Penggunaan Kata โDiโ Sesuai Kaidah Kapan Dipisah dan Digabung beserta Contoh Kalimatnya
Penggunaan Kata โDiโ Sesuai Kaidah Kapan Dipisah dan Digabung beserta Contoh Kalimatnya โ Dalam penulisan bahasa Indonesia, kita sering menemukan kata di yang digunakan untuk berbagai keperluan.
Namun, masih banyak yang belum benar-benar memahami kapan di seharusnya ditulis terpisah dan kapan harus digabung. Padahal, kesalahan penulisan ini cukup sering terjadi. ๐
Agar tulisanmu tetap sesuai kaidah bahasa Indonesia dan mudah dipahami, yuk, belajar tentang penggunaan kata di yang sesuai dengan kaidah bahasa melalui artikel Mamikos kali ini! โจ
Daftar Isi
Daftar Isi
Penggunaan Kata Di yang Benar
Mengapa kita perlu menulis sesuai kaidah PUEBI atau EYD saat menggunakan bahasa Indonesia? Pertanyaan ini mungkin sering muncul, terutama saat dihadapkan dengan aturan-aturan yang terlihat sepele, seperti penulisan kata di.
Padahal, penggunaan bahasa yang sesuai kaidah sangat penting untuk menjaga kejelasan pesan dan meminimalkan kesalahpahaman dalam komunikasi tertulis, lho.
Salah satu contoh yang kerap menyebabkan kebingungan adalah penulisan diโkapan harus ditulis terpisah, dan kapan digabung? Nah agar tidak lagi keliru, mari Mamikos bahas bersama cara penggunaan kata di yang benar sesuai pedoman bahasa Indonesia.
A. Penggunaan Kata Di yang Dipisah (Kata Depan)
Salah satu aturan utama yang perlu diingat adalah ketika di berfungsi sebagai kata depan (preposisi), maka penulisannya harus dipisah dari kata yang mengikutinya.
Kata depan di ini biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat, arah, waktu, atau lokasi tertentu. Misalnya di rumah, di sekolah, di Jakarta, atau di pagi hari.
1. Ciri Khas Di sebagai Kata Depan
- Menunjukkan Lokasi/Tempat: Ini adalah fungsi paling dominan. Baik itu lokasi konkret (โdi mejaโ) maupun lokasi abstrak (โdi hatiโ).
- Menunjukkan Arah: Meskipun โkeโ lebih umum, โdiโ juga bisa mengindikasikan posisi relatif.
- Menunjukkan Waktu (Tidak Umum, tapi Ada): Contohnya, โdi pagi hariโ.
- Diikuti Kata Benda atau Keterangan Tempat: Kata setelah โdiโ umumnya adalah kata benda yang mewakili lokasi (misal: sekolah, pasar, rumah) atau kata keterangan yang menunjukkan posisi (misal: atas, bawah, sana, sini, dalam, luar).
2. Cara Menulis Di sebagai Kata Depan Disambung
Cara termudah untuk memastikan bahwa di adalah kata depan yaitu dengan mencoba menggantinya dengan kata pada atau ke.
Jika makna kalimat tetap utuh meski ada sedikit perbedaan nuansa, maka besar kemungkinan di dalam kalimat tersebut memang merupakan kata depan, dan penulisannya harus dipisah.
Contoh:
- di taman โ bisa diubah menjadi ke taman atau pada taman
- di masa lalu โ bisa diganti dengan pada masa lalu
Selain itu, dalam beberapa kasus, kata depan di juga dapat digantikan dengan kata dari, tergantung konteks kalimat. Misalnya, di sini bisa diubah menjadi dari sini jika memang konteksnya memungkinkan.
Namun, di sebagai kata depan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-. Contohnya, frasa di sana tidak bisa diubah menjadi me-sana, karena secara tata bahasa itu tidak tepat dan tidak memiliki arti yang valid.
3. Contoh Kalimat Di sebagai Kata Depan (Dipisah)
- Buku itu tersimpan di atas lemari. (Bukan: diatas lemari)
- Anak-anak bermain riang di halaman sekolah. (Bukan: dihalaman sekolah)
- Pertemuan penting akan diselenggarakan di kantor pusat besok. (Bukan: dikantor pusat)
- Dia sering menghabiskan waktu di perpustakaan kota. (Bukan: diperpustakaan kota)
- Kami menemukan dompetnya jatuh di jalan. (Bukan: dijalan)
- Udara terasa sejuk di pegunungan. (Bukan: dipegunungan)
- Semua berkumpul di pagi hari sebelum memulai aktivitas. (Bukan: dipagi hari)
- Siswa-siswa belajar dengan tekun di kelas. (Bukan: dikelas)
- Kantor polisi berada di selatan pabrik gula. (Bukan: diselatan)
- Mereka beristirahat di bawah pohon rindang itu. (Bukan: dibawah pohon)
B. Penggunaan Kata Di yang Disambung (Imbuhan Kata Kerja Pasif)
Berbeda dengan fungsi sebagai kata depan, penggunaan kata di juga bisa berfungsi sebagai imbuhan dalam bentuk kata kerja pasif. Dalam hal ini, penulisannya harus disambung dengan kata yang mengikutinya karena sudah membentuk satu kesatuan makna sebagai kata kerja.
1. Ciri-Ciri Umum โDi-โ sebagai Imbuhan Pasif
Agar kamu tidak salah tulis, perhatikan tanda-tanda berikut ini:
- Berfungsi sebagai kata kerja. Biasanya menunjukkan bahwa subjek menerima suatu tindakan.
- Tidak bisa digantikan dengan โkeโ, โpadaโ, atau โdariโ: Ini membedakannya dari kata depan.
- Bisa diubah ke bentuk aktif dengan mengganti โdi-โ menjadi โme-โ: Contohnya, ditulis โ menulis, dikirim โ mengirim.
Contoh:
- ditulis โ bentuk pasif dari menulis
- dimasak โ bentuk pasif dari memasak
- dibersihkan โ bentuk pasif dari membersihkan
2. Cara Mengenali Di- sebagai Imbuhan
Cara paling mudah mengenali โdi-โ sebagai imbuhan adalah dengan melihat konteks kalimat apakah kata tersebut menunjukkan suatu tindakan yang dikenai kepada subjek? Jika iya, maka besar kemungkinan itu adalah kata kerja pasif dan penulisannya harus disambung.
Trik lainnya coba ubah kata tersebut ke bentuk aktif dengan awalan me-. Jika bisa dan maknanya tetap logis, berarti โdi-โ dalam kata itu adalah imbuhan.
Contoh:
- dikirim oleh Ibu โ bisa menjadi Ibu mengirim
- ditangkap polisi โ bisa menjadi polisi menangkap
3. Contoh Penulisan โDi-โ yang Disambung (Kata Kerja Pasif)
- Surat itu ditulis dengan tangan. (Bukan: di tulis)
- Rumah ini dibangun pada tahun 1980. (Bukan: di bangun)
- Makanan itu dimasak oleh nenek. (Bukan: di masak)
- Barang-barang dipindahkan ke ruangan sebelah. (Bukan: di pindahkan)
- Semua dokumen sudah ditandatangani oleh kepala bagian. (Bukan: di tandatangani)
- Komputer ini baru saja diperbaiki teknisi. (Bukan: di perbaiki)
- Lagu itu dinyanyikan dengan penuh penghayatan. (Bukan: di nyanyikan)
- Foto-foto lama telah dihapus dari galeri. (Bukan: di hapus)
- Para peserta diseleksi secara ketat. (Bukan: di seleksi)
- Kendaraan dihentikan di pos pemeriksaan. (Bukan: di hentikan)
C. Manakah Penulisan dan Penggunaan Kata Di yang Benar?
Penjelasan penulisan dan penggunaan kata di yang sudah Mamikos berikan tadi mudah untuk dimengerti, bukan? Nah, selanjutnya Mamikos ingin tahu, nih, apakah sekarang kamu sudah bisa membedakan di yang digabung dan di yang dipisah atau belum
Yuk, coba tebah 50 kalimat berikut ini sudah benar atau belum. Oh, ya, pastikan kamu menjawabnya terlebih dahulu sebelum mencocokkan dengan jawaban yang sudah tersedia, ya.
- Tas itu diletakkan diatas kursi.
- Semua berkas sudah dikirim oleh staf kantor.
- Ia duduk di sebelah temannya sambil menunggu giliran.
- Spanduk itu di pasang di dinding aula.
- Kami beristirahat dibawah pohon rindang.
- Formulir sudah diisi oleh peserta sejak pagi.
- Acara dimulai diruang serbaguna lantai dua.
- Kotak itu dibuka perlahan oleh ibu.
- Anak-anak menonton film di dalam kelas.
- Makanan telah di masak oleh nenek tadi pagi.
- Sepatu itu diletakkan di luar kamar.
- Semua tamu sudah dipersilahkan masuk.
- Mereka bermain dilapangan sampai sore.
- Papan pengumuman dipasang di depan ruang guru.
- Ia berdiri di samping mobil hitam itu.
- Laporan itu diubah oleh supervisor kemarin.
- Buku pelajaran tertinggal dimeja guru.
- Ayah sedang bekerja di kantor pusat hari ini.
- Suara musik terdengar keras di luar jendela.
- Handphone itu di jatuhkan oleh adik.
- Kami berkumpul di tengah lapangan saat upacara.
- Video presentasi itu diedit ulang sebelum dikirim.
- Nasi goreng itu dimakan habis oleh Budi.
- Sepeda miliknya di simpan digarasi sempit itu.
- Dompet ditemukan di dekat taman kota.
- Pekerjaan rumah telah diselesaikan sebelum tidur.
- Tiket konser diletakkan dipintu masuk.
- Lampu di aula utama dimatikan pukul 10 malam.
- Anak-anak duduk rapi di lantai kelas.
- Kue ulang tahun di potong setelah lagu dinyanyikan.
- Kami akan berangkat di pagi hari sebelum matahari terbit.
- Dia duduk dibelakang tanpa suara.
- Semua tamu datang di sore hari yang cerah itu.
- Topi itu diletakkan di atas kepala patung.
- Mereka akan tiba di malam hari sekitar pukul sembilan.
- Kamera dipasang di bagian atas dinding aula.
- Siswa-siswa masuk kelas dipagi hari secara tertib.
- Kita bertemu kembali di akhir pekan.
- Ia menunggu dikanan pintu masuk.
- Barang itu disimpan di dalam lemari bagian bawah.
- Kami selesai makan ditengah malam.
- Sepeda parkir di depan rumah sejak siang tadi.
- Tugas itu dikumpulkan di hari Senin.
- Mereka berdiri disamping panggung utama.
- Diadakan pelatihan tambahan di awal bulan depan.
- Semua duduk di sebelah kiri panggung.
- Panggung utama berada di tengah ruangan.
- Anak-anak bermain di luar saat hujan mulai turun.
- Semua peserta hadir di waktu yang tepat.
- Motor itu diparkir ditengah jalan secara sembarangan.
Jawaban
- salah
- benar
- benar
- salah
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- salah
- bemar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
Penutup
Sampai sini dulu, ya, pembahasan Mamikos kali ini. Semoga setelah membaca penjelasan tentang penggunaan kata di yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia ini, kamu bisa membedakan dan menulis lebih baik lagi.
Masih banyak artikel yang membahas tentang berbagai penulisan dalam bahasa Indonesia yang benar, seperti penggunaan tanda baca, kata kerja, dan masih banyak lagi hanya di blog Mamikos. Jangan lupa mampir, ya.
Referensi:
Penggunaan Kata Di yang Benar Sesuai Kaidah [Daring]. Tautan: https://penerbitdeepublish.com/penggunaan-kata-di-yang-benar/
โDiโ dan โDi-โ [Daring]. Tautan: https://ivanlanin.medium.com/di-dan-di-d225d3653594
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: