Ringkasan Materi Seni Tari SMA Kelas 10 beserta Penjelasannya Lengkap

Dalam artikel berikut, Mamikos akan memberikan ringkasan Materi Seni Tari SMA Kelas 10 yang dapat pelajari supaya lebih paham tentang seni tari. Yuk, cek lebih lengkap dalam artikel berikut!

17 Januari 2024 Zuly Kristanto

Sebagai contoh, aksesori kepala dari janur pucuk daun kelapa pada tari Balian Dadas memiliki makna yang terkait dengan energi positif yang menghubungkan manusia dengan leluhur.

Secara keseluruhan, tata busana dalam seni tari bukan hanya elemen dekoratif semata, tetapi juga sarana untuk menyampaikan makna, menggambarkan karakter tokoh, dan memperkaya interpretasi dalam sebuah pertunjukan tari.

Tata rias dalam seni tari, dikenal sebagai tata rias panggung atau stage makeup, memiliki peran penting dalam menampilkan watak tertentu bagi seorang pemeran di panggung.

Jenis Tata Rias Panggung

Ada tiga jenis tata rias panggung, yaitu corrective makeup, style makeup, dan character makeup.

Tata rias panggung umumnya memiliki ciri-ciri khas, seperti garis wajah yang tajam, penggunaan warna mencolok atau kontras, dan penggunaan alas bedak yang lebih tebal.

Hubungan antara tata rias dan makna tari dapat dilihat dari bentuk dan warna riasan.

Bentuk riasan melibatkan alis, kumis, bibir, dan bayangan tulang, sementara warna riasan melibatkan bibir, mata, dan alas bedak.

Tata rias paes dalam tari Jawa, seperti Godheg, memiliki makna tersendiri terkait pemahaman asal usul dan pengembangan budi.

Tata rias menjadi salah satu elemen tari yang dapat menyampaikan ide atau makna yang diinginkan oleh koreografer.

Sebagai contoh, rias dalam tari Maung Lugay mencerminkan karakter harimau sesuai dengan konsep yang diinginkan.

Selain itu, tata rias juga dapat mencerminkan latar belakang budaya, seperti tarian Papua yang menggunakan pola-pola lukisan wajah khas atau face painting dengan makna dualistik, simbol paradoks laki-laki dan perempuan, serta langit dan bumi.

Unit 2 Menafsirkan Makna Tari

Makna tari tradisional Indonesia dapat dianalisis melalui pendekatan kajian tekstual dan kontekstual, dengan jumlah penari sebagai elemen penting.

Jenis tari berdasarkan jumlah penarinya mencakup tari tunggal, berpasangan, dan berkelompok.

Tari Tunggal: Dirancang untuk satu penari, tari tunggal hiburan menggambarkan tokoh inti.

Fungsi upacara atau simbolik, seperti tari topeng di Jawa, terkait dengan filosofi angka satu yang mencerminkan tunggal atau esa.

Tari Berpasangan: Didesain untuk dua penari, tari berpasangan mencerminkan hubungan antara dua unsur yang berlawanan, seperti perempuan dan laki-laki. Interaksi tokoh dalam pasangan menyoroti makna tari.

Close