60 Contoh Kalimat Majas Alegori beserta Pengertian dan Karakteristiknya Lengkap!
Pengertian Majas Alegori Adalah, dan Contohnya Lengkap! – Di dalam kepenulisan Bahasa Indonesia, terdapat banyak variasi majas di dalamnya. Adanya gaya bahasa membuat sebuah tulisan semakin menarik dan mempunyai arti lebih. Adapun salah satu majas di dalam Bahasa Indonesia adalah Alegori.
Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan secara lengkap mengenai majas Alegori dalam sudut pandang definisi, jenis, dan juga contoh di dalamnya.
Pengertian Majas Alegori secara Umum
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum mengenal jenis dan contoh, kamu harus memahami pengertian majas Alegori. Apa sebenarnya majas Alegori?
Menurut KBBI, Alegori berasal dari bahasa Yunani yaitu“Alegori” yang berarti bicara sebaliknya. Secara terminologi, Alegori adalah majas yang digunakan untuk mewakili suatu hal secara umum. Majas Alegori dikategorikan ke dalam majas perbandingan.
Pengertian Majas Alegori Menurut Para Ahli
Pengertian majas Alegori dikemukakan oleh beberapa para ahli. Berikut penjelasan lengkapnya:
Nurgiantoro
Nurgiantoro mengungkapkan pengertian Majas Alegori sebagai sebuah cerita kiasan yang mempunyai makna tersembunyi dalam makna literal.
Sehingga, di dalamnya terkandung dua makna sekaligus dalam sebuah teks. Penggunaan majas ini bisa dilakukan dalam hal personifikasi atau memanusiakan sesuatu yang bukan manusia.
Keraf
Seorang ahli bernama Keraf mendefinisikan Alegori sebagai cerita dalam bentuk singkat yang mengandung kiasan. Adapun kiasan tersebut harus dialirkan dari bawah permukaan cerita itu sendiri.
Di dalam Alegori, nama pelakunya merupakan sifat abstrak seperti hewan yang bisa berbicara. Tujuannya adalah untuk mewakili pelaku yang sebenarnya (manusia).
Tarigan
Pengertian Majas Alegori juga dinyatakan oleh seorang ahli bernama Tarigan. Menurut Tarigan, Majas Alegori merupakan sebuah cerita yang dikisahkan dengan lambang berupa majas yang diperluas secara berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk wadah objek atau gagasan yang akan dilambangkan.
Tarigan juga berpendapat bahwa biasanya, Alegori dituliskan dalam bentuk cerita panjang yang rumit dengan tujuan terselubung. Namun, jika pembaca bisa memahaminya cerita tersebut akan terlihat sangat jelas dan nyata.
Karakteristik Majas Alegori
Setelah mengetahui pengertian Majas Alegori, kini akan dibahas mengenai karakteristik di dalamnya. Inilah 3 karakteristik utama dalam Majas Alegori:
1. Cenderung Memakai Retorika
Karakteristik Majas Alegori yang pertama yaitu menggunakan Retorika. Di dalam Bahasa Indonesia, Retorika merupakan gaya atau seni berbicara. Adapun konsepnya, gaya seni bicara ini dalam hal baik yang bisa dicapai berdasarkan bakat alami maupun keterampilan teknis.
2. Mengandung Kiasan
Berhubungan dengan karakteristik yang pertama, Majas Alegori ini mengandung kiasan atau penggambaran terkait satu hal. Kiasan ini tentu mempunyai makna yang jelas untuk penggambaran objek.
Kiasan ini disebut seni karena tidak ada kalimat langsung yang dituliskan di dalam Alegori untuk menyindir pembacanya. Namun, ketika pembaca memahaminya akan memperoleh makna yang mendalam terkait cerita yang dibawakan.
3. Dituliskan dengan Cerita yang Kompleks
Jika dilihat dari pengertian Majas Alegori dari para ahli, cerita yang disangkut pautkan dengan majas tersebut memang ditulis lebih banyak. Di dalam satu teks, biasanya terdapat dua cerita yang tersedia. Jika dibandingkan dengan Simile, Alegori jauh lebih rumit dan panjang di dalam ceritanya.
Cara Menulis Majas Alegori dalam Sebuah Karya
Kamu harus mengetahui jika setiap tulisan adalah sebuah karya. Jadi, setiap pola tulisan memang harus diperhatikan. Namun, adanya unsur-unsur kebebasan seni dalam menulis juga diperlukan agar tulisan tidak menjadi kaku dan terkesan umum.
Setelah mengetahui pengertian Majas Alegori, inilah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menulis karya dengan memasukkan majas tersebut.
1. Mengetahui Alur Cerita
Cara menulis Majas Alegori yang pertama yaitu mengetahui alur di dalam cerita itu sendiri. Kamu harus mengetahui secara mendalam terkait alur cerita mulai awal hingga akhir.
Jika karya yang akan kamu buat berbentuk puisi, maka pahami alur dalam puisi itu sendiri. Setelah itu, kamu perlu memikirkan pemilihan kata untuk setiap kalimat yang akan ditulis.
2. Mencari Objek yang Tepat
Setelah mengetahui alur, kini kamu harus mampu untuk mencari kata-kata indah yang tepat untuk dirangkai menjadi sebuah kalimat. Kata yang digunakan di dalam setiap kalimat harus sesuai dengan makna yang dituju. Pilihlah kata yang indah namun tetap dimengerti oleh pembaca.
3. Mencari Cerita Pembanding yang Tepat
Seperti yang diketahui jika pengertian Majas Alegori merupakan majas yang ditulis dalam berbagai bentuk karya seperti cerita, puisi, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah cerita, majas ini biasanya ditulis dengan gaya bahasa yang indah di beberapa kalimat dalam paragraf. Cerita yang disajikan biasanya dua cerita berbeda yang nantinya akan dibandingkan oleh pembaca.
4. Dituliskan Secara Tegas dan Tidak Bertele-Tele
Cerita-cerita yang mengandung Majas Alegori memang biasanya dituliskan dengan bentuk yang rumit dan panjang. Namun, jika pembaca menyadari tulisan tersebut pasti mempunyai arti-arti yang tegas dan tidak bertele-tele.
Oleh karena itu, ketika menuliskan sebuah majas Alegori ke dalam sebuah karya, kamu harus memilih kalimat yang jelas dan dimengerti oleh semua orang.
Contoh Majas Alegori
Majas Alegori memang mempunyai gaya tulisan seni yang sangat tinggi. Majas ini biasanya ditemui dalam beberapa kalimat, puisi, maupun cerita. Inilah contoh dari Majas Alegori yang bisa Anda pelajari
1. Majas Alegori dalam Bentuk Kalimat
Majas Alegori di dalam sebuah kalimat biasanya ditulis dengan jenis kata yang menarik dan beranda-andai. Berikut adalah contoh karya kalimat yang di dalamnya mengandung majas tersebut.
- Saat menjalankan hidup rumah tangga, rasanya seperti mengarungi luasnya lautan dengan menggunakan bahtera. Kadang-kadang kamu akan melihat lautan yang sangat memanjakan mata dan indah, namun terkadang bahtera itu juga dihantam badai dan ombak yang membuat tubuh terombang-ambing karena adanya guncangan.
- Dunia ini digambarkan layaknya tumbuhan hijau yang menyihir semua mata manusia yang memandangnya. Sungguh, pemandangan indah itu sangat menakjubkan dan dan sopan terlintas di dalam pikiran. Namun, seiring berjalannya waktu, tumbuhan akan berubah warna menjadi kuning yang mengering hingga akhirnya akan musnah dengan sendirinya.
- Perempuan diibaratkan layaknya seekor lebah. Mereka hanya akan menghasilkan sesuatu yang baik-baik saja, makan suatu hal yang baik dan tidak akan pernah merusak sebuah tempat.
- Hubungan antar manusia seperti halnya dengan huruf-huruf yang dirangkai, keindahan huruf tidak akan berarti jika tanpa adanya spasi. Hal ini dikarenakan tanpa adanya jeda, huruf akan menjadi sulit dipahami, bahkan kasih sayang pun tidak akan terbentuk jika didalamnya tidak ada jarak.
- Beberapa orang menggambarkan ibadah layaknya berdagang. Kepercayaan dan iman adalah sebagai tempatnya, sedangkan padala serta balasannya kelak di akhirat menjadi keuntungannya.
- Otak manusia itu diibaratkan seperti mata pisau. Semakin kamu mengasahnya maka semakin tajam dan disegani pula oleh banyak orang. Akan tetapi, disaat Anda membiarkan mata pisau itu begitu saja, lama-lama justru menjadi tumpul, berkarat dan tidak menyilaukan lagi.
- Suatu aliran yang mengalir dari anak sungai bisa menggambarkan perjalanan kehidupan. Pola alirannya urut dari awal mula hulu, lembah, menyusuri tebing, dan mengalir pada anak sungai yang akan berakhir setelah bertemu dengan lautan.
- Waktu itu diibaratkan seperti uang, jika mereka dikelola dengan baik akan memberi banyak manfaat untuk pemiliknya, namun jika disia-siakan juga dapat merugikan.
- Tingkah laku koruptor diibaratkan seperti tikus-tikus yang selalu berkeliaran yang gemar makan di lumbung padi.
- Kehidupan manusia di bumi diibaratkan seperti permen yang tersedia dalam berbagai rasa. Ada asam, manis dan lain sebagainya.
- Buku merupakan jendela dunia yang dapat membuat pembacanya mengetahui dunia lewat berbagai informasi yang ditulis pada tulisan-tulisan buku yang dibaca.
- Tubuh ini seperti sebuah mesin yang apabila digunakan terus menerus tanpa istirahat maka akan menjadi rusak.
- Emosi manusia bersifat seperti api, semakin disulut maka kemarahannya akan semakin besar pula.
- Sosok seorang ibu bagaikan malaikat di mata anak-anaknya, karena ibu selalu memberi kasih sayang yang sangat tulus dan juga suci.
- Orang yang rajin bersedekah sebenarnya digambarkan seperti seseorang yang menanam biji di lahan yang subur. Setiap biji tumbuh menjadi pohon dengan cabang-cabang yang banyak. Di suatu hari, kamu akan memetik 100 biji di setiap cabangnya.
- Kebohongan diibaratkan seperti candu yang jika dilakukan sekali pasti selanjutnya akan ada kebohongan-kebohongan lain yang akan muncul.
- Kehidupan di dunia diibaratkan seperti genre film yang bervariasi. Terkadang romantis, komedi, thriller, horor. Ada kalanya air mata menetes membasahi pipi, mengundang tawa dan akhirnya sampailah pada ending dalam film tersebut.
- Kekayaan itu seperti air laut. Saat kamu berusaha untuk membendungnya, maka lama kelamaan akan tumpah. Ketika diminum, maka kamu seakan akan merasa haus. Namun, disaat kamu bagi menjadi beberapa kotak kemudian dijemur maka akan mendapatkan garam.
- Memberi masukan dan saran kepada mereka seperti hanya berbicara dengan tembok yang tidak mempunyai telinga untuk mendengar.
- Di zaman modern seperti ini mencari orang jujur diibaratkan layaknya mencari jarum di tumpukan sebuah jerami.
- Al Qur’an seperti rambu-rambu yang akan menuntun manusia kepada Tuhan. Selama terus mematuhi rambu-rambu yang ada, kamu pasti selamat sampai tujuan hingga akhir.
- Ilmu digambarkan seperti sebuah cahaya yang mampu untuk menerangi kegelapan sehingga mempermudah kamu sebagai manusia untuk menjalankan kewajibannya. Adanya cahaya membuat manusia mengetahui isi di dalam dunia. Tanpa adanya kehadirannya manusia bisa tersandung dan masuk ke dalam sebuah lubang.
- Di dunia ini hidup dilukiskan seperti keyboard piano yang tersusun berseling hitam dan putih. Jika kamu tidak berusaha untuk memahaminya maka kamu hanya akan terdiam dengan mengenal nada-nada dasar saja. akan tetapi, jika dimainkan oleh orang yang paham dan ingin belajar maka akan tercipta alunan musik merdu yang enak didengar oleh telinga.
Contoh Tambahan Majas Alegori
- Hidup ini ibarat sebuah buku, setiap hari adalah lembaran baru yang kita tulis. Kadang penuh warna, kadang kelabu, tapi setiap lembar memberikan pelajaran.
- Manusia adalah seperti pohon, akarnya adalah keyakinan, batangnya adalah perjuangan, dan buahnya adalah hasil. Jika akar rapuh, pohon akan mudah tumbang.
- Waktu adalah seperti sungai, terus mengalir tanpa henti. Kamu tidak bisa menyentuh air yang sama dua kali, karena air yang mengalir sudah berlalu.
- Cinta itu bagaikan mawar berduri. Indah dipandang, namun bisa menyakitkan jika tak berhati-hati.
- Kesuksesan itu seperti mendaki gunung yang tinggi. Setiap langkah terasa berat, tetapi pemandangan di puncak akan membuat semua usaha terbayar.
- Manusia itu ibarat penjelajah di hutan yang lebat, sering kali tersesat, tapi dengan kompas hati yang benar, dia akan menemukan jalan pulang.
- Pendidikan adalah jendela dunia, semakin lebar jendela itu terbuka, semakin banyak hal yang bisa dilihat dan dipahami.
- Persahabatan seperti sinar matahari di musim dingin, hangat dan nyaman meski dingin menusuk di luar.
- Kehidupan itu seperti taman, kamu harus menyiangi rumput liar dan merawat tanaman agar bunga-bunga yang indah bisa bermekaran.
- Ambisi itu seperti api, jika dikendalikan, ia bisa menerangi jalan, tetapi jika dibiarkan menyala tanpa kendali, ia akan membakar segalanya.
- Otak manusia ibarat tanah subur, apa pun yang kamu tanam di sana akan tumbuh, baik itu biji kebaikan atau gulma kebencian.
- Kehidupan ini seperti roda sepeda, jika kamu berhenti mengayuh, kamu akan jatuh.
- Harapan itu seperti pelita di tengah kegelapan, meskipun kecil, cahayanya bisa membimbing langkahmu menuju jalan keluar.
- Ketulusan adalah seperti embun di pagi hari, bening, murni, dan menyegarkan jiwa.
- Kebohongan itu ibarat cermin retak, meskipun tetap bisa digunakan, gambarnya tidak pernah utuh lagi.
- Kejujuran itu seperti emas, semakin diasah, semakin bersinar.
- Cinta sejati itu seperti bintang, meskipun jauh, sinarnya tetap bisa dilihat dari bumi.
- Impian itu seperti layang-layang, harus dipegang erat dengan benang kenyataan, tapi tetap biarkan terbang tinggi di langit cita-cita.
- Perjuangan itu seperti sebuah kapal di tengah badai, kadang terombang-ambing, tetapi jika tetap pada jalur, akan sampai ke pelabuhan.
- Kehidupan itu seperti catur, setiap langkah harus dipikirkan matang-matang, karena salah langkah bisa berakibat kekalahan.
- Kata-kata ibarat pisau, bisa digunakan untuk membela atau melukai.
- Pengetahuan itu seperti lautan, semakin dalam kamu menyelami, semakin kamu sadar bahwa ada banyak hal yang belum kamu ketahui.
- Mimpi itu ibarat lukisan di atas kanvas putih, kamu adalah pelukisnya, dan setiap keputusan yang kamu buat adalah goresan warna yang menentukan hasil akhirnya.
- Waktu itu ibarat bayangan, semakin kamu mengejarnya, semakin ia menjauh, tapi jika kamu diam, ia akan mendekat.
- Kesabaran itu seperti menunggu pohon berbuah, butuh waktu dan usaha, tetapi hasilnya manis.
- Keberanian itu ibarat api unggun di malam hari, memberikan kehangatan dan cahaya, tetapi juga harus dijaga agar tidak padam.
- Rasa sakit itu seperti luka pada kulit, ia akan sembuh seiring waktu, tetapi bekasnya akan selalu ada.
- Keberhasilan itu seperti menanam pohon, kamu tidak bisa langsung memetik buahnya setelah menanam benih, butuh waktu untuk tumbuh dan berbuah.
- Persahabatan itu seperti air dan minyak, meskipun berbeda, mereka bisa hidup berdampingan dengan indah jika tahu cara menjaga keseimbangan.
- Kehidupan itu seperti tali tambang, setiap seratnya adalah pengalaman yang menguatkan dan mengikatmu pada realitas.
- Hati manusia ibarat kaca, jika pecah, sulit untuk menyatukan kembali serpihannya seperti semula.
- Kesetiaan itu seperti batu karang di tepi pantai, meskipun diterpa ombak bertubi-tubi, ia tetap kokoh berdiri.
- Harapan itu seperti benih yang ditanam di tanah, meskipun tak langsung tumbuh, suatu hari ia akan menjadi pohon yang rindang.
- Rasa takut itu seperti hantu dalam gelap, jika kamu menyalakan lampu, kamu akan melihat bahwa sebenarnya tidak ada yang perlu ditakuti.
- Kehidupan itu ibarat sebuah simfoni, setiap nada berperan penting untuk menciptakan harmoni yang indah.
- Kemarahan itu seperti badai yang dahsyat, setelah reda, akan terlihat kehancuran yang ditinggalkannya.
- Keyakinan itu seperti burung yang terbang bebas, meskipun badai datang, ia tetap percaya pada kekuatan sayapnya.
2. Majas Alegori Bentuk Puisi
Majas Alegori juga dituliskan ke dalam setiap baris-baris indah di dalam karya sastra. Inilah contoh dari puisi yang menggambarkan majas-majas tersebut
Hujan
Disetiap tetes hujan, ada harapan manusia yang dipanjatkan kepada tuhannya
Berharap didengar dan diterima
Dengan tenang hujan menyanyi
Tenang pula manusia yang berdoa kepada ilahi
Ibu
Manusia titisan surga yang datang ke dunia
Hadir untuk anak yang dititipkan oleh tuhannya
Menyanyi, Menyusui, dan Berdoa
Tugas mulianya di setiap kehidupannya
Itulah penjelasan lengkap mengenai contoh Majas Alegori dan pembahasan lengkapnya. Bahasa Indonesia memang sangat indah. Tata cara dan kepenulisan di dalamnya dilengkapi dengan adanya majas-majas yang beraneka ragam.
Secara singkat, Majas Alegori ini disebut sebagai majas pembanding yang ditulis rumit. Pengandaiannya biasanya ditulis menggunakan benda mati yang seolah-olah bertingkah seperti benda hidup.
Setelah mengetahui Majas Alegori, cobalah untuk menerapkannya ke sebuah tulisan kamu pribadi. Coba kembangkan setiap objek dan juga kata kerja yang akan dilakukan. Dengan tulisan-tulisan tersebut, kamu berarti telah mengembangkan seni yang ada di dalam setiap kalimat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: