5 Macam-Macam Jaringan Epitel pada Hewan Beserta Struktur dan Fungsinya

5 Macam-Macam Jaringan Epitel pada Hewan besera Struktur dan Fungsinya – Hewan merupakan makhluk hidup yang sistem tubuhnya hampir sama dengan manusia.

Terdapat jaringan epitel pada hewan untuk mengatur sistem tubuh mereka agar terhindar dari berbagai ancaman berbahaya. Misalnya perlindungan terhadap berbagai macam penyakit akibat zat berbahaya, virus, bakteri.

Mengenal 5 Jaringan Epitel pada Hewan dan Strukturnya

https://www.siyavula.com/read/science/grade-10-lifesciences/plant-and-animal-tissues/04-plant-and-animal-tissues-04

Jaringan merupakan sekumpulan sel yang bersatu menjadi bentuk tertentu serta sebuah sistem dengan tugas tertentu. 

Bentuk serta fungsinya bisa beragam menyesuaikan kebutuhan dalam tubuh masing-masing hewan. Ada yang memiliki fungsi untuk melindungi, menyaring zat beracun, hingga menjadi saraf sensorik.

Terdapat berbagai macam sistem dalam tubuh hewan, salah satunya adalah sistem epitel.

Jaringan ini memiliki ragam bentuk juga fungsi, mulai dari melindungi organ dalam sampai menjadi penyaring berbagai zat beracun.

Pada hewan, jaringan ini merupakan kumpulan sel yang membentuk bentuk tertentu pada bagian permukaan luar organ dalam dengan fungsi melindungi organ tersebut. 

Bukan hanya organ internal, tapi bagian tubuh luar juga terlapisi oleh pelindung ini, tapi dengan sel-sel lebih besar sehingga mampu melindungi permukaan tubuh dari paparan dunia luar. 

Jaringan epitel pada hewan tidak mengandung pembuluh darah sehingga harus menerima difusi sebagai asupan makanan.

Asupan makanan didapatkan dari jaringan ikat yang berada di bagian dasar, kemudian disalurkan melalui membran. 

Selain membentuk selaput perlindungan untuk organ dalam serta luar tubuh, epitel juga membentuk banyak jaringan kelenjar tubuh.

Semua epitel, baik jaringan maupun kelenjar, memiliki fitur struktural dan fungsional penting. 

Meskipun tipis, tapi tugasnya sangat penting dalam melindungi tubuh luar dan dalam hewan dari berbagai serangan penyakit, virus, juga bakteri, maupun faktor eksternal negatif lainnya.

Berikut adalah 5 macam jaringan epitel beserta jaringan lainnya dalam tubuh hewan.

Macam Jaringan Epitel pada Hewan Secara Umum

Jaringan merupakan susunan sel-sel khusus pada tubuh serta bersatu menjalankan fungsi biologis tertentu. Sedangkan, epitel merupakan jaringan sel, bisa terdiri atas satu maupun lebih lapisan.

Ketika kedua kata ini digabungkan, maka akan menjadi salah satu jaringan yang melindungi tubuh maupun organ dalam.

Dalam strukturnya, epitel bisa terdiri atas satu lapisan sel saja atau beberapa lapisan. Namun, semuanya merupakan permukaan bebas yang melekat pada lapisan dasar membrane basal.

Berdasarkan strukturnya, epitel dibagi menjadi lapisan sederhana (satu lapis) dan berlapis-lapis.

Sebagai pelindung, fungsinya sudah dibahas di poin sebelumnya. Sekarang mari membahas mengenai macam jaringan yang terdapat pada hewan.

Secara umum, macam jaringan epitel pada hewan terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Penutup atau pelapis, keberadaannya untuk melapisi rongga, organ, maupun permukaan seperti kulit. Tujuannya untuk melindungi dan menjaga sehingga tidak mengalami hal-hal negatif baik disengaja maupun tidak.
  2. Kelenjar, berfungsi sebagai mensekresi enzim, hormon, maupun zat lainnya.

Baik jaringan epitel sebagai pelapis maupun kelenjar, memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai pelapis organ dalam yang penting bagi kehidupan hewan. Seperti organ-organ vital, yaitu jantung, paru-paru, ginjal, limfa, dan lainnya. Bahkan juga melapisi pembuluh darah serta rongga-rongga penting dalam tubuh.
  • Permukaan bebas jaringan epitel berisi cairan atau udara yang berfungsi melapisi bagian luar organ sehingga terlindungi dari berbagai macam kemungkinan kerusakan.
  • Jaringan epitel pada hewan yang terdapat pada bagian luar berfungsi melindungi dari berbagai kerusakan juga dehidrasi.
  • Perlindungan terhadap berbagai microorganism dan menjadi pertahanan pertama bagi tubuh sehingga tidak dimasuki bakteri, virus, maupun mikroba lainnya.
  • Melindungi terhadap abrasi, stress kimia, dan invasi dari pathogen. Juga perlindungan terhadap radiasi, racun, invasi, maupun trauma fisik.
  • Menjadi penyerap berbagai nutrisi yang terdapat dalam makanan ketika masuk ke sistem pencernaan.
  • Mengeluarkan berbagai zat beracun sehingga tidak membahayakan tubuh, termasuk mengeluarkan keringat.
  • Menjadi fungsi sensorik pada berbagai bidang, seperti kulit, lidah, hidung, dan telinga.

Jenis Epitel pada Hewan Berdasarkan Lapisan dan Struktur

Jika dibagi kembali menjadi macam-macam epitel berdasarkan lapisan dan struktur pembentuknya, maka terbagi lagi menjadi dua macam yaitu sederhana dan kompleks.

Masing-masing memiliki pembagian lagi berdasarkan bentuk juga jumlah lapisannya. Untuk lebih jelasnya, berikut penjabarannya.

Jaringan Epitel Simpleks

Simpleks (sederhana), yaitu jaringan epitel terdiri atas satu lapis sel saja. terdiri atas:

  • Pipih selapis, yaitu jaringan yang terletak pada kapsul bowman, lapisan pembuluh darah dan limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil pada kelenjar. 
  • Fungsi utamanya adalah menjadi pelapis bagai rongga juga saluran difusi dan infiltrasi zat.
  • Kubus selapis, yaitu jaringan yang melapisi bagian kelenjar air liur, dinding ovarium, retina mata, dan saluran dalam nefron ginjal. Fungsi utamanya memproteksi absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir atau mucus).
  • Jaringan epitel pada hewan silindiris selapis, biasanya terletak pada bagian dinding dalam lambung, usus, kantong empedu, Rahim, saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan. 
  • Fungsi utamanya adalah perlindungan, difusi, absorpsi zat, dan sekresi.
  • Silindiris selapis bersilia, letaknya dalam rongga hidung, trakea, bronkus, serta dinding dalam oviduk. Fungsinya menghasilkan mucus dan menangkap benda asing yang masuk. Kandungan silia dapat melakukan tugas tersebut dengan baik.
  • Silindris semu berlapis atau silindris bersilia, dinamakan lapisan semu karena begitu tipis sehingga hampir tidak terlihat. Letaknya di rongga hidung dan trakea, fungsinya melakukan proteksi, sekresi, dan gerakan gas.

Jaringan Epitel Kompleks

2. Jaringan epitel pada hewan kompleks, merupakan jaringan yang tersusun atas beberapa lapisan sel.

Lapisan sel terbawah akan melakukan pembelahan diri berkala untuk menggantikan sel-sel pada bagian permukaan yang rusak (germinativa). Terdiri atas:

  • Pipih berlapis, letaknya pada bagian kulit, rongga mulut, esophagus, taring, vagina, anus, serta rongga hidung. Fungsinya melakukan proteksi sekaligus menjadi penghasil mucus.
  • Silindris berlapis, terdapat pada lapisan konjungtiva, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, serta uretra. Fungsinya sama dengan pipih dan kubus berlapis, yaitu memproteksi dan menghasilkan mucus.
  • Transisional, yaitu sistem epitel yang punya kemampuan berubah bentuk sesuai kebutuhan. Letaknya di bagian dengan kemungkinan mendapatkan renggangan maupun tekanan akibat aktivitas yang dilakukan.
  • Jaringan epitel pada hewan kubus berlapis, yaitu jaringan yang terdapat di kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium, maupun buah zakar. Fungsinya adalah menghasilkan mucus juga memproteksi dari berbagai faktor eksternal berbahaya.
  • Kelenjar, berfungsi membuat berbagai zat-zat kimia, menyimpan serta membuangnya. Terdapat dua macam kelenjar, yaitu eksokrin dan endokrin. 

Eksokrin memiliki kelenjar dengan fungsi saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Selain itu, berfungsi membantu metabolisme dan komunikasi.

Kelenjar endokrin, tidak memiliki saluran pembuangan ke luar tubuh. Hasil sekresinya akan langsung memasuki sistem peredaran darah dan diangkut ke bagian tubuh yang memerlukannya. 

Sebagai contoh kelenjar timus, adrenal, dan tiroid untuk penyekresian hormone.

  • Penutup, yaitu penutup atau pelapis permukaan tubuh dan jaringan yang memiliki fungsi utama sebagai pelindung.

Sistem Otot pada Hewan

Selain jaringan epitel pada hewan yang merupakan pelindung dan pelapis penting bagi organ dalam dan luar, pada tubuh hewan juga terdapat jaringan otot. 

Sistem otot merupakan sistem yang terdiri atas serabut-serabut otot (myofibril) tersusun atas sel-sel otot terbungkus membrane sarkolema.

Sistem ini memiliki sel-sel serat dengan fungsi pembentukan otot serta membantu pergerakan rangka serta otot-otot di dalamnya.

Pada sistem ini tersusun banyak sel-sel otot dengan fungsi menggerakkan organ-organ tubuh hewan, sama juga seperti manusia. Dengan adanya sel-sel tersebut, maka bagian otot dapat berkontraksi.

Ketika bagian ini berkontraksi, maka molekul-molekul protein yang membangun sel otot akan memanjang dan memendek. Kemudian bekerja sama dengan jaringan epitel pada hewan. 

Ini untuk melindungi dan menjaga berbagai organ penting dalam tubuh. Jaringan ini dibedakan atas tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik, serta otot jantung. 

Sistem Pengikat pada Hewan

Selanjutnya adalah jaringan yang juga punya fungsi tidak kalah penting dalam sistem tubuh hewan, yaitu sistem pengikat antar jaringan. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut.

1. Mengikat Jaringan Tubuh

Sebagai pengikat sistem tendon akan mengikat otot ke tulang sedangkan ligamen mengikat tulang ke tulang.

Tendon terdiri atas matrik kolagen dan sangat kuat sedangkan ligament lebih elastis karena terdiri atas campuran kolagen protein elastin.

2. Menopang Tubuh

Selain itu, juga berfungsi menopang tubuh, terutama tulang rawan yang membangun trakea, laring, telinga, kotak suara, serta ujung-ujung tulang.

3. Pelindung Organ

Sistem pengikat juga berfungsi melindungi organ-organ tubuh penting, seperti otak, tulang belakang, serta persendian dengan tingkat stress yang tinggi misalnya lutut juga bahu.

Jadi, jaringan epitel pada hewan akan dihubungkan dengan lainnya melalui sistem pengikat ini.

Di dalamnya terdapat sel-sel matrik membentuk serat-serat dengan tidak teratur, tapi masing-masing menjadi pengikat serta penopang jaringan-jaringan lainnya. 

Kerapatan sel yang longgar dan sel-selnya tersebar antara matriks ekstraseluler. Sehingga memperkuat setiap sistem, lalu menghubungkannya ke dalam sebuah sistem keseluruhan.

Sistem Saraf pada Hewan

Selanjutnya adalah sistem yang tidak kalah penting keberadaannya dengan jaringan epitel pada hewan, yaitu sistem saraf. Yakni penerima rangsang serta memiliki fungsi mengatur aktivitas otot. 

Bagian ini sangat sensitif pada sekelilingnya dan menjadi pengendali otot hewan sehingga dapat bergerak. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf atau neuron. Neuron terdiri atas sel saraf, cabang dendrit, dan canang akson. 

Cabang-cabang inilah yang akan menghubungkan sel saraf ke jaringan saraf. Sistem saraf punya kemampuan iritabilitas serta konduktivitas.

Kemampuan iritabilitas adalah kemampuan bereaksi terhadap perubahan lingkungan. 

Ketika jaringan epitel pada hewan di kulit menerima rangsangan, maka kemampuan iritabilitas akan bereaksi untuk menanggapi rangsangan tersebut.

Sedangkan, kemampuan konduktivitas merupakan kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf. Jenis sel saraf terbagi atas:

  • Sensorik, memiliki fungsi mengantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
  • Motorik, fungsinya mengantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
  • Penghubung, fungsinya menghubungkan sel saraf satu dengan lainnya sehingga dapat membentuk satu kesatuan sistem tubuh hewan. Mulai dari sistem gerak, pencernaan, saraf, hingga pembuangan.

Epitel merupakan kumpulan sel-sel yang membentuk lapisan tipis, mengandung silia, mikrovili atau tidak mengandung keduanya. Fungsinya adalah sebagai pelindung bagi organ dalam dan luar hewan.

Epitel terbagi atas 2 macam jenis utama dan 2 macam berdasarkan kompleksitas. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, baik dalam bentuk maupun ketebalannya.

Selain itu, jaringan epitel pada hewan juga memiliki struktur dan fungsi berbeda tergantung di mana letak serta tugasnya.

Itulah macam-macam jaringan epitel pada Hewan beserta struktur dan fungsinya yang bisa kamu jadikan referensi untuk belajar. Semoga bermanfaat, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta