Contoh-contoh Teks Sastra dan Non Sastra Bahasa Jawa dan Strukturnya

Jika kamu sedang mencari contoh teks sastra dan non-sastra dalam bahasa Jawa. Maka kamu harus membaca beberapa contohnya pada artikel berikut ini hingga selesai.

03 Maret 2023 Zuly Kristanto

Contoh-contoh Teks Sastra dan Non Sastra Bahasa Jawa dan Strukturnya – Secara umum teks yang dituliskan dalam bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi dua macam yakni teks sastra dan teks non-sastra.

Teks sastra merupakan teks yang dibuat untuk tujuan artistik dengan memakai bahasa tertentu.

Bahasa yang dipakai dalam membuat teks sastra adalah bahasa lisan dan bahasa tulis. Sebab itulah yang kemudian menjadikan ada sastra lisan dan ada pula yang tergolong sastra tulis.

Struktur Teks Sastra

Contoh-contoh Teks Sastra dan Non Sastra Bahasa Jawa dan Strukturnya
southeastasianlibrary.com

Struktur teks sastra adalah unsur-unsur yang digunakan seorang penulis untuk membangun satu kesatuan yang kompleks dalam karya sastra yang dibuatnya.

Struktur teks non-sastra adalah adalah tulisan ilmiah dan bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

Penulisannya didasarkan pada kenyataan dan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Tujuan penulisan teks nonsastra mengutamakan kelogisan dalam pengungkapannya.

Melalui uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa ada perbedaan yang mencolok antara teks sastra dengan teks non-sastra.

Jika teks sastra penulisannya berpijak pada ide yang mempunyai sifat imajinatif dan tujuan penulisannya adalah untuk memberikan hiburan kepada pembacanya.

Sementara teks nonsastra penulisannya didasarkan pada ide yang berpijak pada fakta atau pendapat yang didasarkan pada keadaan yang sebenarnya (nyata).

Supaya kamu dapat lebih jelas memahami perbedaan contoh teks sastra dan non-sastra kamu dapat melihat contohnya pada artikel berikut.

Contoh Teks Sastra Bahasa Jawa

Contoh Teks Sastra 1

1. Critane Nardi lan Ningsih

“Tulung….tulungg…..tulung…iki enek wedhus edan,” pambengoke Ningsih njaluk tulung.

Krungu swarane Ningsih sing njaluk tulung, Nardi banjur mlayu sinambi nggawa tambang kang lumayan dawa. Tanpa kekakehen takon tambang mau langsung dikalungake menyang wedhus mau.

“Sepurane ya Jeng. Wedhus iki pancen nakal banget. sampeyan rak ya ora kena ngapa-ngapa ta?”

“Ora, aku ora apa-apa nanging gara-gara wedhus iki daganganku rusak kabeh. Iki rak ya wedhuse sampeyan ta? Sampeyan kudu tanggungjawab.”

“Yen tanggungjawab aku bakale tanggungjawab. Nanging aku ora duwe dhuwit kanggo ngganti daganganmu.”

Close