Keberagaman Suku yang Ada di Daerah Bali dan Nusa Tenggara beserta Penjelasannya

Keberagaman Suku yang Ada di Daerah Bali dan Nusa Tenggara beserta Penjelasannya – Selalu ada yang menarik dari gugusan pulau di Indonesia bagian Timur.

Menjadi gugusan kepulauan yang lebih jarang terjamah namun memberikan pemasukan devisa bidang pariwisata yang tinggi.

Budaya apa yang membuatnya demikian? Apa saja suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara? Cari tahu jawabannya dengan membaca artikel ini hingga tuntas!

Ini Nama-nama Suku yang Ada di Daerah Bali dan Nusa Tenggara

https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/22/suku-bali

Berikut ini beberapa nama suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara untuk menambah wawasanmu:

1. Suku Nyama Selam

https://tatkala.co/2016/12/13/ajeg-rukun-semeton-bali-dan-nyama-selam-di-kampung-singaraja/

Suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara dalam daftar ini dimulai dengan salah satu suku di Pulau Bali yaitu Nyama Selam. Ini merupakan suku lain selain suku Bali yang menghuni pulau Dewata. 

Suku ini merupakan suku yang memeluk agama Islam. Dari namanya sendiri sudah menyuratkan hal tersebut. Nyama berarti saudara dan Selam bermakna Islam.

Pada kesehariannya, suku Nyama Selam menjalankan budaya seperti suku Bali. Hal tersebut secara sederhana terlihat dalam cara pemberian nama khas bali seperti Kadek, Putu, Gede, dan lainnya.

Perbedaan dari suku Bali dan Nyama Selam hanya soal agama dan rumah ibadahnya. Daripada fokus pada perbedaan, terbukti suku Nyama Selam dan Bali memiliki budaya akulturasi keduanya yaitu Ngejot.

Ini adalah budaya membantu dan saling berbagi makanan saat menjelang hari raya. Ngejot yang dilaksanakan oleh suku Nyama Selam tentu berlangsung pada saat Lebaran dan hari Islam lainnya.

Sementara Ngejot yang dilakukan suku Bali dilaksanakan saat Nyepi, Galungan, dan Kuningan.

2. Suku Bali

https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/22/suku-bali

Suku yang ada di daerah Bali tentu saja suku Bali. Suku ini begitu terkenal karena kebudayaannya yang begitu kental dan masih terus dipertahankan hingga sekarang. 

Masyarakat suku Bali terkenal memiliki artistik yang tinggi. Mereka gemar sekali melakukan hal-hal berbau seni seperti memahat, melukis, bernyanyi, dan juga menari.

Suku Bali sebagian besar merupakan penganut dari agama Hindu. Meski demikian, ajarannya berbeda dengan apa yang ada di India.

Mayoritas memeluk aliran Siwa – Budha. Bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Bali.

3. Suku Dompu

https://kumparan.com/infodompu/pawai-budaya-hut-ke-204-dompu-merayakan-keberagaman-indonesia-1554278347206977475

Suku Dompu merupakan penghuni dari pulau Sumbawa. Tepatnya berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Suku Dompu saat ini menghuni empat kecamatan yaitu Dompu, Huu, Kilo, dan Kempo.

Bahasa daerah yang digunakan untuk berkegiatan sehari-hari oleh suku Dompu cukup beragam.

Namun, yang utama adalah mereka menggunakan bahasa Mbojo. Bahasa lainnya yang juga digunakan adalah bahasa Melayu, Bali, dan Sasak.

Kebanyakan suku dompu memiliki mata pencaharian sebagai petani, nelayan, pedagang, dan peternak. Komoditi utama yang dihasilkan adalah pinang, kapuk, tembakau, asam, dan kemiri.

Bagi masyarakat Dompu yang 98 % penduduknya merupakan pemeluk agama Islam, Ulama merupakan orang sangat baik. Hal ini karena para ulama berpendidikan dan memiliki kehidupan yang layak.

4. Suku Bayan

https://baktinews.bakti.or.id/artikel/desa-adat-bayan-menjunjung-kemandirian-dengan-nilai-nilai-lokal

Suku Bayan merupakan salah satu suku yang menghuni pulau Lombok dan termasuk dalam budaya Lombok tertua. Satu hal yang mencolok dari suku Bayan adalah mereka masih mempercayai agama Islam Wetu Telu.

Ini merupakan aliran islam yang ada di tempat tersebut. Islam Wetu Telu berarti Islam tiga waktu. Mereka memiliki kepercayaan kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan juga Al-Qur’an. 

Pembedanya adalah mereka hanya melaksanakan empat ibadah yaitu syahadat, sholat, zakat, dan puasa.

Mereka belum mengenal ibadah haji seperti Islam murni atau yang disebut Islam Lima Waktu. Islam Wetu Telu pemeluknya semakin berkurang karena menjadi sasaran dakwah Islam murni.

Untuk berkomunikasi mereka menggunakan bahasa Sasak. Sistem pemerintahannya ada dua yaitu desa dinas dan desa adat. Desa dinas dipimpin oleh pemerintahan desa dan desa adat dipimpin oleh penghulu.

5. Suku Alor

https://bisniswisata.co.id/liburan-mengesankan-bergaya-ala-suku-abui-di-desa-takpala-kab-alor-ntt/

Di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur ada suku Alor yang tersebar di pulau Alor, Pura, dan Pulau Pantara.

Mata pencahariannya adalah petani ladang karena daerahnya yang memang berupa pegunungan dan perbukitan.

Komoditi yang dihasilkan adalah singkong, jagung, sorgum, kacang-kacangan, dan padi. Selain sebagai petani, ada juga sebagian masyarakat suku Alor yang mata pencahariannya adalah nelayan.

Suku Alor secara fisik memiliki ciri-ciri tubuh pendek, bahu lebar, rambut keriting, dan kulit hitam. Agama yang dianut pun bermacam-macam seperti Islam, Katolik, dan Protestan.

Selain itu, masih ada juga yang memeluk kepercayaan dinamisme dan animisme. Lebih detail lagi, ada penyembah Allah yaitu Nayaning Lhahatal, dewa air, dewa laut, dewa hutan, matahari, dan bulan. 

6. Suku Sasak

https://bobo.grid.id/read/08673864/4-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-sebelum-mengunjungi-suku-sasak

Suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara selanjutnya adalah suku Sasak. Suku ini adalah suku yang menghuni pulau Lombok. Sebagian besar masyarakatnya adalah pemeluk agama Islam. 

Salah satu keunikan yang tersohor dari suku ini adalah budaya melarikan calon mempelai wanita ke rumah kerabat calon mempelai pria dalam pernikahan.

Orang tua wanita sudah tahu bahwa anaknya akan menikah namun tempat anak mereka dilarikan tidak akan diberi tahu.

Kemudian, keluarga pihak wanita akan diberitahu melalui sebuah surat yang dikirim oleh keluarga pihak pria.

Budaya ini masih dipertahankan oleh suku Sasak sebagai antisipasi bila pernikahan tidak disetujui oleh keluarga calon mempelai wanita atau pun adanya kemampuan ekonomi yang terbatas.

7. Suku Lamaholot

https://travel.detik.com/galeri-foto/d-5458880/serunya-proses-penyambutan-pulang-kampung-suku-lamaholot-ntt

Selanjutnya ada suku Lamaholot yang berada di kabupaten Flores Timur, NTT. Suku ini memakai bahasa Lamaholot untuk berkomunikasi sehari-hari.

Suku ini menjadikan bercocok tanam sebagai mata pencahariannya. Tanah wungu atau tanah adat diatur pengelolaannya dengan adanya upacara oleh kepala adat.

Pembukaan lahan menjadi tanggung jawab laki-laki, sementara pengelolaan dikerjakan bersama dengan perempuan.

Agama yang dianut oleh suku Lamaholot adalah Protestan, Katolik, dan Islam.

8. Suku Sumba

https://tripsumba.com/budaya/5-tarian-adat-sumba-yang-mempesona/

Suku Sumba tentu masuk dalam daftar suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara. Suku ini mendiami pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur.

Suku ini tercipta dari campuran berbagai ras seperti melayu, melanesia, semit, mongoloid, austronesia, India, dan kaukasoid.

Kepercayaan tradisional dari suku Sumba adalah Marapu yang merupakan leluhur setengah dewa.

Sementara itu, agama lain yang juga dipeluk adalah Protestan dan Katolik. Ada juga sebagian kecil yang memeluk Islam dan Yahudi.

Pakaian adat di Sumba menjadi ciri khas status sosial. Bahan yang halus hanya digunakan oleh mereka yang status sosialnya tinggi. Rakyat jelata tak berhak memakainya.

9. Suku Samawa

https://www.jokembe.com/budaya/baca/4/70/biso-tian-tradisi-tujuh-bulan-kehamilan-suku-samawa-sumbawa

Suku selanjutnya yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara adalah Suku Samawa. Ini adalah suku yang menghuni Pulau Sumbawa.

Di Pulau ini terdapat dua terminologi yaitu Tana Samawa dan Tau Samawa. Tana Samawa merupakan orang pulau Sumbawa, sementara Tau Samawa berarti orang asli Sumbawa.

Watak yang keras dari Tau Samawa membuatnya disinyalir merupakan buangan dari Kerajaan Gowa. Hal tersebut juga terlihat dari budaya, pakaian adat, adat istiadat, dan tradisi yang sama.

10. Suku Mbojo

https://mobillombok.com/wisata/rimpu-pakaian-muslimah-suku-mbojo.html

Suku Mbojo disinyalir merupakan suku yang pertama kali menghuni pulau Sumbawa, khususnya bagian Timur.

Mbojo merupakan kata yang memiliki arti Bima dalam bahasa Bima. Sementara Bima merupakan kata yang mewakili Mbojo dalam bahasa Indonesia.

Suku Mbojo terbagi menjadi dua yaitu Dou Donggo dan Dou Mbojo.

Dou Donggo merupakan penghuni asli yang mendiami bagian barat teluk di gunung dan lembah. Karakteristiknya sama sama seperti suku Bayan yaitu rambut keriting dan pendek serta kulit gelap.

Sementara Dou Mbojo tersebar di pesisir pantai. Karakteristiknya berbeda dengan Dou Donggo. Rambutnya lurus karena memang merupakan campuran dari orang Bugis – Makassar.

Bahasa sehari-hari orang Mbojo adalah bahasa Donggo. Selain itu, ada juga bahasa Tarlawi, dan bahasa Kolo yang mirip dengan Jawa Kuno.

11. Suku Rongga

https://rakyatntt.com/tarian-vera-suku-rongga-matim-masuk-nominasi-api-2021/

Suku Rongga hidup mendiami Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Flores Timur. Suku ini merupakan suku penganut agama Katolik. Selain itu ada juga yang menganut Protestan dan sebagian kecil beragama Islam.

Suku Rongga yang berdiam di Manggarai Timur memiliki julukan sebagai kawasan dengan toleransi agama yang terjaga.

Suku ini bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Komoditi utamanya adalah jagung dan padi.

Itulah Nama-nama Suku yang Ada di Daerah Bali dan Nusa Tenggara

Suku Bali dan Bima adalah nama yang paling sering disebut atau lebih dikenal oleh banyak masyarakat pada umumnya. Namun, ternyata suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara lumayan banyak.

Ada suku Mbojo, suku Rongga, suku Samawa, suku Sumba, suku Nyama Selam, suku Alor, dan suku Sasak. Masing-masing memiliki keunikan budayanya yang menarik untuk dipelajari.

Semoga daftar suku yang ada di daerah Bali dan Nusa Tenggara ini bisa menambah wawasan baru untukmu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta