Biografi Moh Hatta Singkat dan Lengkap Sepanjang Perjalanan Hidupnya beserta Strukturnya

Tujuan penulisan teks biografi adalah mengetahui kelebihan dan pemikiran seorang tokoh, serta menjadikan pelajaran hidupnya sebagai bahan renungan.

04 Januari 2024 Bella Carla

Reorientasi

Selama menjadi Wakil Presiden Indonesia, Moh. Hatta dengan gigih menyelamatkan Indonesia dengan mempertahankan naskah Linggarjati di Sidang Pleno KNIP di Malang yang diselenggarakan pada 25 Februari – 6 Maret 1947.

Hasilnya adalah Perjanjian Linggarjati diterima oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Akan tetapi, perjanjian ini sendiri dilanggar oleh Belanda.

Karena perjanjian yang gagal dilaksanakan, Hatta mencari bantuan ke India dengan menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi.

Nehru mengatakan bahwa India akan membantu Indonesia dengan menyatakan protes terhadap Belanda. Permasalahan Indonesia kemudian diangkat ke meja PBB.

Perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan masih cukup keras. Hal ini menyebabkan terjadinya aksi pemberontakan PKI. Sementara itu, Soekarno dan Hatta ditangkap dan diasingkan ke Bangka.

Kepemimpinan Indonesia kemudian dilanjutkan oleh Jenderal Soedirman. Ratu Juliana dari Belanda baru mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

Selain menjadi negarawan, Moh. Hatta juga turut ikut serta dalam memajukan koperasi di Indonesia.

Mengingat latar belakangnya yang masih berkaitan dengan ekonomi, Ia banyak memberikan ceramah serta menulis artikel dan buku ilmiah mengenai ekonomi dan koperasi.

Moh. Hatta sempat menyampaikan pidato di radio dalam rangka menyambut Hari Koperasi pada tahun 1951.

Salah satu pemikirannya tentang koperasi tertuang dalam buku “Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun” yang diterbitkan pada tahun 1971.

Gelar Bapak Koperasi Indonesia diterima oleh Moh Hatta dalam Kongres Koperasi Indonesia di Bandung pada tahun 1953.

Meskipun Moh. Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia, beliau bukanlah pelopor yang mendirikan koperasi di Indonesia.

Koperasi pertama di Indonesia dibentuk pada tahun 1886 oleh seorang patih Purwokerto bernama R. Aria Wiraatmadja. Koperasi ini merupakan koperasi simpan pinjam dengan nama Hulf Sparbank.

Moh. Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Indonesia pada tahun 1956.

Selanjutnya, Hatta menambah penghasilan dari menulis buku dan mengajar. Beliau kemudian jatuh sakit pada tahun 1963 dan dibawa ke Swedia untuk perawatan.

Setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama 11 hari, Moh. Hatta menghembuskan napas terakhirnya pada 14 Maret 1980.

Beliau dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, dengan upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Wakil Presiden Indonesia pada saat itu, Adam Malik.

Berkat jasanya yang luar biasa dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, Moh. Hatta ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator Indonesia oleh Presiden Soeharto di tahun 1986, serta ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2012.

Close