hal-hal yang kamu maksud.
Dapatkan informasi terkait pembuatan laporan yang lainnya di blog Mamikos. Adanya informasi bagi pelajar hingga mahasiswa akan turut membantu kelancaran studimu. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: