Cara Menulis Aksara Jawa beserta Contoh dan Artinya

Kamu mengalami kesulitan dalam belajar menulis aksara Jawa? Coba simak tata caranya di sini agar kamu bisa menulis aksara Jawa.

29 September 2024 Mamikos

Cara Menulis Aksara Jawa beserta Contoh dan Artinya – Rangkaian budaya yang ada di Indonesia ini sangat beragam, mulai dari seni hingga kebudayaan lainnya.

Salah satu contoh keragaman kebudayaan di Indonesia tersebut adalah aksara Jawa.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak yang sudah mulai melupakan cara menulis aksara Jawa tersebut.

Sejarah Aksara Jawa

Cara Menulis Aksara Jawa Beserta Contoh dan Artinya
mediaindonesia.com

Menurut sejarahnya, aksara Jawa ini adalah bentuk perkembangan dari aksara Kawi modern.

Seperti yang telah diketahui, bahwa aksara Kawi tersebut merupakan salah satu turunan dari Aksara Brahmi yang dikembangan di Pulau Jawa. Hal ini terjadi pada saat periode Budha-Hindu.

Aksara tersebut digunakan pada literatur keagamaan dan juga untuk terjemahan bahasa Sanskerta.

Pada masa tersebut, aksara Kawi berangsur-angsur berubah menjadi aksara jawa, namun dengan tetap mempertahankan ortografi.

Masuk pada abad ke-17, mulai berkembang menjadi bentuk modern dan dikenal dengan Carakan.

Carakan ini banyak digunakan penulis dalam lingkungan keraton atau kerajaan untuk menulis banyak catatan.

Contohnya adalah serat (cerita-cerita), catatan sejarah (babad), ramalan (primbon), serat tembang kuno (kakawin).

Beberapa naskah umum bahkan dihias dengan tanda baca yang sedikit berlebihan.

Ciri-Ciri Aksara Jawa

Menggunakan Sistem Abugida

Aksara Jawa termasuk dalam tulisan yang menerapkan sistem Abugida. Artinya adalah, cara menulis aksara Jawa dimulai dari sisi kiri ke sisi kanan.

Dalam setiap aksaranya, merupakan gambaran atau melambangkan suatu suku kata yang memiliki vokal /a/ atau /ᴐ/.

Ditulis Tanpa Spasi

Huruf vokal tersebut dapat ditentukan dari posisi aksara yang terdapat dalam kata tersebut. Tulisan aksara jawa ditulis tanpa menggunakan spasi (scriptio continua)

Hal ini mengharuskan pembaca harus memahami dengan betul akan bacaaan atau teks tersebut, sehingga mampu membedakan setiap katanya.

Tidak Memiliki Tanda Baca

Jika dibandingkan dengan alfabet Latin, pada aksara Jawa juga memiliki kekurangan yaitu pada tanda baca dasar.

Misalnya adalah titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda kutip, hingga tanda hubung. Tanda baca tersebut tidak akan ditemukan pada penulisan aksara Jawa.

Terdiri Dari 20 Suku Kata

Aksara Jawa terdiri dari aksara dasar yang berjumlah 20 suku kata. Pembagian tersebut didasarkan pada jenis dan fungsinya.

Suku kata pada aksara Jawa ini dapat Anda gunakan dalam penulisan bahasa Jawa yang modern. 

Sedangkan untuk jenis yang lainnya meliputi tanda baca, angka Jawa, dan juga aksara Jawa.

Setiap suku kata memiliki dua bentuk yang disebut dengan aksara dasar (nglegena) dan pasangan.

Pada bentuk pasangan ini, biasanya berbentuk sunskrip yang ditulis pada bagian bawah aksara dasar.

Memiliki Aksara Retrofleks

Sebagian besar pada aksara Jawa yang selain aksara dasar, termasuk dalam aksara konsonan teraspirasi atau disebut dengan retrofleks.

Aksara ini banyak digunakan dalam bahasa Jawa Kuno karena banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta.

Terdapat Tanda Diakritik

Tanda diakritik dalam aksara Jawa lebih banyak dipahami sebagai sandhangan.

Fungsi dari tanda ini adalah untuk merubah vokal, menandakan ejaan asing, dan juga menambahkan konsonan akhir.

Beberapa sandhangan boleh dipergunakan secara bersama-sama.

Close