Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya yang Shahih

Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya yang Shahih – Di bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah.

Zakat fitrah
ditujukan pada orang-orang yang termasuk dalam golongan penerima. Sebagai
penerima, sebaiknya juga mengucap doa ketika menerima zakat fitrah.

Di artikel ini sudah tersedia beberapa bacaan menerima zakat fitrah tulisan Arab, latin, dan artinya. Namun, sebelum membahas bacaan menerima zakat fitrah tulisan Arab, latin, dan artinya, simak penjelasan berikut ini.

Apa yang Dimaksud Zakat Fitrah?

Canva/@Odua Images

Zakat fitrah adalah zakat wajib bagi setiap laki-laki dan perempuan Muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan.

Zakat fitrah dilakukan mulai di awal Ramadhan hingga paling lambat sebelum salat Idulfitri.

Sedangkan penyaluran kepada penerima zakat dilakukan sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.

Apa Zakat Fitrah Wajib?

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu
Daud bahwa,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia, dan ucapan tidak baik, dan sebagai makanan bagi orang miskin.

Siapa yang menunaikannya sebelum shalat hari raya maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat hari raya maka termasuk sedekah biasa” (HR Abu Daud)

Berbeda dari zakat mal, zakat fitrah wajib ditunaikan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh, berakal, dan memiliki kemampuan membayar zakat fitrah.

Zakat fitrah sendiri berupa beras maupun makanan pokok dengan
berat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

Apabila di dalam sebuah keluarga terdapat 4 orang anggota yang memenuhi syarat zakat fitrah, maka cara menghitung zakat fitrah yaitu 2,5 kg dikali 4 orang.

Shaikh Yusuf Qardawi, di antara para ulama pun
memperbolehkan zakat fitrah dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum,
kurma, atau beras.

Nominal uang tersebut juga harus disesuaikan
dengan harga beras atau bahan pokok di wilayah tersebut.

Siapa saja Penerima Zakat Fitrah?

Mustahik atau penerima zakat tidak boleh sembarangan. Mustahik adalah orang-orang dalam keadaan tertentu yang sudah disebutkan Al Quran. Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 60,

 اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ 

“Innamash-shadaqâtu lil-fuqarâ’i wal-masâkîni
wal-‘âmilîna ‘alaihâ wal-mu’allafati qulûbuhum wa fir-riqâbi wal-ghârimîna wa
fî sabîlillâhi wabnis-sabîl, farîdlatam minallâh, wallâhu ‘alîmun
ḫakîm.”

Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.

Melalui firman-Nya tersebut, berikut adalah beberapa
golongan yang berhak menerima zakat fitrah:

1. Seorang fakir

Mereka yang termasuk dalam kategori ini tidak memiliki
sumber penghasilan yang stabil atau harta yang cukup untuk mencukupi kebutuhan
pokok mereka.

2. Orang miskin

Penerima zakat fitrah selanjutnya adalah mereka yang memiliki mata pencaharian tetapi masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Mereka mungkin memiliki pekerjaan atau usaha, tapi
penghasilan yang diperoleh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Pengelola zakat atau amil zakat

Merupakan individu atau lembaga yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dana zakat dari masyarakat dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang membutuhkan sesuai dengan ketentuan.

4. Mualaf

Merujuk kepada orang-orang yang baru memeluk agama Islam.
Mereka membutuhkan dukungan dan bimbingan untuk memperkokoh keimanan dan
mencegah kembali ke jalan kekafiran.

5. Budak atau riqab

Budah atau riqab adalah golongan yang sedang berusaha
memerdekakan diri dari perbudakan.

Mereka mungkin sedang bekerja untuk membebaskan diri sendiri
atau keluarga dari situasi perbudakan.

6. Gharimin

Gharimin adalah orang yang terjerat utang atau tidak
memiliki tempat tinggal yang layak untuk keluarganya.

Mereka membutuhkan bantuan untuk melunasi utang atau
mendapatkan tempat tinggal yang layak bagi keluarga mereka.

7. Fisabilillah

Penerima zakat fitrah selanjutnya merujuk kepada orang-orang
yang berjuang di jalan Allah.

Fisabilillah terlibat dalam kegiatan atau perjuangan yang
bertujuan untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam atau kebaikan umat manusia.

8. Ibnu Sabil

Golongan orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan
bekal. Mereka membutuhkan bantuan untuk mendapatkan makanan atau perlindungan
selama dalam perjalanan.

Golongan yang Tidak Berhak Menerima Zakat

Selain yang telah disebutkan sebagai golongan penerima
zakat, apakah ada orang-orang yang tidak berhak menerima zakat? Jawabannya
adalah ada.

Nah, siapa saja golongan yang tidak berhak menerima zakat
fitrah?

1. Orang Kaya

Seseorang yang mampu secara materi jelas tidak memiliki hak
untuk menerima zakat yang tujuan utamanya memakmurkan yang miskin.

Sebaliknya, orang kaya adalah yang berkewajiban untuk
memberikan zakat fitrah maupun zakat lainnya.

2. Orang yang Sehat dan Mampu untuk Bekerja

Orang sehat dan mampu untuk bekerja termasuk dalam golongan
yang tidak berhak menerima zakat.

Orang tersebut seharusnya mampu untuk bekerja dan menafkahi
anggota keluarganya. Seperti sabda Rasulullah,

“Jika kalian mau akan aku berikan kepada kalian, tetapi
tidak ada hak dalam zakat ini bagi orang kaya dan orang yang kuat
bekerja.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasa’i)

3. Orang Kafir

Para ahli agama sepakat bahwa zakat tidak boleh disalurkan
kepada orang kafir yang aktif melawan orang-orang yang murtad atau ateis.

Mayoritas ulama, terutama empat Imam Mazhab juga menyepakati
bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada kafir yang memiliki status dzimmi jika
mereka dalam keadaan fakir.

Namun, mereka dapat menerima zakat jika mereka memeluk agama
Islam atau mualaf.

4. Kepada Istri atau Orangtua

Istri merupakan kewajiban suami untuk diberi nafkah, sehingga
seorang suami yang memberikan zakat kepada istri tidak diperbolehkan.

Sama halnya kepada orangtua, anak tidak diperbolehkan untuk
memberi zakat kepadanya.

5. Keluarga atau Keturunan Nabi Muhammad SAW

Keluarga atau keturunan Nabi Muhammad SAW juga termasuk ke
dalam golongan yang tidak berhak menerima zakat.

Hadist Riwayat Muslim mengisahkan, saat itu Rasulullah SAW
meminta kepada Hasan untuk memuntahkan kembali kurma yang didapat dari zakat.

“Pada suatu hari, Hasan (cucu Rasulullah) telah mengambil sebuah kurma dari zakat lalu dimasukkan ke mulutnya.

Rasulullah berkata (kepada Hasan), ‘jijik, jijik, muntahkan kurma itu, sesungguhnya tidak halal bagi kita (Nabi dan keturunannya) mengambil sedekah atau zakat.” (HR Muslim)

Hadist di atas menjelaskan bahwa Rasulullah melarang keluarga dan keturunannya untuk menerima zakat.

Kumpulan Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Kemuliaan zakat fitrah tentu akan membuat muzakki atau pemberi zakat mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlimpah.

Namun, zakat fitrah juga akan sangat bermanfaat dan membantu hajat hidup para penerima zakat.

Untuk itulah ketika menerima zakat, hendaknya mengucap doa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan berterimakasih serta mendoakan kebaikan bagi para muzakki.

Hal tersebut juga didasari oleh sabda Rasulullah SAW dalam
Hadis Riwayat Bukhari,

“Barangsiapa diperlakukan baik (oleh seorang), hendaknya ia membalasnya. Apabila ia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya.

Jika ia memujinya, maka ia telah berterima kasih kepadanya; Namun, jika menyembunyikannya, berarti ia telah mengingkarinya.”

Apa bacaan menerima zakat fitrah tulisan Arab, latin, dan artinya?

Berikut sudah Mamikos siapkan beberapa bacaan menerima zakat fitrah tulisan Arab, latin, dan artinya yang sahih.

Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya – 1

Mustahik atau penerima dapat mengucap doa bacaan menerima
zakat fitrah tulisan Arab, latin dan artinya di bawah ini:

آجَرَكَ اللَّهُ فِيْمَا أعْطَيْتَ
وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَبَارَكَ
لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ

Bacaan doa menerima zakat latin:

“Ajarakallahu fiimaa a’thaita wa ja’alahuu laka thahuuraa
wa baaraka laka fiimaa abqaita.”

Artinya: Semoga Allah memberikan ganjaran pahala terhadap
harta yang telah engkau berikan dan menjadikannya penyuci bagimu. Serta semoga
Allah memberikan keberkahan hartamu yang masih tersisa padamu.

Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya – 2

Selanain bacaan menerima zakat fitrah tulisan Arab, latin, dan artinya di atas, dapat pula mengucap:

جَزَا كَ اللهُ
خَيْرًاكَثِيْرًا

“Jazakallahu khairan katsiran.”

Artinya: Semoga Allah memberimu balasan kebaikan yang
banyak.

Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya – 3

Doa menerima zakat fitrah lainnya juga bisa diucapkan dengan
membaca:

اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَيْهِمْ

Doa menerima zakat fitrah latin:

“Allaahumma shaalli ‘alaihim.”

Artinya: Ya Allah, berilah rahmat atau berkah atas mereka.
(HR Bukhari)

Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya – 4

Sementara Syekh Nawawi Banten menganjurkan doa bagi penerima
zakat fitrah untuk membaca bacaan,

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Doa menerima zakat latin:

“Thahharallahu qalbaka fī qulubil abrar, wa zakka
‘amalaka fi ‘amalil akhyar, wa shalla ‘ala ruhika fi arwahis syuhada.”

Artinya: Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bersholawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.

Bacaan Menerima Zakat Fitrah Tulisan Arab, Latin, dan Artinya – 5

Terakhir jika pemberi zakat sudah diketahui atau jelas, maka mustahik diperbolehkan untuk mengucap doa menerima zakat fitrah dengan menyebut nama muzakki.

____ اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى آلِ

“Allahumma sholli ‘ala ali …………………….. (nama muzakki/pemberi zakat)”

Artinya: Ya Allah, berilah ampunan kepada …………

Penutup

Begitu mulia dan berartinya setiap perbuatan yang
diperintahkan oleh Allah SAW melalui junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
termasuk di dalamnya adalah zakat fitrah.

Tak lupa, penerima zakat pun dianjurkan untuk membaca doa
sebagai rasa syukur dan cermin rasa persaudaraan antar umat Muslim.

Semoga artikel tentang informasi serta bacaan menerima zakat fitrah tulisan Arab, latin, dan artinya ini bermanfaat.

FAQ

Apa yang dibaca saat menerima zakat fitrah?

Doa Menerima Zakat Fitrah:
.آجَرَكَ اللَّهُ فِيْمَا أعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ
“Ajarakallahu fiimaa a’thaita wa ja’alahuu laka thahuuraa wa baaraka laka fiimaa abqaita.” Artinya: “Semoga Allah memberikan ganjaran pahala terhadap harta yang telah engkau berikan dan menjadikannya penyuci bagimu. Serta semoga Allah memberikan keberkahan hartamu yang masih tersisa padamu.”

Bagaimana bunyi niat ijab qobul zakat?

Niat Ijab Qobul Zakat:
.ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.” Artinya: “Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala.”

Apa doa Amil Zakat?

Doa Amil Zakat:
.طَهَّرَاللهُقَلْبَكَفِيقُلُوْبِالأَبْرَارِوَزَكَّىعَمَلَكَفِيعَمَلِالأَخْيَارِوَصَلَّىعَلَىرُوْحِكَفِيأَرْوَاحِالشُّهَدَاءِ
“Thahharallahu qalbaka fī qulubil abrar, wa zakka ‘amalaka fi ‘amalil akhyar, wa shalla ‘ala ruhika fi arwahis syuhada.” Artinya: “Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bersholawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.”

Kapan niat zakat dibaca?

Niat zakat dibaca ketika seseorang ingin membayar zakat. Dalam islam, niat tersebut wajib dilafalkan agar sah zakatnya.

Apakah zakat fitrah harus diucapkan?

Niat zakat fitrah tidak harus dilafalkan secara lisan, cukup di dalam hati. Namun, melafalkan niat lebih dianjurkan agar lebih memantapkan hati dan penuh kesadaran.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah