7 Syarat Negosiasi beserta Proses Tahapannya Lengkap dengan Penjelasan

7 Syarat Negosiasi beserta
Proses Tahapannya Lengkap dengan Penjelasan – Sebagaimana bentuk komunikasi
lainnya, negosiasi juga melibatkan hubungan antarindividu.

Namun, keterlibatan
antarindividu ini hanyalah satu dari berbagai syarat negosiasi yang harus
dipenuhi.

Sebelum berlanjut ke pembahasan syarat negosiasi, mari bersama-sama memahami terlebih dahulu tentang apa itu negosiasi.

Memahami Apa itu Negosiasi?

canva/@Titcha Satapitanon

Negosiasi adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan pihak-pihak yang berusaha mencapai kesepakatan atau penyelesaian masalah melalui perundingan.

Pihak-pihak yang terlibat dapat memiliki kepentingan,
tujuan, atau pandangan yang berbeda.

Selain membutuhkan syarat negosiasi, proses negosiasi
melibatkan pertukaran gagasan, tawar-menawar, dan evaluasi untuk mencapai
pemahaman yang lebih baik antara pihak-pihak yang terlibat.

Negosiasi tidak hanya terjadi dalam bisnis, tetapi juga
dapat ditemui dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Seperti hubungan
pribadi, politik, atau penyelesaian konflik.

Negosiasi Menurut Para Ahli

1. Negosiasi menurut McGuire

Menurut McGuire, negosiasi adalah suatu
proses interaktif yang dilakukan untuk mencapai persetujuan.

Dalam proses ini, dua pihak atau lebih yang
memiliki pandangan berbeda berusaha untuk menyatukan perspektif mereka dan
mencapai resolusi bersama.

2. Negosiasi menurut Robbins

Robbins mengatakan negosiasi adalah suatu proses di
mana dua belah pihak atau lebih terlibat dalam pertukaran barang atau jasa
serta berupaya mencapai kesepakatan kerja sama antara keduanya.

3. Negosiasi menurut Casse

Pengertian negosiasi adalah suatu
proses yang melibatkan setidaknya dua pihak yang memiliki persepsi, motivasi,
dan kebutuhan yang berbeda.

Pelaku negosiasi berusaha untuk
mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama.

Jenis-jenis Negosiasi

Setiap jenis negosiasi memiliki karakteristik dan pendekatan
yang berbeda tergantung pada konteksnya.

Pemilihan jenis negosiasi yang tepat sangat tergantung pada
tujuan, kepentingan, dan dinamika antarpihak yang terlibat.

Berikut adalah beberapa jenis negosiasi:

1. Negosiasi Distributif

Jenis negosiasi ini melibatkan pembagian atau distribusi
sumber daya terbatas di antara pihak-pihak yang terlibat.

Tujuannya adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan satu pihak lebih dari yang lain.

Contohnya adalah negosiasi harga dalam transaksi bisnis.

2. Negosiasi Integratif

Negosiasi ini bertujuan mencapai kesepakatan yang memberikan
keuntungan maksimal bagi semua pihak yang terlibat.

Fokusnya pada pencarian solusi kreatif dan kolaboratif yang memenuhi kepentingan bersama.

Contohnya adalah perundingan pembagian tanggung jawab tim proyek.

3. Negosiasi Kompetitif

Pihak-pihak yang memenuhi syarat negosiasi bersaing secara
terbuka untuk mencapai keuntungan maksimal bagi diri mereka sendiri.

Tujuannya adalah memenangkan persaingan dan kurang memperhatikan keuntungan bersama.

Contohnya dapat terjadi dalam situasi penawaran pekerjaan.

4. Negosiasi Kolaboratif

Negosiasi kolaboratif mengutamakan kerjasama dan pemecahan
masalah bersama.

Pihak-pihak bekerja sama untuk mencapai kesepakatan yang
memuaskan semua pihak, dengan berbagi informasi dan mendukung kepentingan
bersama.

Contohnya adalah diskusi antarmitra bisnis untuk
mengembangkan strategi bersama.

5. Negosiasi Formal

Ketika syarat negosiasi terpenuhi, proses ini dilakukan
secara resmi dan terstruktur dengan aturan juga prosedur yang telah ditetapkan.

Contoh dari negosiasi formal adalah proses perundingan dalam pembentukan kontrak atau kesepakatan hukum.

6. Negosiasi Informal

Berbeda dengan negosiasi formal, negosiasi informal lebih
santai dan sering terjadi tanpa aturan resmi.

Pihak-pihak bisa mencapai kesepakatan melalui percakapan
informal atau pertukaran gagasan.

7. Negosiasi Internasional

Melibatkan negosiasi antara pihak dari berbagai negara atau
budaya. Negosiasi ini sering kali kompleks karena perbedaan norma, nilai, dan
kebijakan antarnegara.

8. Negosiasi Penyelesaian Konflik

Digunakan untuk meresolusi atau menyelesaikan konflik antara
pihak-pihak yang berselisih. Fokusnya adalah mencapai kesepakatan yang dapat
memulihkan hubungan dan menghindari eskalasi konflik.

Tujuan Negosiasi

Tujuan negosiasi bervariasi tergantung pada konteks dan
kepentingan pihak yang terlibat.

Beberapa tujuan dalam proses negosiasi seperti:

1. Mencapai Kesepakatan yang Saling Menguntungkan

Selain untuk memenuhi syarat negosiasi, satu tujuan utama
negosiasi adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang
terlibat.

Dalam situasi yang sering disebut sebagai win-win,
setiap pihak mendapatkan nilai tambah dan merasa puas dengan hasil dari proses
tersebut.

2. Mengoptimalkan Nilai

Pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi bertujuan untuk mengoptimalkan nilai dari kesepakatan yang dicapai.

Termasuk di dalamnya mencari cara untuk memaksimalkan
manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dari perjanjian.

3. Memenuhi Kebutuhan dan Harapan

Tujuan negosiasi selanjutnya adalah untuk memastikan bahwa
kebutuhan dan harapan masing-masing terpenuhi melalui hasil negosiasi.

Hal ini melibatkan pengakuan dan pemenuhan terhadap
kepentingan kunci dari setiap pihak.

4. Mengatasi Ketidaksepakatan

Jika terjadi ketidaksepakatan atau konflik, tujuan negosiasi adalah menemukan solusi atau kesepakatan yang dapat mengatasi perbedaan dan menciptakan situasi yang lebih harmonis.

5. Membangun dan Mempertahankan Hubungan

Negosiasi dapat juga menjadi sarana untuk membangun dan
memelihara hubungan antarpihak.

Memastikan bahwa hubungan ini tetap positif dan
berkelanjutan dapat menjadi tujuan yang penting dalam jangka panjang.

6. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Dalam konteks bisnis tujuan negosiasi termasuk untuk meningkatkan
efisiensi operasional, produktivitas, atau mendapatkan persyaratan kontrak yang
lebih menguntungkan.

7. Menghadapi Tantangan atau Perubahan Lingkungan

Negosiasi dapat menjadi alat untuk menghadapi tantangan atau
perubahan di lingkungan bisnis atau organisasi. Seperti restrukturisasi,
perubahan kebijakan, atau penyesuaian strategi.

8. Membangun Kepercayaan

Membangun kepercayaan antarpihak seringkali menjadi tujuan dalam negosiasi.

Kepercayaan adalah dasar untuk kerjasama yang efektif dan berkelanjutan di masa depan.

Syarat Negosiasi

Proses negosiasi akan terjadi jika pihak-pihak yang terlibat
memenuhi syarat negosiasi.

Syarat negosiasi harus terpenuhi untuk mencapai hasil yang
diinginkan dan disepakati oleh pelaku yang terlibat.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, pihak-pihak yang
terlibat dapat meningkatkan peluang kesuksesan.

1. Melibatkan Minimal Dua Individu atau Lebih

Syarat negosiasi yang pertama adalah melibatkan dua individu atau yang mewakili kepentingan.

Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku negosiasi lebih dari dua pihak.

Berarti, tawar-menawar atau proses negosiasi tidak dapat dilakukan sendiri.

Interaksi antara pihak-pihak tersebut menjadi kunci utama dalam mencapai kesepakatan.

2. Setiap Pihak harus Mencapai Persetujuan Bersama

Dalam tawar-menawar, tujuan utama adalah mencapai
persetujuan bersama.

Artinya, semua pihak yang terlibat harus setuju dengan
kondisi atau kesepakatan yang dicapai selama proses tawar-menawar.

3. Bersedia Mencari Solusi Lain jika Tidak Ada Kesepakatan yang Tercapai

Terkadang meskipun tawar-menawar telah dilakukan,
kesepakatan mungkin tidak tercapai.

Dalam situasi ini, penting bagi pihak-pihak yang terlibat
untuk tetap terbuka dan mau mencari alternatif atau solusi lain yang dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka.

4. Kedua Pihak Memiliki Tujuan yang Serupa

Agar tawar-menawar berhasil, syarat negosiasi yang penting adalah
kedua belah pihak memiliki kesamaan tujuan.

Kesamaan ini dapat menjadi dasar untuk mencapai kesepakatan karena
pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang serupa atau saling melengkapi
satu sama lain.

5. Keterbukaan dan Transparansi

Selama proses tawar-menawar, keterbukaan dan transparansi sangat penting.

Setiap pihak harus berkomunikasi secara jujur mengenai kebutuhan, batasan, dan harapan mereka.

Keterbukaan ini membantu mencegah ketidakpahaman dan
membangun dasar kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat.

6. Kesabaran dan Keseimbangan Emosional

Syarat negosiasi seringkali memerlukan kesabaran. Pihak yang
terlibat perlu menjaga keseimbangan emosional mereka agar tidak terjebak dalam
emosi negatif yang dapat menghambat proses.

Kesabaran membantu menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk mencapai kesepakatan yang bijaksana.

7. Evaluasi Risiko dan Manfaat

Sebelum mencapai kesepakatan, penting untuk secara cermat
mengevaluasi risiko dan manfaat dari kesepakatan tersebut.

Pihak-pihak harus memahami implikasi jangka pendek dan
jangka panjang dari keputusan yang diambil selama tawar-menawar sebagai syarat
negosiasi.

Proses Negosiasi

Setelah pihak yang terlibat telah memenuhi syarat negosiasi,
maka proses perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dapat dimulai.

Di bawah ini adalah proses tahapan negosiasi yang bisa
diterapkan:

1. Persiapan dan Perencanaan

Sebelum memasuki proses negosiasi, langkah awal yang krusial
adalah persiapan dan perencanaan yang matang.

Tahap persiapan melibatkan pengumpulan informasi mendalam
dan penyusunan pertanyaan yang strategis.

Pihak-pihak yang terlibat melakukan penelitian tentang pihak
lawan, menyelidiki kebutuhan mereka, dan merinci posisi masing-masing.

Persiapan ini menjadi fondasi yang memungkinkan pemahaman
yang lebih baik tentang konteks dan kepentingan sebelum adanya pertemuan resmi.

2. Menentukan Aturan

Dalam mengelola proses negosiasi, langkah selanjutnya adalah
menentukan aturan. Pihak-pihak yang terlibat harus sepakat tentang batasan dan
kerangka kerja negosiasi.

Hal ini mencakup menetapkan siapa yang akan terlibat, serta
mengidentifikasi masalah-masalah kunci yang akan menjadi fokus diskusi.

Penetapan aturan ini menciptakan landasan yang jelas
sehingga memastikan bahwa negosiasi berjalan dengan teratur dan terfokus pada
isu-isu yang relevan.

3. Penjelasan

Dalam upaya untuk mencapai pemahaman yang mendalam,
pihak-pihak terlibat perlu menjelaskan dengan jelas keinginan dan posisi
mereka.

Langkah ini melibatkan pengungkapan kebutuhan dan harapan
dengan menyediakan dokumentasi atau pemaparan yang mendukung argumen mereka
selama syarat negosiasi disepakati.

Proses penjelasan membantu menciptakan dasar pemahaman yang
saling mendukung untuk memulai perbincangan lebih lanjut.

4. Tawar-menawar dan Penyelesaian Masalah

Tahap kunci dalam proses negosiasi adalah tawar-menawar dan
penyelesaian masalah.

Di sinilah pihak-pihak aktif terlibat dalam perundingan dan berusaha
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Dengan keterlibatan aktif, tawar-menawar menjadi wadah untuk
mencari solusi kreatif dan memecahkan masalah.

Pada tahap ini juga membutuhkan kemampuan diplomasi dan
kompromi untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan.

5. Menerapkan Solusi

Setelah mencapai kesepakatan, langkah akhir dalam proses
negosiasi adalah menerapkan solusi sesuai dengan syarat negosiasi yang berlaku.

Kesepakatan yang dicapai harus diterjemahkan menjadi
langkah-langkah konkret dan tindakan nyata.

Implementasi solusi ini menjadi ujian terakhir untuk
memastikan bahwa hasil negosiasi tidak hanya tetap sebagai kesepakatan verbal,
tetapi benar-benar diwujudkan dalam tindakan positif.

Penutup

Ternyata syarat negosiasi bukan hanya diperlukan agar perundingan atau diskusi dapat dilaksanakan.

Namun, juga sebagai landasan agar kedua belah pihak yang terlibat mencapai tujuan yang disepakati.

Jika kamu masih mencari artikel terkait dengan negosiasi, pastikan untuk mencarinya di blog Mamikos!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta