21 Contoh Majas Hiperbola Beserta Penjelasannya, Pengertian dan Ciri-cirinya Lengkap

Posted in: Majas Pelajar
Tagged: Majas Hiperbola

Pengertian Majas Hiperbola Beserta Contoh Kalimatnya Lengkap – Majas hiperbola menjadi salah satu materi dalam pelajaran sekolah jenjang SD, SMP, SMA, maupun perkuliahan. Umumnya materi yang satu ini masuk ke dalam pelajaran Bahasa Indonesia. 

Majas merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan untuk mendapatkan suasana di dalam kalimat. Sederhananya penggunaan gaya bahasa tersebut dimaksudkan untuk menghidupkan susunan kalimat yang telah dibuat.

Contoh Kalimat Majas Hiperbola

kompas.com

Selain itu majas sendiri biasanya menyimpang dari makna kata yang digunakan dalam kalimat. Contoh kata yang menyimpang dari makna aslinya adalah penggunaan “tangan kanan” dalam sebuah kalimat.

Tangan kanan jika dimaknai dengan makna yang sesungguhnya berarti bagian dari anggota tubuh manusia. Namun makna lain dari tangan kanan terutama dalam penggunaan majas yaitu orang kepercayaan. 

“Orang itu sudah menjadi tangan kanan Pak Kaji sejak sepuluh tahun yang lalu”. Kalimat tersebut merupakan contoh penggunaan majas di dalam kehidupan sehari-hari dengan mengandalkan kata “tangan kanan”.

Penggunaan kata “tangan kanan” hanya salah satu dari beberapa jenis majas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jenisnya yang bisa kamu pelajari secara mendalam adalah hiperbola.

Pengertian Majas Hiperbola dalam Pembuatan Kalimat

Salah satu jenis majas yang satu ini identik dengan penggunaan gaya bahasa yang melebih-lebihkan. Kata-kata yang digunakan di dalamnya biasanya cenderung dibesar-besarkan dari makna kalimat sesungguhnya. 

Contohnya bisa kamu lihat di dalam kalimat “air matanya tumpah membanjiri anak sungai”. Pada kalimat tersebut kamu bisa melihat makna yang sesungguhnya yaitu seseorang menangis dengan kencang. 

Manfaat majas hiperbola adalah memberikan penekanan terhadap sesuatu yang ingin disampaikan menggunakan gaya bahasa. Kendati demikian dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang menyelipkan gaya bahasa tersebut ke dalam berbagai kalimat. 

Pengertian lainnya dituangkan Keraf dalam buku keluaran tahun 2010 halaman 135. Dalam halaman tersebut menyebutkan artian dari salah satu jenis majas yang biasa digunakan banyak orang. 

Menurutnya majas tersebut adalah gaya dalam berbahasa yang menitikberatkan pada suatu pernyataan berlebihan dan sifatnya membesar-besarkan suatu hal. Pengertian yang sama juga diberikan oleh Nurgiyantoro dalam bukunya. 

Ia juga memberikan penjelasan mengenai majas hiperbola lewat buku terbitan tahun 2005 halaman 300. Nurgiyantoro menyebutkan bahwa pengertiannya mengarah pada gaya bahasa yang justru menekankan suatu hal. 

Dalam penjelasannya ia juga memberikan gambaran bahwa cara penuturan dalam majas tersebut memang sengaja dilebih-lebihkan. Susunan kata hiperbola memberikan tekanan luar biasa pada pesan yang ingin disampaikan. 

Oleh karena itu majas tersebut justru memberikan kesan dramatis pada sebuah kalimat dan tindak tutur. Namun hasil dramatis tersebut juga tergantung dari orang uang menggunakannya.

Kesimpulannya majas tersebut merupakan contoh gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat untuk menekankan makna yang sesungguhnya. Gaya bahasa tersebut juga bisa menghasilkan kesan jenaka dan tidak masuk akal.

Contoh Majas Hiperbola dan Penjelasannya secara Lengkap

Penggunaan hiperbola di dalam kalimat akan menghasilkan nuansa yang dramatis dan luar biasa jika ditambahkan dengan unsur lainnya. Seperti contohnya pada kalimat “Aku terdiam dalam pekat malam”. 

Kalimat tersebut menjelaskan suasana yang sedang dialami oleh seseorang di saat malam hari. Orang yang ada di dalam kalimat tidak dapat mengatakan sesuatu karena sudah malam. 

Namun kalimat yang disusun menggunakan majas tersebut menghasilkan kesan yang pilu, dan dramatis. Sehingga tujuan akhir dari penggunaan majas hiperbola tergantung dari orang yang membuatnya. 

Gaya bahasa tersebut akan berubah menghasilkan kesan kocak dan santai dengan menempatkan diksi yang tepat. Efek komedi akan bisa muncul lewat penggunaan diksi kalimat hiperbola.

Misalnya pada contoh kalimat “Berita hoax tersebut akhirnya terbang lebih cepat dari kecepatan cahaya”. Makna sesungguhnya kalimatnya adalah penjelasan mengenai berita hoax yang menyebar sangat cepat.

Namun maknanya menjadi lebih santai dan kocak ketika disandingkan dengan kata “kecepatan cahaya” dan “terbang”. Nah, kamu juga bisa mempelajari berbagai contoh majas hiperbola dan artinya di bawah ini:

1. Kalimat majas menggunakan kata tumpah darah

“Mereka semua gugur dengan menyumbangkan tumpah darahnya untuk kemerdekaan bangsa dan negara ini”. Kata tumpah darah dan menyumbangkan justru dianggap berlebihan dalam mewakili makna kalimat tersebut. 

Arti yang ingin dimunculkan ke dalam kalimat tersebut adalah apresiasi masyarakat kepada para pejuang bangsa. Sementara itu tumpah darah memiliki makna darah yang keluar dari tubuh manusia. 

2. Kalimat majas menggunakan penekanan repetisi

Sebuah kalimat berbentuk majas juga bisa disandingkan dengan repetisi. Sebenarnya setiap jenis majas dapat digabungkan untuk membentuk makna yang ingin disampaikan lewat gaya bahasa tulisan. 

Majas hiperbola termasuk jenis perbandingan dalam penyusunan kalimat. Sementara itu majas repitisi berada di dalam daftar jenis penekanan yang bertujuan menekankan isi dan topik pada kalimat. 

Sehingga keduanya dapat digabungkan dengan tujuan memberikan kesan dramatis, tekanan dan miris. Kamu bisa menggunakan penggabungan majas tersebut untuk mengungkapan suatu kondisi yang miris dan kontras.

Contohnya seperti pada kalimat “Ucapan pedasnya bak menusuk-nusuk hatiku”. Repetisi dalam kalimat majas tersebut adalah kata “menusuk-nusuk” yang menekankan kondisi sakit dan miris akibat perkataan seseorang.

3. Kalimat majas menggunakan ungkapan surealis

Fungsi dari majas hiperbola juga bisa kamu lihat lewat kalimat romantis dari banyak orang. Maknanya menjadi berlebihan dengan tambahan ungkapan surealis di depan maupun akhir kalimat. 

Contoh kalimatnya “Hatiku meleleh saat pria itu mengungkapkan cintanya padaku”. Dalam kalimat tersebut penggunaan ungkapan surealis terlihat dari kata “hatiku meleleh” yang menunjukkan kesan berlebihan dan tidak mungkin. 

Hati adalah organ dalam manusia yang tersembunyi dan tidak dapat dijangkau dengan mudah. Organ hati bentuknya layaknya daging yang terbungkus dan tidak bisa bersifat meleleh.

Penggunaan kata “meleleh” bisa berasal dari ungkapan surealis atau tidak akan mungkin terjadi. Sehingga kata tersebut digunakan hanya untuk menekankan efek hiperbola di dalam kalimat. 

4. Kalimat majas menggunakan kombinasi hipalase

Kalimat majas hiperbola juga dapat dikombinasikan dengan berbagai jenis lainnya agar tercipta makna yang diinginkan. Seperti salah satunya kombinasi majas hipalase yang disandingkan dengan hiperbola. 

Contohnya terdapat dalam kalimat “Rina tertunduk diam lantaran amarah kekasihnya yang menggelegar”. Dalam kalimat tersebut konteks kata “amarah” dan “menggelegar” memiliki makna yang sebenarnya tidak berhubungan.

Amarah adalah suatu perasaan yang dapat diekspresikan lewat suara yang keras dan menggelegar. Namun dalam hal ini yang sifatnya menggelegar adalah nada bicaranya bukan rasa marah orang tersebut. 

5. Kalimat majas tentang perkembangan ekonomi

Majas hiperbola juga bisa digunakan untuk membuat kalimat yang berhubungan dengan perkembangan ekonomi. Seperti contoh kalimat di bawah ini yang disusun untuk mengungkapkan kondisi ekonomi sebuah bangsa. 

“Resesi ekonomi dapat berpotensi membuat harga bahan pokok melambung tinggi”. Terdapat beberapa kata yang ingin ditekankan pada kalimat tersebut adalah “melambung tinggi” dan “resesi ekonomi”. 

Keduanya memiliki keterikatan satu sama lain yang masih berhubungan dengan ekonomi. Dalam hal ini adanya hubungan sebab dan akibat ingin ditonjolkan di dalam kalimat hiperbola.

Resesi ekonomi yang terjadi pada suatu negara bisa menimbulkan gejolak kenaikan harga. Salah satunya yaitu harga bahan pokok yang melambung tinggi akibat adanya resesi ekonomi yang berkepanjangan. 

6. Kalimat majas menggunakan makna negatif 

Pernahkah kamu mendengar kata yang memiliki makna negatif namun saat disusun menggunakan gaya bahasa hiperbola justru berubah artian? Rupanya hal serupa bisa kamu temukan dalam contoh majas hiperbola perjuangan. 

Umumnya kalimat-kalimat yang digunakan dalam tema perjuangan dan kemerdekaan bertujuan memberi semangat. Seperti contoh “Pidato Gubernur membakar semangat orang-orang yang masih bertahan di tenda darurat”.

Kata yang ingin ditekankan pada kalimat di atas adalah “membakar semangat”. Umumnya sesuatu hal yang terbakar akan menyebabkan kerugian, sakit, dan hal-hal bersifat negatif lainnya. 

Namun dalam kalimat hiperbola tersebut kata yang sifatnya negatif justru memiliki makna positif. Misalnya pada kata “membakar semangat” yang mempunyai makna yaitu membangkitkan semangat orang-orang di tenda darurat. 

7. Kalimat majas tentang olahraga bulutangkis 

Secara umum susunan kalimat majas hiperbola juga bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Satu diantaranya saat kamu sedang asyik berolahraga dan mendengar kalimat dari olahragawan lain. 

Sebagai contoh perhatikan kalimat berikut ini, “Bagi saya bulutangkis adalah segalanya”. Kalimat hiperbola tersebut berasal dari orang yang memiliki hobi dan kecintaan terhadap olahraganya bulutangkis. 

Namun kesan yang dimunculkan di dalam kalimat di atas dianggap berlebihan. Hal ini lantaran orang umumnya masih membutuhkan hal-hal lainnya selain bulutangkis di dalam hidupnya. 

Sehingga kesan pada kata “segalanya” berbanding terbalik dengan yang kebutuhan manusia pada umumnya. Oleh sebab itulah jenis penggunaan gaya bahasa di atas masuk ke dalam hiperbola. 

8. Kalimat majas dikombinasi keterangan majemuk 

Majas hiperbola akan menjadi kalimat yang kuat dan dramatis dengan penambahan keterangan majemuk. Seperti kata majemuk “sehitam arang” pada contoh kalimat hiperbola di bawah ini.

“Sifatnya sehitam arang, gunung kapur tidak mampu mengubah warna aslinya”. Selain kata “sehitam arang” terdapat juga “gunung kapur” yang membantu penekanan makna dalam kalimat tersebut.

Arang biasanya memiliki warna kelam dan hitam yang justru sangat kontras dengan wujud gunung kapur pada umumnya. Biasanya gunung kapur cenderung berwarna putih dan bersih. 

Isi kalimat yang ingin disampaikan sebenarnya adalah sifat seseorang yang buruk tidak akan berubah meski telah ditempa dengan kebaikan. Kalimat tersebut semakin jelas dengan adanya penambahan kata “warna”. 

9. Kalimat majas menggunakan istilah kesehatan 

Majas hiperbola bisa disusun dengan menggunakan berbagai istilah salah satunya di dunia kesehatan. Kata diabetes yang umumnya digunakan untuk menjelaskan kondisi kesehatan seseorang bisa berubah makna lewat majas tersebut. 

Cobalah perhatikan contoh kalimat ini “Aku bisa diabetes karena melihat senyumannya setiap hari”. Dalam kalimat tersebut ada penekanan makna lewat istilah kesehatan “diabetes” dan kata “setiap hari”.

Orang tersebut melihat senyuman manis seseorang secara berulang kali dan bersifat berlebihan. Karena itulah istilah diabates cocok digunakan di dalam kalimat hiperbola lantaran sama-sama berlebihan. 

Namun pada kalimat hiperbola istilah diabetes yang cenderung mengarah ke makna negatif justru berubah positif. Orang di dalam kalimat merasa bahagia lantaran melihat senyuman berulang kali.

Nah, dari berbagai penjelasan di atas kamu bisa menggunakan kalimat dengan gaya bahasa hiperbola sesuai fungsinya. Gunakan majas hiperbola untuk mengekspresikan pesan yang ingin kamu sampaikan dengan susunan diksi terbaik. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah