3 Macam Siklus Hidrologi beserta Penjelasannya dalam Ilmu Geografi
Tahapan siklus air memiliki beberapa tahap dalam menggerakkan sirkulasi air di bumi. Yuk, kenali macam-macam tahap siklus hidrologi dan penjelasannya!
Proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, misalnya pada gas yang berubah menjadi cairan.
Secara etimologi sendiri, kondensasi merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin ‘Condensate’ yang berarti tertutup.
Penguapan merupakan salah satu contoh dari perubahan fisika, yakni perubahan zat yang sementara sifatnya. Misalnya perubahan ukuran, wujud, dan bentuk.
Kemudian, perubahan ini tidak menjadi zat baru dan cairan yang sudah terkondensasi dari uap dan kemudian dikenal sebagai kondensat.
Kondensor sendiri merupakan alat yang digunakan untuk melakukan kondensasi uap dan diubah menjadi cairan.
6. Adveksi
Adveksi merupakan proses berpindahnya awan yang menjadikan awan-awan menyebar dan berpindah tempat. Misalnya, awan di wilayah lautan berpindah ke wilayah daratan.

Advertisement
Awan yang telah terbentuk pada fase sebelumnya akan berpindah menuju lokasi lain dikarenakan pengaruh angin dan perbedaan tekanan udara.
Nah, adveksi merupakan proses penyebaran panas dengan arah horizontal atau pun mendatar. Gerakan ini kemudian akan membuat udara di sekitarnya menjadi panas.
7. Presipitasi
Presipitasi bisa terjadi dikarenakan adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh.
Semakin banyaknya uap air yang terbentuk di atmosfer, maka tetesan air yang ada di awan akan semakin banyak dan semakin berat.
Saat awan tidak mampu menampung banyaknya air yang terbentuk, maka air tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk hujan.
Apabila suhu sekitar kurang dari 0 derajat celcius, maka selanjutnya akan terjadi hujan es hingga hujan salju.
8. Run Off
Tahapan run off dalam siklus hidrologi adalah peristiwa hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan terjadi di wilayah dataran tinggi, misalnya hujan di daerah hulu sungai.
Hal ini kemudian menyebabkan air mengalir ke daratan yang lebih rendah, sehingga proses run off bisa diartikan sebagai proses bergeraknya air.
Nah, air yang mengalir akan menuju ke laut sebagai tujuan terakhir. Setelah mencapai lautan, maka akan terjadi proses evaporasi dan proses siklus hidrologi lainnya.
9. Infiltrasi
Kemudian ada tahap infiltrasi, di mana tahapan ini menjadi faktor pada siklus hidrologi atau siklus air yang berperan penting ketika mendistribusi air hujan.
Tahapan ini sangat berpengaruh terhadap permukaan, erosi, banjir, ketersediaan air untuk irigasi saat kemarau, air bawah tanah hingga ketersediaan air untuk tanaman.
Nah, umumnya infiltrasi diberi pengaruh oleh beragam vegetasi dan sifat tanah. Tahapan infiltrasi ini berkaitan erat dengan persediaan air sumur hingga air tanah yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari.