Materi Bioteknologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka beserta Penjelasannya
Dalam artikel berikut, Mamikos akan memberikan kamu ringkasan materi tentang Bioteknologi untuk kelas 10 Kurikulum Merdeka. Yuk, pelajari!
Ketika manusia menyadari kebutuhan akan makanan, mereka mulai mengeksplorasi cara menumbuhkan tanaman dekat tempat tinggal mereka.
Bibit tanaman, terutama biji-bijian, dibawa dan ditanam untuk memastikan ketersediaan makanan dengan lebih mudah.
Seiring dengan waktu, pengetahuan tentang persyaratan tanaman, seperti air dan cahaya, berkembang.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, manusia juga mulai mendomestikasi sejumlah hewan liar yang memudahkan kehidupan manusia.
Periode ini menandai langkah awal manusia dalam mengelola sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlangsungan hidup mereka.
Pada masa ini, pergeseran pola hidup manusia dari berburu dan mengumpulkan makanan menuju domestikasi hewan membawa dampak besar.
Domestikasi mengurangi risiko buruk yang kemungkinan terjadi selama perburuan dan membuka jalan bagi observasi, implikasi, dan aplikasi pemuliaan hewan.
Dengan berkembangnya pemahaman tentang hewan domestik, manusia mulai mengembangkan metode pengawetan dan penyimpanan makanan.

Advertisement
Gua-gua yang dingin digunakan untuk penyimpanan jangka panjang, mendorong evolusi tempat-tempat penyimpanan produk makanan.
Teknologi penyimpanan yang berkembang membuka jalan bagi penemuan baru seperti keju, yoghurt, dan produk fermentasi lainnya.
Ragi sebagai mikroba tertua, digunakan untuk membuat roti, cuka, dan beberapa jenis minuman beralkohol.
Selain itu, mereka juga menemukan cuka yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroba sehingga bahan makanan menjadi lebih awet.
Meskipun pada masa itu manusia belum sepenuhnya memahami prinsip fermentasi, namun proses ini telah membawa manfaat besar dan menginspirasi upaya untuk terus memperbaiki proses dan produk.
Fermentasi menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia dan menghasilkan berbagai produk baru.
Bioteknologi Klasik
Tahap kedua perkembangan bioteknologi, dikenal sebagai bioteknologi klasik, berlangsung dari tahun 1800 hingga pertengahan abad ke-20.
Selama periode ini, observasi ilmiah dan bukti-bukti muncul, membantu memecahkan pertanyaan-pertanyaan bioteknologi.
Inti dari bioteknologi klasik adalah dasar-dasar transfer informasi genetik. Gregor Mendel (1822-1884) memainkan peran kunci dengan mengemukakan hukum pewarisan sifat pada tumbuhan Pisum sativum.
Meskipun penelitian Mendel kurang diperhatikan pada masanya, pada tahun 1900, ilmuwan lain memvalidasi karyanya.
Pada saat yang sama, penemuan inti sel oleh Robert Brown dan nukein (asam nukleat) oleh Friedrich Miescher menjadi landasan untuk pengembangan biologi molekuler modern.