Memahami 12 Prinsip Kimia Hijau beserta Contoh, Tujuan, Gambar dan Penjelasan Lengkap
Sudahkah kamu memahami tentang 12 prinsip kimia hijau? Yuk, Mamikos jelaskan secara lengkap!
5. Pelarut dan Kondisi Reaksi yang Lebih Aman

Disebut juga Safer Solvents and Auxiliaries adalah prinsip kelima dari 12 prinsip kimia hijau yang menekankan penggunaan pelarut dan bahan tambahan yang tidak berbahaya.
Dapat dilakukan dengan pemilihan pelarut yang ramah lingkungan, seperti air atau etanol dan menghindari pelarut organik beracun atau mudah menguap.
Selain itu, penggunaan kondisi reaksi yang lebih aman seperti suhu dan tekanan yang lebih rendah juga dianjurkan.
Tujuan
Pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman bertujuan mengurangi risiko kesehatan bagi pekerja dan pengguna. Selain itu juga dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pelarut berbahaya dan kondisi reaksi ekstrem.
Contoh
Etanol atau air dapat menggantikan benzena sebagai pelarut yang lebih aman dibandingkan pelarut organik beracun.
6. Efisiensi Energi


Advertisement
Menekankan pentingnya merancang proses kimia yang meminimalkan penggunaan energi. Efisiensi energi dalam kimia hijau menggunakan teknik dan teknologi yang mengurangi kebutuhan energi untuk menjalankan proses kimia.
Tujuan
Tujuan dari prinsip kimia hijau tersebut untuk mengurangi konsumsi energi yang diperlukan dalam proses kimia, menghemat biaya energi, serta mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan penggunaan energi.
Contoh
Penggunaan katalis logam dalam produksi amonia melalui proses Haber-Bosch pada produksi amonia di suhu dan tekanan yang lebih rendah dibandingkan metode sebelumnya.
7. Penggunaan Bahan Baku yang Dapat Diperbarui

Prinsip kimia hijau yang ketujuh membuat panduan untuk pentingnya penggunaan bahan baku yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui secara alami dan berkelanjutan.
Tujuan
Mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam yang tidak sulit diperbaharui seperti gas alam dan minyak bumi untuk membantu mengurangi dampak lingkungan dari penambangan.
Contoh
Memenuhi kebutuhan bahan bakar fosil dengan menggantinya menggunakan bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi bahan nabati.
8. Pengurangan Penggunaan Derivatif

Selanjutnya prinsip ini mendorong pengurangan atau penghapusan penggunaan bahan kimia tambahan yang tidak diperlukan dalam proses sintesis kimia yang tidak memberikan kontribusi langsung pada reaksi utama, seperti pelarut, reagan, atau bahan tambahan lainnya.
Tujuan
Pengurangan atau penghilangan bahan kimia tambahan yang tidak diperlukan untuk meminimalisir risiko kesehatan dan keselamatan, sekaligus mengurangi jumlah limbah kimia yang dihasilkan.
Contoh
Contohnya seperti menggunakan sintesis langsung dari asam asetat dan anhidrida asetat menjadi aspirin tanpa memerlukan pelarut atau bahan tambahan lainnya.