Catat! Ini Sejarah Candi Prambanan dari Awal Berdiri Singkat dan Lengkap

Catat! Ini Sejarah Candi Prambanan dari Awal Berdiri Singkat dan Lengkap – Masa kejayaan Hindu-Budha di Indonesia yang berlangsung beberapa abad yang lalu meninggalkan sejumlah bangunan bersejarah.

Salah satu diantaranya yang paling terkenal, yaitu Candi Prambanan atau yang juga sering disebut dengan Candi Roro Jonggrang.

Nah, apabila kamu ingin mengetahui secara jelas bagaimana sejarah berdirinya Candi Prambanan. Kamu dapat membaca artikel ini hingga tuntas.

Sejarah Candi Prambanan Singkat

Canva/@saiko3p

Selama ini banyak yang mengira kalau candi ini dibangun hanya dalam waktu semalam oleh Bandung Bondowoso dengan bantuan para jinnya.

Namun, sebenarnya cerita tersebut hanyalah mitos belaka. Sebab, faktanya candi berbahan batu andesit yang berada di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah ini dibangun Rakai Pikatan pada abad ke-9 M.

Di bawah ini merupakan sejarah singkat dari pembangunan candi prambanan yang harus kamu ketahui.

Awal Berdiri Candi Prambanan

Kompleks Candi Prambanan merupakan sebuah kompleks percandian Hindu terbesar sekaligus termegah yang pernah dibangun di Jawa pada masa kejayaan Hindu-Budha.

Pembangunan kompleks percandian Prambanan sendiri menurut prasasti yang telah ditemukan dilaksanakan saat kerajaan Medang dipimpin oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan.

Selain itu, beberapa sejarawan berpendapat bahwa pendirian kompleks percandian Prambanan dimaksudkan sebagai tandingan dari Candi Sewu dan Candi Borobudur yang bercorak Budha yang lebih dulu dibangun di dekat Candi Prambanan.

Tak hanya itu, dibangunnya kompleks percandian Prambanan yang demikian megahnya merupakan tanda kebangkitan keluarga Sanjaya yang berkuasa atas Jawa.

Hal ini memiliki kaitan dengan keyakinan adanya wangsa kembar yang pernah menguasai Jawa saat itu yakni wangsa Syailendra yang beragama Budha dan wangsa Sanjaya yang beragama Hindu.

Berdirinya kompleks percandian Prambanan sendiri merupakan tanda bahwa agama Hindu dengan aliran Syiwa kembali memiliki pengaruh besar di Jawa, setelah sebelumnya yang memiliki pengaruh besar di Jawa adalah Budha dengan aliran Mahayana.

Berdasarkan sejumlah penelitian berdasarkan bukti-bukti tertulis berupa prasasti maupun sumber primer lainnya diketahui bahwa pembangunan Candi Prambanan dilakukan pada masa pemerintahan Rakai Pikatan sekitar abad 8 Masehi.

Pembangunan Candi Prambanan ini sendiri diyakini memakan waktu puluhan tahun lamanya.

Setelah Rakai Pikatan lengser keprabon, pembangunannya dilanjutkan oleh para penerusnya yakni Raja Lokapala sampai dengan Sri Maharaja Dyah Balitung.

Menurut prasasti Siwagrha yang dikeluarkan pada tahun 856 M, Candi Prambanan dibangun untuk pemujaan Dewa Siwa.

Prasasti Siwagrha sendiri apabila diartikan memiliki makna rumah Siwa atau juga dapat diartikan sebagai Kerajaan Siwa.

Peristiwa yang terjadi di Masa Pembangunan Candi Prambanan

Beberapa fakta menarik dituliskan secara terperinci mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa pembangunan Candi Prambanan.

Salah satunya adalah adanya upaya untuk memodifikasi aliran sungai yang ada di dekat Candi Prambanan selama pembangunan candi berlangsung.

Sungai yang dimodifikasi alirannya yang dimaksud dalam prasasti ini adalah sungai Opak yang memiliki aliran dari utara menuju selatan di sepanjang sisi sebelah barat dari kompleks percandian Prambanan.

Sebelum adanya modifikasi alirannya para sejarawan memiliki dugaan bahwa sungai Opak memiliki aliran asli melengkung menuju arah timur.

Adapun alasan dilakukannya modifikasi aliran sungai ini adalah karena para pekerja pembangunan candi memiliki anggapan aliran sungai ini dapat menimbulkan bahaya bagi keberadaan candi apabila tidak diubah alirannya.

Program memodifikasi aliran sungai Opak ini dilakukan dengan cara membuat aliran sungai baru dengan cara memotong kelokan sungai yang mempunyai sumbu utara-selatan sepanjang tembok sebelah barat yang berada di luar kompleks candi.

Selanjutnya, aliran sungai yang lama kemudian diisi untuk menyediakan tempat yang lebih luas untuk pembangunan sejumlah candi pendamping atau yang sering disebut dengan candi perwara.

Beberapa arkeolog mempunyai keyakinan bahwa patung Dewa Siwa di yang diletakkan para garbhagriha (ruang utama) candi prambanan merupakan penggambaran dari Raja Balitung.

Kompleks percandian Prambanan yang memiliki jumlah total ratusan candi yang terdiri dari candi induk dan candi perwara (candi pengiring) ini terus mengalami penyempurnaan oleh para raja yang berkuasa di Medang.

Raja-raja yang Berkontribusi dalam Proses Penyempurnaan Kompleks Candi Prambanan

Adapun raja-raja yang memiliki kontribusi besar dalam proses penyempurnaan kompleks percandian Prambanan ini antara lain adalah Sri Maharaja Dyah Daksa dan Sri Maharaja Dyah Tulodong.

Bahkan, beberapa sejarawan juga memiliki pendapat bahwa kerajaan-kerajaan kecil yang berada dalam naungan kemaharajaan Medang juga turut menyumbang sejumlah candi di area kompleks percandian Prambanan.

Hal inilah yang kemudian menjadikan kompleks percandian Prambanan menjadi kompleks percandian Hindu yang termegah sekaligus terluas di masanya.

Selain difungsikan sebagai tempat pemujaan bagi pemeluk agama Hindu, kompleks percandian Prambanan juga digunakan sebagai tempat untuk pengembangan dan pengajaran agama Hindu bagi para brahmana dan para pengikutnya.

Tak hanya itu, sejumlah sejarawan juga memiliki dugaan bahwa banyak upacara-upacara besar kerajaan seperti penobatan raja baru yang berkuasa di kerajaan Medang dilakukan di area kompleks percandian Prambanan.

Meskipun di dalam prasasti Siwagrha menyebut bahwa kompleks Candi Prambanan sebagai kerajaan Siwa, bukan berari letak pusat keraton Mataram Kuno berada di sini.

Para sejarawan berpendapat bahwa istana Mataram Kuno atau kerajaan Medang berada di suatu tempat yang letaknya berada di Dataran Kewu.

Bencana Alam yang Berakibat pada Rusaknya Candi Prambanan

Ketika tampuk kepemimpinan kerajaan Medang ada di tangan Sri Maharaja Mpu Sindok terjadi bencana alam yang begitu dahsyat.

Bencana alam yang di dalam catatan kuno disebut sebagai maha pralaya ini dikarenakan letusan gunung Merapi yang sangat dahsyat.

Letusan gunung Merapi yang terjadi sekitar tahun 930 M ini membuat Mpu Sindok, raja yang berkuasa atas kerajaan Medang saat itu terpaksa memindahkan pusat kerajaan Medang ke Jawa Timur.

Selain mengakibatkan kerusakan yang hebat, peristiwa letusan gunung merapi dan pemindahan pusat kekuasaan ini membuat nasib kompleks percandian Prambanan tidak jelas.

Seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya bencana alam yang terjadi di Jawa karena aktivitas vulkanik dari gunung Merapi membuat kompleks percandian Prambanan mengalami banyak kerusakan.

Candi Prambanan dikabarkan benar-benar mengalami kerusakan yang sangat hebat saat terjadi gempa bumi dengan skala besar di Jawa sekitar abad 16 M.

Meski sudah mengalami keruntuhan dan penjarahan, reruntuhan candi ini yang pernah menjadi kompleks percandian paling megah di zaman kuno ini dijadikan batas wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Candi Prambanan Ditemukan Kembali

Setelah mengalami keruntuhan dan ditinggalkan serta tidak lagi digunakan sebagai tempat pemujaan bagi pemeluk agama Hindu, masyarakat sekitar hanya mengetahui bahwa tumpukan batu-batu kuno itu adalah candi peninggalan dari kerajaan besar yang pernah berkuasa di Jawa.

Masyarakat sekitar lantas membuat cerita tutur yang berkaitan dengan candi tersebut.

Kisah yang paling terkenal adalah candi yang memiliki jumlah 999 ini dibangun oleh seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso untuk meminang seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang.

Kisah inilah yang hingga sekarang lebih dikenal oleh masyarakat luas dibanding dengan sejarah asli dari pembangunan Candi Prambanan.

Kemudian sekitar tahun 1733, candi ini ditemukan kembali oleh CA. Lons yang merupakan seorang arkeolog dari Belanda.

Keberadaan reruntuhan candi ini menarik perhatian para arkeolog dunia saat itu. Maka, tidak mengherankan apabila saat pendudukan Inggris di Jawa banyak dilakukan penelitian mengenai asal-usul Candi Prambanan.

Sir Thomas Stamford Raffles yang ditunjuk sebagai gubernur di masa itu juga menulis banyak catatan terkait Candi Prambanan.

Sayangnya setelah itu terjadi banyak penjarahan yang dilakukan oleh orang-orang pribumi maupun orang-orang Belanda.

Selain relief, dan arca banyak batu-batu penyusun candi yang diambil untuk dijadikan hiasan taman atau untuk dijadikan pondasi rumah.

Penjarahan dan pengrusakan terhadap kompleks percandian Prambanan ini berlangsung hampir selama seratus tahun lebih.

Setelah beratus-ratus tahun terbengkalai dan terlupakan barulah di tahun 1918 nasib Candi Prambanan mulai diperhatikan.

Proses Restorasi

Di masa pendudukan Belanda, proses restorasi baru dimulai. Namun, usaha untuk merestorasi candi prambanan baru serius dilaksanakan di tahun 1930.

Sekitar tahun 1902-1903, Theodoor van Erp berupaya untuk mempertahankan bagian-bagian candi yang kemungkinan akan mengalami keruntuhan.

Selanjutnya di tahun 1918-1926, restorasi candi prambanan dilanjutkan oleh Kantor Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin.

Proses restorasi yang dilakukan di masa ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya karena sudah sesuai dengan kaidah arkeologi.

Saat Indonesia merdeka, proses pemugaran Candi Prambanan sudah dilakukan oleh putra Indonesia sendiri.

Sehubung banyak batu penyusun candi yang dijarah, para sejarawan mulai menggunakan baru-batu baru untuk menggantinya.

Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia

Pemugaran Candi Siwa selesai sekitar tahun 1953, peresmian candi utama di kompleks percandian Prambanan ini dihadiri oleh presiden Soekarno.

Sejumlah perbaikan dan pemugaran kompleks percandian prambanan masih terus dilakukan hingga sekarang.

Saat ini Candi Prambanan sudah dicatat sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Saat terjadi gempa dahsyat yang mengguncang Yogyakarta di tahun 2006 silam, beberapa bagian Candi Prambanan mengalami kerusakan.

Beruntungnya pemerintah segera bertindak cepat sehingga melalui dinas terkait segera dilakukan perbaikan dan penyelamatan supaya candi prambanan tidak mengalami kerusakan yang serius.

Museum Candi Prambanan

Di lokasi kompleks Candi Prambanan mempunyai spot unik yakni sebuah museum yang tidak hanya menyimpan benda-benda kuno.

Tetapi juga menyimpan gambaran bagaimana proses pembangunan candi prambanan yang dilakukan oleh para silpin atau ahli pembuat candi di masa lalu.

Letak museum ini berada di sisi utara dari Candi Prambanan. Keberadaan museum ini sangat membantu bagi para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat sejarah Candi Prambanan.

Demikian informasi yang bisa diberikan Mamikos mengenai sejarah singkat Candi Prambanan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta