Kumpulan Contoh Kata Perincian dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Kumpulan Contoh Kata Perincian dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar – Kata atau kalimat perincian merupakan kata yang di dalamnya terkandung uraian sampai ke bagian terkceli, satu demi satu.
Biasanya, kata perincian yang terkandung dalam sebuah kalimat dapat ditemykan dalam dalam teks deskripsi, teks laporan hasil observasi, teks eksplanasi, dan masih banyak lagi.
Agar kamu dapat lebih memahami lagi, yuk simak kumpulan contoh kata perincian dalam kalimat Bahasa Indonesia dalam artikel kali ini.
Berikut Kumpulan Contoh Kata Perincian dalam Kalimat Bahasa Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Kata
perincian di dalam kalimat Bahasa Indonesia dapat kita maknai sebagai kalimat
perincian. Nah, ada banyak jenis teks yang di dalamnya mengandung kalimat
perincian.
Umumnya, pada kalimat yang mengandung perincian sering ditemukan beragam cara penulisan perincian.
Keragaman itu sendiri berkaitan dengan tanda baca yang digunakan kalimat induknya, yakni tanda baca koma (,) tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda titik (.).
Agar kamu dapat lebih paham dengan kalimat perincian dalam berbagai teks bacaan, simak penjelasan lengkap hingga contohnya dalam uraian artikel di bawah ini.
Apa
itu Kata Perincian?
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata perincian memiliki makna uraian yang berisi bagian yang kecil-kecil satu demi satu.
Perincian juga bisa didefinisikan sebagai menyebutkan atau menguraikan hingga ke bagian yang sekecil-kecilnya.
Sementara itu, menurut Tukan dalam buku Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa jika perincian tersebut berupa kalimat, maka setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberi tanda baca titik (.).
Akan tetapi, jika rincian tersebut berupa kata atau frasa, maka setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberikan tanda baca titik dua (:).
Berdasarkan kedua pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kalimat perincian merupakan kalimat yang menjelaskan secara rinci hingga satu demi satu dan ditandai dengan tanda baca setelah rinciannya.
Kalimat perincian sendiri memiliki tugas secara spesifik untuk dapat menguraikan keterangan terhadap suatu kalimat yang lain secara detil dan atau terperinci.
Bentuk dari perincian secara mendetail tersebut bisa berupa penambahan kata sifat, keterangan tempat, keterangan waktu, penjelasan makna, penjelasan konteks kalimat dan atau gabungan dari semua hal yang ada secara komprehensif.
Bagaimana
Cara Menentukan Kalimat Perincian?
Febiana Rima K, Feronica, J.M. Henny Wiludjeng, Sri Hapsari Wijayanti dalam buku Bahasa Hukum Indonesia Edisi 2 menjelaskan bahwa dalam menentukan kalimat perincian seseorang perlu memperhatikan dua hal.
Adapun di bawah ini adalah hal yang harus diperhatikan guna menentukan kalimat perincian.
- Memperhatikan
kalimat perincian, yakni dengan melihat unsur perincian tersebut, apakah
mengandung dua atau lebih dari dua unsur atau tidak. - Memperhatikan
unsur pembangun di dalam kalimat perincian dengan melihat unsur-unsur di dalam
perincian tersebut berbentuk kata, klausa, atau kalimat.
Selain itu, biasanya pada kalimat perincian juga kerap ditemukan beragam cara penulisan perincian.
Keragaman cara penulisan tersebut berkaitan dengan tanda baca yang digunakan pada kalimat induknya, yakni tanda baca koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda titik (.).
Macam-macam
Kalimat Perincian
Dalam Buku Pintar Penyunting Naskah Edisi Kedua, Pamusuk Eneste menjelaskan bahwa perincian di media cetak dan buku terbagi menjadi dua macam, yakni perincian pendek dan panjang.
Nah, di bawah ini merupakan macam-macam kalimat perincian:
1.
Perincian Pendek
Perincian pendek merupakan perincian yang berisikan hal yang pendek-pendek dan belum berupa kalimat.
Jadi, perinciannya hanya berisikan kata, klausa, atau frase. Dengan kata lain, unsur-unsur yang diperinci tersebut tidak diikuti dnegan penjelasan ataupun keterangan. Contohnya:
Barang-barang yang dibutuhkan untuk berkemah adalah:
(a) tenda,
(b) tali,
(c) tikar,
(d) makanan,
(e) kompor, dan
(f) korek api.
2.
Perincian Panjang
Perincian panjang merupakan perincian yang berisikan hal yang panjang-panjang atau sudah berupa kalimat.
Dengan kata lain, unsur-unsur yang diperinci masih diikuti dengan keterangan atau penjelasan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Penataan maupun pendekorasian kamar meliputi lantai, dinding, dan langit-langit.
1. Lantai
Pemilihan bahan …
2. Dinding
Warna dinding …
3. Langit-langit
Langit-langit kamar…
Nah,
kedua contoh di atas sudah menunjukkan bahwa perincian pendek dan perincian
panjang sesungguhnya masih saling berkaitan, Hanya saja, perincian panjang
selalui didahului oleh perincian pendek.
Silahkan kamu perhatikan pengantar perincian panjang di atas, ‘Penataan maupun pendekorasian kamar meliputi lantai, dinding, dan langit langit’.
Kalimat ini sebenarnya merupakan perincian pendek yang setelah itu diskusikan dengan penjelasan mengenai lantai, dinding, dan langit-langit di bawahnya.
Di
samping itu, kalimat perincian pun masih bisa dibagi lagi menjadi dua, yakni
perincian langsung dan perincian tidak langsung. Masih mengutip Buku Pintar
Penyunting Naskah – Edisi Kedua oleh Pamusuk Eneste, berikut penjelasannya.
Dalam
bukunya, Pamusuk Eneste menjelaskan bahwa kalimat perincian masih bisa dibagi
lagi menjadi dua, yakni perincian langsung dan perincian tidak langsung. Adapun
untuk penjelasan lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
1.
Perincian Langsung
Perincian
langsung merupakan perincian yang unsur-unsurnya tidak didahului frase ‘sebagai
berikut’. Contoh: ‘Penataan maupun pendekorasian kamar meliputi lantai,
dinding, dan langit-langit.’
2.
Perinciana Tidak Langsung
Perincian tidak langsung merupakan perincian yang unsur-unsurnya didahului frase sebagai berikut.
Contoh, pendekorasian ulang kamar akan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. lantai,
b. dinding, dan
c. langit-langit
Contoh
Kata Perincian dalam Kalimat
Pada kalimat yang mengandung perincian, kerap ditemukan beragam cara penulisan perincian.
Keragaman itu berkaitan dengan tanda baca yang digunakan kalimat induknya, yakni tanda baca koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda titik (.). Adapun untuk dapat lebih memahaminya, berikut contohnya.
1)
Industri logam dasar nonbesi menghasilkan limbah padat dari pengecoran,
percetakan, dan pelapisan yang menghasilkan limbah cair pekat beracun sebesar
tiga persen dari volume limbah cair yang diolah.
2)
Yang pertama adalah pendekatan sektoral, yaitu APBN dibagi menjadi delapan
belas sektor (pertanian, perdagangan, industri, dan lain-lain).
3)
Pendek kata, keberadaan tenaga listrik sangat mutlak untuk kenyamanan,
kelancaran, dan efisiensi.
4)
Perjanjian ini tidak berakhir karena Pihak Pertama meninggal dunia, atau karena
sebab apa pun juga.
5)
Globalisasi berpeluang membuka pasar produk nasional ke pasar internasional
secara kompetitif, membuka peluang masuknya produk global ke pasar domestik,
dan menyerap banyak tenaga asing untuk bekerja di dalam negeri.
6)
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang
untuk:
- tidak menepati pesanan
dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai dengan yang dijanjikan; - tidak menepati janji atas
suatu pelayanan dan/atau prestasi.
7)
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang
untuk (1) tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai
dengan yang dijanjikan; (2) tidak menepati janji atas suatu pelayanan dan/atau
prestasi.
8)
Adapun nama-nama praktisi pakar serta jabatannya yang menjadi responden pada
penarikan opini tahap pertama adalah:
- dr. Eka Prasetya, Kepala
Biro Umum Departemen Kesehatan Jakarta; - Ahmad Bakri, S.E., Kabag
Keuangan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat; - Drs. Sumardi, Kepala
Bagian Umum Kanwil Depdikbud Proponsi Jawa Barat.
9)
Tingkat efisiensi dan efektivitas sistem penganggaran tersebut kurang karena
masih adanya masalah-masalah sebagai berikut:
- Tumpang tindih antara DIK
dan DIP. - Perkiraan dana
pembangunan belum dihitung secara seksama. - Prosedur keuangan yang
terlalu kompleks. - Lemahnya penjadwalan dan
‘cross checking’ antara satu kegiatan dan kegiatan lainnya. - proses revisi terlalu
panjang. - Lemahnya daya dukung
khususnya sumber daya manusia. - Dominasi pemegang
keputusan untuk persetujuan kegiatan oleh Bappenas masih sangat terasa.
10)
Anggaran rutin:
- Pembayaran gaji,
tunjangan, dan pensiun. - Pembelian barang.
- Dana pemeliharaan
(fasilitas). - Biaya perjalanan (dinas).
- SDO/Subsidi Daerah
Otonomi. - Cicilan utang.
11)
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan pengkajian ini adalah:
- Mengevaluasi sejauh mana
efisiensi dan efektivitas administrasi perencanaan dan penganggaran tahunan
yang berlaku. - Masalah yang menyebabkan
rendahnya tingkat efisiensi dan efektivitas sistem yang ada diidentifikasikan. - Merumuskan saran-saran
perbaikan yang bersifat aplikatif terhadap administrasi perencanaan dan
penganggaran tahunan.
12)
PT. PROGISA UTAMA beralamat di Jl. Raya Tugu No. 28 Kelurahan Tugu Utara,
Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
13)
Bahwa tanah objek tersangka berada di RT.001/02 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara.
14)
Pokok pembahasan dalam tulisan ini meliputi perilustrasian dan persamaan gerak
polygon.
15)
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Mereka yang menderita
penyakit AIDS, umumnya akan menampakkan beberapa gejala berikut ini.
- Berat badan yang menurun
hingga 10%. - Batuk kronis yang tidak
berkesudahan. - Demam berkepanjangan.
- Nodus limfa mengalami
pembengkakan. - Terserang herpes zoster
secara berulang. - Kandidiasis di mulut dan
tekak.
Demikian informasi yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu seputar contoh kata perincian di dalam kalimat Bahasa Indonesia.
Semoga penjelasan yang Mamikos rangkumkan di atas dapat membantu kamu dalam memahami materi kata/kalimat perincian ya!
Jika kamu ingin menggali informasi lebih banyak lagi seputar materi mata pelajaran Bahasa Indonesia, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: