Ringkasan Materi Wewaler Bahasa Jawa SMA Kelas 12 dan Penjelasannya

Ringkasan Materi Wewaler Bahasa Jawa SMA Kelas 12 dan Penjelasannya – Pelajaran Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diberikan kepada pelajar di Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Salah satu materi yang diberikan kepada siswa kelas 12 SMA dalam pelajaran materi bahasa Jawa adalah materi tentang wewaler.

Bagi kalian mungkin masih banyak yang merasa asing dengan materi wewaler ini. Nah, apabila kalian ingin lebih memahami tentang wewaler. Kamu dapat membaca artikel ini sampai selesai.

Ringkasan Materi Wewaler Bahasa Jawa SMA Kelas 12 dan Penjelasannya

humasindonesia.com

Di bawah ini adalah ringkasan materi wewaler bahasa Jawa kelas 12 SMA.

Pengertian Wewaler

Istilah wewaler di dalam bahasa Jawa memiliki makna yang hampir serupa dengan gugon tuhon yakni suatu pantangan yang tidak boleh dilanggar.

Meski kadang isi pantangan ini tidak masuk akal, tetapi ada suatu keyakinan di dalam masyarakat Jawa akan ada sesuatu yang tidak baik apabila pantangan ini sampai dilanggar.

Di lain sisi isi dari wewaler ini adalah untuk menciptakan kehidupan yang selaras dengan alam dan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Selain itu, sebagai suatu larangan atau pantangan yang tidak boleh dilakukan. Biasanya ada makna tersembunyi yang terdapat di dalam suatu wewaler.

Makna yang tersembunyi ini memiliki keterkaitan dengan kondisi yang ada pada masyarakat zaman dahulu.

Fungsi Wewaler

Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan wewaler ini bisa dikatakan sangat penting.

Hal ini dikarenakan wewaler mengatur perilaku seseorang dalam bersikap baik secara individu maupun sebagai bagian dari masyarakat.

Selain itu, keberadaan wewaler di dalam masyarakat Jawa dapat digunakan sebagai pedoman hidup supaya seseorang tidak kehilangan nilai dan norma yang ada dalam budaya Jawa.

Penerapan Wewaler

Sebagai suatu pedoman hidup, wewaler tidak hanya mengatur tata hidup masyarakat Jawa yang sudah dewasa saja, tetapi juga diterapkan sejak usia dini.

Hal ini dimaksudkan agar wewaler dapat menciptakan suatu tatanan hidup atau perilaku masyarakat yang sesuai dengan norma yang ada di dalam budaya Jawa.

Jenis Wewaler di Dalam Masyarakat Jawa

Wewaler di dalam masyarakat Jawa dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni wewaler yang berhubungan dengan ketuhanan, wewaler yang berhubungan dengan diri sendiri, dan wewaler yang berhubungan dengan masyarakat

Contoh Wewaler Berhubungan dengan Ketuhanan

Wewaler jenis ini dihadirkan supaya manusia dapat senantiasa dekat dengan Tuhan dan membuat manusia tidak merasa sombong dengan apa yang dimilikinya.

Contoh 1

Aja ngangsa ngoyak pengin merga kabeh ana mangsane (Jangan terburu-buru mengejar keinginan karena semua sudah ada waktunya)

Maksudnya

Larangan ini dihadirkan sebagai sarana supaya manusia senantiasa tidak terburu-buru dalam mengejar keinginanannya karena takdir seseorang telah ditentukan Tuhan.

Contoh 2

Aja dadi wong sing sombong merga bandha kuwi mung titipan lan nyawa iku mung silihan (Jangan menjadi orang yang sombong karena harta hanyalah titipan dan nyawa adalah pinjaman)

Maksudnya

Larangan ini dihadirkan sebagai peringatan supaya orang tidak menyombongkan harta yang dimilikinya karena sebenarnya semuanya adalah milik Tuhan.

Contoh 3

Aja wedi kurang merga Gusti sing bakal nyukupi (Jangan takut dengan kekurangan karena Tuhan yang akan mencukupi)

Maksudnya

Larangan ini dihadirkan supaya manusia tidak menjadi pesimis, sebab Tuhan Yang Maha Kaya akan memiliki cara untuk mencukupi yang dibutuhkan manusia, selama yang bersangkutan mau berusaha.

Contoh 4

Aja meri karo rejekine wong liya, merga Gusti wis adil anggone andum rejeki marang makhluke (Jangan iri dengan rejeki orang lain, karena Tuhan sudah adil dalam membagi rejeki kepada semua umatnya)

Maksudnya

Larangan ini dihadirkan supaya manusia dapat menerima dengan ikhlas dengan yang dimilikinya. Selain itu, larangan ini dapat digunakan sebagai sarana manusia supaya selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

Contoh Wewaler Berhubungan dengan Diri Sendiri

Wewaler jenis ini dihadirkan sebagai suatu sarana supaya manusia dapat berperilaku yang baik sesuai dengan aturan norma masyarakat.

Contoh 1

Aja nganggo sandhangan werna ijo yen menyang segara kidul merga bisa nggawe Kanjeng Ratu Nesu (Jangan memakai pakaian warna hijau apabila pergi ke pantai selatan karena bisa membuat Kanjeng Ratu marah)

Maksudnya

Pantai selatan terkenal dengan airnya yang biru dan ombaknya yang besar. Sehingga, apabila orang berpakaian hijau sampai terseret ombak karena mandi di laut akan membuat tim SAR kesulitan untuk melakukan pencarian atau memberikan pertolongan.

Contoh 2

Aja lungguh ing bantal merga bisa gawe udunen (Jangan duduk di atas bantal karena bisa membuat bisulan)

Maksudnya

Masyarakat Jawa sering menggunakan bantal sebagai alat untuk meletakkan kepala saat tidur. Sehingga, tindakan duduk di atas bantal dianggap sebagai perbuatan yang kurang sopan.

Hal inilah yang kemudian membuat masyarakat Jawa membuat wewaler semacam ini dengan tujuan supaya masyarakat Jawa menggunakan bantal sebagaimana mestinya.

Contoh 3

Aja dolanan beras ing genthong merga bisa nggawe tangan dadi kiting (Jangan memainkan beras karena dapat membuat tangan menjadi cacat)

Maksudnya

Beras merupakan makanan pokok bagi orang Jawa sejak lama. sehingga ada anggapan kurang sopan apabila menggunakan beras sebagai sarana permainan.

Selain dianggap kurang sopan menggunakan beras sebagai sarana permainan ditakutkan akan membuat beras terbuang sia-sia.

Hal ini tentu sangat mubazir dan kurang etis karena kenyataannya beras merupakan salah satu bahan makanan yang tidak semua orang dapat menikmatinya.

Contoh 4

Aja ngiduoni sumur merga bisa ndadekake lambe dadi guwing (Jangan meludahi sumur karena dapat membuat bibir menjadi sumbing)

Maksudnya

Sumur merupakan sumber mata air bagi sebagian besar orang Jawa. sehingga meludah di sumur dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan.

Selain itu, meludah di sumur dikhawatirkan akan menularkan berbagai jenis penyakit. Hal ini dikarenakan di dalam air ludah mengandung bakteri yang dapat merugikan orang lain.

Contoh 5

Aja mangan ing ngarep lawang merga bisa ndadekake jodhone adoh (Jangan makan di depan pintu karena bisa membuat sulit jodohnya)

Maksudnya

Larangan ini bertujuan agar seseorang melakukan aktivitas makan sesuai dengan tempatnya. Pintu adalah bagian rumah tempat orang berlalu-lalang.

Sehingga, apabila tempat ini digunakan sebagai tempat makan, selain dapat mengganggu penghuni rumah yang sedang lewat.

Juga akan memberikan kesempatan orang yang sedang makan ini tertabrak penghuni rumah lain sehingga makanan yang sedang dimakan tumpah.

Selain itu, orang yang makan di depan pintu akan membuat tamu yang akan singgah merasa segan karena si empunya rumah masih makan.

Hal inilah yang kemudian membuat seseorang yang memiliki kebiasaan makan di depan pintu diyakini akan kesulitan mencari jodoh.

Contoh Wewaler Berhubungan dengan Masyarakat

Wewaler jenis ini biasanya sifatnya mengikat suatu masyarakat tertentu karena kondisi suatu daerah di masa lampau.

Ada kemungkinan jenis wewaler ini berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya.

Contoh 1

Aja mbeleh sapi nanging mbeleha kebo (jangan menyembelih sapi tapi sembelihlah kerbau)

Maksudnya

Larangan ini ada di masyarakat Kudus dan sekitarnya. Lahirnya larangan ini diyakini sebagai cara toleransi yang dilakukan Sunan Kudus kepada masyarakat Kudus masa lampau yang masih banyak memeluk agama hindu.

Contoh 2

Aja mantu ing wayah sasi sura merga kraton kidul lagi duwe gawe (Jangan mengadakan pesta pernikahan di bulan sura/muharam karena kraton selatan sedang punya hajatan)

Maksudnya

Sebenarnya larangan untuk mengadakan hajatan pernikahan di bulan muharram ini tidak ada sangkut pautnya dengan laut selatan.

Larangan ini hadir sebagai penghormatan umat muslim terhadap konflik di Karbala pada 10 muharram 61 H.

Adanya peristiwa ini membuat masyarakat Jawa muslim merasa tidak pantas untuk mengadakan acara yang gegap gempita pada bulan muharram.

Selain itu, bulan muharram yang merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa dianggap bulan yang tepat untuk memulai lembaran hidup baru atau menuntut ilmu.

Contoh 3

Aja mantu anak ing sasi sela merga umure bakale ora dawa (Jangan menikahkan anak di bulan sela karena akan membuat umur tidak panjang)

Maksudnya

Larangan ini hadir supaya orang tua bisa memilih waktu yang tepat untuk menikahkan anaknya.

Bulan Sela dalam kalender Jawa dianggap kurang tepat karena beberapa alasan.

Salah satunya karena bulan sela merupakan bulan sesudah lebaran. Sehingga dikhawatirkan bukan hanya orang tua yang kesulitan mencari biaya untuk menggelar pesta pernikahan anaknya.

Tetapi juga tetangga yang hendak datang juga kesulitan biaya untuk menghadiri undangan pernikahan yang akan diadakan.

Biasanya bulan sela ini bagi masyarakat Jawa digunakan sebagai waktu untuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara atau hajatan yang besar.

Sementara pelaksanaan hajatannya sendiri biasanya dipilih bulan besar atau dzulhijah.

Contoh 4

Yen nanggap wayang aja ngingkuri danyangane si suta (Jika mengadakan pagelaran wayang jangan membelakangi dayangan  si fulan)

Maksudnya

Larangan ini dimaksudkan sebagai adab orang yang masih hidup terhadap leluhur suatu daerah.

Bagi orang yang Jawa leluhur dianggap sebagai seseorang yang memiliki jasa besar.

Beberapa diantara leluhur ini ada yang dianggap telah membuka wilayah atau menjadi cikal bakal dari suatu daerah.

Sehingga, membelakangi makam leluhur di saat mengadakan pagelaran wayang dianggap kurang sopan karena seolah-olah mengesampingkan jasa leluhur yang telah membuka tempat tersebut.

Demikian ringkasan materi wewaler bahasa Jawa kelas 12 SMA yang bisa diberikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta