25 Contoh Kalimat Tanya Retoris beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
25 Contoh Kalimat Tanya Retoris beserta Pengertian dan Ciri-cirinya – Kamu mungkin pernah mendengar sebuah pertanyaan yang tidak perlu untuk dijawab.
Dapat dikatakan bahwa pertanyaan tersebut hanyalah sebuah basa-basi atau sindiran saja. Namun, kalimat retorik ini juga biasa digunakan oleh para penulis senior untuk memperindah sebuah jenis paragraf hasil karyanya.
Penggunaan kalimat tersebut juga berfungsi untuk mengungkit atau mengingatkan suatu permasalahan. Retoris atau retorika bisa juga digunakan saat membujuk seseorang, tapi tentunya harus menggunakan bumbu-bumbu sastra.
25 Contoh Kalimat Tanya Retoris beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
Daftar Isi
Daftar Isi
Retoris merupakan suatu majas atau sebuah gaya bahasa untuk membuat kalimat lebih hidup.
Majas retorik atau retoris berbentuk sebuah kalimat yang dipadukan dengan kalimat-kalimat lain seperti alegori dan parable.
Banyak orang mengatakan bahwa majas ini tidak perlu dijawab karena hanya bersifat basa-basi.
Hal ini dikarenakan, penanya sudah memiliki atau mengetahui jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan ke lawan bicaranya.
Hal ini juga dikarenakan contoh kalimat tanya retoris merupakan sebuah pernyataan, bukan pertanyaan.
Dapat dikatakan bahwa retorik hanya sebuah kalimat penegasan saja, tapi memang disajikan melalui sebuah pertanyaan kepada lawannya.
Seorang politisi akan menyampaikan seruan untuk menginspirasi orang agar bertindak, pengiklan di mana membuat slogan sehingga menarik pembeli.
Selain itu, pengacara yang menjadikannya sebuah argumen juga menjadi contoh-contoh kalimatnya.
Ciri-cirinya sendiri sangat mudah dipahami, salah satunya adalah diucapkan hanya sebagai efek atau menekankan poin yang dibahas.
Retorik juga tidak membutuhkan jawaban, beberapa karena jawabannya sudah ada di depan mata.
Contoh kalimat tanya retoris cukup mudah ditemukan, posisi kalimatnya berada setelah komentar dibuat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kalimat retoris ini sangat akrab dengan masyarakat Indonesia yang suka berbasa-basi.
Fungsi Tersembunyi Kalimat Retoris
Kalimat retorik akan tepat untuk digunakan pada saat menyindir. Fungsi menyindir ini biasanya terlihat saat ada demo mengkritik pemerintah agar lebih sopan. Biasanya, kalimat ini akan diawali dengan “bukankah?”
Kalimat retorik juga difungsikan sebagai alat menasihati orang lain agar lebih halus.
Namun, untuk menyampaikannya perlu melihat situasi, kondisi, serta suasana hati dari si penerima nasihat agar tidak disalahartikan.
Contoh kalimat tanya retoris juga berfungsi sebagai alat introspeksi diri atau refleksi.
Kalimatnya dengan sifat tanya ini membuat penerima pertanyaan belajar dari berbagai jawaban yang mungkin jadi jawabannya.
Contoh dari kalimatnya “bukankah lebih baik hidup akur di masyarakat dibandingkan saling bermusuhan?”
Pertanyaannya berbentuk ejekan sehingga yang disindir mau berbaikan dan hidup tenang karena di lingkungan bermasyarakat.
25 Contoh Kalimat Tanya Retoris
Dari beberapa penjelasan di atas, kamu mungkin sudah mulai memahami apa, ciri-ciri, dan bagaimana cara menggunakan kalimat tersebut.
Agar lebih memahaminya, berikut ini Kami berikan beberapa contoh kalimat tanya retoris.
1. “Sudah sore seperti ini, kamu baru pulang?”
Contoh kalimat ini sering digunakan oleh orang tua yang melihat anaknya pulang.
Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu sudah jelas, karena orang tua melihat anaknya yang baru saja sampai rumah.
2. “Bukankah kamu merugi saat bolos atau tidak masuk sekolah?”
Kalimat tersebut mengandung tujuan menasihati dan alat introspeksi diri. Kalimatnya tentu mengandung jawaban yang sudah pasti, yakni merugi. Namun, tetap ditanyakan sebagai penekanan dari suatu permasalahan.
3. “Apakah ini gunung sampah?”
Contoh kalimat tanya retoris tersebut biasanya akan diucapkan oleh seseorang saat melihat sampah yang berantakan.
Contoh tersebut memiliki tujuan untuk menyindir seseorang atau sekelompok agar lebih peduli dengan sampahnya.
4. “Mengapa manusia harus mempercayai keberadaan tuhan? Bukankah selama ini tidak pernah menampakkan wujudnya?”
Contoh di atas memiliki susunan seperti yang dikatakan contoh, yakni kalimatnya berada setelah komentar dan diawali bukankah.
Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu sudah jelas, kalimatnya hanya berfungsi sebagai penekanan saja.
5. Tujuan dari menghilangkan nyawa manusia di muka bumi adalah menjaga agar sumber dayanya tetap seimbang pada permintaan. Sebab itu, bukankan perlu untuk membunuh manusia satu persatu?
Contoh kalimat tanya retoris tersebut merupakan sindiran kepada orang-orang yang melakukan aborsi.
Apalagi kasus aborsi di Indonesia lumayan tinggi karena banyak anak sekolah yang hamil di luar nikah.
6. “Manusia beragama menyembah serta percaya terhadap sesuatu yang disebut tuhan hanya demi memuaskan nafsu percayanya. Bukankah begitu teman?”
Contoh bentuk lain dari pertanyaan tersebut “agama hanya menjadi organisasi untuk aktivitas ritualistik untuk memuaskan hasrat kepercayaan”.
Karena seperti diketahui jika retoris tidak semuanya merupakan pertanyaan.
7. “Membunuh manusia jadi pilihan tepat pada kondisi terdesak, tapi semuanya bergantung pada pandangan lingkungan pembunuhan terjadi. Bukankah hal itu benar teman?”
Pertanyaan di atas muncul setelah melihat berbagai kasus seseorang yang terpaksa membunuh.
Contohnya adalah seorang anak yang membunuh seseorang karena melihat ibunya diperkosa dan dipukuli. Namun, anak tersebut malah dihukum.
8. “Terlalu banyak populasi makhluk hidup di bumi ini. Bukankah itu artinya sudah waktunya Kami untuk mengurangi populasi manusia agar kembali terbentuk keseimbangan pemenuhan kebutuhan?”
Contoh kalimat tanya retoris tersebut sebagai alat introspeksi pemerintah melihat angka kelahiran Indonesia sangat tinggi.
Kelahiran tinggi dan tidak adanya kebijakan pemerintah yang tepat akan menimbulkan banyak dampak negatif.
9. “Mengapa orang yang bunuh diri dipandang sebagai seorang lemah?, bukankah butuh mental dan keberanian agar bisa melakukan hal itu?”.
Kalimat tersebut digunakan untuk membuat penerima pertanyaan berpikir bahwa, seseorang yang bunuh diri pasti memiliki masalah di hidupnya.
Sebab itu, sebagai manusia sebaiknya harus saling peduli satu sama lain.
10. “Apakah perlu jika satu negara merasa hancur? Setelah hal itu terjadi, baru menjadi sebuah negara utuh.”
Contoh kalimat tanya retoris tersebut dilontarkan setelah melihat banyak wilayah yang melakukan perang antar suku dan masyarakat setempatnya.
Apalagi mengingat sudah beberapa wilayah yang mengajukan pemisahan wilayah dari NKRI.
11. “Bukankah merancang aturan dan UU adalah sia-sia. Karena pada akhirnya, hukum di negara ini berdasar tersinggung atau tidaknya seseorang.”
Contoh kalimat tanya retoris ini berfungsi sebagai kritikan atau sindiran kepada orang-orang di luar sana.
Hukum digunakan untuk menghukum orang-orang bersalah, tapi berbeda kenyataannya dengan saat ini.
12. “Ketika sudah bekerja, melakukan, serta membuang banyak hal, tapi tidak membuahkan hasil sesuai ekspektasi. Bukankah lebih baik kamu berhenti dan meninggalkan kelelahan itu?”
Pernyataan dan pertanyaan tersebut digunakan sebagai nasihat kepada seseorang.
Arti sebenarnya adalah agar seseorang tersebut mencoba hal lain, karena keberuntungan tidak hanya hadir dari satu pekerjaan saja.
13. “Mengapa sebagai sesama manusia tidak bisa saling mengerti satu dengan lainnya dan membiarkannya menjalani kehidupannya masing-masing?”
Contoh kalimat tanya retoris tersebut digunakan sebagai alat introspeksi diri. Melihat banyaknya kasus tetangga yang ikut campur dengan urusan keluarga orang lain tentu sangat mengganggu.
14. “Seorang anak dilahirkan dari Rahim ibu. Bagaimana mungkin kamu bisa tega memaki ibu yang telah melahirkan?”
Pernyataan serta pertanyaan tersebut bertujuan untuk menyindir, menasihati, serta alat introspeksi.
Masalah pada kalimat tersebut adalah seorang anak yang berani memaki dan memarahi ibu kandungnya sendiri.
15. “Kenapa kamu suka sekali menghambur-hamburkan uang? Bukankah orang tuamu bekerja keras untuk menghasilkan rupiah?”
Berangkat dari permasalahan seorang anak yang suka menghamburkan uang orang tuanya.
Contoh kalimat tanya retoris bisa digunakan sebagai alat introspeksi anak tersebut agar lebih hemat dan menghargai perjuangan orang tuanya.
16. “Di mana hati nurani kamu saat melihat saudara sendiri sedang berada dalam kesusahan?”
Pertanyaan tersebut digunakan sebagai alat introspeksi, sindiran, dan nasihat kepada seseorang.
Pesan yang terkandung adalah agar saling membantu sesama manusia, apalagi jika masih hubungan saudara.
17. “Apakah berbuat jahat itu akan menambah dosa?”
Seperti semua orang ketahui, dalam seluruh agama berbuat jahat kepada sesama makhluk hidup merupakan sebuah dosa.
Pertanyaan tersebut memiliki fungsi yakni meyakinkan bahwa berbuat jahat memang menambah dosa manusia.
18. “Apakah kamu tega melihat sesama manusia atau anak-anak itu kelaparan?”
Contoh kalimat tanya retoris tersebut berfungsi sebagai pengingat bahwa sesama manusia harus saling tolong menolong.
Pertanyaan retoris tersebut bisa saja membuat seseorang mau berbagi ke sesama manusia.
19. “Harus menunggu berapa banyak korban lagi agar jalanan diperbaiki?”
Pertanyaan yang bersifat menyindir kepada pemerintah atau seorang penanggung jawab jalanan agar memperbaiki jalan dengan segera.
Pertanyaan tersebut akan membuat seseorang berpikir bahwa sudah banyak korban karena jalanan rusak.
20. “Apakah kamu terima jika agama dibuat lelucon?”
Peringatan kepada sesama umat beragama agar menghargai agama yang ada sehingga bisa hidup dengan damai.
Pada kitab suci agama islam disebutkan bahwa sangat berdosa seseorang yang menganggap agama sebagai lelucon.
21. “Tidakkah kamu merasa takut dengan azab tuhan?”
Pertanyaan tersebut membuat seseorang introspeksi diri sehingga mau bertaubat dan tidak melakukan dosa kembali.
Contoh kalimat tanya retoris tersebut akan membawa seseorang ke jalan yang lebih baik.
22. “Apakah sudah hilang rasa malu kamu sehingga tidak merasa rishi berpakaian terbuka seperti itu?”
Pertanyaan itu membuat seseorang berpikir apakah benar atau salah berpakaian seperti yang digunakan tersebut.
Karena sifatnya yang menyindir, membuat seseorang akan berpakaian lebih tertutup di kemudian hari.
23. “Sudikah kamu menjadi orang susah yang tidak punya apa-apa?”
Jawaban dari contoh kalimat tanya retoris sudah pasti tidak mau. Namun, kalimat tersebut bisa membuat seseorang berpikir sehingga mau bekerja keras demi kehidupan lebih baik.
24. “Ayolah, berhenti marah. Nanti akan kuajak makan makanan lezat”
Kalimat retoris itu juga bisa merupakan ajakan kepada seseorang. Kalimat tersebut memiliki fungsi sebagai peluruh hati atau merayu sehingga penyampaian kalimatnya halus dan penuh perasaan.
25. “Butuh banyak peralatan sebelum berangkat berkemah di hutan, tapi siapa yang akan membawanya?”
Retoris juga bisa berupa kalimat meminta bantuan, dengan mengucapkan kalimatnya itu tentu akan terdengar lebih halus.
Sehingga seseorang mau membantu, ditambah lagi kalimat bantuan tidak terdengar memaksa dan samar.
Terkadang kamu mungkin merasa bingung untuk menyampaikan sesuatu, tapi takut membuat seseorang merasa tersinggung.
Namun, dengan membaca contoh kalimat tanya retoris kamu bisa menyampaikan sesuatu tanpa khawatir seseorang akan tersinggung.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: