4 Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen Beserta Penjelasannya

4 Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen Beserta Penjelasannya – Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang cukup digemari dari berbagai kalangan.

Mulai dari muda hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan banyak yang menyukai genre ini. Selain memiliki tema yang menarik.

Suatu cerpen bisa disukai banyak orang karena penulisnya pandai mengambil sudut pandang dalam menuliskan karyanya.

Apa Itu Sudut Pandang dalam Cerpen?

https://unsplash.com/@ratushny

Sudut pandang merupakan sikap penulis terhadap karya tulisnya, posisi dia berada, dan bagaimana dia akan menyampaikan sebuah cerita.

Pemilihan sudut pandang yang tepat dapat membuat seseorang merasa terhanyut dalam jalannya cerita dan terlihat seperti melihat atau mengalami atau merasakan peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut.

Penentuan penggunaan sudut pandang yang tepat ini sering sekali diajarkan kepada mereka yang sedang mengikuti pelatihan menulis cerpen.

Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen

Di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam sudut pandang di dalam cerpen dengan dilengkapi contohnya.

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Sudut pandang dalam cerpen yang pertama. Sudut pandang ini sangat lazim dan sangat sering digunakan dalam menuliskan cerpen dalam berbagai tema.

Umumnya cerpen yang ditulis dengan sudut pandang ini memakai kata ganti ‘aku’ atau ‘saya’ dan kadang bisa juga ‘kami’.

Singkatnya, saat menuliskan cerita dengan menggunakan sudut pandang ini, penulis atau kamu akan seolah-olah menjadi tokoh dalam suatu cerita.

Sosok ‘aku’ yang ada dalam cerita seolah-olah akan menjadi penggambaran dari penulis cerpen tersebut.

Selain itu apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dialami oleh sosok ‘aku’ dalam cerpen tersebut seolah-olah semuanya terjadi pada diri penulis cerpen.

Contoh Penggunaan Sudut Pandang Orang Pertama

Aku benar-benar sudah tidak tahan dengannya. Bagaimana mungkin dia tega memaksaku untuk tinggal di tempat yang demikian menyeramkannya.

Bukan hanya banyak nyamuk malaria. Jika musim hujan pondok ini akan didatangi banyak sekali ular. Baik yang berbisa dan yang tidak berbisa.

Aku sungguh jijik melihatnya. Selain itu aku sudah bosan makan-makanan kaleng terus. Aku ingin makan yang masih baru meski itu hanya sayur bayam dan lauk tempe.

Selain itu aku juga ingin berbicara dan bersosialisasi dengan sesama, seperti manusia normal pada umumnya. Bukannya sembunyi di dalam hutan yang menyeramkan semacam ini.

2. Sudut Pandang Orang Kedua

Sudut pandang dalam cerpen berikutnya. Umumnya sebuah karya sastra baik itu yang berbentuk cerpen maupun novel ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang pertama atau sudut pandang orang ketiga.

Namun, kadang dijumpai pula cerpen yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang kedua.

Biasanya cerpen yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang kedua ini dapat dikenalai dengan memakai gaya bahasa ‘kau’ yang digunakan sebagai variasi memandang tokoh dia atau aku.

Contoh Penggunaan Sudut Padnang Orang Kedua

Aku tahu kamu sangat menderita karena mencintainya. Perlakuan buruknya kepadamu selama ini kau tutupi dengan senyum palsu.

Kamu sudah memberinya kepercayaan berulang kali. Namun, kekasihmu tetap saja mempermainkan perasaanmu.

Kamu berulang kali berharap agar kekasihmu berubah dan meninggalkan kebiasaannya yang buruk. Namun, seberapa banyak kamu berharap, sebanyai itu pula kesalahan yang sama dilakukan kembali kekasihmu.

Sekarang seluruh keputusan ada di tanganmu. Kamu berhak bahagia. Kamu berhak dihargai dan kamu berhak untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Jika melepaskannya dan menyudahi hubunganmu dengannya merupakan jalan terbaik agar kamu bahagia. Bukankah kamu tahu apa yang harus dilakukan?

3. Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut pandang dalam cerpen terakhir. Teknik penggunaan sudut pandang orang ketiga umumnya memakai kata ganti “dia”, “ia”, atau kadang memakai nama tokoh dalam bentuk jamak “mereka”.

Perbedaan pemakaian sudut pandangan orang pertama dan ketiga biasanya berada pada kebebasan peran dalam sebuah penulisan cerita.

Jika dalam penulisan cerpen dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, dalam hal ini penulis dapat berperan menjadi sosok dirinya sendiri dalam cerita yang dibuatnya.

Namun, hal yang demikian tidak bisa terjadi pada penulisan cerpen yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga.

Apabila narator merupakan salah satu karakter dalam cerpen, seorang pembaca akan membaca apa dia amati saat cerita itu terungkap.

Tiga Tipe Sudut Pandang Orang Ketiga

Seorang narator mempunya tiga kemungkinan gambaran dari sudut pandang orang ketiga. Tiga kemungkinan itu antara lain adalah

a. Terbatas

Dalam penulisan cerpen dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga terbatas, seorang narator hanya mengetahui apa yang berada di depannya.

Sementara penonton peristiwa pada saat mereka terbuka dan mereka  tidak dapat membaca pikiran yang dimiliki oleh karakter lain.

b. Maha Tahu

Dalam penulisan cerpen dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga  maha tahu, penonton dapat melihat semua peristiwa yang disajikan dalam cerpen,

c, Maha tahu Terbatas

Dalam penulisan cerpen dengan sudut pandang orang ketiga yang maha tahu namun memiliki keterbatasan ia hanya dapat melihat ke dalam pikiran satu karakter.

Ada kemungkinan dia menyaksikan peristiwa lain terjadi, namun hanya tahu alasan perilaku satu karakter dalam cerita.

Contoh Penggunaan Sudut Pandang Orang Ketiga

Seperti baru-baru ini, Adipati Blambangan menyatakan pemberontakannya terhadap kerajaan Majapahit.

Ada sejumlah alasan yang menyebabkan Adipati Blambangan melakukan pemberontakan.

Selain karena wilayahnya tidak mendapat perhatian dari kerajaan Majapahit. Adipati Blambangan juga merasa ditipu oleh Ratu Kencana Wungu.

Minak Jingga yang saat ini menjabat sebagai Adipati Blambangan masih ingat dengan jelas tentang sayembara yang pernah dikatakan oleh Ratu Kencana Wungu.

Dulu, Ratu Kencana Wungu pernah berjanji barang siapa yang mampu membunuh Kebo Marcuet, jika dia laki-laki akan dijadikannya suami. jika yang mampu melakukannya perempuan akan diangkatnya sebagai saudara.

Singkat kisah, dari sekian banyak pemuda yang ikut dalam sayembara itu Minak Jinggalah yang mampu keluar sebagai pemenangnya.

Dengan pusaka gada wesi kuning miliknya Minak Jingga berhasil menamatkan riwayat Kebo Marcuet.

Usai berhasil menghabisi Kebo Marcuet, Minak Jingga yang kala itu masih bernama Jaka Umbaran menemui Ratu Kencana Wungu untuk menagih janji. Tapi malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih.

Keinginan Jaka Umbaran untuk menikahi Ratu Kencana Wungu ditolak mentah-mentah oleh sang ratu.

Adapun alasan Ratu Kencana Wungu menolak Jaka Umbaran menjadi suaminya karena Jaka Umbaran tak setampan dan segagah saat mengikuti sayembara.

Pertarungan Jaka Umbaran melawan Kebo Marcuet mengakibatkan banyak luka dan cacat permanen pada diri Jaka Umbaran.

Meski diijinkan menggantikan posisi Kebo Marcuet sebagai adipati Blambangan.

Namun, penolakan Ratu Kencana Wungu karena perubahan fisik yang dialaminya akibat melawan Kebo Marcuet membuat Jaka Umbaran atau Minak Jingga benar-benar sakit hati.

4. Sudut Pandang Campuran

Penulisan cerpen dengan sudut pandang ini menggabungkan antara sudut pandang pertama dengan sudut pandang ketiga.

Contoh Penggunaan Sudut Pandang Campuran

Namaku adalah Karna. Aku adalah putra sulung dari Dewi Kunti yang dibuang di sungai Gangga. Berkat kasih sayang dari perempuan bernama Rada yang merupakan istri dari kusir kuda.

Aku bisa tumbuh menjadi dewasa seperti sekarang. Meski, sama-sama putra Dewi Kunti. Tapi, hidupku tak seperti pandawa yang penuh dengan hormat dan puja.

Orang-orang selalu memanggakan pandawa yang rajin menuntut ilmu. Sementara padaku, banyak orang mengutuk diriku yang belajar.

Apakah ilmu hanya boleh dimiliki mereka yang bertahta. Sementara orang tidak mampu sepertiku tidak boleh berilmu.

Beruntung saat itu Duryudana datang mengulurkan tangannya kepadaku. Berkat kebaikan hatinya ia membuatku tidak diremehkan lagi.

Kelak, ketika Kurawa melawan Pandawa di Kurusetra. Aku bersumpah akan membela Duryudana untuk melawan para pandawa, saudaraku sendiri.

Demikianlah contoh berbagai sudut pandang dalam cerpen lengkap dengan penjelasannya. Semoga artikel sederhana ini dapat menambah wawasanmu dalam membuat cerpen.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta