Ringkasan Materi Seni Tari SMA Kelas 10 beserta Penjelasannya Lengkap

Dalam artikel berikut, Mamikos akan memberikan ringkasan Materi Seni Tari SMA Kelas 10 yang dapat pelajari supaya lebih paham tentang seni tari. Yuk, cek lebih lengkap dalam artikel berikut!

17 Januari 2024 Zuly Kristanto

Unit 3 Berkreasi Tari dari Karya Seni Tari dari Karya Seni Bentuk Lain

Dalam proses pembuatan karya tari, koreografer memerlukan ide atau gagasan awal yang muncul melalui rangsangan.

Rangsangan Visual

Rangsangan tersebut dapat bersumber dari visual dan audio. Fokus utama rangsangan visual melibatkan pengamatan melalui panca indera penglihatan.

Misalnya, koreografer dapat terinspirasi oleh alam sekitar, benda-benda, atau fenomena sosial.

Pengamatan terhadap alam sekitar dapat memunculkan tema tari, seperti flora dan fauna. Benda-benda tertentu juga dapat menginspirasi pemilihan properti untuk tarian.

Rangsangan visual juga mempengaruhi desain gerak tari dan tempo gerak. Observasi perilaku satwa, misalnya, dapat menciptakan gerakan meniru tingkah laku binatang.

Selain itu, inspirasi pola lantai juga dapat berasal dari pengamatan kejadian sehari-hari atau karya seni lainnya seperti teater, film, lukisan, atau patung.

Sebagai contoh, pertunjukan tari dapat terinspirasi dari film, drama musikal, atau bahkan tayangan televisi populer seperti film India atau drama Korea.

Rangsangan visual mencakup pengamatan dan interpretasi dari berbagai sumber, menciptakan landasan kreatif bagi koreografer dalam merancang karya tari mereka.

Rangsangan Audio

Rangsangan audio atau musik menjadi elemen penting dalam pembuatan karya tari.

Hal ini turut melibatkan segala sesuatu yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran, seperti iringan alat musik, rekaman, lagu, atau suara lingkungan sekitar.

Musik berperan dalam membentuk tempo, intensitas suara, dan jenis suara yang dapat memengaruhi desain gerak tari.

Rangsangan audio juga mempengaruhi proses penciptaan desain gerak, di mana suara seperti tangisan dapat menginspirasi gerakan dengan tempo lambat, menciptakan atmosfer kesedihan.

Musik tradisional dari suatu daerah dapat menjadi inspirasi bagi koreografer untuk menciptakan ragam gerak yang sesuai dengan karakter musik daerah tersebut.

Seniman tari seringkali menciptakan karya mereka berdasarkan karya seni lain, seperti musik.

Contohnya adalah lagu “Genjring Party” dari grup Krakatau yang menginspirasi banyak seniman tari di Indonesia untuk membuat karya kreasi baru.

Lagu-lagu modern, seperti “Lathi” karya Weird Genius, juga memengaruhi koreografer dan penata rias dalam menciptakan karya tari dan tata rias yang sesuai dengan interpretasi masing-masing seniman.

Close