Biografi Sunan Kalijaga Singkat dari Masa Hidup Hingga Wafat beserta Silsilahnya
Sunan Kalijaga merupakan anggota Wali Songo yang kisahnya sangat menginspirasi. Simak biografi lengkap beliau di sini!
Saat itulah Raden Said sadar bahwa orang yang ada di hadapannya bukanlah orang sembarangan.
Sunan Bonang pun membuka identitasnya dan memberikan kritik terhadap aksi pencurian yang selama ini dilakukan oleh Raden Said.
Sunan Bonang mengibaratkan perbuatan Raden Said sebagai mencuci pakaian dengan air kencing. Bukannya noda pakaian hilang, tapi justru memperparah noda di pakaian itu.
Raden Said pun meminta agar diangkat murid oleh Sunan Bonang. Sunan Bonang menyanggupi asalkan Raden Said mau menjaga tongkatnya yang ditancapkan di pinggir kali.
Raden Said tanpa ragu menyanggupi. Niatnya yang tulus dan tekad yang bulat membuat Raden Said teguh menjaga tongkat itu sampai Sunan Bonang kembali tiga tahun kemudian.
Raden Said akhirnya diboyong ke Tuban untuk memperdalam ajaran agama Islam. Kisah menjaga tongkat di pinggir kali itu pula yang membuatnya dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
Wafat

Advertisement
Masa-masa menuju wafat Sunan Kalijaga tidak banyak tertuang dalam biografi Sunan Kalijaga yang telah diterbitkan.
Sunan Kalijaga dipercaya meninggal di Desa Kadilangu, yang berdekatan dengan kota Demak, Jawa Tengah, pada tahun 1513, dan tempat peristirahatannya berada di sana.
Saat menuju wafat, Sunan Kalijaga terus memberikan pengajaran agama Islam dan bimbingan spiritual kepada para pengikutnya.
Ia juga melanjutkan upayanya dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di antara masyarakat yang beragam budaya serta keyakinan.
Sunan Kalijaga adalah tokoh yang sangat disegani dan dihormati oleh orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat.
Silsilah
Selain silsilah mengenai orang tua beliau yang sebelumnya kita bahas di bagian kelahiran biografi Sunan Kalijaga, berikutnya akan kita bahas mengenai istri dan anak beliau.
Sunan Kalijaga memiliki tiga istri, yaitu Dewi Sarah, Siti Zaenab, dan Siti Hafsah. Dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, ia memiliki tiga anak, yaitu Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah, dan Dewi Sofiah.
Sementara itu, pernikahannya dengan Siti Zaenab, yang juga merupakan anak dari Sunan Gunung Jati, melahirkan lima anak.
Anak-anak mereka, yaitu Ratu Pembayun, Nyai Ageng Panegak, Sunan Hadi, Raden Abdurrahman, dan Nyai Ageng Ngerang.
Namun, dari pernikahannya dengan Siti Hafsah, yang merupakan putri dari Sunan Ampel, belum ada catatan yang jelas mengenai nama putra mereka.