12 Macam-macam Bukti Transaksi, Jenis, Manfaat Beserta Contohnya

12 Macam-macam Bukti Transaksi, Jenis, Manfaat Beserta Contohnya – Tidak perlu untuk menjadi seorang mahasiswa akuntansi dalam memahami macam bukti transaksi karena hal ini biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam tingkatan perusahaan penting untuk menyimpan bukti transaksi ini sebagai keperluan dalam pembukuan laporan keuangan. Maka dari itu, bagi kamu yang berencana untuk menjadi seorang akuntan, maka perlu untuk mengenal apa saja yang termasuk ke dalam macam bukti transaksi dan bagaimana contohnya. Hal ini akan mempermudah kamu untuk menjalankan pekerjaan dan menyelesaikan laporan keuangan dengan baik dan benar.

Memahami Pengertian dari Bukti Transaksi

pexels.com/@karolina-grabowska

Sebelum mengenal apa saja yang termasuk ke dalam macam bukti transaksi, penting untuk mengetahui apa pengertian dari bukti transaksi itu sendiri. Pada dasarnya, bukti transaksi merupakan pencatatan yang terjadi atas transaksi yang berjalan. Bukti ini berbentuk secara tertulis yang merekap dari keseluruhan kegiatan transaksi yang ada dari perusahaan maupun bisnis. Dalam kata lain, dokumen ini merupakan sebuah bentuk pengesahan terhadap transaksi yang dilakukan tersebut.

Penggunaan dari berbagai macam bukti transaksi ini biasanya menjadi sebuah jalan untuk mencegah terjadinya permasalahan di masa mendatang. Terutama dalam bidang keuangan yang menjadi pemegang peran terbesar dalam perjalanan bisnis atau perusahaan. Setiap bukti transaksi yang sudah masuk ke dalam sistem pencatatan akan mempermudah akuntan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu, pencatatan bukti transaksi ini biasanya dilakukan secara rutin dan runtut agar tidak membingungkan.

Setiap bukti transaksi yang ada akan memberikan informasi mengenai pihak yang bertanggung jawab terhadap jalannya transaksi tersebut. Selain itu, bukti transaksi ini akan mencegah terjadinya kesalahan dalam perhitungan kondisi finansial dari perusahaan atau bisnis. Di dalamnya juga terdapat setiap informasi yang menyangkut dengan terjadinya transaksi yang sudah berjalan tersebut. Termasuk juga yang berkaitan dengan pihak internal dan eksternal dari perusahaan maupun bisnis.

Berbagai macam bukti transaksi ini memiliki peranan yang cukup penting dalam hal rujukan untuk penyusunan laporan keuangan dengan baik dan runtut. Jika bukti yang dimiliki tidak valid atau terjadi kesalahan, maka hal ini bisa menjadi sumber masalah di kemudian hari. Sama seperti saat kamu menyimpan struk pembayaran setelah melakukan pembelanjaan atau pemberian barang. Penyimpanan struk ini bisa berguna jika kamu membutuhkan pengajuan klaim atas barang yang sudah dibeli tersebut suatu saat nanti.

Tujuan dan Manfaat Penggunaan Bukti Transaksi

Adanya berbagai macam bukti transaksi biasanya sudah dihafalkan atau dipahami bagi orang yang bekerja di bidang keuangan. Bahkan, tidak jarang pula staf keuangan yang tidak mau mencatat sebuah transaksi tanpa adanya bukti yang valid dan jelas. Hal ini dikarenakan bukti ini memegang peranan yang cukup penting agar bisa menjaga keuangan perusahaan maupun bisnis tetap bergerak dengan baik. Selain itu, hal ini juga bisa menghindari terjadinya duplikasi terhadap transaksi yang bisa menyebabkan masalah nantinya.

Berikut ini merupakan manfaat dan tujuan yang dimiliki dari kepemilikan bukti transaksi diantaranya:

  1. Memberikan informasi mengenai keseluruhan pihak yang terlibat di dalam transaksi sehingga memudahkan untuk melakukan konfirmasi transaksi.
  2. Menjadi dasar untuk melakukan pencatatan terhadap data keuangan perusahaan atau bisnis.
  3. Menghindari terjadinya duplikasi data keuangan yang dibutuhkan.
  4. Meminimalisir kesalahan dalam pencatatan transaksi yang ada tanpa bukti valid.
  5. Memberikan informasi terkait dengan perubahan finansial yang terjadi di dalam perjalanan bisnis atau perusahaan.
  6. Memberikan informasi mengenai sumber dan kewajiban finansial yang dimiliki perusahaan atau bisnis.

Jenis Bukti Transaksi dan Contohnya

Selain mengetahui macam bukti transaksi, kamu juga perlu untuk memahami apa saja jenis dari bukti transaksi yang biasa digunakan. Hal ini akan mempermudah untuk membedakan setiap bukti transaksi yang masuk ke dalam pencatatan dari keuangan perusahaan atau bisnis. Maka dari itu, penting untuk kamu bisa mengetahui dan memahami jenis yang ada untuk bisa menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan dua jenis dari bukti transaksi yang biasa digunakan.

1. Bukti Transaksi Internal

Bukti internal sendiri merupakan bukti yang asalnya dari dalam perusahaan atau bisnis itu sendiri. Pelaku dari transaksi biasanya personalia perusahaan dan hanya dilakukan di dalam perusahaan saja. Orientasi yang dimiliki oleh jenis satu ini yaitu perubahan terhadap posisi keuangan perusahaan yang ada di dalam. Baik itu merupakan transaksi yang dibuat atau dikeluarkan asalnya memiliki dasar kebutuhan yang dimiliki oleh perusahaan.

Pihak yang terlibat dalam bukti transaksi internal ini yaitu seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan itu saja. Termasuk juga dari berbagai divisi yang ada dan memiliki pengaruh untuk bisa merubah posisi keuangan yang dimiliki perusahan. Misalnya yaitu seperti memo dari atasan kepada divisi atau bukti memorandum, kas keluar, dan kas masuk. Implementasi dari transaksi yang terjadi secara internal ini seperti gaji karyawan, pengalokasian beban usaha, dan penyusutan biaya.

2. Bukti Transaksi Eksternal

Jenis yang kedua yaitu terdapat bukti transaksi eksternal yang sesuai dengan namanya, merupakan pencatatan yang berlangsung antara perusahaan dengan pihak dari luar. Pihak luar ini biasa saja seperti mitra, konsumen, atau berkaitan dengan piutang kepada bank yang lain. Transaksi yang ada ini juga memiliki potensi untuk berpengaruh terhadap kondisi dari keuangan yang dimiliki oleh perusahaan atau bisnis. Contoh dari bukti transaksi eksternal seperti kwitansi, invoice, faktur, dan sejenisnya.

Berbagai Macam Bukti Transaksi dan Contohnya

Berbagai macam bukti transaksi yang diterima terkadang bisa membuat kamu bingung terkait dengan perbedaan yang dimilikinya. Jika dilihat secara sekilas, sepertinya semua transaksi memiliki macam bukti yang sama. Padahal, dengan siapa kamu bertransaksi dan jenis transaksi yang dilakukan menentukan bukti seperti apa yang akan kamu terima. Berikut ini merupakan beberapa macam dari bukti transaksi yang mungkin pernah kamu temui juga dalam kehidupan sehari-hari.

1. Nota Kontan

Macam bukti transaksi yang pertama yaitu terdapat nota kontan yang merupakan bukti pembayaran yang diberikan dari penjual kepada konsumen atau pembeli. Bukti ini diberikan atas dasar transaksi penjualan bayar yang telah dibayarkan secara tunai. Biasanya terdapat salinan dari nota kontan ini agar pembeli dan penjual sama-sama memegang bukti transaksi. Bukti satu ini merupakan yang paling umum dan banyak digunakan oleh masyarakat secara luas.

2. Nota Debet

Macam yang kedua yaitu terdapat nota debet yang merupakan bukti transaksi atas permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual. Tidak hanya itu, tetapi terkadang juga berisi pengurangan utang atau koreksi terhadap jumlah atau harga barang yang ditujukan kepada penjual Di dalamnya biasanya berisi mengenai informasi yang memberikan pernyataan tentang pengiriman kembali dari barang yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Adanya nota debet ini bertujuan untuk menghindari terjadinya konflik pada saatt dilakukan pencatatan dan bukti aktivitas stock opname

3. Nota Kredit

Macam bukti transaksi yang ketiga yaitu terdapat nota kredit yang merupakan bukti dari transaksi atas penerimaan barang yang sudah dijual. Dalam kata lain, bukti ini biasanya digunakan ketika sudah dilakukan pengambilan barang yang dipesan. Nota kredit ini memiliki fungsi sebagai alat persetujuan atas terjadinya permohonan pengurangan harga dari pembeli. Hal ini biasanya terjadi karena barang yang dipesan tidak sesuai atau mengalami kerusakan saat diterima.

4. Faktur (Invoice)

Macam yang keempat yaitu terdapat faktur yang menjadi bentuk pernyataan secara tertulis untuk barang yang sudah dijual, termasuk juga harga dan jumlahnya. Faktur ini diberikan kepada pembeli dan dikeluarkan oleh pihak penjual. Fungsi yang dimilikinya sebagai bahan pertimbangan bagi pembeli untuk meneliti kembali barang yang sudah dibeli. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada barang yang kurang atau tidak sesuai dengan pesanan yang sudah dibuat.

5. Kas Keluar

Terkait dengan macam bukti transaksi satu ini, kas keluar biasanya digunakan untuk bukti pengeluaran kas maupun juga pembayaran. Biasanya hal ini dilakukan untuk melakukan pembayaran terhadap biaya yang diperlukan untuk perlengkapan, peralatan, dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Keterangan yang ada di dalamnya harus lengkap dan mencantumkan tanda tangan dari pihak yang bertanggungjawab atas otoritas keuangan perusahaan. Contohnya bisa seperti nota kontan asli, kreditur, maupun juga kwitansi.

6. Kas Masuk

Kas masuk merupakan bukti transaksi secara tertulis yang dibuat berkaitan dengan penerimaan uang kas beserta bukti yang menyertainya. Bukti ini biasanya hanya diperlukan bagi pihak dari internal perusahaan dan juga kepentingan pengarsipan. Kas ini sendiri berasal dari berbagai sumber, mulai dari investasi, cicilan, bunga, dan sebagainya dari pelanggan. Contohnya yaitu seperti kwitansi dan juga nota.

7. Cek

Macam bukti transaksi lainnya yaitu terdapat cek yang merupakan perintah pembayaran terhadap pihak pemilik rekening bank. Tujuannya yaitu agar bank bisa membayarkan uang yang sudah dituliskan kepada pembawa surat atau nama yang tercantum di dalam cek tersebut. Perintah yang diberikan dari nasabah bank sendiri biasanya tidak begitu bersyarat dan hanya perlu menyerahkan cek yang sudah dituliskan tersebut. Jenis cek terbagi menjadi dua yaitu cek atas nama dan cek atas pembawa.

8. Kwitansi

Untuk macam bukti transaksi satu ini mungkin sudah tidak lagi asing terdengar yaitu kwitansi. Bukti ini digunakan untuk transaksi pada saat terjadi penerimaan uang dalam jumlah tertentu. Di dalamnya juga tercantum tanda tangan dari pihak yang menerima uang tersebut. Kemudian, kwitansi ini akan diberikan kepada pihak yang melakukan penyerahan uang atau pembayaran transaksi tersebut.

9. Bilyet Giro

Kali ini terdapat macam bukti transaksi dengan nama bilyet giro yang merupakan bentuk dari surat perintah. Bukti ini digunakan sebagai media untuk memindahbukukan uang dari rekening nasabah ke rekening lainnya yang tercantum namanya di dalam bilyet giro tersebut. Hal ini bisa terjadi dalam sebuah bank yang sama maupun juga antar bank yang berbeda. Surat ini biasanya ditujukan kepada pihak bank untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan perintah yang ada.

10. Rekening Koran

Macam bukti transaksi lainnya yaitu terdapat rekening koran yang menjadi ringkasan dari sebuah riwayat transaksi akun rekening. Akun ini bisa berdasarkan kepemilikan individu maupun juga atas nama perusahaan. Di dalam bukti ini terdapat informasi penting seperti debet dan kredit, keterangan transfer, tarik tunai, dan sejenisnya. Dalam kata lain, biasanya hal ini menjelaskan mengenai kegiatan mutasi kas yang diberikan oleh bank kepada nasabah terkait.

11. Bukti Memorandum

Bukti memorandum merupakan bukti yang berasal dari pimpinan perusahaan dan diserahkan kepada divisi yang terkait atau pihak tertentu. Hanya pihak yang memiliki wewenang saja yang dapat mengeluarkan bukti satu ini. Hal ini dilakukan untuk kepentingan yang menyangkut internal dari perusahaan. Misalnya yaitu seperti memo yang digunakan dalam pencatatan gaji karyawan yang perlu untuk dibayarkan pada periode tertentu.

12. Bukti Setoran Bank

Untuk macam bukti transaksi satu ini mungkin sudah pernah kamu temui sebelumnya. Bukti setoran bank akan didapatkan pada saat nasabah melakukan setoran yang ditujukan kepada pihak bank. Misalnya yaitu saat kamu melakukan investasi yang dilakukan terhadap pihak bank tersebut. Biasanya bukti ini akan kamu terima dalam bentuk slip setoran.

Setelah mempelajari mengenai macam bukti transaksi dan beberapa contohnya di atas, apakah kamu bisa mencoba untuk menentukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari? Mulai dari sini, kamu bisa mencoba untuk membuat laporan keuangan atau pembukuan sebagai latihan menjadi seorang akuntan. Memahami hal seperti ini bisa membantu kamu untuk semakin siap dengan nanti pembelajaran yang perlu untuk ditempuh selama menjalani masa pendidikan. Jika kamu membutuhkan hunian kost selama menjalani pendidikan tersebut, kamu bisa mencoba untuk mencarinya melalui aplikasi Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah