Takbiran Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillahi Katsiro Wa Subhanallah Tulisan Latin dan Artinya

Idul Fitri 1446 H atau tahun 2025 tinggal menghitung hari. Yuk, laksanakan ibadah sunnah dengan mengucap takbir Hari Raya ini.

21 Maret 2025 Lintang Filia

Takbiran Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillahi Katsiro Wa Subhanallah Tulisan Latin dan Artinya – Sudah siapkah kamu mendengar lantunan takbir Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillahi Katsiro Wa Subhanallah di malam Idul Fitri sebentar lagi?

Takbiran menjadi momen yang sangat dinanti, di mana gema takbir berkumandang di masjid, mushala, hingga rumah-rumah. 🥹

Suara takbir yang menggema bukan hanya sebagai tanda datangnya hari kemenangan, tetapi juga sebagai bentuk syukur dan pengagungan kepada Allah SWT setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. 🕌✨

Hukum Bertakbir saat Idul Fitri

Takbiran Allahu akbar Kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah
Canvaa/@Forclick Studio

Kumandang takbir atau suara takbiran yang kita dengar ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri memang menggetarkan dan menenteramkan hati. Takbiran tersebut menandakan bahwa hari kemenangan akan segera tiba setelah menjalani puasa dan menahan hawa nafsu selama sebulan penuh.

Dalam Islam, takbir pada Idul Fitri memiliki hukum sunnah. Takbir ini merupakan bagian dari syiar Islam yang dianjurkan untuk dikumandangkan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, secara individu maupun berjamaah.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Wa litukabbirullāha ‘alā mā hadākum wa la‘allakum tasykurūn.

Artinya: “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Takbir ini dianjurkan untuk dilakukan dengan penuh penghayatan sebagai bentuk syukur atas nikmat Ramadan dan kemenangan dalam menahan hawa nafsu.

Batas Waktu Takbiran Idul Fitri

Takbiran Idul Fitri merupakan sunnah yang dianjurkan bagi kaum Muslimin untuk mengagungkan Allah setelah berakhirnya bulan Ramadan. Namun, tahukah kamu kalau takbiran Idul Fitri memiliki batas waktu?

Mengenai batas waktunya, para ulama memiliki pandangan yang berbeda, tetapi mayoritas sepakat bahwa takbir dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri dan berlanjut hingga shalat Idul Fitri dilaksanakan.

Dikutip dari NU Online, Muhammad Qasim Al-Ghazi mengatakan, bahwa:

ويُكَبِّرُ نَدْبًا كُلٌّ مِنَ الذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالحَاضِرِ وَالمُسَافِرِ، فِي المَنَازِلِ وَالطُّرُقِ وَالمَسَاجِدِ وَالأَسْوَاقِ، مِنْ غُرُوبِ الشَّمْسِ لَيْلَةَ العِيدِ، أَي: عِيدِ الفِطْرِ، وَيَسْتَمِرُّ هَذَا التَّكْبِيرُ إِلَى أَنْ يَدْخُلَ الإِمَامُ فِي الصَّلَاةِ يَوْمَ العِيدِ، وَلَا يُسَنُّ التَّكْبِيرُ لَيْلَةَ عِيدِ الفِطْرِ عَقِبَ الصَّلَاةِ، وَلَكِنَّ النَّوَوِيَّ فِي “الأَذْكَارِ” اخْتَارَ أَنَّهُ سُنَّةٌ.

Artinya: Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar.

Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fitri. Tidak disunnahkan takbir setelah shalat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunnahkan.

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Orang yang dalam perjalanan maupun yang sedang bermukim, hendaknya bertakbir, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah, di masjid, di pasar, maupun di jalan-jalan, agar gema takbir terdengar di mana-mana. Takbir terus dikumandangkan hingga berangkat ke tempat shalat, dan dihentikan ketika imam keluar untuk melaksanakan shalat.”

Beberapa sahabat dan tabi’in juga mengamalkan takbiran di malam Idul Fitri dengan suara lantang. Diriwayatkan bahwa Said bin Musayyab, Urwah bin Zubair, Abu Salamah, serta Abu Bakar bin Abdurrahman radhiallahu’anhum biasa bertakbir dengan suara keras di masjid pada malam Idul Fitri.

Urwah bin Zubair dan Abu Salamah juga mengeraskan takbir saat berangkat menuju tempat shalat Id.

Kapan batas waktu diperbolehkannya takbiran Idul Fitri?

Nah, dari beberapa riwayat di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Berikut kesimpulan takbiran Idul Fitri berdasarkan poin-poin:

1. Siapa yang Disunnahkan Bertakbir?

  • Laki-laki dan perempuan
  • Musafir maupun mukim
  • Individu maupun kelompok

2. Di Mana Takbiran Bisa Dilakukan?

  • Di rumah
  • Di jalan
  • Di masjid
  • Di pasar
  • Saat perjalanan menuju tempat shalat Id
Close