60 Contoh Kalimat Majas Alegori beserta Pengertian dan Karakteristiknya Lengkap!

Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan secara lengkap mengenai majas Alegori dalam sudut pandang definisi, jenis, dan juga contoh di dalamnya.

29 September 2024 Mamikos

Contoh Tambahan Majas Alegori

  1. Hidup ini ibarat sebuah buku, setiap hari adalah lembaran baru yang kita tulis. Kadang penuh warna, kadang kelabu, tapi setiap lembar memberikan pelajaran.
  2. Manusia adalah seperti pohon, akarnya adalah keyakinan, batangnya adalah perjuangan, dan buahnya adalah hasil. Jika akar rapuh, pohon akan mudah tumbang.
  3. Waktu adalah seperti sungai, terus mengalir tanpa henti. Kamu tidak bisa menyentuh air yang sama dua kali, karena air yang mengalir sudah berlalu.
  4. Cinta itu bagaikan mawar berduri. Indah dipandang, namun bisa menyakitkan jika tak berhati-hati.
  5. Kesuksesan itu seperti mendaki gunung yang tinggi. Setiap langkah terasa berat, tetapi pemandangan di puncak akan membuat semua usaha terbayar.
  6. Manusia itu ibarat penjelajah di hutan yang lebat, sering kali tersesat, tapi dengan kompas hati yang benar, dia akan menemukan jalan pulang.
  7. Pendidikan adalah jendela dunia, semakin lebar jendela itu terbuka, semakin banyak hal yang bisa dilihat dan dipahami.
  8. Persahabatan seperti sinar matahari di musim dingin, hangat dan nyaman meski dingin menusuk di luar.
  9. Kehidupan itu seperti taman, kamu harus menyiangi rumput liar dan merawat tanaman agar bunga-bunga yang indah bisa bermekaran.
  10. Ambisi itu seperti api, jika dikendalikan, ia bisa menerangi jalan, tetapi jika dibiarkan menyala tanpa kendali, ia akan membakar segalanya.
  11. Otak manusia ibarat tanah subur, apa pun yang kamu tanam di sana akan tumbuh, baik itu biji kebaikan atau gulma kebencian.
  12. Kehidupan ini seperti roda sepeda, jika kamu berhenti mengayuh, kamu akan jatuh.
  13. Harapan itu seperti pelita di tengah kegelapan, meskipun kecil, cahayanya bisa membimbing langkahmu menuju jalan keluar.
  14. Ketulusan adalah seperti embun di pagi hari, bening, murni, dan menyegarkan jiwa.
  15. Kebohongan itu ibarat cermin retak, meskipun tetap bisa digunakan, gambarnya tidak pernah utuh lagi.
  16. Kejujuran itu seperti emas, semakin diasah, semakin bersinar.
  17. Cinta sejati itu seperti bintang, meskipun jauh, sinarnya tetap bisa dilihat dari bumi.
  18. Impian itu seperti layang-layang, harus dipegang erat dengan benang kenyataan, tapi tetap biarkan terbang tinggi di langit cita-cita.
  19. Perjuangan itu seperti sebuah kapal di tengah badai, kadang terombang-ambing, tetapi jika tetap pada jalur, akan sampai ke pelabuhan.
  20. Kehidupan itu seperti catur, setiap langkah harus dipikirkan matang-matang, karena salah langkah bisa berakibat kekalahan.
  21. Kata-kata ibarat pisau, bisa digunakan untuk membela atau melukai.
  22. Pengetahuan itu seperti lautan, semakin dalam kamu menyelami, semakin kamu sadar bahwa ada banyak hal yang belum kamu ketahui.
  23. Mimpi itu ibarat lukisan di atas kanvas putih, kamu adalah pelukisnya, dan setiap keputusan yang kamu buat adalah goresan warna yang menentukan hasil akhirnya.
  24. Waktu itu ibarat bayangan, semakin kamu mengejarnya, semakin ia menjauh, tapi jika kamu diam, ia akan mendekat.
  25. Kesabaran itu seperti menunggu pohon berbuah, butuh waktu dan usaha, tetapi hasilnya manis.
  26. Keberanian itu ibarat api unggun di malam hari, memberikan kehangatan dan cahaya, tetapi juga harus dijaga agar tidak padam.
  27. Rasa sakit itu seperti luka pada kulit, ia akan sembuh seiring waktu, tetapi bekasnya akan selalu ada.
  28. Keberhasilan itu seperti menanam pohon, kamu tidak bisa langsung memetik buahnya setelah menanam benih, butuh waktu untuk tumbuh dan berbuah.
  29. Persahabatan itu seperti air dan minyak, meskipun berbeda, mereka bisa hidup berdampingan dengan indah jika tahu cara menjaga keseimbangan.
  30. Kehidupan itu seperti tali tambang, setiap seratnya adalah pengalaman yang menguatkan dan mengikatmu pada realitas.
  31. Hati manusia ibarat kaca, jika pecah, sulit untuk menyatukan kembali serpihannya seperti semula.
  32. Kesetiaan itu seperti batu karang di tepi pantai, meskipun diterpa ombak bertubi-tubi, ia tetap kokoh berdiri.
  33. Harapan itu seperti benih yang ditanam di tanah, meskipun tak langsung tumbuh, suatu hari ia akan menjadi pohon yang rindang.
  34. Rasa takut itu seperti hantu dalam gelap, jika kamu menyalakan lampu, kamu akan melihat bahwa sebenarnya tidak ada yang perlu ditakuti.
  35. Kehidupan itu ibarat sebuah simfoni, setiap nada berperan penting untuk menciptakan harmoni yang indah.
  36. Kemarahan itu seperti badai yang dahsyat, setelah reda, akan terlihat kehancuran yang ditinggalkannya.
  37. Keyakinan itu seperti burung yang terbang bebas, meskipun badai datang, ia tetap percaya pada kekuatan sayapnya.
Close