20 Contoh Kalimat Menggunakan Kata Kiasan Atau Majas Metafora

20 Contoh Kalimat Menggunakan Kata Kiasan Atau Majas Metafora – Majas metafora merupakan bagian dari majas  bahasa Indonesia. Majas diartikan sebagai gaya bahasa.

Majas terbagi  menjadi beberapa  fungsi yakni majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran, dan juga majas pertentangan.

Kali ini, kita akan membahas contoh kalimat menggunakan kata kiasan atau majas metafora.

Sekilas Tentang Majas

https://www.freepik.com/author/freepik

Majas biasanya sering digunakan pada karya sastra. Entah itu karya puisi atau prosa, bahkan beberapa  karya sastra drama juga sering menggunakan majas.

Penggunaan majas atau gaya bahasa pada karya sastra biasanya untuk menambah rasa dan kesan pada karya tersebut. 

Dalam karya sastra tulis, majas sendiri digunakan sebagai ungkapan sebuah rasa dalam berbahasa supaya memiliki kesan yang lebih maksimal dan efektif kepada pembaca maupun pendengar.

Sehingg,a karya tulis tersebut lebih menarik dan tidak membosankan.

Seperti pada kutipan dari sebuah buku majas, pantun, puisi, majas menjadi sebuah gaya bahasa yang berbentuk kiasan, definisi, ibarat, dan sebuah perumpamaan yang memiliki tujuan untuk mempercantik makna dan pesan penulis kepada pendengar. 

Pengertian Majas Metafora

Dilansir dari balai Bahasa Jepang, majas metafora adalah sebuah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau kelompok kalimat untuk menjurus terhadap suatu objek tertentu.

Akan tetapi, tidak dengan arti sebenarnya.

Majas metafora dapat juga diartikan sebagai majas atau gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan perbandingan secara langsung dan tepat. Dengan catatan atas dasar sifat yang hampir mirip atau sama.

Majas metafora juga diartikan dengan majas persamaan atau majas perbandingan.

Dalam majas metafora terdapat sebuah kata penghubung seperti contoh bak, laksana, dan lain-lain. 

Jenis Majas Metafora

Setelah memahami dan melihat pengertian dari majas metafora, selanjutnya kita akan membahas tiga jenis dari majas metafora menurut Nugiyantoro (2017) diantaranya adalah sebagai berikut.

1. In Praesetia atau Majas Eksplisit

Majas metafora eksplisit merupakan pembanding dari 3 hal yang ditunjukkan secara jelas perbandingan nya.

Dalam majas ini, objek yang akan dibandingkan disandingkan dengan pembandingnya. Hal ini menjadikan kandungan pada sebuah karya sastra berkesan sangat eksplisit.

Contoh kalimat menggunakan kata kiasan atau majas metafora eksplisit:

Aku adalah seekor ikan yang ingin berenang bebas mengarungi luasnya samudra.

Pada kalimat di atas sudah terlihat apabila ‘aku’ melakukan perbandingan bahwa dirinya seekor ikan yang dapat berenang mengelilingi samudra. 

2. In absentia atau Metafora Implisit

Metafora jenis ini memiliki cara pengungkapan yang berbeda, majas metafora implisit menjadikan perbandingan tidak ditunjukkan secara langsung.

Akan tetapi, dengan menggunakan ungkapan kata yang tersembunyi.

Pada majas in absentia ini, perbandingan yang dilakukan tidak secara langsung tertuju kepada objek yang sedang diungkapkan.

Hal ini mengakibatkan pembaca dan pendengar akan mengalami kebingungan dalam memahami makna dan maksud dari ungkapan yang disembunyikan penulis.

Contoh kalimat menggunakan kata kiasan atau majas metafora Implisit:

Sayapku patah namun terbang bukan pilihan.

Pada kalimat ini tidak menjelaskan secara detail bahwa ‘sayapku’ adalah untuk sayap dari seekor burung.

Majas in absentia menggunakan objek sayap dan terbang sebagai penunjuk gambaran secara tidak langsung terhadap perbandingan yang dilakukan dirinya sendiri dengan seekor burung.

3. Usang atau Metafora Lama

Jenis metafora yang terakhir merupakan ungkapan yang memberikan perbandingan yang sudah lazim untuk dipakai.

Perbandingan yang digunakan sebagai ungkapan biasanya sudah banyak dipahami makna dan maksudnya.

Sehingga, mayoritas masyarakat sudah tahu dan tidak merenungkan pesan dari penulis dalam waktu yang cukup lama.

Contoh kalimat menggunakan kata kiasan atau majas metafora usang:

Aisyah adalah seorang gadis kembang desa di kampung itu.

Pada kalimat tersebut, sudah dijelaskan secara jelas bahwa Aisyah seorang gadis tercantik di kampung tersebut. 

Ungkapan ‘kembang desa’ sudah menjadi kata umum yang sering di dengar sehingga pembaca dan pendengar tidak perlu berfikir kembali makna dari majas metafora yang diutarakan. 

Contoh Kalimat yang Menggunakan Kata Kiasan atau Majas Metafora

 “Si jago merah sudah melahap habis wahana permainan tersebut.”

Arti dari kata “si jago merah” adalah api.

“Pengacara itu adalah harimau diantara gerombolan kancil yang pandai melompat.”

Arti “harimau diantara gerombolan kancil” adalah pembunuh atau pemangsa.

“Malang sekali nasib bunga desa itu.”

Arti dari “bunga desa” adalah perempuan tercantik di suatu desa.

“Diah sering menjadi buah bibir di sekolah.”

Arti dari “buah bibir” adalah topik pembicaraan.

“Tetangga ku terkenal panjang tangan.”

Arti dari “panjang tangan” adalah suka mencuri.

“Zayyan menjadi anak emas di keluarga besarnya.”

Arti dari kata “anak emas” adalah anak kesayangan. 

“Dasar lelaki buaya darat!”

Arti dari “lelaki buaya darat” adalah laki-laki yang suka menggoda perempuan. 

“Ardi sering dijuluki sebagai kutu buku di kelasnya.”

Arti dari “kutu buku” adalah orang yang hobi membaca buku. 

“Masalah harus diselesaikan dan didiskusikan dengan kepala dingin.”

Arti dari “kepala dingin” adalah tenang. 

“Kelahiran buah hati amat ditunggu ibunda.”

Arti dari “buah hati” adalah anak.

“Saat pergi dinas ke luar kota, ayah selalu membeli buah tangan untuk keluargaku.”

Arti dari “buah tangan” adalah oleh-oleh.

 “Dasar kepala batu! susah sekali membuatmu untuk berhenti merokok”

Arti dari “kepala batu” atau keras kepala memiliki makna sulit untuk dinasihati atau diberi arahan.

“Rayyan adalah seorang bintang kelas di kelasnya.”

Arti dari “bintang kelas” adalah murid pintar.

“Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, Riska rela membanting tulang setiap hari di jalanan.”

Arti dari kata “membanting tulang” adalah bekerja keras.

“Akhirnya dia menikah dengan pujaan hatinya.”

Arti dari “pujaan hati” adalah kekasih.

“Dia keras kepala, tidak mempan dilarang.”

Arti dari “keras kepala” adalah teguh pendirian.

“Dia berasal dari kota gudeg.”

Arti dari “kota gudeg” adalah Yogyakarta.

“Ani baru saja pulang dari negeri sakura.”

Arti dari “negeri sakura” adalah Jepang.

Penutup

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa majas metafora merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata perbandingan untuk mengungkapkan suatu objek tertentu yang tidak sebenarnya.

Seperti contoh kalimat majas pada karya sastra ini “Aku ini Bintang Jalang” karya Chairil Anwar. 

Kata “aku” dalam judul puisi tersebut bukanlah seekor binatang melainkan seorang manusia seutuhnya. Penggunaan kata “aku” dalam kalimat tersebut adalah contoh majas metafora dalam sebuah karya sastra.

Chairil anwar melakukan perbandingan pada dirinya dengan seekor hewan. Kita semua juga tahu bahwa binatang tidak memiliki akal seperti manusia. 

Nah, itu dua beberapa contoh kalimat menggunakan kata kiasan atau majas metafora yang bisa kamu pakai di dalam karya sastra mu.

Jika kamu masih bingung penggunaan kalimat dan katanya, kamu harus terus mencoba sampai kamu bisa. Semangat!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta