Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional dan Modern beserta Penerapannya
Bioteknologi dikembangkan oleh berbagai penelitian dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar. Yuk, pelajari prinsip dasar bioteknologi!
Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional dan Modern beserta Penerapannya – Sebagai bagian dari ilmu Biologi, bioteknologi juga menerapkan prinsip dasar.
Prinsip dasar bioteknologi ini digunakan sebagai landasan pengembangan dan penerapan teknologi di berbagai bidang kehidupan.
Pada artikel kali ini, Mamikos akan mengajak kamu belajar tentang prinsip dasar bioteknologi baik konvensional maupun modern.
Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern
Daftar Isi [hide]

Bioteknologi adalah bidang ilmu yang menggabungkan prinsip-prinsip Biologi dengan teknologi untuk mengembangkan solusi inovatif dalam berbagai bidang.
Bioteknologi memanfaatkan organisme hidup, sel, atau komponen biologis yang membuat manusia dapat memodifikasi, meningkatkan, atau menciptakan produk dan proses baru yang bermanfaat.
Baik dalam pengembangan obat-obatan, rekayasa genetika tanaman, produksi makanan, atau dalam bidang kesehatan.
Manfaatnya dapat dirasakan pula pada lingkungan dan industri dalam menciptakan solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional telah ada sejak 10.000 SM hingga awal abad ke-20 dan memiliki prinsip dasar bioteknologi dengan penggunaan mikroorganisme utuh secara langsung.

Advertisement
Proses pembuatannya relatif mudah, hanya memerlukan alat dan perlengkapan sederhana sehingga biaya yang dikeluarkan pun relatif murah.
Namun, kelemahan dari metode ini adalah waktu yang diperlukan relatif lama.
Meskipun demikian, pengaruh jangka panjang dari bioteknologi konvensional biasanya sudah diketahui sehingga memberikan kepastian terhadap dampaknya.
Contoh produk yang dihasilkan melibatkan mikroorganisme seperti Lactobacillus bulgaricus dalam pembuatan keju dan yoghurt, serta Aspergillus wentii yang berperan dalam produksi kecap.
2. Bioteknologi Modern
Sedangkan, bioteknologi modern baru berkembang setelah penemuan materi genetik (DNA) pada abad ke-20 hingga era saat ini.
Prinsip dasar bioteknologi modern juga berbeda, yaitu menggunakan mikroorganisme sebagian seperti manipulasi DNA atau enzim secara tidak langsung.
Proses pembuatannya melibatkan alat dan perlengkapan modern yang canggih dengan biaya relatif mahal.
Keunggulan utama bioteknologi modern terletak pada efisiensi waktu produksinya yang lebih cepat dan didukung oleh teknologi yang lebih efisien.
Meskipun demikian, dampak jangka panjang dari bioteknologi modern masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara menyeluruh.
Contoh produk yang dihasilkan seperti teknik kloning dan bayi tabung.
Selain itu, inovasi-inovasi yang telah mengubah paradigma dalam dunia bioteknologi dapat menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.