Cara Menghitung Harga Pokok Produksi beserta Contohnya Lengkap dengan Rumusnya

Agar memiliki keuangan yang sehat, tiap pelaku bisnis wajib menguasai perhitungan harga pokok produksi (HPP). Pelajari cara menghitung HPP beserta rumus dan contohnya di sini!

08 Mei 2024 Citra

3. Metode Pesanan Kerja (Job Order Costing)

Cocok untuk perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang berbeda-beda (custom). Biaya diakumulasikan untuk setiap pekerjaan secara terpisah.

Setiap pesanan kerja dilacak biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan, memungkinkan perusahaan untuk menghitung HPP untuk setiap item atau pekerjaan secara individu.

4. Metode Biaya Proses (Process Costing)

Digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk yang homogen dalam jumlah besar, seperti perusahaan kimia atau makanan.

Dalam metode ini, biaya produksi diakumulasikan untuk setiap departemen atau proses selama periode waktu tertentu, dan total biaya tersebut dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi untuk mendapatkan biaya per unit.

5. Metode Activity-Based Costing (ABC)

ABC merupakan metode yang lebih rinci dan akurat untuk mendistribusikan anggaran overhead pada produk.

Metode ini menggunakan aktivitas sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya, dan lebih efektif dalam menentukan biaya sebenarnya dari produk karena mempertimbangkan penyebab biaya yang lebih kompleks.

Rumus untuk Menghitung Biaya Pokok Produksi (HPP)

Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) secara akurat memerlukan pemahaman tentang semua biaya yang terlibat dalam proses produksi.

Rumus dasar yang bisa dipakai dalam menghitung HPP yaitu:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Di mana:

  • Biaya Bahan Baku merupakan total anggaran dari seluruh bahan yang dipakai secara langsung pada pembuatan produk.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung merupakan total anggaran upah dan gaji yang dibayarkan untuk tenaga kerja yang terkait langsung di dalam sistem produksi.
  • Biaya Overhead Pabrik mencakup semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan fasilitas produksi yang tidak dapat secara langsung diatribusikan ke produk tertentu, seperti biaya utilitas, pemeliharaan peralatan, dan gaji manajer pabrik.

Untuk perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi yang lebih kompleks, rumus ini bisa diperluas dengan memasukkan biaya tambahan.

Selain itu, jika biaya overhead dibagi antara berbagai produk, metode alokasi yang tepat perlu digunakan untuk mengalokasikan biaya tersebut secara adil ke setiap produk.

Close