Rumah Adat Bengkulu: Keunikan, Nama dan Penjelasannya Serta Gambarnya Lengkap

Rumah Adat Bengkulu: Keunikan, Nama dan Penjelasannya Serta Gambarnya Lengkap – Bengkulu merupakan salah satu provinsi di Sumatera dan memiliki banyak sejarah kerajaan.

Tidak heran jika Bengkulu masih tetap dilestarikan sampai saat ini. Namun, ada salah satu  warisan budaya yang merupakan nenek moyang provinsi Bengkulu yakni rumah adat Bengkulu.

Kondisi geografis di lintasan gempa berdampak besar pada desain rumah adat Bengkulu.

Rumah adat di pulau Sumatera ini memiliki ciri khas yang sangat unik dan biasa disebut dengan Bubungan Lima. Diberi nama tersebut karena memiliki atap yang menjulang tinggi. 

Nama Rumah Adat Bengkulu

https://rimbakita.com/

Letak geografis Bengkulu sejak lama mkaemang terletak pada jalur gempa. Hal ini membuat masyarakat berusaha untuk beradaptasi dan membangun bangunan dengan arsitektur yang menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

Seperti rumah adat pada umumnya memiliki nama Bubungan Limas. Nama ini diambil berasal dari bentuk atapnya, namun rumah tersebut memiliki nama lain seperti:

  • Bubungan Limas
  • Bubungan Haji
  • Bubungan Jembatan

Rumah Bubungan Limas saat ini merupakan sebutan untuk rumah yang biasanya digunakan oleh masyarakat Bengkulu.

Biasanya, rumah adat yang satu ini sering kali digunakan untuk kegiatan upacara adat tertentu.

Ciri Khas Rumah Adat Bengkulu

Rumah adat Bengkulu yang disebut Bubungan Lima merupakan rumah panggung tahan gempa.

Oleh karena itu, ciri-ciri rumah adat Bengkulu Bubungan Lima adalah sebagai berikut:

  • Atap berbentuk limas yang memiliki tinggi sekitar 3,5 meter.
  • Ada banyak pilar yang menopang rumah.
  • Dapat menopang rumah dari gempa yang sering terjadi di wilayah Bengkulu.

Desain Rumah Bubungan Lima

Rumah adat Bengkulu merupakan rumah panggung yang sangat tinggi. Ketinggian ini dimaksudkan untuk melindungi pemilik rumah, seluruh keluarga mereka, dan semua orang yang ada di dalamnya dari serangan satwa liar. Selain itu, model rumah panggung bisa mencegah penghuninya dari banjir.

Saking tingginya rumah Bubungan Lima, tangga disediakan utuk kamu masuk ke dalamnya.

Selain itu, rumah adat Bengkulu selalu memiliki jumlah anak tangga ganjil. Masyarakat bengkulu percaya bahwa anak tangga yang jumlahnya ganjil yang berada di depan rumah adalah hal baik.

Agar terhindar dari gempa, rumah-rumah Bubungan Lima memiliki bentuk bangunan dengan desain sebagai berikut:

  • Ada sekitar 15 tiang yang digunakan sebagai penyangga dan tingginya masing-masing 1,8 m.
  • Pilar-pilar itu diletakkan di atas batu berbentuk datar dan besar yang memiliki fungsi untuk meredam kejut gempa.
  • Batu yang dijadikan letakan pilar dipilih karena bisa mencegah batang kayu dari pelapukan karena harus diletakan langsung diatas tanah.
  • Kayu keras yang disebut Medang Kemuning menjadi bahan dasar rumah Bubungan Lima.
  • Kayu jenis ini memiliki sifat tahan lama serta fleksibel sehingga bisa bertahan selama ratusan tahun.
  • Bagian atas atau yang biasa disebut atap rumah terbuat dari kayu aren atau biasanya menggunakan papan.
  • Lantai terbuat dari papan kayu halus yang sangat nyaman jika diduduki serta bisa juga digunakan sebagai tempat tidur.

Struktur Rumah Adat Bengkulu 

Struktur rumah adat rakyat dari Bengkulu terbagi menjadi tiga sisi. Setiap sisi dari bangunan tersebut juga memiliki penggunaan dan ciri khasnya masing-masing.

Apa sajakah ciri khas dari sisi dan sudut rumah Bubungan Lima tersebut? Berikut adalah penjelasannya:

Sisi Atas

Atap menjadi ciri utama sebuah rumah adat tradisional di Nusantara. Tidak jarang rumah tradisional diberi nama sesuai dengan bentuk atapnya.

Namun untuk rumah Bubungan Lima, atapnya biasanya dibuat dari bambu atau ijuk. 

Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang membuat atap rumah adat Bubungan Lima dengan seng.

Langit-langit rumah Bubungan Lima sekarang ini terbuat dari papan, tetapi beberapa masyarakat asli Bengkulu biasanya lebih menyukai dengan menggunakan daun bambu. 

Sebuah balok kayu yang disebut roller digunakan untuk menghubungkan sisi atas dan bawah rumah.

Sisi Tengah

Sisi ini  merupakan bagian kontruksi rumah yang biasanya disebut dengan nama kusen. Rangka rumah terbuat dari kayu balam biasanya sangat awet serta tahan lama.

Biasanya, masyarakat Bengkulu memilih papan kayu dan mangkuk bambu untuk dinding.

Untuk jendelanya sendiri yang berbentuk seperti pada umumnya. Bukaan ventilasi biasanya pada sisi atas jendela. Ada juga ventilasi yang berada di bagian atas pintu.

Sisi Bawah

Bagian bawah merupakan pondasi atau alas yang menjadi penopang keseluruhan struktur keluarga Bubungan Lima.

Lantai rumah adat ini dibuat dengan menggunakan papan, batang daun pisang, serta bilah bambu. Ada geladak yang terbuat dari delapan papan selebar 50 cm di sepanjang dinding luar.

Kemudian, ada balok yang memiliki ukuran disebut tilan dan memiliki fungsi sebagai tempat untuk memperbaiki lantai.

Ada juga penutup blok yang disebut kijing di bagian terluar pada dinding rumah.

Di sisi lain, ada bidani atau alas yang dibuat menggunakan bambu tebal di papan lantai.

Bidani yang diletakan secara horizontal di lantai dianggap mampu untuk menahan satwa liar yang menyerang serta musuh yang dapat menyerang lewat bawah rumah.

Ruangan Rumah Adat Bengkulu dan Fungsinya

Rumah adat Bengkulu yang satu ini juga memiliki ruangan-ruangan dengan fungsinya masing-masing. Beberapa fungsi tersebut diantaranya adalah:

1. Hall (Ruang Tamu)

Salah satu area yang berada di rumah adat Bubungan Lima ini yang paling utama adalah aula tempat pemilik rumah biasanya menghabiskan waktu dengan tamu langsungnya. Biasanya, mereka mengobrol di tempat ini pada malam hari.

Ruang tamu ini juga sering kali digunakan untuk melakukan acara upacara adat seperti pernikahan hingga melaksanakan ritual penyelamatan yang juga diadakan di ruangan ini.

2. Berendo (Teras)

Bagian ini menyambut tamu yang tidak diketahui atau dikenal oleh pemilik rumah.

Biasanya, mereka yang hanya mengunjungi tempat ini berkunjung sebentar. Tempat ini juga sering kali digunakan oleh pemilik sebagai taman bermain untuk anak-anak.

3. Ruangan Tengah

Ruangan ini biasanya digunakan untuk tamu yang berkunjung ke rumah untuk beristirahat, baik ibu-ibu maupun anak perempuan tamu wanita.

Ruangan ini juga sering digunakan sebagai tempat membaca. Ruang tengah ini dapat digunakan oleh putra tunggal pemilik rumah untuk tidur.

4. Kamar Utama (Bilik Gedang)

Ruangan ini digunakan oleh pemilik rumah sebagai kamar tidur. Di bagian rumah ini, anggota keluarga yang masih balita juga tidur di ruangan ini bersama dengan orang tuanya.

5. Kamar Anak Gadis (Bilik Gadis)

Kamar ini yang disebut dengan nama Bilik Gadis, khusus dibuat untuk anak perempuan.

Tujuannya adalah untuk menemukan tempat peristirahatan yang aman bagi anak perempuan yang sedang tumbuh dan berkembang. 

Kamar gadis ini juga berada di sebelah kamar utama yang diisi oleh pemilik rumah untuk membantu orang tua mengawasi anak gadis.

6. Ruangan Makan

Sebuah area yang juga memiliki fungsi sangat penting selanjutnya adalah ruang makan.

Ruangan ini biasanya sering digunakan oleh pemilik rumah sebagai tempat makan dan ngobrol sambil menikmati hidangan bersama keluarga.

7. Dapur

Dapur terletak antara ruangan untuk makan serta ruang lain sebagai tempat tangki air atau Gerang.

Ruangan ini adalah tempat semua bumbu dapur yang dulunya dibuat secara alami disimpan. Biasanya, ibu yang menjadi pemilik rumah juga memasak di dapur.

8. Ruang Tangki Air (Gerang)

Ruangan di bagian rumah Bubungan Lima yang satu ini bernama Gerang atau biasa disebut sebagai gudang air atau gerigik.

Penghuni rumah biasanya membasuh anggota tubuhnya yang kotor dalam ruangan ini sebelum memasuki rumah.

9. Teras Belakang Rumah (Berendo Belakang)

Sesuai dengan namanya, bagian rumah ini berada di belakang rumah. Tempat ini merupakan tempat yang populer bagi anggota keluarga wanita untuk bersantai dan mengobrol di siang dan malam hari.

Di bagian bawahnya biasanya ada tongkat kayu yang digunakan untuk menopang rumah.

Tongkat kayu ini biasanya dihiasi dengan ukiran yang unik serta ornamen-ornamen pahatan rumah adat Bengkulu sebagai berikut: 

  • Ukiran Pohon Ru yang biasanya dikenal sebagai pohon cemara dan tumbuh di sekitar sekitar tempat tinggal banyak masyarakat Bengkulu.
  • Pohon hayat atau yang biasanya juga disebut sebagai pohon kehidupan. Masyarakat setempat percaya bahwa kehidupan manusia pasti akan dicatat di pohon tersebut.
  • Bunga melati yang biasanya selalu identik dengan keindahan rumah.
  • Pucuk rebung.

Selain itu, ada pula motif ukiran daun yang berdasarkan pandangan masyarakat Bengkulu yang dipercaya sama pentingnya dengan kelangsungan ekosistem terutama pada pepohonan serta tumbuhan.

  • Daun kembang empat merupakan ornamen yang bisa memberikan keuntungan serta kebahagiaan.
  • Bunga raflesia menjadi salah satu ornamen yang ternyata adalah bunga khas Bengkulu.
  • Matahari merupakan ornamen yang mengisyaratkan tentang peran matahari adalah penting untuk memberikan banyak energi bagi kehidupan manusia.

Filosofi Rumah Bubungan Lima Menurut Bagian-bagiannya

Rumah adat Bubungan Lima asal Bengkulu ini, tidak hanya kaya akan unsur budaya yang khas pada arsitekturnya, tetapi juga filosofi.

Terdapat filosofi hidup masyarakat setempat yang tercakup dalam arsitektur dan dekorasi rumah ini.

Arsitektur Bubungan Lima terdiri dari tiga bagian utama yakni atas, tengah dan bawah.

Masing-masing bagian ini memiliki filosofinya sendiri yang memiliki lambang berhubungan dengan Tuhan, keharmonisan serta hubungan baik.

Berikut adalah filosofi rumah adat daerah Bengkulu Bubungan Lima berdasarkan bagian-bagian arsitekturnya:

Bagian Atas

Bagian atas rumah yang melambangkan hubungan sakral antara manusia sebagai makhluk bumi dengan Tuhan.

Biasanya, atap rumah diberikan ukiran-ukiran khas seperti Selembayung. Ukiran ini biasanya melambangkan rasa syukur dan rasa hormat yang tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bagian Tengah

Bagian tengah rumah adat Bengkulu pastinya berisi bermacam-macam ruangan seperti berendo, hall, bilik gadis, bilik gedang, ruang makan, ruang tengah, dan berando belakang.

Semua ruangan-ruangan tersebut adalah tempat para penghuni rumah untuk melakukan interaksi sosial dengan baik.

Selain itu, bagian yang digunakan untuk menjaga kehormatan anak gadis pemilik rumah dengan baik terlihat dari ruangan khusus yang diberi nama bilik gadis.

Bagian Bawah

Di bagian bawah rumah adat Bubungan Lima, memiliki pilar-pilar penjaga untuk menopang rumah.

Biasanya, beberapa hewan sedang tidur di bagian rumah ini. Pemilik rumah juga memberikan makanan kepada hewan-hewan tersebut di sana.

Selain ternak, biji-bijian, bibit tanaman, dan peralatan pertanian juga disimpan di ruangan bagian bawah ini.

Hal ini menunjukkan bahwa konsep bangunan rumah ini menghormati makhluk lain seperti flora dan fauna.

Itulah penjelasan dari rumah adat Bengkulu mengenai struktur, ciri khas, bagian, fungsi ruangan, hingga filosofi yang terkandung di setiap ruangan.

Oleh karenanya, tetaplah jadi warga Indonesia yang bisa terus melestarikan dan menjaga budaya negara, salah satunya adalah rumah adat. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta