15 Contoh Asimilasi dalam Kehidupan Sehari-Hari di Masyarakat, Keluarga, dan Sekolah
15 Contoh Asimilasi dalam Kehidupan Sehari-Hari di Masyarakat, Keluarga, dan Sekolah – Proses asimilasi sudah terjadi sejak dahulu kala bahkan zaman kerajaan. Adanya asimilasi memudahkan bentuk kebudayaan lain untuk bercampur dengan budaya yang sudah ada.
Maksudnya
adalah asimilasi dapat membantu kebudayaan baru yang ingin masuk ke kebudayaan
lama. Asimilasi juga menjadi proses pengenalan dari kebudayaan bari agar lebih
mudah untuk diterima oleh masyarakat.
Sebenarnya asimilasi lebih bertujuan untuk membentuk kesatuan sehingga dua jenis budaya dapat berjalan bersama. Kira-kira apa saja contoh asimilasi dalam kehidupan sehari-hari? Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian
Asimilasi
Daftar Isi
Daftar Isi
Asimilasi diambil dari kata dalam Bahasa Latin yaitu assimilare, yang memiliki arti “menjadi sama”.
Kata ini juga diserap dari Bahasa Inggris yaitu “assimilation” yang kemudian berbentuk menjadi “asimilasi” dalam konteks Bahasa Indonesia.
Namun secara umum, asimilasi merupakan sebuah proses sosial yang dapat berlangsung pada tingkatan yang tertinggi.
Pengertian dari asimilasi lumrahnya akan didefinisikan sebagai bentuk penyatuan antara dua kebudayaan yang diikuti dengan tergerusnya suatu ciri khusus dari kebudayaan asli yang pada akhirnya akan membentuk sebuah kebudayaan baru.
Dalam menekan sebuah bentuk perbedaan, maka disertai juga dengan gerakan untuk mempererat bentuk kesatuan tindakan, perasaan, dan juga sikap yang tentu saja tetap dalam memperhatikan kepentingan serta sekaligus tujuan untuk bersama.
Syarat
Terwujudnya Asimilasi
Asimilasi
juga tidak dapat terwujud begitu saja. Namun terdapat syarat agar asimilasi
dapat terbentuk. Berikut adalah beberapa syarat dari terwujudnya sebuah
asimilasi:
- Terdapat sejumlah kelompok masyarakat yang memiliki bentuk kebudayaan berbeda.
- Terdapat bentuk interaksi secara intensif dari antarindividu maupun kelompok.
- Sifat yang khas dari kebudayaan-kebudayaan golongan masyarakat yang dapat saling berinteraksi mengalami sebuah perubahan, begitu pun juga dengan wujud dari kebudayaan sehingga akan terbentuk kebudayaan campuran.
Proses
Terjadinya Asimilasi
Asimilasi tentu juga memiliki proses yang tak lama, sebab percampuran budaya tentu harus melalui proses penerimaan yang panjang.
Sebab menyatukan dua kebudayaan yang berbeda dapat mengacaukan kedua budaya tersebut. Berikut adalah proses terjadinya asimilasi:
- Proses pertama yaitu beberapa dari kelompok dengan bentuk kebudayaan yang berbeda akan menempati suatu wilayah yang sama.
- Proses kedua akan terjadi proses interaksi yang intensif antara dua kelompok tersebut dalam jangka waktu yang cukup panjang.
- Berikutnya adalah mereka akan terbuka pada bentuk kebudayaan yang baru tersebut.
- Mulai menciptakan atau melahirkan rasa toleransi antar dua anggota kelompok yang berbeda.
- Selanjutnya yaitu menghilangkan suatu sifat konservatif serta mulai memunculkan keterbukaan terhadap sikap dan juga pemikiran yang ada dari kelompok yang berkuasa terhadap kaum kelompok pendatang.
- Terdapat sebuah pernikahan dari antaranggota kelompok budaya yang berbeda.
- Proses terakhir adalah terdapat kesamaan atau rasa yang sama dalam menyukai sesuatu, sehingga akan tercipta sebuah tujuan untuk bersama.
Tujuan
Asimilasi
Seperti kebanyakan dari fenomena sosial yang memang memiliki tujuan di dalam kehadirannya, baik dengan cara eksplisit maupun implisit, begitu juga dengan adanya bentuk asimilimasi.
Tujuan utama dari asimilasi yang secara sederhana yaitu guna untuk lebih mendekatkan lagi dari kesatuan sebuah tindakan, perasaan, dan juga sikap yang akan diikuti dengan rasa memperhatikan dalam kepentingan juga demi tujuan bersama.
Oleh sebab itu, proses terjadinya asimilasi dapat terlihat apabila kedua kebudayaan yang berbeda sudah bisa saling menerima dan menghargai satu sama lain.
Sebab jika hanya terjadi dialog namun belum memiliki rasa persatuan yang sama, maka proses asimilasi dianggap gagal.
Contoh
Asimilasi di Masyarakat
1. Pernikahan Antar Etnis
Contoh dari asimilasi yang paling mudah untuk ditemui di masyarakat yaitu pernikahan berbeda etnis dan juga ras.
Dua orang yang berbeda ras dan menikah, maka akan menghasilkan keturunan campuran atau disebut juga blasteran, misalnya adalah seperti pasangan Indo-Belanda, Indo-Arab, Indo-Prancis, dan lain sebagainya.
Pernikahan
ini bukan merupakan bentuk paksaan orang tua, walaupun memang terdapat beberapa
yang dijodohkan, namun lebih kepada perasaan pribadi antar kedua lawan jenis.
2. Seni Musik Dangdut
Asimilasi di masyarakat juga dapat ditemui di dalam bidang musik.
Misalnya adalah percampuran antara jenis musik melayu dengan adanya pengaruh musik dari India, yang kemudian dapat menghasilkan genre musik baru yaitu dangdut.
Musik dangdut yang pertama kali populer di Indonesia yaitu pada akhir tahun 60an.
Kini music dangdut semakin populer di kalangan anak muda dan sering menjadi corak musik yang unik dan sering digunakan pada suatu acara tertentu.
Bentuk asimilasi di bidang musik ini juga sangat menyadarkan jika asimilasi memang terjadi.
3. Bangunan Masjid
Contoh asimilasi di masyarakat juga dapat dilihat pada bentuk bangunan masjid dengan corak Tionghoa.
Masjid merupakan suatu tempat ibadah bagi umat Islam, namun terdapat masjid yang menggunakan corak Tionghoa yang khas dengan agama Konghucu sehingga dapat menghasilkan proses asimilasi yang terbilang unik.
Sebenarnya
tidak hanya dari corak Tionghoa saja, beberapa masjid di Indonesia juga ada
yang memiliki corak agama Hindu yang merupakan bentuk bangunan sejarah yang
masih dilestarikan.
4. Ritual dan Tradisi
Pada zaman dahulu, masyarakat Indonesia mayoritas menganut sebuah keyakinan Animisme-Dinamisme dan juga sering mengadakan bentuk ritual sesajen.
Setelah adanya agama Islam masuk, bentuk ritual-ritual tersebut kemudian semakin melebur dengan pengaruh budaya Islam hingga menjadi tradisi sedekah dan juga selametan seperti pada Sekaten dan lain sebagainya.
Penyebaran agama Islam di Indonesia tergolong sangat cepat sejak munculnya Kerajaan Mataram.
Kala itu para wali menyebarkan agama islam melalui cara kebudayaan setempat, dengan begitu proses asimilasi terwujud dan diterima oleh masyarakat pada kala itu.
5. Linguistik
Asimilasi di masyarakat dalam bentuk linguistik dapat dilihat dari adanya bahasa asing dengan suatu logat pada daerah tertentu.
Misalnya yaitu orang Singapura yang berbahasa Inggris dengan campuran logat Melayu, maka menghasilkan sebuah gaya bahasa yang disebut dengan Singlish.
Begitu pula dengan bentuk logat dari orang India saat menggunakan bahasa Inggris.
Sebenarnya di Indonesia sendiri, banyak masyarakat daerah yang tidak bisa lepas dari logatnya ketika berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Walaupun terbilang secara tidak langsung, namun proses asimilasi tetap dapat diterima.
Sebab, jika kamu memperhatikan kaum negro, mereka tetap berbicara Bahasa Inggris menggunakan logat mereka, dan itu termasuk sah dalam sebuah pembicaraan atau cara berdialog.
Contoh
Asimilasi di Keluarga
1. Adat Pernikahan
Asimilasi budaya juga dapat terjadi pada sebuah adat pernikahan.
Kombinasi yang terjadi diantara adat pernikahan budaya Jawa yang dipadukan dengan adat budaya Arab kemudian akan juga melahirkan bentuk tradisi pernikahan baru, yaitu dengan kombinasi dari budaya Jawa dan Islami.
Sebenarnya kombinasi budaya di pernikahan sudah sering terjadi, terlebih apabila dari kedua pihak keluarga sangat menyetujui.
Maka akan terjadi campuran budaya dalam pernikahan tersebut. Atau bisa juga dilakukan proses pernikahan dengan dua kali perayaan dalam kebudayaan yang berbeda.
2. Cara Makan
Kebiasaan untuk makan dengan menggunakan alat bantu sendok dan garpu awalnya memang berasal dari bangsa Eropa.
Namun hal tersebut kemudian ditiru pula oleh orang-orang di Indonesia ketika para bangsa Eropa menjajah Indonesia.
Kini makan dengan penggunaan sendok dan garpu pun mulai diterapkan oleh sebagian besar dari warga Indonesia.
Hal ini juga sebagai bentuk kesopanan ketika menggunakan sendok dan garpu saat sedang makan.
Sebab beberapa orang juga menganggap jika makan menggunakan tangan kosong sama dengan tidak sopan dan terkesan jorok.
Adanya sendok dan garpu juga membantu agar tidak ada kuman yang masuk ke makanan melalui tangan.
3. Berpamitan
Sebenarnya berpamitan adalah cara yang dilakukan oleh anak-anak atau orang tua di Jepang.
Budaya berpamitan tidak pernah ada di Indonesia sebelumnya, dan itu merupakan budaya yang masuk ketika masa penjajahan Jepang.
Namun dengan cara Jepang memberi pendidikan dan tata cara hidup kepada Indonesia kala itu, maka proses asimilasi terjadi hingga membuat kebiasaan berpamitan dilakukan hingga saat ini.
Bahkan, berpamitan juga menjadi bentuk kesantunan yang ada di keluarga.
4. Panggilan Orang Tua
Seperti yang diketahui jika panggilan untuk orang tua di Indonesia menggunakan bapak dan ibu sejak dahulu kala.
Namun dengan adanya asimilasi budaya dari masa penjajahan Eropa dan adanya corak budaya baru yang masuk, saat ini panggilan untuk orang tua memiliki beragam jenisnya.
Ada yang menggunakan papa dan mama yang merupakan corak dari Eropa, ada juga yang menggunakan abah atau abi yang merupakan corak Arab, dan lain jenisnya.
Bahkan, di setiap suku pun juga memiliki nama panggilan sendiri untuk orang tua.
5. Gaya Bermain Anak
Jika membahas gaya bermain anak, maka akan lebih tepat jika dikaitkan dengan era modern.
Sebab, dahulu budaya bermain anak di Indonesia adalah memainkan permainan tradisional seperti petak umpet, gobak sodor, ular naga, dan lain sebagainya.
Namun
dengan adanya kemajuan teknologi yang dapat dikatakan juga sebagai asimilasi
budaya, maka teknologi semakin menggeser kebudayaan dan membuat anak lebih
sering bermain game daripada bertemu dengan teman dan memainkan permainan
tradisional.
Contoh
Asimilasi di Sekolah
1. Metode Pendidikan
Asimilasi juga terdapat pada bidang pendidikan dan juga pembelajaran.
Rata-rata metode pada pendidikan di Indonesia banyak yang menggunakan sistem hafalan serta mengasah otak kiri, kemudian akan dipadukan dengan metode pendidikan dari barat yang lebih menekankan pemecahan masalah sehingga dapat menghasilkan kurikulum yang lebih efektif.
Sebenarnya metode ini sudah ada sejak lama dan banyak orang Eropa yang lebih menekankan proses pengembangan bakat anak daripada penekanan pendidikan secara paksaan.
Sebab, hidup serta kepandaian anak tak hanya dinilai dari kemampuan berpikirnya, tetapi juga pada afeksi serta bakat yang dimilikinya.
2. Upacara Bendera
Apakah kamu tahu jika upacara bendera merupakan ajaran masyarakat Jepang sejak zaman penjajahan dahulu?
Benar, jika upacara bendera tidak pernah dimiliki dalam kebudayaan Indonesia. Adanya upacara merupakan bentuk ajaran orang Jepang ketika menjajah Indonesia.
Bagi orang Jepang, upacara bendera merupakan bentuk penghormatan terhadap bendera serta negara. Maka saat itu orang Jepang juga mengajarkan bentuk penghormatan masyarakat kepada negara.
Sebenarnya proses asimilasi ini dilakukan lebih dengan cara paksaan, namun lama kelamaan semakin diterima dan dilakukan di sekolah.
3. Warna Seragam Sekolah
Sejak dahulu warna seragam di Indonesia adalah warna biru putih atau merah putih. Hal itu melambangkan penghargaan pada negara.
Namun, dengan adanya keberagaman budaya yang masuk, banyak sekolah yang mengubah warna atau corak dari seragam.
Terdapat
beberapa sekolah swasta di Indonesia yang menggunakan corak seragam dari Jepang
maupun Eropa agar terlihat lebih menarik. Namun tetap tidak meninggalkan nilai
dan norma yang ada di Indonesia.
4. Cara Presentasi
Ketika kita berada di masa sekolah atau kuliah pada dahulu kala, cara presentasi di depan kelas lebih mengutamakan cerita atau dialog pribadi dengan menggunakan kapur atau sepidol sebagai alat bantu pemahaman.
Namun dengan adanya teknologi saat ini, semakin membantu dalam melakukan presentasi.
Sebenarnya hal ini lebih masuk pada proses akulturasi, namun tetap ada proses asimilasi yang membuat orang lebih mudah untuk melakukan presentasi.
Sebab teknologi juga semakin membantu orang dalam memudahkan pekerjaannya.
5. Berbagai Macam Cabang Olahraga
Sadarkah kamu jika beragam cabang olahraga yang ada di sekolah merupakan bentuk asimilasi dari negara Eropa dan Asia?
Seperti halnya sepak bola dan basket yang merupakan cabang olahraga berasal dari negara Eropa. Namun, olahraga tersebut saat ini sudah dilakukan oleh hampir seluruh negara di dunia.
Oleh
sebab itu, proses asimilasi di cabang olahraga juga sudah terjadi hampir di
seluruh negara di dunia. Kita juga dapat melihat bentuk asimilasi dari cabang
olahraga ketika menonton perlombaan olimpiade.
Penutup
Itu dia pembahasan mengenai contoh asimilasi dalam kehidupan sehari-hari, semoga artikel di atas dapat membantumu dalam memahami apa saja asimilasi yang ada di masyarakat.
Serta kamu juga dapat membedakan mengenai asimilasi dan akulturasi dalam kebudayaan.
Namun dengan beragamnya asimilasi kebudayaan, jangan sampai kamu melupakan kebudayaan asli yang ada di Indonesia.
Harapannya kamu dapat semakin dewasa untuk memilah bentuk akulturasi dan asimilasi dari negara lain, serta lebih mendukung dalam melestarikan budaya Indonesia.
Demikian pembahasan mengenai contoh asimilasi dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai kebudayaan pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: