Peranan Protista yang Menguntungkan dan Merugikan Bagi Kehidupan Manusia
Protista termasuk dalam kingdom eukariota. Untuk lebih jelasnya, simak rangkuman materi tentang protista berikut.
Peranan Protista yang Menguntungkan dan Merugikan Bagi Kehidupan Manusia — Sebagai kesatuan dari siklus alam, peranan protista yang menguntungkan dan merugikan sangat berpengaruh terhadap kehidupan di bumi.
Protista atau protozoa pertama kali dikenalkan oleh Georg A. Goldfuss pada tahun 1830-an.
Namun, taukah kamu bahwa protista tidak sama dengan tumbuhan dan hewan, sebagaimana makhluk hidup lainnya?
Untuk itu, simak penjelasan serta contoh peranan protista yang menguntungkan dan merugikan sampai habis, ya!
Penjelasan Tentang Protista
Daftar Isi [hide]

Protista merupakan kelompok organisme eukariota yang tidak termasuk dalam kingdom tumbuhan, hewan, atau jamur.
Kelompok ini mencakup berbagai organisme yang sangat beragam, mulai dari alga uniseluler hingga protozoa dan slime molds.
Protista adalah kingdom yang bervariasi dan sulit untuk digolongkan ke dalam kelompok yang lebih khusus.
Ciri-ciri Protista
1. Eukariotik
Semua protista memiliki sel eukariotik, yang berarti memiliki inti sel yang terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus.
2. Uniseluler atau Multiseluler
Protista dapat berupa organisme uniseluler seperti amoeba atau multiseluler seperti alga coklat yang membentuk struktur kompleks.
3. Heterotrof atau Autotrof
Beberapa protista melakukan fotosintesis dan memproduksi makanan mereka sendiri, sementara yang lain heterotrof dan mendapatkan nutrisi dari organisme lain.
4. Mobilitas
Banyak protista memiliki kemampuan bergerak, baik menggunakan flagela, silia, atau gerakan amuba.
Struktur Protista
Protista merupakan kelompok organisme eukariota yang luas dan bervariasi, termasuk berbagai jenis alga, protozoa, dan slime molds (jamur lendir).
Namun, karena protista mencakup berbagai kelompok organisme, tidak ada struktur tubuh yang seragam di antara mereka.
Meskipun begitu, kita bisa merinci beberapa komponen atau karakteristik yang mungkin dimiliki oleh sebagian besar protista, seperti:
1. Sel Eukariotik
Protista memiliki sel eukariotik, yang berarti mereka memiliki inti sel yang terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus. Keberadaannya menjadi ciri khas organisme eukariota.
2. Inti Sel
Inti sel adalah tempat di mana informasi genetik disimpan. Protista memiliki inti sel yang mengandung materi genetik mereka.
3. Membran Sel
Seperti semua sel eukariotik, protista memiliki membran sel yang mengelilingi sel dan mengatur lalu lintas zat-zat ke dalam dan keluar dari sel.
4. Organel Sel
Protista dapat memiliki berbagai organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan aparatus Golgi.
Mitokondria dapat berperan dalam produksi energi, sementara retikulum endoplasma dan aparatus Golgi terlibat dalam sintesis dan pemrosesan protein.
5. Flagela, Silia, atau Pseudopodia
Bergantung pada jenis protista, mereka dapat memiliki struktur bergerak seperti flagela (bulu cambuk), silia (rambut pendek yang bergetar), atau pseudopodia (kemampuan sitoplasma yang bergerak dan berubah bentuk).
6. Dinding Sel (pada beberapa alga)
Beberapa alga protista memiliki dinding sel yang memberikan kekuatan dan dukungan tambahan.
Contohnya, alga diatom memiliki dinding sel yang terbuat dari silika.
7. Kloroplas (pada alga yang melakukan fotosintesis)
Alga protista yang melakukan fotosintesis memiliki kloroplas, organel sel yang mengandung pigmen fotosintesis untuk menangkap energi matahari.
8. Vakuola (pada beberapa protista)
Beberapa protista memiliki vakuola, struktur yang dapat berperan dalam menyimpan air, nutrisi, atau zat-zat lain.
9. Siklus Hidup yang Beragam
Protista dapat memiliki siklus hidup yang sangat beragam, termasuk fase uniseluler, multiseluler, dan fase yang melibatkan perubahan bentuk seperti pada slime molds.
10. Bentuk dan Ukuran yang Bervariasi
Protista dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari organisme uniseluler mikroskopis hingga organisme multiseluler yang lebih besar.
Kategoti Protista
Peranan protista yang menguntungkan dan merugikan nantinya akan mengikuti eksistensi sesuai kategori protista itu sendiri.
Sehingga pada bagian ini, kamu wajib mengenal terlebih dahulu tentang kategori protista.
Kategori protista mencakup berbagai organisme yang sangat beragam dalam hal karakteristik dan peran mereka dalam ekosistem.
Protozoa, protophyta, dan organisme yang menyerupai jamur adalah subkelompok yang mencerminkan keberagaman fungsi dan adaptasi dalam kingdom protista.
Protozoa
Protozoa adalah kelompok protista yang terdiri dari organisme eukariotik uniseluler dan heterotrof.
Protozoa merupakan kelompok protista yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan.
Protozoa mendapatkan nutrisi dengan memakan bakteri atau organisme lain.
Contoh Protozoa
- Amoeba: Protozoa yang bergerak dengan membentuk pseudopodia dan umumnya hidup di air.
- Paramecium: Protozoa bersilia yang memiliki struktur sel yang lebih kompleks.
Protophyta
Protophyta adalah kelompok protista yang terdiri dari organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler yang memiliki ciri khas seperti tumbuhan.
Protophyta melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan mereka sendiri.
Contoh Protophyta
- Chlamydomonas: Alga hijau uniseluler yang melakukan fotosintesis.
- Spirogyra: Alga hijau multiseluler yang membentuk filamen.
Protista Mirip Jamur
Beberapa protista memiliki karakteristik yang menyerupai jamur dalam hal struktur dan cara mereka mendapatkan nutrisi.
Protista ini dapat terlihat seperti jamur tetapi berbeda secara genetik, sehingga tidak masuk dalam kategori fungi.
Contoh protista mirip jamur

Advertisement
- Slime Molds (Jamur Lendir): Meskipun namanya mengandung kata jamur, slime molds sebenarnya lebih dekat dengan protozoa dan memiliki fase bergerak seperti amuba, serta fase berbentuk serbuk.
Jenis-jenis Protista
1. Alga Uniseluler
– Contoh: Chlamydomonas
– Ciri Khas: Melakukan fotosintesis, umumnya ditemukan di air tawar.
2. Alga Multiseluler
– Contoh: Laminaria (Kelp)
– Ciri Khas: Bentuk tumbuhan laut besar, berstruktur multiseluler.
3. Protozoa
– Contoh: Amoeba, Paramecium
– Ciri Khas: Organisme uniseluler heterotrof, termasuk dalam kelompok yang beragam.
4. Slime Molds
– Contoh: Dictyostelium discoideum
– Ciri Khas: Memiliki siklus hidup yang melibatkan fase amuba dan fase multicelular.
5. Foraminifera
– Contoh: Globigerina
– Ciri Khas: Organisme laut mikroskopis dengan cangkang berlubang.
6. Euglena
– Contoh: Euglena gracilis
– Ciri Khas: Bisa melakukan fotosintesis tetapi juga dapat menjadi heterotrof.
7. Dinoflagellata
– Contoh: Karenia brevis
– Ciri Khas: Alga uniseluler dengan dua flagela, dapat menyebabkan fenomena red tide.
8. Giardia lamblia
– Contoh: Giardia intestinalis
– Ciri Khas: Protozoa parasit yang menyebabkan penyakit giardiasis.
9. Plasmodium
– Contoh: Plasmodium falciparum
– Ciri Khas: Parasit penyebab malaria pada manusia.
10. Toxoplasma gondii
– Contoh: Toxoplasma gondii
– Ciri Khas: Parasit yang dapat menyebabkan toksoplasmosis dengan siklus hidup yang melibatkan inang mamalia dan burung.
Peranan Protista yang Menguntungkan dan Merugikan
Protista memiliki peranan yang bervariasi dan dapat memberikan manfaat atau merugikan tergantung pada spesiesnya.
Berikut adalah beberapa peranan protista yang menguntungkan dan merugikan.
Peranan Protista yang Menguntungkan
Protista memiliki peran yang signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan kontribusi positif terhadap berbagai aspek kehidupan di Bumi.
Dengan keberagaman dan fleksibilitas mereka, protista memainkan peran yang kompleks dan penting dalam ekologi global.
1. Produsen dalam Rantai Makanan
Alga protista, seperti diatom dan alga hijau, berperan sebagai produsen utama di lingkungan air.
Melalui fotosintesis, mereka mengubah energi matahari menjadi makanan organik, menyediakan dasar rantai makanan untuk organisme lain.
2. Produksi Oksigen
Protista, terutama alga, merupakan kontributor utama dalam produksi oksigen melalui fotosintesis.
Proses ini sangat penting untuk kelangsungan hidup banyak organisme aerobik di bumi.
3. Dekomposisi Bahan Organik
Beberapa protista, seperti protozoa dan beberapa jenis slime molds, berperan sebagai dekomposer.
Mereka membantu mengurai bahan organik yang mati, membantu dalam siklus nutrisi dan mempertahankan kesuburan tanah.
4. Pengendalian Populasi Bakteri
Beberapa protozoa bersifat pemangsa bakteri. Dengan memakan bakteri, mereka dapat mengendalikan populasi mikroorganisme dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.
5. Pakan bagi Organisme Lain
Protista seperti fitoplankton merupakan sumber makanan bagi berbagai organisme laut, termasuk ikan dan invertebrata laut yang membentuk dasar rantai makanan di ekosistem akuatik.
6. Pengendalian Hama Serangga
Beberapa protista seperti nematoda parasitik dapat digunakan sebagai agen pengendalian biologis untuk mengendalikan hama serangga.
7. Industri dan Penelitian
Alga protista digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan bahan bakar alternatif.
Protista juga digunakan dalam penelitian ilmiah sebagai model untuk memahami proses biologis dan evolusi.
8. Sumber Bahan Makanan dan Produk
Beberapa alga protista, seperti spirulina, digunakan sebagai sumber nutrisi manusia dan hewan.
Selain itu, beberapa jenis protista dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk seperti agar-agar.
9. Bioremediasi
Beberapa protista dapat digunakan dalam proses bioremediasi untuk membersihkan lingkungan dari polutan, seperti logam berat dan senyawa kimia berbahaya.
10. Siklus Nutrisi
Melalui dekomposisi dan proses lainnya, protista berperan dalam siklus nutrisi yang kompleks, membantu mengubah dan mendaur ulang zat-zat esensial dalam ekosistem.
11. Penelitian Ilmiah
Protista sering digunakan sebagai subjek penelitian dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk Biologi, Ekologi, dan Mikrobiologi.
Karena sifat keberagaman dan kerumitan protista, studi mereka membantu memahami evolusi dan interaksi ekologis.
12. Penghasil Oksigen dalam Lingkungan Air Tawar
Alga uniseluler di lingkungan air tawar, seperti volvox dan diatom, memainkan peran penting dalam menghasilkan oksigen dan mempertahankan kualitas air di danau dan sungai.
13. Edukasi dan Konservasi
Keberagaman protista dapat menjadi alat edukasi yang efektif dalam memahamkan kehidupan mikroorganisme dan pentingnya konservasi ekosistem.
Studi tentang protista juga dapat membantu dalam mempertahankan keanekaragaman hayati.
14. Penelitian Kesehatan
Beberapa protista, seperti Plasmodium yang menyebabkan malaria, menjadi fokus penelitian kesehatan global.
Memahami siklus hidup dan cara penularannya membantu dalam pengembangan strategi pengendalian penyakit.
15. Penelitian Molekuler dan Genetika
Protista menyediakan materi penelitian untuk memahami aspek-aspek molekuler dan genetika evolusi.
Studi tentang genom protista membantu menjelaskan hubungan evolusioner antara berbagai kelompok organisme.
16. Akuakultur dan Industri Perikanan
Fitoplankton, yang merupakan protista seperti dinoflagellata dan diatom adalah sumber pakan alami bagi larva ikan dalam akuakultur.
Contoh protista yang menguntungkan ini juga dapat mendukung produktivitas perikanan.
17. Pengelolaan Sumber Daya Air
Studi protista membantu dalam pemantauan kualitas air dan lingkungan akuatik.
Indikator protista dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan ekosistem air.
18. Ekowisata
Protista yang memiliki warna dan bentuk yang menarik dapat menjadi daya tarik dalam ekowisata.
Membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang keanekaragaman hayati mikroskopis.
19. Kerjasama Simbiotik
Beberapa protista terlibat dalam hubungan simbiotik dengan organisme lain, seperti dalam mutualisme dengan alga zooxanthellae dalam karang.
Contoh protista yang menguntungkan ini membantu dalam membentuk ekosistem laut yang sehat.
Penanan Protista yang Merugikan
Sementara banyak protista memiliki peran positif dalam ekosistem dan berbagai aplikasi, ada beberapa jenis protista yang dapat memiliki dampak merugikan.
Beberapa peran protista yang dapat dianggap merugikan meliputi:
1. Penyakit pada Manusia dan Hewan
Beberapa protozoa dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia dan hewan.
Contoh protista yang merugikan termasuk Plasmodium yang menyebabkan malaria, Giardia lamblia yang menyebabkan giardiasis, dan Trypanosoma yang menyebabkan penyakit tidur.
2. Red Tide
Dinoflagellata tertentu dapat menyebabkan fenomena red tide di laut. Proliferasi massal dinoflagellata ini dapat menghasilkan toksin yang membahayakan ikan dan mamalia laut.
Selain itu, konsumsi kerang atau ikan yang terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan pada manusia.
3. Infeksi Saluran Pencernaan
Beberapa protista, seperti Giardia lamblia adalah contoh protista yang merugikan dan dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan manusia serta hewan.
Infeksi akan menyebabkan gejala seperti diare, kram perut, dan penurunan berat badan.
4. Penyakit Tumbuhan
Protista seperti Phytophthora dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.
Contohnya, Phytophthora infestans menyebabkan penyakit kentang late blight yang berdampak besar pada produksi kentang.
5. Kerusakan Ekosistem Air Tawar
Proliferasi berlebihan dari alga air tawar, seperti Cyanobacteria, dapat menyebabkan eutrofikasi dan membentuk bloom alga yang dapat merugikan ekosistem air tawar dengan menurunkan kualitas air.
6. Penyakit pada Tanaman Laut
Protista seperti protistan pathogens adalah contoh protista yang merugikan dan dapat menyebabkan penyakit pada tanaman laut.
Hal ini juga merugikan industri perikanan dan akuakultur.
7. Kerusakan pada Karang
Alga seperti zooxanthellae dapat menjadi penyebab pemutihan karang, mengancam keberlanjutan ekosistem terumbu karang.
8. Infeksi pada Invertebrata
Beberapa protista dapat menyebabkan penyakit pada invertebrata laut, termasuk moluska dan krustasea. Sehingga dapat berdampak negatif pada populasi organisme ini.
9. Penyakit Pohon
Beberapa protista, termasuk Phytophthora spp., dapat menyebabkan penyakit pada pohon hutan dan tanaman hias, menyebabkan kerugian ekonomi dan degradasi hutan.
10. Kerusakan pada Sumber Daya Air
Alga berlebihan dan proliferasi protista di perairan dapat menyebabkan kerusakan pada sumber daya air, termasuk penurunan oksigen terlarut dan kematian organisme air lainnya.
11. Kontaminasi Pangan
Protista yang menyebabkan penyakit pada tanaman dapat mencemari hasil panen dan menyebabkan risiko kontaminasi pangan.
12. Kerusakan pada Ekosistem Sungai dan Danau
Proliferasi alga dan protozoa tertentu di ekosistem air tawar dapat merusak keseimbangan ekosistem sungai dan danau, termasuk menyebabkan penurunan biodiversitas dan kualitas air yang buruk.
Penutup
Itulah tadi rangkuman tentang protista hingga peranan protista yang menguntungkan dan merugikan.
Ternyata, keberadaan dan peranan protista sangat berbengaruh terhadap siklus kehidupan di bumi. Baik bagi manusia, makhluk hidup lainnya, dan keseimbangan alam.
Semoga contoh pernanan protista yang menguntungkan dan merugikan ini menambah wawasan kamu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
