6 Struktur Hikayat yang Benar beserta Penjelasan dan Contohnya Lengkap
6 Struktur Hikayat yang Benar beserta Penjelasan dan Contohnya Lengkap – Ketika mendengar kata ‘hikayat’, kira-kira apa yang langsung terbesit dalam pikiranmu? Tentunya kamu langsung terpikir tentang cerita berlatarkan istana dengan tokoh para raja, prajurit, serta unsur-unsur kerajaan lainnya bukan?
Jika kamu berpikir seperti itu, tidak salah, kok. Mengingat hikayat memang banyak menceritakan kisah yang berlatar istana dan kerajaan. Namun, sebenarnya hikayat adalah salah satu jenis prosa yang berkembang di Indonesia jauh sebelum cerpen atau novel ditulis.
Agar kamu bisa lebih memahami tentang hikayat, yuk simak ulasan lengkapnya mulai dari strukturnya hingga contoh di bawah ini.
Berikut Penjelasan tentang Struktur Hikayat yang Benar dan Contohnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Hikayat merupakan karya sastra lama yang berisikan kisah mengenai suatu hal. Nah, umumnya hikayat ini mengisahkan tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di zaman dahulu.
Berbicara soal struktur hikayat, perlu kamu ketahui bahwa hikayat memiliki karakteristik khusus dan berbeda dibandingkan karya sastra pada umumnya.
Mengingat hikayat merupakan prosa lama dalam bahasa Melayu yang kisahnya disampaikan secara turun-temurun. Umumnya, masyarakat Indonesia belum begitu mengenal hikayat.
Pengertian Hikayat
Sebelum beranjak membahas tentang strukturnya, tentu kamu harus mengetahui pengertian dari hikayat itu sendiri.
Hikayat merupakan karya sastra lama berbentuk prosa dari Melayu yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah. Isi cerita hikayat biasanya bersifat historis, biografis, rekaan, keagamaan, atau gabungan dari sifat-sifat tersebut.
Mengingat hikayat berasal dari Melayu, cerita hikayat sebagian besar ditulis dalam Bahasa Melayu.
Kemudian, seiring berjalannya waktu banyak mengalami proses adaptasi dan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia supaya pembaca dapat lebih memahami isi dari hikayat tersebut.
Mengutip dari buku “Kamus Istilah Sastra” karya Sudjiman, disebutkan bahwa hikayat merupakan salah satu jenis teks cerita rekaan tentang keagungan, kepahlawanan, atau riwayat kehidupan seseorang.
Sedangkan, menurut Pertiwi dalam bukunya yang berjudul “Teori Apresiasi Prosa Fiksi”, hikayat masih sejenis dengan folklore atau cerita rakyat di mana alur ceritanya bergantung pada hubungan sebab-akibat.
Folklore juga memiliki cara tersendiri untuk merasakan tempat, waktu, karakteristik, dan jenis identitas secara nyata.
Ciri-ciri Teks Hikayat
Sebelum membahas lebih jauh mengenai struktur teks hikayat, kamu juga wajib memahami ciri-ciri dari teks hikayat.
Terdapat banyak versi yang menyebutkan ciri-ciri atau karakteristik teks hikayat. Nah, berikut adalah ciri dari teks hikayat yang perlu kamu ketahui.
1. Anonim
Ciri pertama dari teks hikayat adalah anonym. Sebagai salah satu jenis karya sastra lama, umumnya hikayat tidak diketahui secara pasti siapa penulisnya alias anonim.
Hikayat biasanya diceritakan secara turun-temurun atau dari mulut ke mulut melalui nenek moyang. Dalam penulisannya pun teks hikayat memang sengaja tidak dicantumkan siapa penulisnya.
2. Istanasentris
Ciri berikutnya dari teks hikayat adalah isi ceritanya yang bersifat istanasentris atau menceritakan tentang tokoh istana dan kepahlawanan.
Dari model cerita yang diangkat, penulis hikayat memerlukan daya imajinasi yang tinggi agar dapat menciptakan karangan teks hikayat.
3. Banyak Dibumbui
Karena hikayat bersifat anonim dan diceritakan secara turun-temurun, kisah atau cerita dalam teks hikayat juga sudah banyak dibumbui.
Dengan cerita kehidupan tokoh yang sudah dibalut dengan fiktif dan imajinatif, teks hikayat mampu menciptakan impresi dan menggugah emosi para pembacanya.
4. Mengambil Peristiwa Bersejarah
Hikayat memang bisa dituliskan berdasarkan fiksi yang imajinatif. Namun, jenis teks ini juga bisa dituliskan dengan merujuk pada peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi.
Contoh teks hikayat berdasarkan peristiwa bersejarah antara lain ada hikayat Hang Tuah, Panji Semirang, dan lain-lain.
5. Unsur Kemustahilan
Salah satu daya tarik dari teks hikayat adalah disajikan dalam gaya imajinasi yang bebas sehingga jika disesuaikan dengan realita atau kenyataan terasa mustahil.
Isi cerita pada jenis teks ini juga mengandung unsur kemustahilan yang tidak logis atau tidak bisa dinalar dengan akal sehat.
Namun, hal tersebut sah-sah saja dalam penulisan teks hikayat. Cerita yang diangkat di dalam teks hikayat juga diperbolehkan untuk dilebih-lebihkan atau dibumbui sesuai kemampuan imajinasi penulis.
6. Kesaktian dan Kehebatan Tokoh
Ciri lainnya dari teks hikayat juga dapat dilihat dari penokohannya. Di mana tokoh-tokoh biasanya memiliki kehebatan atau kesaktian yang tidak dimiliki orang biasa di kehidupan nyata.
Tokoh di dalam teks hikayat umumnya mempunyai kemampuan supranatural seperti bisa mengubah diri menjadi burung, membelah lautan dengan sehelai rambut, dan masih banyak lagi.
7. Tidak Luas
Berdasarkan struktur teks hikayat, cerita yang diangkat di dalam teks hikayat bersifat kaku dan tetap.
Berbeda dengan novel modern yang punya cerita luwes dan mengandung hubungan sebab-akibat, isi cerita teks hikayat memang lebih terbatas.
8. Arkais
Hikayat juga bersifat arkais di mana penggunaan kata masih terlihat kuno atau hanya digunakan pada masa lampau.
Beberapa contoh kata pada teks hikayat yang bersifat arkais seperti upeti, hatta, bejana, dan kata-kata lainnya yang sudah tidak pernah digunakan di masa sekarang.
9. Bahasa Melayu
Ciri terakhir dari teks hikayat yang membedakannya dengan jenis teks lainnya adalah penggunaan bahasa yang masih menggunakan bahasa Melayu lama. Oleh karena itu, isi dari teks hikayat sering kali sulit untuk dipahami.
Struktur Teks Hikayat
Sebagai salah satu karya sastra lama, hikayat mempunyai struktur tersendiri yang membedakannya dengan dengan jenis teks lainnya. Nah, berikut adalah keenam struktur teks hikayat yang perlu kamu pahami.
1. Abstraksi
Abstraksi merupakan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi beberapa macam peristiwa. Bagian ini umumnya berisi gambaran secara garis besar mengenai isi cerita di dalam teks hikayat.
2. Orientasi
Orientasi adalah bagian teks hikayat yang berkaitan dengan beberapa aspek. Mulai dari aspek tempat, waktu, dan suasana.
Ketiga aspek ini sangat mempengaruhi penulisan hikayat agar jalan ceritanya lebih menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.
3. Komplikasi
Struktur teks hikayat berikutnya adalah komplikasi atau puncak masalah yang berisi urutan kejadian. Pada bagian ini, watak atau karakter asli dari para tokohnya akan dikeluarkan atau ditunjukkan.
4. Evaluasi
Jika pada bagian komplikasi sudah dituangkan secara menyeluruh, maka struktur teks hikayat yang berikutnya adalah bagian evaluasi.
Nah, pada bagian ini berisikan penyelesaian dari permasalahan yang dialami oleh tokoh di mana konflik atau masalah yang dialami sudah mulai mereda.
5. Resolusi
Struktur hikayat yang berikutnya adalah resolusi di mana pada bagian ini terdapat solusi atau penyelesaian dari masalah yang diciptakan penulis. Pada bagian ini, lebih mengarahkan pada koda.
6. Koda
Struktur terakhir dari teks hikayat adalah koda yang berisi amanat atau pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Pada bagian ini, pembaca dapat menyimpulkan pesan moral yang terkandung di dalam teks dan memetik pelajaran dari cerita tersebut.
Contoh Teks Hikayat
Teks hikayat bertujuan sebagai pembangkit semangat juang, pelipur lara, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
Beberapa contoh hikayat yang mungkin pernah kamu baca, mulai dari “Hang Tuah”, “Perang Palembang”, dan “Seribu Satu Malam”. Di dalamnya, terdapat cerita yang membuat pembacanya akan merasa hanyut.
Selain judul-judul hikayat sebelumnya, berikut ini adalah contoh-contoh hikayat terkenal lainnya yang perlu kamu ketahui.
- Hikayat Jaka Tarub
- Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang
- Hikayat Seorang Kakek dan Seekor Ular
- Hikayat Patani
- Hikayat Abu Nawas
- Hikayat Banjar
- Hikayat Iskandar Zulkarnain
- Hikayat Nakhoda Muda
- Hikayat Kalila dan Daminah
- Hikayat Panji Semirang
- Hikayat Panca Tanderan
- Hikayat Putri Kemuning
- Hikayat Antu Ayek
- Hikayat Tiga Pengembara Lapar
- Hikayat Shinta dan Raja Kalanggan
- Hikayat Jaya Lengkara
Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait penjelasan struktur hikayat dan contohnya yang bisa Mamikos bagikan.
Hikayat merupakan prosa lama dalam bahasa Melayu yang kisahnya disampaikan secara turun-temurun. Umumnya, masyarakat Indonesia belum begitu mengenal hikayat.
Tujuan hikayat biasanya dibacakan untuk sebuah hiburan, membangkitkan semangat juang dan sebagai pelipur lara.
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang jenis teks lainnya, seperti Contoh Cerita Hikayat Pendek hingga Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur dan Jenis-Jenis Hikayat, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Hikayat memiliki 6 struktur, yaitu abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Apa saja ciri ciri teks hikayat? Ciri-ciri hikayat diantaranya cerita bersifat istana centris, menggunakan bahasa Melayu lama, segi cerita kaku, cerita bersifat anonim, dan kisah banyak dibumbui.
Deretan unsur dari hikayat, antara lain tema, latar, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita, alur, amanat, tokoh, watak, sudut pandang, dan gaya bahasa.
Orientasi, adalah bagian yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan hikayat tersebut. Komplikasi, berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada bagian ini kita bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
Hikayat merupakan bagian dari prosa lama yang mempunyai ciri-ciri, diantaranya adalah menggunakan bahasa Melayu lama, pralogis, istana sentris, dan anonym.
Komplikasi dapat pula diartikan sebagai puncak masalah, munculnya konflik dalam alur hikayat. Konflik inilah yang sebenarnya mengeluarkan karakter dan watak asli dari tokoh yang ada di dalam hikayat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: