8 Perbedaan Rumah KPR Subsidi dan Non Subsidi Dilengkapi Kelebihan dan Kekurangannya

8 Perbedaan Rumah KPR Subsidi dan Non Subsidi Dilengkapi Kelebihan dan Kekurangannya – Sebelum memutuskan, ada baiknya Anda mengetahui perbedaan rumah KPR dan subsidi.

Pengetahuan tentang perbedaan
rumah KPR dan subsidi akan membuat Anda memahami jenis kredit mana yang sesuai
dengan kondisi finansial Anda.

Selain itu, Anda juga bisa
mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kelebihan dan kekurangan KPR rumah
subsidi dan non subsidi.

Berikut sudah Mamikos rangkum
beberapa perbedaan keduanya.Pastikan Anda membaca artikel ini sampai habis, ya!

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi

freepik.com/@wirestock

KPR subsidi adalah program pemerintah yang bertujuan
memberikan bantuan finansial kepada masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat
memiliki rumah sendiri.

Program ini melibatkan subsidi dari pemerintah dalam bentuk suku bunga yang lebih rendah, pembebasan dari PPN (Pajak Pertambahan Nilai), dan bantuan lainnya.

Sedangkan KPR non-subsidi adalah jenis KPR yang tidak
menerima bantuan langsung dari pemerintah.

Pembeli membiayai rumah mereka dengan suku bunga dan kondisi
pasar keuangan yang berlaku tanpa dukungan subsidi atau pembebasan pajak.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi: Syarat Pengajuan

Perbedaan rumah KPR dan subsidi yang paling penting terletak
pada syarat pengajuannya.

Jika Anda hendak mengajukan KPR, ada baiknya mengetahui
perbedaan persyaratan terlebih dahulu untuk menyesuaikan jenis KPR yang akan
Anda pilih.

Persyaratan KPR Subsidi

1. WNI berusia minimal 21 tahun atau telah menikah.

2. Usia pemohon tidak melebihi 65 tahun pada saat kredit
jatuh tempo (80 tahun untuk peserta ASABRI dengan rekomendasi dari YKPP).

3. Tidak memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi
pemerintah untuk pemilikan rumah (kecuali 2 kali untuk TNI/Polri/PNS yang
pindah tugas).

4. Gaji/penghasilan pokok tidak melebihi Rp4 juta (Rumah
Sejahtera Tapak) atau Rp7 juta (Rumah Sejahtera Susun).

5. Memiliki e-KTP dan terdaftar di Dukcapil.

6. Memiliki NPWP dan SPT Tahunan PPh sesuai
perundang-undangan yang berlaku.

7. Pengembang wajib terdaftar di Kementerian PUPR.

8. Spesifikasi rumah sesuai dengan peraturan pemerintah.

Persyaratan KPR Nonsubsidi

1. WNI berusia minimal 21 tahun atau telah menikah, dengan
status karyawan tetap/wiraswasta/profesional.

2. Lama bekerja minimal 1 tahun (karyawan) atau lama usaha
minimal 5 tahun (wiraswasta).

3. Usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.

4. Menutup asuransi (jiwa dan kebakaran) dengan syarat
Banker’s Clause.

5. Bersedia menandatangani perjanjian kredit dan APHT (Akta
Pembebanan Hak Tanggungan).

6. Pembayaran angsuran secara autodebet dari rekening
Pemohon di bank terkait.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi: Harga Rumah

Selanjutnya perbedaan rumah KPR dan subsidi terletak pada
harga rumah.

Kementerian PUPR menetapkan kisaran harga rumah subsidi
mulai dari Rp150,5 juta hingga Rp219 juta, tergantung pada lokasi, sementara di
wilayah Jabodetabek, harga maksimalnya adalah Rp168 juta.

Rumah KPR non-subsidi memiliki kisaran harga yang lebih
tinggi, berkisar dari ratusan juta hingga miliaran rupiah, tergantung pada tipe
dan lokasi rumah.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi: Uang Muka

Selain harga, perbedaan rumah KPR dan subsidi pada
pembayaran uang muka atau DP juga menunjukkan perbedaan signifikan.

Uang muka rumah KPR subsidi memiliki kisaran antara 1% hingga 10% dari harga rumah.

Pemerintah juga memberikan dukungan melalui bantuan SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka) kepada pembeli rumah subsidi yang mengalami kesulitan dalam menyediakan uang tunai.

Bantuan ini mencapai jumlah Rp4 juta untuk rumah tapak
subsidi.

Rumah KPR non-subsidi mengharuskan pembeli untuk membayar DP yang lebih besar.

Secara umum, bank-bank biasanya mengharuskan DP kredit rumah dalam kisaran 20% hingga 30% dari harga rumah.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi : Suku Bunga

Suku bunga KPR non-subsidi bisa bervariasi tergantung pada kebijakan bank dan kondisi pasar keuangan.

Pada umumnya, suku bunga KPR non-subsidi dapat bersifat tetap (fixed rate) atau mengambang (floating rate).

Berikut penjelasan singkat tentang keduanya.

1. Bunga Tetap (Fixed Rate)

   – Suku bunga tetap
tidak mengalami perubahan selama masa kredit.

   – Jumlah cicilan
bulanan tetap konstan dari awal hingga akhir masa pinjaman.

   – Memberikan
kestabilan dalam perencanaan keuangan karena pembayaran tetap.

2. Bunga Mengambang (Floating Rate)

   – Suku bunga
mengambang dapat berubah seiring perubahan kondisi pasar keuangan.

   – Jumlah cicilan
bulanan dapat naik atau turun tergantung pada perubahan suku bunga acuan.

   – Memberikan
fleksibilitas, namun juga membawa risiko fluktuasi pembayaran.

Bank biasanya menentukan suku bunga berdasarkan indeks atau suku bunga acuan tertentu, seperti Suku Bunga Pasar Uang (SBPU) atau Suku Bunga Penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Bank juga mempertimbangkan risiko kredit dan profil keuangan peminjam dalam menentukan suku bunga yang ditawarkan.

Bunga KPR Rumah Susidi

Untuk KPR subsidi, suku bunga biasanya lebih rendah daripada
KPR non-subsidi, karena program subsidi dirancang untuk membantu masyarakat
dengan tingkat penghasilan yang lebih rendah.

Suku bunga pada KPR subsidi ditetapkan oleh pemerintah dan
biasanya lebih terjangkau agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses
pembiayaan perumahan.

Suku bunga KPR subsidi bisa bersifat tetap (fixed rate)
atau mengambang (floating rate), tergantung pada kebijakan pemerintah
dan lembaga keuangan yang menyediakan program subsidi tersebut.

Namun, umumnya, pemerintah cenderung menetapkan suku bunga
tetap untuk memberikan kestabilan dan kepastian bagi para penerima subsidi.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi: Fasilitas

Perbedaan rumah KPR dan subsidi secara fasilitas mencakup
beberapa aspek, termasuk ukuran, kualitas, dan fitur.

1. Kualitas Material dan Konstruksi

   – KPR Subsidi:
Karena target pasar adalah masyarakat berpenghasilan rendah, material dan
konstruksi rumah subsidi mungkin lebih sederhana dan standar.

   – KPR Non-subsidi:
Rumah non-subsidi cenderung memiliki kualitas material dan konstruksi yang
lebih tinggi dengan opsi peningkatan dan desain yang lebih variatif.

2. Fasilitas Lingkungan

   – KPR Subsidi:
Lokasi rumah subsidi biasanya diatur oleh pemerintah dengan tujuan memberikan
akses terjangkau kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

   – KPR Non-subsidi: Rumah non-subsidi dapat berada dalam pengembangan perumahan dengan fasilitas lingkungan yang lebih lengkap, seperti taman, tempat bermain anak, atau keamanan yang lebih baik.

3. Fasilitas Umum dan Infrastruktur

   – KPR Subsidi:
Lingkungan di sekitar rumah subsidi mungkin memiliki fasilitas umum dan
infrastruktur yang lebih sederhana.

   – KPR Non-subsidi:
Pengembangan perumahan non-subsidi cenderung menyertakan fasilitas umum yang
lebih lengkap, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, atau sarana rekreasi.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi : Ukuran Rumah

1. KPR Subsidi

   – Tipe rumah pada KPR subsidi cenderung memiliki ukuran yang lebih sederhana.

   – Rumah-rumah
subsidi umumnya memiliki desain yang standar dengan luas yang terbatas.

   – Tujuan utama
adalah memberikan akses perumahan terjangkau kepada masyarakat berpenghasilan
rendah, sehingga rumah-rumah ini dirancang dengan ukuran yang sesuai dengan
kapasitas finansial mereka.

2. KPR Non-subsidi

   – Rumah-rumah KPR
non-subsidi memiliki variasi tipe dan ukuran yang lebih luas.

   – Pembeli KPR
non-subsidi memiliki lebih banyak opsi dalam memilih desain dan ukuran rumah
sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

   – Tipe rumah
non-subsidi bisa mencakup rumah dengan luas yang lebih besar, fitur tambahan,
dan desain yang lebih variatif.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi: Lokasi

1. KPR Subsidi

   – Lokasi rumah
subsidi umumnya ditentukan dan diatur oleh pemerintah.

   – Pemerintah
berupaya menyediakan perumahan subsidi di lokasi yang strategis dan terjangkau,
seringkali dekat dengan fasilitas umum dan transportasi publik.

   – Tujuannya adalah
untuk memberikan akses terjangkau kepada masyarakat berpenghasilan rendah di
daerah yang terpilih.

2. KPR Non-subsidi

   – Lokasi rumah
non-subsidi dapat lebih beragam dan tergantung pada kebijakan pengembang dan
permintaan pasar.

   – Pembeli KPR
non-subsidi memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilih lokasi rumah sesuai
dengan preferensi pribadi, kebutuhan, dan kondisi lingkungan sekitar.

   – Rumah non-subsidi
dapat ditemukan di berbagai kawasan, termasuk yang lebih elit atau berkembang.

Perbedaan Rumah KPR dan Subsidi: Renovasi

Renovasi rumah bisa menjadi langkah yang signifikan untuk meningkatkan kenyamanan, nilai estetika, dan fungsi rumah.

Di bawah ini adalah perbedaan dalam konteks renovasi rumah
antara KPR subsidi dan non-subsidi.

1. KPR Subsidi

   – Pembeli rumah
dengan KPR subsidi mungkin memiliki keterbatasan dalam melakukan renovasi besar
karena dana yang terbatas.

   – Renovasi yang
diizinkan mungkin dibatasi oleh regulasi atau persyaratan dari program subsidi
tersebut.

   – Pembeli mungkin perlu
mendapatkan persetujuan dari pihak terkait sebelum melakukan renovasi yang
signifikan.

2. KPR Non-subsidi

   – Pembeli rumah
dengan KPR non-subsidi memiliki lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas untuk
melakukan renovasi sesuai dengan keinginan mereka.

   – Tergantung pada
kondisi kontrak dan peraturan di wilayah setempat, pemilik rumah non-subsidi
dapat dengan lebih mudah merencanakan dan melaksanakan renovasi yang lebih
besar.

   – Beberapa pemilik rumah non-subsidi mungkin mendapatkan manfaat dari peningkatan nilai properti sebagai hasil dari renovasi yang dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Rumah KPR dan Subsidi

Keputusan antara rumah KPR subsidi dan non-subsidi
tergantung pada kebutuhan, preferensi, dan kondisi keuangan Anda.

Sebagai pembeli, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan
dengan cermat kelebihan dan kekurangan serta melakukan perbandingan yang teliti
sebelum membuat keputusan.

Berikut adalah perbedaan rumah KPR dan subsidi dari segi
kelebihan dan kekurangan.

Rumah KPR Non-subsidi

Kelebihan

  • Pembeli memiliki lebih banyak pilihan dalam
    memilih tipe, ukuran, dan lokasi rumah sesuai preferensi mereka.
  • Pemilik rumah memiliki kebebasan lebih besar
    untuk melakukan renovasi dan perbaikan tanpa banyak batasan.
  • Melakukan investasi dalam rumah non-subsidi
    dapat meningkatkan nilai properti seiring waktu.

Kekurangan

  • Harga rumah non-subsidi cenderung lebih tinggi,
    memerlukan komitmen keuangan yang lebih besar dari pembeli.
  • Suku bunga KPR non-subsidi biasanya lebih tinggi,
    yang dapat meningkatkan beban pembayaran bulanan.
  • Tidak semua orang memenuhi syarat atau mampu
    membeli rumah non-subsidi, membatasi aksesibilitasnya.

Rumah KPR Subsidi

Kelebihan

  • Terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan
    Rendah: Memberikan akses terjangkau kepada masyarakat dengan pendapatan rendah
    untuk memiliki rumah sendiri.
  • Menerima bantuan dan dukungan langsung dari
    pemerintah, termasuk suku bunga yang lebih rendah dan pembebasan dari PPN.
  • Terkadang disertai dengan program-program
    tambahan, seperti bantuan uang muka atau bantuan keuangan lainnya.

Kekurangan

  • Terbatas pada tipe dan ukuran rumah tertentu
    dengan pilihan yang lebih sederhana.
  • Lokasi rumah subsidi mungkin dibatasi dan
    ditentukan oleh pemerintah, sehingga pembeli memiliki keterbatasan dalam
    memilih lokasi yang diinginkan.
  • Adanya regulasi dan persyaratan ketat yang harus
    dipatuhi pembeli, termasuk ketentuan tentang pemeliharaan dan penjualan
    kembali.

Penutup

Itulah tadi perbedaan rumah KPR dan subsidi yang sudah Mamikos rangkum untuk Anda.

Perlu diingat bahwa memilih kredit rumah tentu harus dipikirkan secara matang, termasuk kesesuaian dana yang dimiliki.

Semoga Anda segera memiliki hunian impian yang sesuai dengan kebutuhan.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah