Apa Itu Studi Kasus? Cara Membuat Beserta Contohnya Sederhana

Tentunya kata studi kasus sudah cukup akrab didengar. Yuk, simak pengertian, cara membuat hingga contoh sederhana studi kasus berikut ini!

24 September 2023 Bella Carla

Bagaimana Cara Membuat Penelitian dengan Metode Studi Kasus?

Menjawab apa itu studi kasus memang tidak sulit. Namun, setelah tahu apa itu studi kasus, lalu bagaimana cara membuat penelitiannya?

Merujuk pada buku karya Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si berjudul Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya, di bawah ini adalah urutan cara membuat studi kasus yang bisa kamu ikuti:

1. Memilih tema, topik, dan kasus

Tahapan awal dalam membuat studi kasus adalah memilih kasus yang merupakan bagian dari body of knowledge-nya bidang atau jurusan kuliah kamu saat ini.

Jika kamu merupakan mahasiswa Jurusan atau Program Studi Ilmu Komunikasi, maka pilihlah kasus yang memang menjadi wilayah kajian bidang tersebut.

2. Mengumpulkan bahan bacaan

Setelah kamu menemukan kasus, selanjutnya silahkan kumpulkan literatur atau bahan bacaan.

Literatur atau bahan bacaan ini bisa berupa jurnal, majalah ilmiah, hasil penelitian terdahulu, buku, surat kabar dan lainnya.

3. Merumuskan fokus dan masalah penelitian

Tahapan selanjutnya adalah merumuskan fokus dan masalah penelitian agar kamu bisa terkonsentrasi pada satu bahasan.

Dari perumusan ini, kamu bisa menggali informasi penting, bukan hanya informasi yang tidak berdasarkan ilmiah.

4. Mengumpulkan data

Setelah merumuskan fokus dan masalah penelitian, selanjutnya kamu harus mengumpulkan data penelitian.

Data ini bisa kamu dapatkan dari beberapa metode, mulai dari dokumentasi, observasi pelibatan hingga wawancara.

Kamu juga perlu mengukur banyaknya data yang dibutuhkan, waktu pengumpulan data dimulai dan berakhir, menentukan informan untuk diwawancarai, serta menentukan kapan dan di mana wawancara dilakukan.

5. Mengolah data

Tahapan selanjutnya adalah mengolah data. Pastikan data yang kamu kumpulkan sebelumnya sudah jelas kebenarannya.

Kemudian, lanjutkan dengan menyusun data, melaksanakan penyandian (coding), mengklasifikasi data, dan mengoreksi jawaban wawancara yang kurang jelas.

6. Menganalisis data

Tahapan yang satu ini merupakan bagian terpenting, mengingat kamu akan memperoleh temuan penelitian.

Kemampuan analisis data nantinya akan bergantung dari seberapa luas wawasan teoretik peneliti terhadap bidang yang diteliti, pengalaman penelitian, bimbingan dosen.

7. Melakukan dialog teoretik

Untuk calon magister dan doktor, penelitian studi kasus dilakukan melalui dialog temuan dengan teori yang telah dibahas di bagian kajian pustaka.

Sementara, untuk karya ilmiah seperti skripsi, temuan penelitian cukup berupa fact finding secara deskriptif atas dasar teori yang telah dipelajari selama kuliah.

8. Melakukan triangulasi temuan (konfirmabilitas)

Tahapan selanjutnya adalah melakukan triangulasi temuan atau konfirmabilitas.

Peneliti bisa melakukannya dengan cara melaporkan temuan penelitian ke informan yang diwawancarai.

9. Menyimpulkan hasil penelitian

Kemudian, lanjutkan dengan menyimpulkan hasil penelitian. Untuk penelitian seperti skripsi, simpulan studi kasus harus berisi fakta-fakta di lapangan secara deskriptif sesuai pertanyaan penelitian (data description).

Untuk penelitian jenjang S2 (tesis), simpulan studi kasus harus menyajikan fakta-fakta sesuai pertanyaan penelitian dan mengembangkan teori yang terkait dengan pertanyaan penelitian.

Sementara itu, untuk jenjang S3 (disertasi), simpulan studi kasus berisi dua hal di atas dan juga mengemukakan temuan baru (new findings), berupa konsep, formula, model, atau teori.

10. Melaporkan penelitian

Tahapan terakhir dalam membuat studi kasus adalah menulis laporan penelitian.

Hal ini diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan penelitian untuk kepentingan umum.

Close