Apa Itu Studi Kasus? Cara Membuat Beserta Contohnya Sederhana
Tentunya kata studi kasus sudah cukup akrab didengar. Yuk, simak pengertian, cara membuat hingga contoh sederhana studi kasus berikut ini!
3. Menurut Tellis
Selanjutnya, penjelasan tentang apa itu studi kasus datang dari Tellis (1997) mengungkapkan bahwa studi kasus merupakan metode tertentu yang mempunyai unit analisis yang berorientasi terhadap sistem tindakan yang tidak hanya bergantung kepada individu atau lembaga tertentu.
Menurutnya, unit analisis dalam studi kasus harus berupa hal-hal yang bersifat kritis dan bervariasi baik lembaga maupun individu terkait.
4. Menurut Yin
Di sisi lain, Yin (1996) berpendapat bahwa studi kasus adalah suatu proses untuk mencari pengetahuan secara empiris melalui aktivitas penyelidikan dan penelitian berbagai kejadian atau fenomena di dalam kehidupan nyata.
Studi kasus juga memiliki pendekatan yang memiliki batasan antara fenomena atau kejadian dan konteks kehidupan nyata masih terlihat samar.

Advertisement
Yin menambahkan, suatu objek penelitian dalam studi kasus masih bersifat biasa mengingat ada berbagai sumber berupa bukti yang dapat terungkap informasinya.
5. Menurut Pollit dan Hungler
Menurut Pollit dan Hungler, fokus dari studi kasus adalah menentukan suatu dinamika tentang pertanyaan yang muncul yang menyebabkan seseorang berpikir, melakukan suatu tindakan, atau mengembangkan diri sendiri.
Fokus dari studi kasus begitu penting mengingat proses pelaksanaannya membutuhkan analisis intensif dari peneliti.
Selain itu, studi kasus juga seharusnya tidak menitikberatkan pada kemajuan, status, tindakan, atau logika yang dimiliki oleh peneliti semata.
Apa Tujuan Studi Kasus?
Setelah tahu apa itu studi kasus, tentu kamu perlu tahu apa tujuan dari studi kasus.
Dikutip dari buku Deddy Mulyana berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, berikut ini adalah beberapa tujuan dari studi kasus:
- Untuk memberikan informasi terkait pandangan subjek yang diteliti
- Untuk memberikan pemaparan lengkap yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
- Untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian.
- Untuk menemukan konsistensi internal yang tak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi factual saja, melainkan juga kepercayaan.