15 Nama Suku Kalimantan Utara beserta Bahasa Daerahnya Lengkap

15 Nama Suku Kalimantan Utara beserta Bahasa Daerahnya Lengkap – Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi di Pulau Kalimantan yang terletak di ujung bagian utara.

Memiliki luas wilayah mencapai 75.467,70 km2, Kalimantan Utara didiami oleh penduduk dengan latar belakang suku yang berbeda, mulai dari Suku Kutai, hingga Suku Dayak. Suku dan masyarakat adat Kalimantan Utara juga dikenal dengan keunikan dan ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.

Nah, dalam artikel ini sudah dirangkumkan ulasan lengkap terkait deretan suku di Kalimantan Utara lengkap dengan bahasa daerahnya.

Berikut Nama Suku Kalimantan Utara Beserta Bahasa Daerahnya

awsimages.detik.net.id

Tahukah kamu bahwa suku dan masyarakat adat di Kalimantan Utara cukup dikenal karena keunikannya?

Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduknya berasal dari wilayah Kalimantan Utara, seperti Suku di Sulawesi dan Jawa. Meskipun begitu, Kalimantan Utara juga memiliki suku aslinya sendiri, lho.

Nah, suku asli Pulau Kalimantan yang mendiami Kalimantan Utara antara lain Suku Dayak, Suku Kutai, lain Suku Banjar, Suku Bulungan, dan Suku Tidung.

Kemajemukan masyarakat di Kalimantan Utara juga turut membuat bahasa daerah yang digunakan sangat beragam.

Suku yang Mendiami Kalimantan Utara

Berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak, Malaysia, Kalimantan Utara adalah salah satu etalase Indonesia di jalur pelayaran tengah bagian utara.

Jika berbicara soal penduduk asli Kalimantan, maka penduduk asli Kalimantan Utara sebenarnya adalah suku Dayak, suku Banjar, suku Bulungan, suku Kutai dan suku Tidung. Adapun untuk ulasan lengkapnya bisa kamu baca di bawah ini.

1. Suku Dayak Lundayeh

Suku Dayak Lundayeh adalah salah satu suku yang mendiami Kalimantan Utara. Nah, suku ini berada di wilayah perbatasan Kalimantan Utara, tepatnya di Krayan.

Sama seperti suku lainnya, suku Dayak Lundayeh memiliki rumah adat yang disebut rumah kubu. Rumah adat suku ini cukup luas dan besar jika dibandingkan dengan ukuran rumah adat pada umumnya.

Biasanya, rumah kubu menjadi rumah dari para tokoh disana dan dimanfaatkan dimanfaatkan sebagai pusat generasi muda dalam melestraikan budaya dan tradisi khas Dayak Lundayeh.

2. Suku Bulungan

Suku Bulungan juga merupakan suku berikutnya yang mendiami Kalimantan Utara. Kelompok etnis ini menempati wilayah di Kesultanan Bulungan, mulai dari Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Tawau dan Kota Tarakan.

Diketahui, raja-raja Bulungan dan keluarganya sejak periode ketiga banyak yang sudah memeluk agama Islam.

Meskipun begitu, mereka menghidupkan praktik nenek moyang pada jaman dulu. Misalnya, melakukan persembahan sesaji saat ada warga yang membuka ladang, percaya kepada tanda alam, hingga percaya pada perilaku beberapa jenis hewan.

3. Suku Tidung

Suku di Kalimantan Utara berikutnya adalah suku Tidung. Nah, suku yang satu ini masih bertahan dan terus berkembang hingga sekarang.

Sejak dahulu, suku Tidung mempunyai kerajaan yang disebut sebagai Kerajaan Tidung. Namun, kini kerajaan tersebut sudah punah dikarenakan adanya politik adu domba oleh Belanda.

Untuk bahasa yang digunakan oleh suku Tidung adalah berdialek Tarakan. Beberapa kata pada bahasanya hampir mirip dengan bahasa Kalimantan pada umumnya.

Sehingga ada kemungkinan bahwa suku Tidung masih memiliki hubungan dengan suku Dayak Murut yang ada di Sabah.

4. Suku Bajau

Suku di Kalimantan Utara yang juga masih bertahan hingga sekarang dan banyak ditemukan di sana adalah suku Bajau.

Nah, suku Bajau ini tanah asal sebenarnya adalah Kepulauan Sulu di Filipina Selatan.  Suku Bajau merupakan suku yang suka berpindah dan menjelajah dengan menggunakan perahu selama waktu tertentu.

Di Indonesia, suku Bajau banyak ditemukan di provinsi Kalimantan Utara. Umumnya, masyarakat suku ini melakukan kegiatannya hanya di perahu baik untuk beristirahat, memburu hasil laut dan lainnya.

Biasanya, mereka akan pergi ke darat hanya saat ingin menjual hasil menagkap ikan atau membeli keperluan.

Deretan Bahasa Daerah di Kalimantan Utara

Menurut data dari Peta Bahasa milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek (2019), tercatat ada sebelas bahasa daerah di wilayah Kalimantan Utara.

Kira-kira apa sajakah itu? Yuk, simak daftar di bawah ini.

1. Abai

Bahasa Abai dituturkan di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Abai merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81% hingga 100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, seperti bahasa Tidung, bahasa Umalung, bahasa Lundayeh, dan dengan bahasa Tenggalan.

2. Bugis

Bahasa Bugis juga menjadi salah satu bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Kalimantan Utara, tepatnya di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.

Bahasa Bugis di Kalimantan Utara mempunyai satu dialek, yaitu dialek Tanjung Palas Utara yang dituturkan di Kabupaten Bulungan.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, bahasa Bugis di Kalimantan Utara merupakan bahasa yang unik sendiri jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya di Kalimantan Utara.

Misalnya, dengan bahasa Bulungan, Abai, Long Pulung, dan Lundayeh dengan persentase perbedaan di atas 81%.

3. Bulungan

Bahasa Bulungan juga menjadi salah satu bahasa yang dituturkan di Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Tanah Kuning dan Desa Muara Pengian, Kabupaten Bulungan.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Bulungan merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 82% hingga 90% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, misalnya dengan bahasa Punan Merah, Bajau Pondong, dan Lundayeh.

4. Kenyah

Bahasa Kenyah juga menjadi salah satu bahasa yang dituturkan di Kalimantan Utara, seperti di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.

Lebih tepatnya lagi bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Desa Jelarai Selor, Kecamatan Tanjung Selor, Desa Long Beulah, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Desa Jelarai Selor, Kecamatan Tanjung Selor, hingga Desa Long Kelawit, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau.

Terdapat ragam dialek pada Bahasa Kenyah, yaitu dialek Uma Kulit, dialek Lepuk Maut, dialek Long Nawang, dialek Long Tungu, dan dialek Long Kelawit (Long Sungai Anai).

5. Long Pulung

Bahasa Long Pulung juga menjadi salah satu bahasa yang dituturkan di kalangan penduduk Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Naha Aya, Kecamatan Peso Hilir, Desa Mara Satu, Kecamatan Tanjung Palas Barat, dan Desa Long Lasan, Kecamatan Peso.

Di sebelah timur dan selatan Desa Long Lasan dituturkan bahasa Long Pulung, di sebelah barat dituturkan bahasa Bulungan, dan di sebelah utara dituturkan bahasa Kenyah. Di sebelah timur Desa Mara Satu dituturkan bahasa Bulungan dan di sebelah utara dituturkan bahasa Lepuk Tau. Bahasa Long Pulung terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Naha Aya dan dialek Puak Kayan.

6. Lundayeh

Bahasa Lundayeh juga menjadi salah satu bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Long Bawan, Desa Pa’ Raye, Desa Pa’ Lutut, dan Desa Pa’ Upan Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan.

Selain itu, bahasa Lundayeh juga umumnya digunakan di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau.

7. Punan Paking

Bahasa Punan Paking juga menjadi salah satu bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Paking, Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau.

Letak geografis Desa Paking sendiri berada di pedalaman dan pegunungan. Nah, untuk penutur bahasa Punan Paking di Desa Paking menyebut bahasanya sebagai bahasa Punan.

8. Saban

Bahasa Saban juga menjadi salah satu bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Tang Paye, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Malinau. Letak geografis Desa Tang Paye sendiri berada di perbukitan.

9. Tenggalan

Bahasa Tenggalan menjadi bahasa berikutnya yang turut dituturkan oleh masyarakat Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Seruyung, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau.

Bahasa Tenggalan merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 89% hingga 90% apabila dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan Utara.

Misalnya seperti persentase perbedaan antara bahasa Tenggalan dengan bahasa Lundayeh, bahasa Long Pulung, Tidung, Abai, dan bahasa Punan Paking.

10. Tidung

Bahasa Tidung juga menjadi salah satu bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara, tepatnya di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tarakan.

Di Kabupaten Bulungan, masyarakat yang masih banyak menggunakan bahasa Tidung antara lain di Desa Sekatak Bengara, Kecamatan Sekatak, Desa Limbu Sedulun dan Desa Kujau, Kecamatan Sesayap, Desa Pulau Bunyu Barat, Kecamatan Bunyu,  Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Desa Tanah Merah, Kecamatan Tanah Lia, dan Desa Sesayap, Kecamatan Sesayap Hilir.

11. Uma Lung

Bahasa Uma Lung juga menjadi salah satu bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara, tepatnya di Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.

Menurut pengakuan penduduk setempat, di sebelah timur Desa Pimping dituturkan bahasa Bulungan, sementara di sebelah barat dan utara dituturkan bahasa Jawa, dan di sebelah selatan dituturkan bahasa Tidung serta bahasa Bulungan.

Nah, di atas tadi adalah daftar nama suku Kalimantan Utara lengkap dengan bahasa daerahnya yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.

Kemajemukan masyarakat di Kalimantan Utara juga turut membuat suku dan bahasa daerah yang digunakan sangat beragam.

Bagi kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi suku-suku lainnya, seperti Suku di Pulau Sumatera atau Suku di Pulau Papua kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

FAQ

Apa nama suku yang ada di Kalimantan Utara?

Suku yang mendiami Kalimantan Utara adalah suku Dayak, suku Banjar, suku Bulungan, suku Kutai, suku Tidung, dan lainnya.

Apa nama bahasa daerah Kalimantan Utara?

Beberapa Bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara, antara lain Bahasa Abai, Bugis, Bulungan, Kenyah, Long Pulung, Lundayeh, Saban, Tenggalan, Tidung, dan Uma Ulung.

Apa nama ibu kota Kalimantan Utara?

Kalimantan Utara beribukota Tanjung Selor yang berada di Kabupaten Bulungan.

Apa julukan Provinsi Kalimantan Utara?

Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki beranekaragam suku, adat, budaya dan agama. Tidak jarang, Kalimantan Utara mendapatkan julukan ‘Indonesia Mini’.

Apa saja makanan khas Kalimantan Utara?

Makanan khas Kalimantan Utara, seperti Lawa, Nasi Subut, Tudai, Kepiting Soka, dan masih banyak lagi. lainnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta