Penjelasan Dampak Positif dan Negatif dari Penerapan Sistem Ekonomi Pasar

Penjelasan Dampak Positif dan Negatif dari Penerapan Sistem Ekonomi Pasar – Sebuah negara tidak bisa terlepas dari ekonomi karena hal tersebut menjadi sarana pendukung kehidupan masyarakat maupun negara.

Masing-Masing negara menerapkan sistem ekonomi yang berbeda. Salah satu sistem ekonomi adalah sistem ekonomi pasar.

Apa sistem ekonomi pasar itu? Berikut penjelasan beserta dampak-dampak dari sebuah sistem ekonomi pasar:

Pengertian Sistem Ekonomi Pasar

unsplash.com/@jordanmadrid

Sistem ekonomi pasar umumnya disebut sebagai tatanan ekonomi liberal. Ekonomi pasar bebas ini adalah bagian dari kapitalisme.

Namun, harus dipahami bahwa sistem ekonomi ini tidak terkait dengan kapitalisme secara keseluruhan.

Ekonomi pasar diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang layak dan persaingan yang sehat di antara semua pelaku pasar.

Sistem ekonomi ini menciptakan persaingan antar produsen. Pertempuran atas harga dan kualitas produk dilancarkan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Persaingan ini dapat menciptakan stabilitas harga di pasar. Selain itu, juga dapat memastikan pengiriman dan distribusi produk lebih efisien.

Sistem ekonomi pasar dicirikan oleh fakta bahwa negara tidak ikut campur dalam operasi ekonomi pasar.

Sistem ini memungkinkan perusahaan swasta untuk melanjutkan kegiatan ekonominya secara bebas. Sistem ini banyak digunakan di banyak negara untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Ekonomi pasar dikembangkan oleh para ekonom klasik, salah satunya dikenal sebagai bapak ekonomi dunia, Adam Smith. Lahirnya sistem ekonomi pasar itu karena kekurangan barang.

Dalam keadaan tersebut, Smith mengusulkan salah satu prinsip dalam bukunya The Wealth of Nations pada tahun 1776, yaitu kebebasan pasar.

Melalui implementasi, pasar bebas mendorong alokasi sumber daya yang efisien dan efektif. Istilah “invisible hand” atau tangan tak terlihat juga muncul karena penawaran dan permintaan merangsang pasar menuju keseimbangan.

Perbedaan antara sistem pasar bebas dan ekonomi campuran adalah bahwa dalam ekonomi campuran pemerintah dan sektor swasta terlibat.

Sementara itu, dalam sistem ekonomi pasar, negara tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Singkatnya, ekonomi campuran adalah kombinasi dari ekonomi yang berpusat pada perintah dan sistem pasar bebas.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar

Ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah sebagai berikut:

  • Hak Milik Pribadi.
  • Kebebasan perusahaan dan kebebasan memilih.
  • Motif egois.
  • Persaingan bebas.
  • Harga ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. Peran pemerintah terbatas.

Dampak Positif Sistem Ekonomi Pasar

1. Peluang Investor Asing Terbuka Luas

Ekonomi pasar membuat investor bebas masuk dan menanamkan modal kepada pemilik usaha atau bisnis.

Dengan ini, para pemilik pasar dapat dibantu pengembangannya dan membuat bisnis mereka semakin maju karena tidak kekurangan modal.

2. Meningkatkan Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor sangat berguna bagi sebuah negara karena menghasilkan devisa. Kegiatan ekspor eksportir atau pengapalan produk dari Indonesia ke luar negeri secara otomatis meningkatkan pendapatan ekonomi negara.

Perjanjian ekspor juga dapat membuka peluang pasar baru di luar negeri untuk memperluas, meningkatkan investasi dan memperluas cakupan pasar dalam negeri.

3. Meningkatkan Nilai Tukar Negara Melalui Pajak Impor Ekspor

Pajak ekspor adalah pajak yang dikenakan atas pengalihan barang atau jasa dari Indonesia (daerah pabean) ke negara lain.

Obyek pajak dari transaksi ini adalah Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP).

Kegiatan ekspor ini memiliki tujuan yang baik bagi pengusaha dalam negeri.

Pada saat yang sama, impor juga meningkat, menunjukkan manufaktur yang didominasi bahan mentah/bantuan, yang selanjutnya memicu ekspansi perdagangan.

4. Meningkatkan Daya Saing Produk di Pasar Internasional

Indikator diperlukan sebagai titik pembanding lain Indikator keberhasilannya produk menjadi semakin kompetitif perilaku produk tersebut di pasar yang dapat pertumbuhan penjualan atau semakin banyak dalam bisnis internasional.

Kemudian mutu produk juga satu indikator untuk mengukur daya saing yaitu kapan produk ini memiliki penampilan dan daya tahan yang baik semakin tinggi daya saing dan juga suatu produk dikatakan baik jika produk dapat beradaptasi terhadap kebutuhan pasar.

Juga model keunggulan komparatif mulai menunjukkan kecenderungan ke arah yang benar pada bagian faktor produksi Indonesia.

5. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Produk Lokal

Dengan banyaknya investor dan daya saing yang besar maka menyebabkan para pelaku usaha saling bersaing meningkatkan kualitas produk lokalnya.

Dengan kebebasan pemasaran dalam sistem ekonomi pasar ini dapat membuat konsumen bisa datang dari mana saja.

Peluang dari permintaan pasar akan semakin meningkat sehingga permintaan lebih besar dari penawaran artinya produk akan memiliki harga jual yang tinggi. Kemudian, hal tersebut menjadi keuntungan bagi pelaku usaha.

6. Untuk Mendorong Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Persaingan yang tinggi antar sesama pelaku usaha membuat mereka harus saling kreatif dalam menghadapi perubahan cara pemasaran yang saat ini sudah banyak dilakukan secara online.

Hal ini menjadi tuntutan bagi pelaku usaha untuk menjadi pandai menggunakan teknologi pemasaran.

Dampaknya adalah perkembangan teknologi akan semakin pesat dan memberikan peluang bagi dalam perintisan usaha digital yang dapat mengefektifkan kegiatan ekonomi misalnya dengan banyaknya perusahaan e-commerce yang saat ini berdiri.

7. Meningkatkan Jumlah Wisatawan Asing

Kolaborasi antara adanya teknologi dan ketersediaan produk yang menarik akan memudahkan turis mancanegara berkunjung ke sebuah negara karena keragaman produk pasarnya yang unik. Hal ini akan membuat jumlah kunjungan turis akan meningkat drastis.

Dampak Negatif Sistem Ekonomi Pasar

1. Sistem Tidak Melindungi Pengusaha dengan Modal Kecil

Para pelaku usaha dalam sistem ekonomi pasar ini bermacam-macam namun yang banyak dilirik adalah mereka yang sudah memiliki usaha cukup berkembang.

Hal ini dikarenakan investor pasti melirik usaha yang memiliki potensi yang bagus dan dapat mendatangkan modal yang sepadan juga.

Selain itu usaha dengan modal kecil akan sulit bersaing karena pemenuhan akan fasilitas teknologi dan pemasaran produk tidak akan secanggih yang dimiliki oleh usaha yang memiliki modal besar. Hal ini menjadi kelemahan sistem ekonomi pasar bagi pemodal kecil.

2. Pelaku Usaha yang Tidak Bersaing Penjualannya Buruk

Dalam sistem ekonomi pasar atau bebas ini para pelaku usaha harus dapat kreatif dan bersaing dengan pelaku usaha lain.

Masing-masing pelaku usaha harus memiliki nilai unik yang dapat membuat calon pelanggan melihatnya dibanding produk lain.

Jika pelaku usaha tidak bersaing dan adaptif, maka kemungkinan besar dapat menimbulkan usaha hanya begitu-begitu saja.

Produk yang tidak diolah atau dikemas secara lebih inovatif terlebih bukanlah produk kebutuhan akan kalah saing dengan pesaing.

3. Persaingan Tidak Sehat karena Dimonopoli oleh Pemodal Besar

Seperti yang sebelumnya sudah dikatakan, bahwa pemilik modal besar akan cenderung mendapat pendanaan juga dari investor.

Hal ini karena melihat potensi dari usaha tersebut dan tentunya pemberi modal tidak mau memberikan modalnya kepada pelaku usaha baru yang masih belum jelas arah potensi ke depannya.

4. Eksploitasi Sumber Daya oleh Pemilik Perusahaan Besar

Perusahaan yang besar dalam sistem ekonomi pasar dapat leluasa menambah jumlah produksi mereka sehingga tenaga kerja pun akan meningkat.

Namun, sayangnya permintaan akan produksi yang besar tidak menjadikan karyawan di beberapa perusahaan digaji secara layak.

Sumber daya alam pun bisa dimanfaatkan oleh pengusaha yang biasanya memiliki relasi dengan pemerintah.

Sehingga monopoli perusahaan dapat terjadi karena penguasaan sangat berpengaruh terhadap terhadap usaha seorang pengusaha yang merupakan penguasa atau memiliki hubungan dengan banyak penguasa.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta